Eksposisi Injil Matius

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


MATIUS 12:15-37

 

Mat 12:15-21

Ay 15:

 

1)   Yesus tahu akan rencana orang-orang Farisi dalam ay 14, dan Ia tahu juga:

 

a)   Bahwa belum saatnya bagi Dia untuk mati.

 

b)   Bukan caranya bagi Dia untuk mati dengan cara pembunuhan biasa.

 

2)   Karena itu Ia menyingkir (ay 15).

 

Pada waktu menghadapi problem, kita memang harus berdoa dan beriman, tetapi kita juga harus melakukan hal-hal yang sesuai dengan akal sehat. Misalnya: kalau sakit, pergi ke dokter, minum obat, dan sebagainya.

 

3)   Pada waktu Yesus menyingkir, Ia tetap menjadi berkat bagi banyak orang dengan cara menyembuhkan mereka dari penyakit mereka (ay 15).

 

Jadi, dalam bahayapun Ia tidak bersikap egois, tetapi tetap memikirkan bagaimana bisa menjadi berkat bagi orang lain.

 

Penerapan:

 

Kalau saudara sedang menghadapi problem / bahaya, apakah saudara masih memikirkan bagaimana bisa menjadi berkat bagi orang lain?

Ay 16:

 

Yesus melarang untuk memberitahu siapa Dia.

 

1)   Ini mungkin ditujukan kepada roh jahat (bdk. Mark 3:12).

 

Mengapa Yesus melarang mereka? Karena Yesus tidak mau dianggap berkomplot dengan mereka (bandingkan dengan Paulus dalam Kis 16:16-18).

 

2)   Tetapi mungkin juga larangan Yesus ini ditujukan kepada orang-orang yang telah Ia sembuhkan (ay 15-16).

 

Mengapa Yesus melarang mereka? Mungkin supaya tidak mengundang bahaya dari orang-orang Farisi yang ingin membunuhnya.

 

Jelaslah bahwa kebenaran tidak selalu harus dinyatakan pada setiap saat. Kadang-kadang, kalau memang keadaan tak menguntungkan bagi Kerajaan Allah, maka kebenaran itu harus ditahan dulu (bandingkan dengan 1Kor 3:1-2  Yoh 16:12  Pengkhotbah 3:7b).

Ay 17-21:

 

Ay 18-21 adalah kutipan dari Yes 42:1-4.

 

Yang menjadi pertanyaan adalah: mengapa Matius menghubungkan peristiwa ini dengan Yes 42:1-4. Apa hubungannya?

 

1)   Yesus tidak mau konfrontasi / geger dengan orang-orang Farisi (ay 14-15). Ini cocok dengan ay 19-20.

 

2)   Yesus hidup sesuai kehendak Tuhan (ay 15 - jadi berkat bagi orang lain, dan sebagainya). Ini cocok dengan ay 18.

 

3)   Yesus mengajar Firman Tuhan kepada bangsa-bangsa lain / diikuti bangsa-bangsa lain (Mark 3:7-8). Ini cocok dengan ay 18,21.

 

Mat 12:22-37

 

1)   Yesus menyembuhkan orang bisu / buta (karena kerasukan setan). Ini menyebabkan orang banyak mulai menduga bahwa Ia adalah Mesias (Anak Daud = Mesias).

 

Dari mana mereka bisa menduga seperti itu? Karena mereka tahu Kitab Suci mereka. Dalam Yes 35:5-6 dikatakan bahwa Mesias akan melakukan hal-hal itu. Di sini kita melihat betapa besar keuntungan orang yang mengerti Kitab Suci / Firman Tuhan. Karena itu kita harus rajin dan tekun dalam belajar Kitab Suci!

 

2)   Tuduhan orang-orang Farisi (ay 24):

 

Kata-kata ini jelas keluar karena iri hati (bdk. Mat 27;18). Mereka takut orang banyak itu tidak mengikuti mereka lagi. Alangkah berbedanya mereka ini dengan Yohanes Pembaptis (Yoh 3:26-30)

 

Dari penyembuhan orang buta / bisu itu, orang awampun bisa menduga bahwa Yesus adalah Mesias (ay 22-23). Jelas bahwa orang-orang Farisipun tahu tentang hal ini, tetapi yang mereka ucapkan adalah ay 24. Jadi, ini menunjukkan bahwa mereka berdosa dengan sengaja.

 

3)   Jawaban Yesus:

 

a)   Tuduhan orang-orang Farisi itu tidak masuk akal. Mengapa? Karena setan tidak mungkin perang melawan setan (ay 25-26).

 

Memang setan bisa berpura-pura perang melawan setan (misalnya dukun menyembuhkan orang yang disantet), dengan tujuan mendapat lebih banyak pengikut. Tetapi tidak mungkin mereka betul-betul berperang satu sama lain. Pada waktu Yesus mengusir setan, setan tidak mendapat untung apa-apa. Jadi, ini bukan pura-pura perang, tetapi betul-betul perang. Karena itu tidak mungkin Yesus mengusir dengan kuasa setan.

 

b)   Menganggap orang-orang Farisi tidak konsisten (ay 27).

 

Rupa-rupanya pada jaman itu ada orang-orang Yahudi yang menjadi pengusir setan (bdk. Mat 7:22  Mark 9:38  Kis 19:13-14) dan orang-orang Farisi mengakui bahwa orang-orang itu mengusir setan dengan kuasa Allah. Tetapi waktu mereka melihat Yesus melakukan hal yang serupa, mereka menganggap Yesus mengusir setan dengan kuasa setan. Ini sikap yang tidak konsisten! ‘Merekalah yang menjadi hakimmu’ (ay 27), artinya: merekalah yang menyatakan bahwa engkau salah.

