Eksposisi Injil Matius

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


MATIUS 7:15-29

 

Mat 7:15-23

 

1)   Nabi-nabi palsu itu berbahaya!

 

Ini bisa terlihat dari:

 

·        kata ‘waspadalah’ yang jelas merupakan suatu peringatan. (ay 15).

 

·        kata ‘serigala’ (ay 15) yang jelas merupakan seekor binatang yang berbahaya bagi seekor domba.

 

Dimana letak bahayanya?

 

¨       Mereka ‘menyamar sebagai domba’ (ay 15).

 

NASB/NIV: ‘come to you in sheep’s clothing’ (= datang kepadamu dalam pakaian domba).

 

Jadi, serigala itu datang kepada domba dengan pakaian / kulit domba. Mereka cuma pakaian / kulitnya saja yang kristen, tetapi dalamnya tidak! Serigala biasa sudah berbahaya, tetapi serigala yang menyamar sebagai domba jauh lebih berbahaya lagi!

 

¨       Mereka disebut sebagai ‘nabi-nabi palsu’ (ay 15). Jadi, serigala-serigala itu bukan menyamar sebagai orang-orang Kristen biasa, tetapi sebagai ‘nabi’.

 

*        nabi adalah orang yang mempunyai kedudukan tinggi. Jadi, mereka menyamar sebagai orang yang punya kedudukan tinggi seperti Majelis, Pengurus komisi dan sebagainya.

 

*        nabi adalah orang yang memberitakan Firman Tuhan. Jadi, mereka menyamar sebagai orang yang memberitakan Firman Tuhan seperti Pendeta, Penginjil, guru sekolah minggu, guru agama dan sebagainya. Ini yang membuat mereka sangat berbahaya. Dengan pengajaran mereka yang sesat mereka menyesatkan banyak orang.

 

2)   Ciri-ciri nabi palsu:

 

a)   Ay 16-20: dari buahnya kita bisa mengenal mereka. Apa artinya ‘buah’? Ada yang mengartikan ‘ajaran’, ada pula yang mengatakan ‘pengaruh ajaran’, ada lagi yang mengatakan ‘kehidupan’. Yang mana benar? Kalau kita membandingkan ay 16-20 dengan Mat 3:8-10 dan Mat 12:24,33-37 (perhatikan bahwa ketiga bagian ini mengandung ayat-ayat yang mirip / sama. Jadi, arti ‘buah’ dalam ketiga bagian ini pasti sama), maka jelas bahwa artinya adalah ‘kehidupan’. Arti ini cocok dengan konteks (lihat ay 21,23 yang menunjukkan kehidupan yang jahat dari nabi palsu).

 

Jadi, ciri nabi palsu adalah hidup yang jahat. Contoh:

 

·        mengejar keuntungan (Yer 8:10 Tit 1:11 2Pet 2:3).

 

·        baik kepada orang yang menguntungkan (Mikha 3:5).

 

Test ini sukar dilakukan karena:

 

¨       kita sukar tahu tentang kehidupan nabi itu.

 

¨       nabi itu bisa pura-pura saleh.

 

¨       semua nabi asli juga adalah manusia berdosa (bdk. Daud berzinah, membunuh, dan sebagainya).

 

Memang sebetulnya, sekalipun nabi palsu maupun asli itu adalah manusia berdosa, tetapi ada bedanya. Nabi asli punya kesungguhan untuk taat. Tetapi inipun adalah sesuatu yang sukar terlihat..

 

Test ini hanya bisa kita pakai kalau kita dekat dengan nabi itu sehingga tahu betul-betul tentang hidupnya.

 

b)   Nubuat yang meleset (Ul 18:22).

 

Kalau ia bernubuat / meramal tentang masa depan dan meleset (sekalipun hanya meleset satu kali) maka ia adalah nabi palsu! Karena itu perhatikanlah orang-orang yang sering mengeluarkan nubuat!

 

c)   Ajaran yang sesat (Ul 13:1-3  2Pet 2:1  Gal 1:6-9  Tit 1:11  1Yoh 4:1-3  2Yoh 7-11). Kesalahan bisa berupa suatu ajaran yang menyenangkan orang (2Taw 18:12  1Yoh 4:5), ajaran yang tidak menegur dosa, ajaran yang memberitakan yang enak-enak saja (Yer 23:16-17  Yer 8:11).

 

d)   Motivasi yang salah. Misalnya mencari kemuliaan diri sendiri (Yoh 7:18  Yoh 3:30). Ini juga sukar terlihat tetapi kadang-kadang bisa terlihat dengan jelas! Misalnya: Pendeta yang melarang jemaatnya untuk berbakti di gereja lain atau memberi persembahan kepada gereja lain atau melayani di gereja lain, sekalipun gereja lain itu tidak sesat. Pendeta seperti ini hanya menginginkan jemaat itu untuk dirinya sendiri dan bukan untuk Tuhan.

 

Contoh lain: Pendeta yang sengaja pamer kepandaiannya pada waktu khotbah.

 

Seseorang mengatakan:

“No man can at one and the same time prove that he is clever and that Christ is wonderful” (= Tidak ada orang yang pada saat yang sama bisa membuktikan bahwa ia adalah orang yang pandai dan bahwa Kristus itu sangat indah / luar biasa).

