DOKTRIN ALLAH: Theology
oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.

Pendahuluan: DOKTRIN REFORMED

I) Doktrin
II) Reformed
III) Urut-urutan belajar doktrin
THE EXISTENCE OF GOD (KEBERADAAN ALLAH) I) Penyangkalan terhadap keberadaan Allah
II) Bukti-bukti rasionil tentang adanya Allah
The knowability of God (Allah bisa dikenal) I) Allah tidak dapat dimengerti, tetapi dapat dikenal
II) Allah dapat dikenal karena pernyataan diriNya
III) Fungsi Roh Kudus dalam pengenalan akan Allah
IV) Peranan iman dalam pengenalan akan Allah
V) Diri Allah dan sifat-sifat Allah
Sifat-sifat Allah  I) Sifat2 yang tak dapat diberikan (Incommunicable attributes) A) Self existence (= ada dari dirinya sendiri)
B) Immutability (= sifat tetap / tidak bisa berubah)
C) Infinity (= ketidakterbatasan)
D) The Unity of God (= Kesatuan Allah)
II) Sifat2 yang dapat diberikan (Communicable attributes) A) Personal Spirit (= Roh yang berpribadi)
B) Omniscience (= Kemahatahuan)
C) Wisdom (= Hikmat / kebijaksanaan Allah)
D) Goodness (= Kebaikan Allah)
E) Holiness (= Kekudusan)
F) Righteousness (= Kebenaran)
G) Justice (= Keadilan)
H) Sovereignty (= Kedaulatan)
ALLAH TRITUNGGAL I) Pernyataan tentang doktrin Allah Tritunggal
II) Istilah ‘hakekat’ dan ‘pribadi’
III) Dasar Kitab Suci dari doktrin Allah Tritunggal A) Kitab Suci menunjukkan ketunggalan Allah
B) Kitab Suci menunjukkan adanya ‘kejamakan dalam diri Allah’ 1) Dalam Perjanjian Lama
2) Dalam Perjanjian Baru
3) Keilahian Yesus dan Roh Kudus
Kesimpulan
IV) Ajaran-ajaran sesat tentang Allah Tritunggal
The eternal generation & procession 1) Arti kata
2) Definisi dari doktrin ini
3) Dasar Kitab Suci
II) The eternal procession of the Holy Spirit 1) Arti kata
2) Seperti Anak, Roh Kudus juga sehakekat dengan Bapa
3) Roh Kudus keluar dari Bapa dan Anak
4) Persamaan ‘eternal generation’ dan ‘eternal procession’
5) Perbedaan ‘Generation’ dengan ‘Spiration’
6) Dasar Kitab Suci
III) Keberatan dan jawabannya 1) Ketidaksetujuan Loraine Boettner
2) Pandangan William G. T. Shedd
PROVIDENCE OF GOD Pendahuluan:
I) Definisi ‘Providence’.
II) Providence tidak mungkin gagal A) Rencana Allah ada dari semula dan tidak mungkin berubah / gagal
B) Providence / pelaksanaan Rencana Allah tidak mungkin gagal.
C) Problem ‘Allah menyesal’
III) Providence berhubungan dengan segala sesuatu A) Rencana Allah berhubungan dengan segala sesuatu
B) ‘Providence’ juga berhubungan dengan segala sesuatu
C) Allah adalah Allah yang berdaulat secara mutlak!
D) Rencana Allah, Providence of God, dan sifat-sifat Allah yang lain
IV) Providence dan dosa 1) Rencana Allah dan dosa
2) Terjadinya dosa
3) Dasar Kitab Suci hubungan Providence & dosa
4) Penetapan dosa mempunyai tujuan yang baik
V) Providence dan tanggung jawab manusia 1) Kita harus hidup sesuai dengan kehendak Allah yang dinyatakan
2) Manusia melakukan dosa dengan kemauannya sendiri!
VI) Keberatan / serangan terhadap doktrin ini: 1) Manusia menjadi seperti robot / wayang.
2) Penetapan Allah bertentangan dengan kebebasan dan tanggung jawab
3) Bagaimana Allah yang maha suci bisa menciptakan dosa?
4) Bisa menimbulkan tanggapan yang negatif
VII) Guna doktrin ini bagi kita: 1) Pada saat mengalami penderitaan / kesedihan.
2) Dalam keadaan bahaya / kritis
3) Pada saat mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan
VIII) Kutipan-kutipan pendukung: John Calvin, ‘Institutes of the Christian Religion’:
‘Westminster Confession of Faith’:
‘The Larger Catechism’:
John Owen, ‘The works of John Owen’, vol 10:
Louis Berkhof, ‘Systematic Theology’:
Robert L. Dabney, ‘Lectures in Systematic Theology’:
B. B. Warfield, ‘Biblical and Theological Studies’:
Charles Hodge, ‘Systematic Theology’, vol I:
Charles Hodge, ‘Systematic Theology’, vol II:
William G. T. Shedd, ‘Calvinism: Pure & Mixed’:
Loraine Boettner, ‘The Reformed Doctrine of Predestination’:
Herman Hoeksema, ‘Reformed Dogmatics’:
Herman Bavinck, ‘The Doctrine of God’:
John Murray, ‘Collected Writings of John Murray’, vol II:
Gresham Machen, ‘The Christian View of Man’:
Arthur Pink, ‘The Sovereignty of God’:
Arthur Pink, ‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross"
Jerome Zanchius, ‘The Doctrine of Absolute Predestination’: