DOKTRIN MANUSIA : Anthropology

oleh : Pdt. Budi Asali MDiv.


TRICHOTOMY vs DICHOTOMY

 

I) Trichotomy.

A)    Ajaran Trichotomy:

Manusia terdiri dari 3 bagian / elemen, yaitu tubuh, jiwa, dan roh.

·         tubuh adalah bagian materi dari manusia.

 

·         jiwa adalah elemen hakiki dari kehidupan binatang.

 

·         roh adalah elemen yang rasionil dan tidak bisa binasa, yang menghubungkan manusia dengan Allah. Roh ini dianggap sebagai sesuatu yang membedakan manusia dengan binatang.

B)    Asal usul Trichotomy:

Trichotomy berasal dari filsafat Yunani yang menganggap hubungan tubuh - roh analog dengan hubungan alam semesta / materi dengan Allah. Filsafat Yunani mengatakan bahwa Allah hanya bisa berhubungan dengan alam semesta / materi melalui zat yang ketiga / makhluk perantara. Analoginya, roh hanya dapat berhubungan dengan tubuh, juga melalui elemen ketiga / elemen pengantara, yaitu jiwa.

C)    Dasar Kitab Suci dari Trichotomy:

 

1)   Dalam Kitab Suci, kata Ibrani dan Yunani yang digunakan untuk ‘jiwa’ dan ‘roh’ berbeda.

 

·         ‘Jiwa’: Ibraninya adalah NEPHESH; Yunaninya adalah PSUKHE.

 

·         ‘Roh’: Ibraninya adalah RUAKH; Yunaninya adalah PNEUMA.

 

2)   Allah terdiri dari 3 pribadi, yaitu Bapa, Anak, dan Roh; sedangkan manusia merupakan gambar dan rupa Allah, sehingga manusia terdiri dari 3 elemen, yaitu tubuh, jiwa, dan roh.

 

3)   Manusia adalah Bait Allah (1Kor 3:16-17 1Kor 6:19), sedangkan Bait Allah terdiri dari 3 bagian, yaitu:

 

·         Pelataran » tubuh.

 

·         Ruang Suci » jiwa.

 

·         Ruang Maha Suci » roh.

 

4)   1Tes 5:23 berbunyi: "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita".

Ayat ini secara jelas menyebutkan ketiga elemen dalam diri manusia, yaitu tubuh, jiwa dan roh, dan ayat ini merupakan salah satu andalan yang paling umum / paling banyak digunakan oleh penganut faham Trichotomy.

5)   Ibr 4:12 berbunyi: "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita".

Para penganut Trichotomy menganggap kata-kata ‘memisahkan jiwa dan roh’ sebagai dasar untuk mengatakan bahwa jiwa dan roh merupakan 2 hal yang berbeda.

Menurut saya, dari semua dasar Kitab Suci dari pandangan Trichotomy, yang ini adalah yang paling sukar untuk diruntuhkan.

6)   Kitab Suci mengkontraskan jiwa dengan roh. Ini terlihat dalam:

·         1Kor 2:14 - istilah ‘manusia duniawi’ dalam bahasa Yunaninya adalah PSUKHIKOS [perhatikan adanya kata PSUKHE (= jiwa)], dan ini menunjuk kepada orang yang belum bertobat.

·         1Kor 2:15 dan 1Kor 3:1 - istilah ‘manusia rohani’ dalam bahasa Yunaninya adalah PNEUMATIKOS [perhatikan adanya kata PNEUMA (= roh)], dan ini menunjuk kepada orang kristen yang rohani / dewasa dalam iman.

Penganut faham Trichotomy berpendapat bahwa pengkontrasan jiwa dan roh ini menunjukkan bahwa jiwa berbeda dengan roh.

 

II) Dichotomy.

 

Penganut Dichotomy berpendapat bahwa manusia terdiri hanya dari 2 elemen, yaitu ‘tubuh’ dan ‘jiwa’ atau ‘roh’, dimana ‘jiwa’ dan ‘roh’ dianggap menunjuk pada satu elemen yang sama.

 

Dasar Kitab Suci dari Dichotomy.

1)     Memang kata bahasa Ibrani maupun Yunani yang digunakan untuk ‘jiwa’ dan ‘roh’ berbeda, tetapi digunakan secara interchangeable (= bisa dibolak-balik).