 

3)   Nasib nabi-nabi palsu (ay 21-23).

 

a)   Masuk surga? Tidak!

 

·        Orang-orang ini menyebut ‘Tuhan, Tuhan’. Jadi, mereka mengaku diri sebagai orang Kristen.

 

·        Orang-orang ini melayani Tuhan (ay 22).

 

·        Tetapi orang-orang ini tidak taat kepada Tuhan (ay 21,23). Ini kontradiksi dengan sebutan ‘Tuhan’ yang mereka gunakan (bdk. Luk 6:46  2Tim 2:19).

 

Catatan: ay 21 tidak mengajarkan ‘keselamatan melalui perbuatan baik’! Penafsiran terhadap ay 21 ini tidak boleh bertentangan dengan Ef 2:8-9! Calvin mengomentari ay 21b dengan kata-kata ini:

“These words, therefore, do not exclude faith, but presuppose it as the principle from which other good works flow” (= Karena itu, kata-kata ini bukannya membuang iman, tetapi mensyaratkannya sebagai asal usul / sumber dari mana semua perbuatan baik mengalir).

 

Calvin: “‘To do the will of the Father’ not only means, to regulate their life and manners, (as philosophers talked,) by the rule of virtues, but also to believe in Christ, according to that saying, ‘This is the will of him that sent me, that very one which seeth the Son, and believeth on him, may have everlasting life,’ (John 6:40.) These words, therefore, do not exclude faith, but presuppose it as the principle from which other good works flow” (= ) - hal 367-368.

 

Jadi, ay 21 itu menunjuk pada orang-orang yang tidak membuktikan ‘iman’nya dengan perbuatan baik. Mereka tidak masuk surga dengan ‘iman’ seperti itu. (bdk. Yak 2:17,26).

 

b)   Masuk neraka? Ya! Karena memang hanya ada 2 tempat setelah kematian. Jadi, kalau tidak masuk surga, tentu masuk neraka!

 

·        Ay 22:

 

*        mereka mengira mereka selamat, atau,

 

*        mereka protes dalam usaha mereka supaya selamat (bdk. Mat 25:44). Ini sia-sia!

 

·        Apakah ay 21-23 mengajarkan bahwa keselamatan bisa hilang? Tidak! Tiga alasan:

 

*        konteks (ay 15-23) berbicara tentang nabi palsu!

 

*        orang-orang itu = ‘pembuat kejahatan’ (ay 23). Jadi, imannya mati (bdk. Yak 2:17,26). Mereka hanya orang Kristen KTP. Ini cocok dengan gambaran ‘serigala yang memakai pakaian domba’ (ay 15). Karena mereka cuma Kristen KTP, jelas mereka bukan kehilangan keselamatan, tetapi mereka memang tidak pernah selamat!

 

*        ay 23 Yesus berkata:’Aku tidak pernah mengenal kamu!’. Kalau mereka pernah betul-betul percaya dan diselamatkan, maka pasti Yesus pernah mengenal mereka! (bdk. Yoh 10:27  2Tim 2:19).

 

4)   Kita harus waspada terhadap nabi-nabi palsu itu (ay 15).

 

a)   Nabi-nabi palsu sudah ada pada jaman Yesus.

 

Dalam ay 15 Yesus menggunakan kata ‘datang / come’, bukan ‘akan datang / will come’. Tetapi menjelang akhir jaman (sekarang ini!), maka nabi-nabi palsu akan semakin banyak (Mat 24:11-14). Jadi, kita harus makin waspada

 

b)   Cara berwaspada:

 

·        banyak berdoa untuk meminta Tuhan memimpin dalam pengertian Firman Tuhan.

 

·        banyak membaca / belajar Firman Tuhan.

 

·        hati-hati dalam memilih gereja / pengkhotbah

 

·        hati-hati dalam memberi persembahan. Kalau saudara memberikan persembahan kepada gereja yang sesat, pada hakekatnya saudara memberi persembahan kepada setan!

Mat 7:24-29: Akhir khotbah di bukit.

 

Mat 7:24-27: Sebagai penutup khotbahnya Yesus memberikan illustrasi ini. 2 orang itu mirip. Sama-sama membangun rumah. Bedanya tidak terlihat karena terletak pada fondasinya. Tetapi kalau kesukaran datang, bedanya akan terlihat.

 

Yesus memberikan bagian ini sebagai penutup khotbahNya karena Ia ingin mereka tidak sekedar menjadi pendengar Firman, tetapi juga pelaku Firman! (bdk. Yak 1:22-25).

 

Mat 7:28-29: Kesan pendengar:

 

1)   ‘Penuh kuasa’. Apa artinya?

 

a)   Ada yang menafsirkan karena Yesus sering mengajar: ‘Aku berkata ...’

 

b)   Adanya kuasa Roh Kudus yang menyertaiNya (bdk. Luk 4:32,36).

 

2)   ‘takjub’ (ay 28). Ini tidak cukup! Mereka harus taat! (bdk. ay 24-27).

 

Penerapan:

 

Apakah saudara sering merasakan keindahan suatu khotbah? Lalu, apakah saudara hanya sekedar mengagumi keindahan khotbah itu, atau saudara juga mau mentaatinya?



-AMIN-

 


email us at : gkri_exodus@lycos.com