Selayang pandang ajaran Sang Buddha
- Agama Buddha menawarkan pengetahuan universal tentang kehidupan. SANG BUDDHA,
melihat, menemukan dan membabarkan ciri-ciri alami (yang adalah problema) kehidupan kita,
yang dikenal sebagai EMPAT KEBENARAN MULIA (Cattari Ariya Saccani); lalu dengan
kebijaksanaan-Nya, Beliau memberi solusi bagi kita, yakni dengan melaksanakan JALAN
BERUAS DELAPAN (Attha Ariya Magga) dalam kehidupan kita sehari-hari. Lebih dari itu,
selain menunjukkan jalan kebahagiaan dalam kehidupan saat ini, Sang Buddha juga mewariskan
pengetahuan tentang alam semesta - tentang kehidupan sesudah kematian dan pembebasan dari
penderitaan semesta. Para pemikir dan penulis buddhis dari negara-negara barat sering
menyebut agama Buddha sebagai "non-conventional religion", karena agama Buddha memang
menawarkan pandangan-pandangan yang unik. Misalnya, konsep tokoh sentral sebagai
penyelamat umat manusia bukanlah pendiri agama itu sendiri - Sang Buddha, dalam hal ini -
tetapi diri kita sendiri, Sang Buddha berulang kali menyebutkan bahwa Beliau hanyalah
penunjuk jalan, kita sendiri yang harus menjalani jalan itu; kehidupan kita, dengan demikian,
bukanlah sesuatu yang ditakdirkan; agama Buddha tidak mengenal 'hukuman, ganjaran atau pun
karunia Tuhan', namun tergantung pada KAMMA / KARMA kita sendiri. Pandangan
"non-conventional" lainnya, antara lain adalah konsep ketuhanan agama Buddha yang tidak
menganggap Tuhan itu sebagai suatu pribadi; juga konsep tentang SAMSARA - siklus kehidupan
yang tidak membuat garis pemisah antara penghuni alam kehidupan yang satu dan lainnya; juga
konsep kehidupan yang tidak bermula dan berakhir di kehidupan ini saja tapi merupakan suatu
gelombang yang berlanjut dari satu kehidupan ke kehidupan yang lainnya, yang kita kenal
sebagai PUNNABHAVA (kelahiran-kembali). Sang Buddha melihat ciri alam, yang hendaknya
kita sadari untuk bisa memahami kehidupan ini - yang dikenal sebagai TILAKKHANA. Dengan
memahami ciri alami dari alam semesta ini, maka sebenarnya kita tinggal menyesuaikan diri,
hidup selaras dengan ciri alami itu. Kita merupakan bagian dari hukum alam itu. Dengan
memahami hukum alam itu, maka kita hanya perlu bergerak sesuai hukum alam itu - kita
menentukan masa depan kita sendiri. Dan memang, pada dasarnya ajaran Sang Buddha, hanyalah
pengungkapan HUKUM-HUKUM ALAM yang berlaku di semesta ini. Semua ajaran Sang
Buddha dikumpulkan dan dirangkum oleh para penerus Beliau yang kita kenal pada saat ini
sebagai TIPITAKA.
-
Kembali ke menu utama