Contoh:

 

a)   Baik ‘jiwa’ maupun ‘roh’ digunakan untuk binatang.

 

·         Digunakan kata ‘jiwa’ (PSUKHE), misalnya dalam Wah 16:3 yang terjemahan hurufiahnya berbunyi: ‘every soul of life’ (= setiap jiwa kehidupan).

·         Digunakan kata ‘roh’ (RUAKH), misalnya dalam:

§         Pengkhotbah 3:21 (KJV/RSV/NIV/NASB): ‘the spirit of the animal’ (= roh binatang).

 

Catatan: di sini Kitab Suci Indonesia secara salah menterjemahkan ‘nafas’. Sebetulnya kata yang diterjemahkan ‘nafas’ dalam Pengkhotbah 3:19 juga adalah RUAKH, tetapi di sini KJV/RSV/NIV/NASB menterjemahkan ‘breath’ (= nafas), sekalipun footnote NIV memberikan terjemahan alternatif, yaitu ‘spirit’ (= roh).

 

§         Maz 104:29b-30a - “apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim rohMu mereka tercipta”.

 

Kalau saudara memperhatikan kontex dari text ini, mulai dari Maz 104:20, jelas bahwa yang dimaksud dengan ‘mereka’ adalah binatang. Tetapi toh digunakan istilah ‘roh’ untuk mereka!

 

Penggunaan kata RUAKH (= roh) untuk binatang ini pasti memusingkan para penganut Trichotomy yang beranggapan bahwa binatang hanya mempunyai 'jiwa' tetapi tidak mempunyai 'roh'!

 

b)   Baik ‘jiwa’ maupun ‘roh’ digunakan untuk Allah.

 

·         Digunakan kata ‘roh’ (PNEUMA), misalnya dalam Yoh 4:24 Yoh 14:27.

 

·        Digunakan kata ‘jiwa’ (NEPHESH / PSUKHE), misalnya dalam:

 

*        Im 26:11 - “Aku akan menempatkan Kemah SuciKu di tengah-tengahmu dan hatiKu tidak akan muak melihat kamu”.

 

Kata ‘hati’ secara hurufiah adalah ‘soul’ (= jiwa), seperti dalam KJV/RSV/NASB, karena kata Ibrani yang digunakan adalah NEPHESH.

 

*        Yer 9:9 - “Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendamKu kepada bangsa yang seperti ini?”.

 

Dalam bahasa Ibraninya ada kata NEPHESH; bandingkan dengan terjemahan KJV di bawah ini.

 

KJV: Shall I not visit them for these things? saith the LORD: shall not my soul be avenged on such a nation as this? (= Apakah Aku tidak akan mengunjungi mereka untuk hal-hal ini? firman TUHAN: tidakkah jiwaKu dibalaskan dendamnya kepada bangsa yang seperti ini?).

 

*        Yer 32:41 - “Aku akan bergirang karena mereka untuk berbuat baik kepada mereka dan Aku akan membuat mereka tumbuh di negeri ini dengan kesetiaan, dengan segenap hatiKu dan dengan segenap jiwaKu.

 

§         Yes 42:1 - ‘yang kepadanya Aku berkenan’. Dalam Ibraninya ada kata NEPHESH. Karena itu Mat 12:18 mengutip Yes 42:1 ini dan menterjemahkan ‘yang kepadaNya jiwaKu berkenan’.

 

§         Amos 6:8 - ‘demi diriNya. Dalam Ibraninya ada kata NEPHESH.

 

§         Maz 11:5 (NIV): "The LORD examines the righteous, but the wicked and those who love violence his soul hates" (= TUHAN menguji orang benar, tetapi orang jahat dan mereka yang mencintai kekerasan dibenci jiwaNya).

 

§         Yes 1:14 - kata ‘Aku’ dalam ayat ini oleh NIV diterjemahkan secara hurufiah, yaitu ‘my soul (= jiwaKu).

 

§         Ibr 10:38 - kata ‘Aku’, terjemahan hurufiahnya adalah ‘the soul of me’ (= jiwaKu).