 

c)   Yesus menyatakan bahwa Ia mengusir setan dengan kuasa Roh Kudus (ay 28-29).

 

d)   Yesus memberi peringatan (ay 30).

 

·        Yang tidak pro Yesus = anti Yesus. Apalagi orang-orang Farisi yang begitu menentang Yesus!

 

·        Yang tidak mengumpulkan = menceraiberaikan. Apalagi orang-orang Farisi yang terang-terangan menghalangi pekerjaan Yesus!

 

e)   Yesus memberikan peringatan / tuduhan (ay 31-32 bdk. Mark 3:28-30  Luk 12:30).

 

Ada beberapa penafsiran / ajaran yang salah yang keluar dari ayat-ayat ini:

 

1.   Menghujat Yesus bisa diampuni; menghujat Roh Kudus tidak bisa diampuni. Jadi Roh Kudus lebih besar dari pada Yesus. Ini jelas merupakan ajaran sesat!

 

2.   Untuk dosa menghujat Roh Kudus memang tidak ada pengampunan sesudah mati (ay 32), tetapi untuk dosa-dosa lain, ada! Karena itu ayat ini dipakai sebagai dasar oleh Gereja Roma Katolik untuk mengajarkan api pencucian.

 

Tetapi, ‘di dunia yang akan datangpun tidak’ menunjuk pada hari penghakiman, atau berarti: tidak akan pernah diampuni. Bagian ini tidak menunjuk pada Intermediate State (= keadaan antara kematian dan kebangkitan / kedatangan Yesus yang keduakalinya).

 

3.   Seadanya penghinaan kepada Allah tidak bisa diampuni. Penafsiran ini tidak mungkin benar karena Paulus dulunya juga seorang penghujat, tetapi toh bisa diampuni (1Tim 1:13).

 

4.   Menghujat Roh Kudus = terus menerus menolak dorongan Roh Kudus untuk percaya kepada Yesus sampai kita mati. Tetapi ini juga tidak mungkin benar karena adanya kata-kata ‘di dunia ini tidak’ (ay 32).

 

5.   Menghujat Anak Manusia diartikan menghujat Yesus sebagai manusia; sedangkan menghujat Roh Kudus diartikan menghujat Yesus sebagai Allah. Ini tidak mungkin benar, karena:

 

·        tidak biasanya Yesus sebagai Allah disebut dengan istilah ‘Roh Kudus’.

 

·        Markus menghapuskan kontras antara menghujat Anak Manusia dan menghujat Roh Kudus (Mark 3:28-30). Kalau memang artinya seperti itu, maka bagian itu adalah bagian yang sangat vital yang tidak mungkin dihapuskan.

 

Untuk mengerti bagian ini, kuncinya adalah: Mengapa Roh Kudus? Mengapa bukan Bapa atau Anak? Jelas karena fungsi Roh Kudus adalah menerangi hati / pikiran seseorang sehingga bisa mengerti Firman Tuhan / Injil. Jadi artinya adalah: orang yang telah diterangi oleh Roh Kudus sehingga bagi Dia sudah jelas bahwa Yesus adalah Mesias / Juruselamat, tetapi dengan sengaja ia menolak semua itu dan menganggapnya sebagai ajaran setan. Jadi, yang ditekankan bukan penghinaan terhadap diri / pribadi Roh Kudus, tetapi terhadap pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang itu.

 

Hal lain yang ditekankan adalah kesengajaan orang itu dalam melakukan hal ini:

 

·        Ay 22-24: orang awam saja tahu, tidak mungkin orang-orang Farisi tidak tahu bahwa Yesus adalah Mesias.

 

·        Ay 25: Yesus tahu pikiran mereka. Jadi pikiran / motivasi mereka lebih berperan dari pada sekedar kata-kata mereka dalam ay 24.

 

‘Tak mungkin diampuni’ berarti orangnya tidak mungkin bertobat / menjadi orang percaya. Tuhan akan mengeraskan hati orang yang sudah melakukan dosa ini sehingga ia tidak bakal percaya kepada Yesus. Karena itu orang Kristen yang sejati tidak mungkin pernah dan tidak mungkin akan melakukan dosa ini.

 

Ayat-ayat pembanding: Ibr 6:4-6  Ibr 10:26-29  1Yoh 5:16.

 

f)        Yesus memberikan peringatan lagi (ay 33-37).

 

·        mereka mengeluarkan kata-kata yang jahat karena mereka memang jahat (ay 333-35).

 

·        setiap kata-kata yang sia-sia harus dipertanggung-jawabkan (ay 36-37). Apalagi kata-kata yang jahat.

 

Ay 37: ‘dibenarkan karena kata-kata’. Ini tidak berarti bahwa Yesus mengajarkan keselamatan / pembenaran karena perbuatan baik. Seluruh kontext menunjukkan bahwa kata-kata yang baik bisa terjadi kalau orangnya / hatinya baik. Dan semua ini jelas hanya bisa terjadi pada orang yang sudah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus dan sudah beriman! Jadi, kata-kata yang baik hanyalah membuktikan iman, sedangkan pembenaran terjadi karena iman.



-AMIN-

 


email us at : gkri_exodus@lycos.com