Eksposisi Kitab Keluaran

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


 

Keluaran 5:1-6:26

 

 

I) Musa dan Harun menghadap Firaun (5:1,3).

 

Mereka memberitakan Firman Tuhan kepada Firaun (5:1,3). Ini jelas merupakan suatu pelayanan yang mengandung resiko tinggi (bdk. Yohanes Pembaptis menegur Herodes dalam Mat 14:1-12). Disamping itu sekalipun dalam 5:3 mereka berkata bahwa kalau mereka tak berbakti Tuhan akan menghukum mereka, namun secara implicit jelas bahwa kata-kata ini juga berarti: kalau engkau (Firaun) tidak mengijinkan kami pergi, Tuhan akan menghukum engkau! Menujukan teguran / ancaman semacam ini kepada seorang raja kafir, jelas merupakan sesuatu yang berbahaya. Tetapi toh Musa dan Harun melakukan hal itu.

 

Penerapan:

 

Beranikah saudara memberitakan Injil / menegur dosa orang yang mempunyai kuasa / otoritas atas diri saudara seperti boss, dosen, orang tua, dsb?

 

 

II) Reaksi Firaun (5:2,4-9).

 

1)   Ay 2. Macam-macam kemungkinan:

 

·        Firaun memang tidak pernah mendengar nama YAHWEH (TUHAN) tersebut.

 

·        Firaun tidak mengakui YAHWEH sebagai Allah.

 

·        Firaun menganggap YAHWEH adalah Allahnya orang Israel sehingga ia tidak perlu tunduk kepada YAHWEH.

 

Yang manapun yang betul tidak terlalu jadi soal; yang jelas Firaun melarang orang Israel untuk pergi.

 

2)   Ay 4-5.

 

Ay 5: ‘terlalu banyak’ seharusnya ‘sangat banyak’. Ini dijadikan alasan untuk menyerang Musa. Orang Israel sangat banyak. Kalau semua berhenti dari pekerjaan, pasti itu akan mengacaukan segala sesuatu.

 

Sekalipun Firaun marah sekali, tetapi ia tidak membunuh Musa dan Harun. Jelas karena Allah menguasai hati dan pikiran Firaun maka ia tidak bisa membunuh (bdk. Amsal 21:1  Mat 10:29-30).

 

3)   Ay 6-9.

 

a)   Firaun memperberat pekerjaan orang Israel.

 

b)   Firaun menuduh orang Israel malas (ay 8,17).

 

Orang yang mau taat / ikut Tuhan memang sering dituduh macam-macam. Jadi jangan heran kalau saudara mengalami hal semacam itu.

 

c)   Perhatikan ay 9 - ‘perkataan dusta’.

 

Ada beberapa hal yang bisa dibahas:

 

·        Firaun menganggap Firman Tuhan sebagai kata-kata dusta. Banyak orang kafir melakukan hal yang sama.

 

·        Orang kafir senang kalau kita tidak peduli pada Firman Tuhan.

 

·        Kata-kata Firaun ini mengandung kebanaran, karena pekerjaan / kesibukan (termasuk pelayanan) dan penderitaan memang sering menyebabkan kita tidak mendengar / tidak mempedulikan Firman Tuhan. Lihat Kel 6:8 dimana kata-kata Firaun menjadi kenyataan. Karena itu hati-hatilah dengan pekerjaan / kesibukan / pelayanan saudara.

 

 

III) Penderitaan yang makin hebat (5:10-19).

 

1)   Akibat reaksi Firaun itu maka orang Israel makin hebat penderitaannya.

 

Mereka mau ikut Tuhan, tetapi penderitaan mereka justru makin hebat. Alangkah bertentangannya hal ini dengan ajaran populer jaman ini yang mengatakan bahwa orang yang ikut Yesus pasti kaya, sembuh dari segala penyakit, bebas dari segala problem dsb!

 

2)   Dalam Kel 2:23-25 orang Israel berdoa dan Tuhan mendengar doa itu, tetapi ternyata penderitaan mereka justru makin bertambah. Ini sering terjadi dan karena itu kalau saudara berdoa dan lalu penderitaan justru bertambah, jangan cepat-cepat menganggap bahwa Tuhan tidak mempedulikan saudara / doa saudara.

 

 

IV) Sikap salah dalam menghadapi kesukaran / kegagalan (5:20-23).

 

1)   Sikap para mandor Israel (ay 20-21).

 

·        marah kepada Musa dan Harun. Hamba Tuhan sering menjadi sasaran sekalipun tidak salah.

 

·        kesedihan yang tak dikuasai sering menyebabkan kita jatuh dalam dosa.