 

c)   Kalau Kitab Suci menceritakan tentang orang yang mati, maka:

·         kadang-kadang digunakan istilah ‘menyerahkan roh' (PNEUMA / RUAKH), seperti dalam:

§         Luk 23:46 - kata nyawaKu’ seharusnya adalah rohKu’.

 

§         Kis 7:59 - Stefanus menyerahkan rohnya kepada Tuhan Yesus.

 

§         Maz 146:4 (NIV): ‘When their spirit departs’ (= Ketika roh mereka meninggalkan).

·         kadang-kadang digunakan istilah ‘menyerahkan jiwa (NEPHESH), seperti dalam:

§         Kej 35:18 - kata ‘nafas’ terjemahan hurufiahnya adalah ‘her soul (= jiwanya).

 

§         1Raja-raja 17:17 - kata ‘nafas’ seharusnya adalah ‘jiwa’.

 

d)   Pada waktu Kitab Suci menggambarkan orang yang setelah mati lalu hidup kembali (bangkit), maka:

 

·         ada ayat yang mengatakan 'roh'nya (PNEUMA) kembali (Luk 8:55).

 

·         ada ayat yang mengatakan 'jiwa'nya (NEPHESH) kembali (1Raja-raja 17:21-22).

 

e)   Pada waktu Kitab Suci menunjuk kepada bagian yang bersifat non materi dari manusia yang sudah mati, maka:

 

·         kadang-kadang Kitab Suci menyebutnya dengan sebutan ‘roh’ (PNEUMA), seperti dalam Ibr 12:23 1Pet 3:19.

 

·         kadang-kadang Kitab Suci menyebutnya dengan sebutan ‘jiwa’ (PSUKHE), seperti dalam Wah 6:9 Wah 20:4.

 

f)    Kalau Kitab Suci menggambarkan perasaan seseorang (sedih, marah), maka:

·         kadang-kadang itu ditujukan kepada ‘jiwa’ (PSUKHE), seperti dalam:

§         Yoh 12:27 - jiwaKu’.

 

§         Mat 26:38 - kata ‘hatiKu’ seharusnya adalah jiwaKu’.

 

§         2Pet 2:8 - jiwanya yang benar itu tersiksa’.

·         kadang-kadang itu ditujukan kepada ‘roh’ (PNEUMA), seperti dalam:

§         Yoh 13:21 (NIV): ‘Jesus was troubled in His spirit (= Yesus terganggu dalam rohNya).

 

§         Mark 8:12 (NASB): ‘and sighing deeply in His spirit (= dan mengeluh secara dalam di dalam rohNya).

 

§         Kis 17:16 (NASB): ‘his spirit was being provoked within him’ (= rohnya dibuat jadi jengkel dalam dia).

Point-point a - f di atas ini menunjukkan secara jelas bahwa kata ‘jiwa’ dan ‘roh’ digunakan secara interchangeable (= bisa dibolak-balik), dan karena itu jelas kedua kata itu menunjuk pada satu hal yang sama. Ini sama seperti kalau saudara menggunakan kata ‘dinding’ dan ‘tembok’; sekalipun itu 2 kata tetapi menunjuk kepada satu hal yang sama.

2)     Kitab Suci berulangkali menunjukkan bahwa manusia terdiri hanya dari 2 bagian, misalnya dalam:

·         Kej 2:7 - pada penciptaan, hanya ada 2 bagian, yaitu ‘tubuh yang dibuat dari debu tanah’, dan ‘nafas hidup’ yang Allah hembuskan.

 

·         Pengkhotbah 7:7 - ‘tubuh + roh’.

 

·         Mat 6:25 yang melarang kuatir akan ‘hidupmu’ (ini seharusnya adalah ‘jiwamu’) dan ‘tubuhmu’.

 

·         Mat 10:28 - 'tubuh + jiwa'.

Perhatikan bahwa kalau pandangan Trichotomy yang benar, maka ayat ini akan jadi aneh sekali, karena ayat ini akan berkata: jangan takut kepada manusia yang bisa membunuh 1/3 dari kamu, takutlah akan Allah yang bisa membunuh 2/3 dari kamu. Bukankah lebih cocok kalau pandangan Dichotomy yang benar, sehingga ayat ini akan berkata: jangan takut kepada manusia yang bisa membunuh 1/2 dari kamu, takutlah kepada Allah yang bisa membunuh seluruh kamu.

·         Mat 26:41 - 'tubuh / daging + roh'.

 

·         Ro 8:10 - 'tubuh + roh'.

 

·         1Kor 5:5 - 'tubuh + roh'.

 

·         1Kor 7:34 - ‘tubuh dan jiwa’. Ini seharusnya adalah ‘tubuh dan roh’.

 

·         2Kor 7:1 - 'jasmani + rohani'.

 

·         Yak 2:26 - 'tubuh + roh'.

Bahwa 2 elemen manusia itu kadang-kadang dinyatakan sebagai ‘tubuh dan jiwa’, dan kadang-kadang sebagai ‘tubuh dan roh’, lagi-lagi menunjukkan bahwa ‘jiwa’ dan ‘roh’ adalah 2 kata yang bersifat interchangeable (= bisa dibolak-balik).

3)     Ajaran Trichotomy mengatakan bahwa:

·         jiwa adalah elemen hakiki dari kehidupan binatang.

 

·         roh adalah elemen yang menghubungkan manusia dengan Allah.

Tetapi ini tidak cocok dengan:

¨      Maz 42:2-6 dimana ‘rindu kepada Allah’ ditujukan kepada ‘jiwa’.

 

¨      Maz 103:1-2 dimana ‘jiwa’ disuruh memuji Tuhan, padahal ‘memuji Tuhan’ jelas merupakan suatu aktivitas rohani!

 

¨      Yes 26:9 dimana ‘merindukan / mencari Tuhan’ ditujukan kepada ‘jiwa’.

 

¨      Mat 22:37 / Mark 12:30 / Luk 10:27 dimana kita diperintahkan untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap kekuatan, dan segenap akal budi. Tidak ada kata-kata ‘segenap rohmu’!

4)     Tidak ada dasar untuk menganalogikan 3 pribadi dalam Tritunggal dengan 3 elemen dari manusia. Sekalipun manusia diciptakan sebagai gambar dan rupa Allah, ada hal-hal dalam diri Allah yang bersifat incommunicable (= tidak bisa diberikan kepada orang / makhluk / benda lain). Misalnya sifat tak terbatas dalam diri Allah; ini tidak mempunyai analogi / persamaan dalam diri manusia sekalipun manusia diciptakan menurut peta dan teladan Allah.

Demikian juga saya berpendapat bahwa adanya 3 pribadi dan 1 hakekat dalam diri Allah, juga bersifat incommunicable (= tidak bisa diberikan), dan karenanya tidak mempunyai analogi / persamaan dalam diri manusia.

5)     Penjelasan tentang 1Kor 3:16-17 dan 1Kor 6:19.

a)   Ini adalah suatu pengalegorian / pelambangan yang tidak pada tempatnya.

Apa dasarnya untuk melambangkan Pelataran sebagai tubuh, Ruang Suci sebagai jiwa, dan Ruang Maha Suci sebagai roh?

b)   Arah dari ayat-ayat itu adalah untuk menekankan perlunya hidup kudus. Karena kita adalah Bait Allah (Allah yang maha suci tinggal dalam diri kita), maka kita harus berusaha hidup suci. Penggunaan ayat-ayat ini sebagai dasar dari Trichotomy merupakan penafsiran yang tidak mempedulikan kontexnya / arah ayat.

 

c)   Yang disebut dengan ‘Bait Allah’ dalam ayat-ayat itu hanyalah orang kristen saja. Lalu bagaimana dengan orang yang non kristen?

 

d)   Ada 2 kata bahasa Yunani yang bisa diterjemahkan sebagai ‘Bait Allah’, yaitu:

 

·         HIERON, yang menunjuk pada seluruh Bait Allah, termasuk Pelatarannya. Kata ini digunakan dalam Yoh 2:14,15 Mat 21:12,14,15.

 

·         NAOS, yang menunjuk hanya pada sanctuarynya (= Ruang Suci dan Ruang Maha Suci). Kata ini digunakan dalam Yoh 2:19,20,21 Luk 1:9,21,22 Mat 23:35.