 

·        dosa mereka ini terjadi karena pengertian yang salah. Mereka mengharapkan sukses secara langsung pada waktu mereka mentaati Tuhan. Akhirnya, pada waktu kenyataannya berbeda / bertentangan dengan apa yang mereka harapkan, mereka menjadi kecewa dan marah. Ini bahayanya orang yang percaya pada ajaran yang mengatakan bahwa ikut Yesus itu serba enak! Mereka akan menjadi kecewa dan marah. Bandingkan dengan Hakim-hakim 20, dimana orang Israel mula-mula dikalahkan beberapa kali oleh suku Benyamin, sebelum akhirnya berhasil mengalahkan suku Benyamin, padahal mereka berperang melawan suku Benyamin sesuai dengan petunjuk Tuhan.

 

2)   Sikap Musa (ay 22-23).

 

a)   Apakah kata-kata Musa kepada Tuhan ini menunjukkan bahwa Musa berharap kepada Tuhan? Saya lebih setuju kalau diartikan bahwa Musa juga marah kepada Tuhan.

 

b)   Musa berdosa (marah kepada Tuhan) karena ia juga lupa Firman Tuhan. Dalam Kel 3:19-20 dan Kel 4:21-23 Tuhan sudah memberitahu Musa bahwa Firaun tidak akan membiarkan Israel pergi sebelum ia dipaksa oleh tangan Tuhan. Andaikata Musa ingat Firman Tuhan itu, pasti ia takkan marah kepada Tuhan.

 

c)   Musa bertanya: ‘Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis?’ (ay 22).

 

Musa tidak mengerti apa yang Tuhan lakukan (bdk. Yes 55:8-9). Israel harus mengalami semua penderitaan ini supaya mereka bisa melihat kuasa Tuhan dan juga kasih Tuhan yang sudah membebaskan mereka dari penderitaan yang begitu berat. Sekalipun Israel mengalami semua penderitaan itu, tetapi dalam faktanya, dalam perjalanan menuju Kanaan, mereka berulang-ulang ingin kembali ke Mesir (Kel 14:10-12  Kel 16:2-3  Bil 11:4-6  Bil 14:1-4  Bil 21:5). Bagaimana kalau mereka tidak mengalami penderitaan berat di Mesir? Mungkin lebih-lebih mereka ingin kembali ke sana. Tetapi bagaimanapun, Musa tidak mengerti semua ini dan ia menganggap Tuhan bengis. Padahal Tuhan memberikan yang terbaik bagi Israel.

 

Penerapan:

 

Jangan pernah menuduh Tuhan bengis. Apapan yang ia berikan kepada saudara pastilah merupakan yang terbaik sekalipun saudara tidak bisa mengertinya (bdk. Ro 8:28).

 

 

V) Sikap Tuhan (5:24-6:12).

 

1)   Tuhan sabar dan penuh kasih. Tuhan sama sekali tidak bersikap keras terhadap Musa maupun Israel. Bdk. Maz 103: 8-14  Yes 42:3.

 

Apakah saudara sering menganggap Allah sebagai seseorang yang selalu mencari-cari kesalahan saudara dan begitu menemukan sedikit kesalahan langsung membunuh saudara. Itu salah! Ia adalah Allah yang maha pengasih dan maha penyayang!

 

2)   Tuhan mengingatkan Musa tentang Firman Tuhan yang dilupakan oleh Musa (5:24. Tetapi dalam Alkitab Inggris 6:1).

 

3)   Tuhan menghibur Musa (6:2).

 

‘Akulah Tuhan (YAHWEH)’. Nama YAHWEH berarti ‘Aku adalah Aku’ (Kel 3:14-15). Ini menunjukkan ketidakberubahan Allah. Iman Musa dan Israel hancur, tetapi Allah dan tujuanNya / rencanaNya tidak berubah.

 

4)   Tuhan menegur Musa dengan halus (6:2).

 

Kel 6:2 adalah ayat sukar sehingga ada bermacam-macam penafsiran:

 

a)   Abraham, Ishak dan Yakub memang tidak tahu nama YAHWEH.

 

Tetapi dari ayat-ayat seperti Kej 4:26  Kej 14:22  Kej 15:2  Kej 28:13 maka jelaslah bahwa mereka sudah tahu nama YAHWEH itu.

 

b)   Kel 6:2 itu dianggap sebagai suatu pertanyaan.

 

KJV menterjemahkan: ‘but by my name Jehovah was I not known to them’ (= tetapi dengan namaKu Yehovah Aku tidak dikenal mereka).

 

Ini lalu diubah kedalam bentuk pertanyaan sehingga menjadi sebagai berikut: ‘And by my name Jehovah was I not known to them?’ (= Dan dengan namaKu Yehovah bukankah Aku dikenal mereka?).

 

c)   Abraham, Ishak dan Yakub tahu nama YAHWEH itu tetapi tidak mengerti arti yang lebih mendalam dari nama itu.

 

Ini penafsiran yang saya terima.

 

Kalau arti no c) yang benar, maka itu berarti bahwa Kel 6:2 ini adalah suatu teguran halus, karena dengan kata-kata itu seakan-akan Tuhan berkata: ‘Abraham, Ishak dan Yakub hanya tahu nama itu tetapi mereka toh percaya; engkau (Musa) mengerti lebih banyak, jadi harus lebih percaya’ (bdk. Luk 12:48).

 

5)   Tuhan membangkitkan harapan dalam diri Musa (6:3-4). Ini dilakukanNya dengan:

 

·        menyebut perjanjianNya dengan Abraham tentang Kanaan (bdk. Kej 15:18-21  Kej 17:8).

 

·        mengatakan bahwa Ia mendengar doa (erang) Israel.

 

·        mengatakan bahwa Ia mengingat janjiNya (ay 4b). Ini menunjuk pada janji yang ada pada Kej 15:13-14.

 

6)   Tuhan mengutus Musa kepada Israel lagi (6:5-8).

 

a)   Musa diutus kepada Israel (6:5-7).

 

‘tangan teracung’ artinya apa? Ada orang-orang yang mengatakan artinya ialah ‘sumpah’ (bdk. Ul 32:40). tetapi saya tidak setuju dengan arti ini. Saya lebih setuju dengan arti yang lain, yaitu ‘kuasa’. Alasannya:

 

·        kata Ibrani dalam Ul 32:40 tidak sama dengan kata Ibrani dalam Kel 6:5.

 

·        Kel 7:5 - tangan teracung menunjukkan kuasa Allah.

 

·        kontex Kel 6:5 itu tidak memungkinkan untuk mengartikan ‘tangan teracung’ itu sebagai sumpah. Jauh lebih cocok untuk diartikan sebagai ‘kuasa Allah’.

 

b)   Tanggapan Israel (6:8).

 

·        tanggapan di sini kontras sekali dengan tanggapan dalam Kel 4:29-31! Iman memang harus diuji dalam kesukaran.

 

·        hal seperti ini, dimana dalam kesukaran mereka tidak mau mendengar Firman Tuhan, adalah sesuatu yang sering terjadi. Tetapi ini adalah sesuatu yang salah. Justru dalam kesukaran kita harus selalu mau mendengar Firman Tuhan karena melalui Firman Tuhanlah Tuhan memberikan penghiburan dsb.

 

7)   Tuhan mengutus Musa kepada Firaun lagi.

 

a)   Ay 11:

 

·        Musa hanya melihat faktor manusia saja.

 

·        Musa kembali pada alasannya yang semula (bdk. Kel 4:10).

 

b)   Ay 11: Musa putus asa. Ay 8: Israel putus asa. Tetapi Tuhan toh terus bekerja sehingga rencanaNya terlaksana. Semua ini tergantung kepada Tuhan dan bukan kepada manusia!

 

 

VI) Silsilah Musa (6:13-24).

 

1)   Silsilah ini berguna untuk menunjukkan bahwa Musa dan Harun adalah keturunan Abraham.

 

2)   Hanya 4 generasi?

 

Lewi ® Kehat ® Amram ® Harun / Musa. 4 generasi ini sesuai dengan Kej 15:16.

 

Ada yang mengatakan bahwa tidak mungkin hanya 4 generasi karena Kel 12:40 mengatakan bahwa Israel ada di Mesir selama 430 tahun. Tetapi kalau dilihat Gal 3:17 kelihatannya 430 tahun itu mulai Abraham sampai Musa.

 

3)   Amram menikah dengan saudara ayahnya (6:19).

 

Setelah ada hukum Taurat, hal ini dilarang (Im 18:12). Tetapi pada jaman itu belum ada larangan.

 

4)   Dalam Kel 6:19,25 disebutkan Harun dan Musa (Harun disebut dulu).

 

Dalam Kel 6:26 disebutkan Musa dan Harun (Musa disebut dulu).

 

Mengapa demikian? Pada waktu membicarakan tentang silsilah maka jelas bahwa Harun harus disebut dulu karena ia lebih tua dari Musa. Tetapi pada waktu membicarakan tentang kepemimpinan, Musa disebut dulu karena ialah yang diangkat Tuhan menjadi pemimpin Israel.

 

Kalau Allah memilih yang lebih muda untuk menjadi pemimpin, maka yang lebih tua harus tunduk kepada yang muda itu. Perhatikanlah Bil 12:1-16 untuk melihat akibatnya kalau yang tua tidak mau tunduk kepada pemimpin muda yang diangkat oleh Tuhan.

 

Dan orang muda yang diangkat oleh Tuhan menjadi pemimpin tidak boleh merasa minder terhadap yang tua.

 

Penerapan:

 

Maukah saudara tunduk kepada pemimpin rohani yang lebih muda dari saudara?

 

 

-AMIN-


 


 

email us at : gkri_exodus@lycos.com