Kata Yunani yang dipakai dalam 1Kor 3:16-17 dan 1Kor 6:19 bukanlah HIERON, tetapi NAOS. Dan NAOS tidak terdiri dari 3 bagian tetapi hanya terdiri dari 2 bagian, karena NAOS tidak mencakup Pelataran. Kalau ayat-ayat ini toh mau dipaksakan sebagai dasar untuk menentukan manusia terdiri dari berapa bagian / elemen, maka ayat-ayat ini akan mendukung Dichotomy, bukan Trichotomy.

6)     Penjelasan tentang 1Tes 5:23.

1Tes 5:23 - "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita".

Dalam ayat ini ‘jiwa’ dan ‘roh’ muncul dalam satu ayat. Tetapi ini tidak berarti bahwa ‘jiwa’ berbeda dengan ‘roh’. Perlu diketahui bahwa Kitab Suci sering menumpuk beberapa istilah yang artinya sama atau ‘overlap’ (= bertumpukan), dengan tujuan untuk menekankan hal itu.

 

Misalnya:

·         Mat 22:37 yang berbunyi: "Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan segenap akal budimu".

Apakah ayat ini bisa diartikan bahwa ‘hati’ berbeda dengan ‘jiwa’, berbeda dengan ‘akal budi’, karena mereka keluar bersamaan dalam satu ayat? Tidak mungkin, karena:

¨      'jiwa' sudah mencakup 'hati' maupun 'pikiran'.

 

¨      ada ayat-ayat yang mencampur-adukkan 'hati' dan 'pikiran':

 

§         Mat 13:15 - 'mengerti dengan hati'.

 

§         Mat 9:4 - 'memikirkan … di dalam hati'.

 

§         Luk 2:19 - ‘menyimpan ... di dalam hatinya dan merenungkannya’.

 

§         Kis 8:22 (NIV): ‘such a thought in your heart’ (= pikiran seperti itu dalam hatimu).

 

Jadi, maksud dari Mat 22:37 itu hanyalah untuk memberi penekanan saja. Maksudnya adalah: kasihilah Tuhan Allahmu dengan seluruh dirimu.

 

·        Ibr 2:4 (NASB): ‘signs and wonders and by various miracles’ (= tanda-tanda dan hal-hal yang ajaib dan oleh bermacam-macam mujijat). bdk. 2Tes 2:9  Kis 2:22.

 

Calvin: “He designates miracles, for the sake of amplifying their importance, by three names” (= Ia menunjuk mujijat dengan tiga nama demi menguatkan kepentingan mereka) - hal 54.

 

·        Ibr 4:12. Tetapi ini akan saya bahas di bawah, jadi tidak saya bahas di sini.

Demikian juga dengan 1Tes 5:23 yang berbunyi: "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita".

Maksud dari kata-kata ‘roh, jiwa dan tubuhmu’ adalah menekankan seluruh dirimu’ (bandingkan dengan bagian awal dari 1Tes 5:23 itu).

7)     Penjelasan tentang Ibr 4:12.

Ibr 4:12 - "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita".

Para penganut Trichotomy berkata bahwa sama seperti 'sendi' berbeda dengan 'sumsum'. demikian juga 'jiwa' berbeda dengan 'roh', dan Firman Tuhan bisa memisahkan mereka.

Penjelasan dari pihak Dichotomy tentang Ibr 4:12 ini:

a)   memisahkan jiwa dan roh’.

1.   Kata Yunani yang diterjemahkan ‘memisahkan’ adalah MERISMOS (ini adalah kata benda).

Kata MERISMOS ini tidak pernah berarti ‘division between (= pemisahan di antara), tetapi berarti ‘division within (= pemisahan di dalam). Seandainya kata MERISMOS itu memang berarti ‘division between (= pemisahan di antara), maka itu memang akan menunjukkan bahwa ‘jiwa’ dan ‘roh’ adalah 2 hal yang berbeda. Tetapi karena arti sebenarnya dari kata MERISMOS itu adalah ‘division within (= pemisahan di dalam), maka itu justru menunjukkan bahwa ‘jiwa’ dan ‘roh’ adalah satu hal yang sama.

Kata ini hanya digunakan 2 x dalam Perjanjian Baru, yaitu dalam Ibr 4:12 dan Ibr 2:4. Dalam Ibr 2:4 kata MERISMOS diterjemahkan ‘dibagi-bagikannya’ dan ini ditujukan kepada ‘Roh Kudus’, dan ‘Roh Kudus’ jelas hanya satu, bukan 2 atau lebih (memang Wah 5:6 berbicara tentang ‘7 Roh Allah’, tetapi di sini bilangan ‘tujuh’ hanya merupakan simbol kesempurnaan Roh Kudus! Kalau ini ditafsirkan bahwa Roh Kudus betul-betul ada 7, maka ini akan bertentangan dengan 1Kor 12:4).

Catatan: Ibr 2:4 (KJV/RSV/NIV/NASB): ‘gifts of the Holy Spirit’ (= karunia-karunia Roh Kudus). Tetapi ini salah, karena sebetulnya kata ‘gifts of’ itu tidak ada.

2.   Sedangkan kata kerjanya, yaitu MERIZO, muncul 14 x dalam Perjanjian Baru, yaitu dalam:

·         Mat 12:25 (2x) diterjemahkan ‘terpecah-pecah’.

 

·         Mat 12:26 diterjemahkan ‘terbagi-bagi’.

 

·         Mark 3:24 diterjemahkan ‘terpecah-pecah’.

 

·         Mark 3:25 diterjemahkan ‘terpecah-pecah’.

 

·         Mark 3:26 diterjemahkan ‘terbagi-bagi’.

 

·         Mark 6:41 diterjemahkan ‘dibagi-bagikan’.

 

·         Luk 12:13 diterjemahkan ‘berbagi’.

 

·         Ro 12:3 diterjemahkan ‘dianugerahkan’.

 

·         1Kor 1:13 diterjemahkan ‘terbagi-bagi’.

 

·         1Kor 7:17 diterjemahkan ‘ditentukan’.

 

·         1Kor 7:34 diterjemahkan ‘terbagi-bagi’.

 

·         2Kor 10:13 diterjemahkan ‘dipatok’.

 

·         Ibr 7:2 diterjemahkan ‘memberikan’.

Kadang-kadang arti kata MERIZO ini adalah ‘to distribute’, ‘to impart’ (= membagikan, memberikan), seperti dalam Ro 12:3 1Kor 7:17 2Kor 10:13. Dalam contoh-contoh yang lain, kata ini mengandung arti pemisahan. Tetapi tidak pernah menunjuk pada pemisahan antara satu benda / hal dengan benda / hal yang lain. Sebaliknya, kata ini selalu menunjuk pada pemisahan di dalam satu benda / hal.

3.   Kesimpulan: memisahkan jiwa dan roh’ dalam Ibr 4:12 tidak mungkin berarti bahwa 'jiwa' dan 'roh' adalah 2 hal yang berbeda. Harus berarti bahwa 'jiwa' dan 'roh' adalah satu hal yang sama, atau bahwa 'jiwa' sama dengan 'roh'.

 

b)   ‘sendi-sendi dan sumsum’.

Ibr 4:12: ‘memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum’.

Bukankah 'sendi-sendi' dan 'sumsum' adalah 2 hal yang berbeda?

Penjelasan:

o        Perhatikan bahwa tidak dikatakan ‘tulang dan sumsum’, tetapi ‘sendi dan sumsum’ (tulang berbatasan langsung dengan sumsum, tetapi sendi tidak).

John Murray mengambil kesimpulan sebagai berikut:

"So obviously, the thought is not that of getting in between to separate, but that these are the most inaccessible parts of our physical frame and illustrate the piercing power of the Word when by a metaphor, it is said to be sharper than a two-edged sword" (= Jadi jelaslah bahwa pemikirannya bukanlah masuk di antaranya untuk memisahkan, tetapi bahwa hal-hal ini adalah bagian-bagian yang paling tidak bisa dimasuki dari kerangka fisik kita dan mengilustrasikan kekuatan menusuk dari Firman yang dengan suatu kiasan dikatakan lebih tajam dari pedang bermata dua) - ‘Collected Writings of John Murray’, vol II, hal 31.

o        Terjemahan hurufiah dari bagian ini adalah: ‘division of soul and spirit, of both joints and marrows’.

Pada saat berbicara tentang ‘sendi dan sumsum’, ada kata ‘both’ (= keduanya). Kata ‘both’ ini tidak dipakai pada waktu berbicara tentang ‘jiwa dan roh’. Mengapa? Karena kata ini bertujuan untuk mempersatukan ‘sendi’ dan ‘sumsum’ sehingga yang dimaksud dengan ‘both joints and marrows’ adalah ‘body / tubuh’ (1 benda / hal). Pada waktu berbicara tentang ‘jiwa dan roh’, kata ‘both’ ini tidak perlu (bahkan tidak boleh ada) karena ‘jiwa’ sama dengan ‘roh’.

c)   Penekanan / arti Ibr 4:12: Firman Tuhan menyelidiki kita secara menyeluruh / mendetail sehingga tidak ada bagian diri kita yang tidak terkena. Ini cocok dengan kontex, karena Ibr 4:13 berbunyi: "Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapanNya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepadaNya kita harus memberikan pertanggungan jawab".

Pada waktu John Murray membahas 1Tes 5:23, ia berkata:

"It is in accord with the usage of Scripture to employ an accumulation of terms to express completeness (cf. Mark 12:30; Heb. 4:12)" [= Ini sesuai dengan penggunaan Kitab Suci yang memakai kumpulan istilah-istilah untuk menyatakan keseluruhan (bdk. Mark 12:30; Ibr 4:12)] - ‘Collected Writings of John Murray’, vol II, hal 31.

Jadi, Ibr 4:12 dijadikan contoh oleh John Murray. Jelas bahwa ia berpendapat bahwa dalam Ibr 4:12pun penekanannya adalah pada ‘completeness’ (= keseluruhan).

8)     Penjelasan tentang kontras antara PSUKHIKOS (1Kor 2:14) dan PNEUMATIKOS (1Kor 2:15 1Kor 3:1).

Untuk ini perlu diselidiki apa arti dari kata ‘rohani / spiritual’?

Ro 1:11 berbicara tentang ‘karunia rohani’ (spiritual gift).

1Kor 12:1-12 juga demikian.

Ay 1 tentang ‘spiritual gifts’ (= karunia-karunia rohani).

Ay 3,4,7,8,9,11 menunjuk kepada Roh Kudus.

Jadi, karunia-karunia rohani adalah karunia-karunia yang didapatkan dari Roh Kudus.

Contoh lain: 1Kor 2:13.

NIV: ‘expressing spiritual truths in spiritual words’ (= menyatakan kebenaran-kebenaran rohani dalam kata-kata rohani).

Dari ayat ini jelas bahwa ‘truths’ (= kebenaran-kebenaran) dan ‘words’ (= kata-kata) itu disebut spiritual (= rohani) karena berasal dari Roh Kudus.

Jadi, kata ‘spiritual / rohani’ tidak menunjuk kepada 'roh manusia' tetapi kepada 'Roh Kudus'.

Jelas, bahwa kontras antara PSUKHIKOS dan PNEUMATIKOS tidak berasal dari kontras antara PSUKHE (= jiwa) dan PNEUMA (= roh) dalam diri manusia, tetapi berasal dari kontras antara 'manusia itu sendiri' dan 'manusia yang dihuni, dikuasai oleh Roh Kudus'.

Contoh pengkontrasan yang serupa: 1Kor 15:44.

‘tubuh alamiah’ = SOMA PSUKHIKON.

‘tubuh rohaniah’ = SOMA PNEUMATIKON.

Lagi-lagi kontras ini tidak berasal dari kontras antara PSUKHE (= jiwa) dan PNEUMA (= roh), tetapi ini adalah kontras antara 'tubuh kita di dunia' dan 'tubuh kebangkitan di surga' (baca kontexnya).

 

Kesimpulan.

Memang kalau kita membaca Kitab Suci sepintas lalu, kita akan mendapatkan ajaran Trichotomy, tetapi kalau kita menyelidikinya secara mendalam, maka terlihat dengan jelas bahwa Trichotomy tidak dapat dipertahankan.

Sekalipun ini adalah suatu pelajaran yang sangat teoritis, tetapi perlu diingat bahwa di atas Dichotomy maupun Trichotomy dibangun ajaran-ajaran / doktrin-doktrin yang lain. Dengan kita yakin akan kebenaran Dichotomy dan kesalahan Trichotomy, maka kita akan terhindar dari ajaran-ajaran salah yang didasarkan pada Trichotomy.

 

-o0o-

 


email us at : gkri_exodus@lycos.com