Eksposisi Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus

oleh: Pdt. Budi Asali M.Div.


I KORINTUS 7:17-24

 

 

1)  Bagian ini dilatar-belakangi oleh keadaan di Korintus dimana banyak orang kristen meninggalkan kehidupan mereka yang lama, karena mereka menjadi orang kristen. Yang dimaksud dengan kehidupan yang lama, bukanlah dosa-dosa mereka. Kalau ini, tentu harus ditinggalkan! Tetapi, yang dimaksud dengan kehidupan lama di sini ialah segala sesuatu dalam kehidupan mereka sebelum mereka menjadi orang kristen, padahal hal-hal itu bukan dosa, misalnya rumah lama, pekerjaan lama, istri lama dsb. Pokoknya mereka beranggapan bahwa kehidupan seorang kristen berarti suatu kehidupan yang serba baru!

 

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya hal itu:

 

a)  Ajaran bahwa orang kristen adalah manusia baru. Ini bisa menyebabkan mereka membuang seluruh kehidupan mereka yang lama.

 

b)  Ajaran bahwa orang kristen adalah tunangan Kristus. Ini bisa menyebab-kan mereka lalu membuang suami / istri mereka yang lama.

 

c)  Ajaran bahwa orang kristen adalah anak Raja, sehingga mereka menjadi malu terhadap rumah lama yang jelek, atau terhadap pekerjaan lama yang tidak sesuai dengan kedudukan seorang anak Raja

 

d)  Ajaran yang mengatakan bahwa Kristus akan segera datang kembali. Mereka menganggap bahwa Kristus akan datang kembali dalam waktu yang sangat dekat, sehingga mereka lalu merasa tidak ada gunanya bekerja dsb.

 

(Catatan: ingat bahwa ajaran-ajaran di atas adalah ajaran-ajaran yang benar, tetapi mereka terima dengan cara yang salah)

 

Kita tidak tahu dengan pasti apa sebabnya mereka membuang kehidupan lama mereka, tetapi yang jelas adalah: hal itu terjadi! Itu menyebabkan Paulus menulis bagian ini.

 

2)  Inti / penekanan utama bagian ini ada dalam ay 17,20,24.

 

Arti:

 

a)  ditentukan Tuhan’ (ay 17).

 

Ini tidak berhubungan dengan Rencana Allah yang kekal, tetapi sekedar berartidiberikan oleh Tuhan’. Hal ini menjadi jelas kalau kita melihat Kitab Suci bahasa Inggris:

 

NIV/NASB/RSV: ‘assigned’ (= diberikan / ditempatkan).

 

KJV: ‘distributed’ (= dibagikan).

 

Diberikan oleh_Tuhansecara implicit menunjukkan bahwa itu bukanlah hal yang bersifat dosa!

 

b)  dipanggil Allah’ (ay17,20,24).

 

Ini menunjuk pada Effectual Call (= panggilan effektif), yaitu panggilan Allah yang menyebabkan seseorang bertobat dan menjadi orang kristen.

 

Jadi, kata-katadalam keadaan seperti pada waktu ia dipanggil Allah’ (ay 17,20,24) berartidalam keadaan pada waktu ia menjadi orang kristen’.

 

Kesimpulan: Arti ay 17,20,24 ialah: Pada saat kita menjadi orang Kristen, kita tidak perlu / tidak harus mengubah kehidupan kita dalam hal-hal yang tidak bersifat dosa. Dalam hal-hal yang bersifat dosa, tentu saja kita harus mengubahnya.

 

Contoh:

 

·        pekerjaan yang bersifat dosa, seperti: pelacur, pencuri, jual SDSB, penyelundup dsb. Ini harus dibuang!

 

·        pekerjaan yang sebetulnya bukan dosa, tetapi dijalankan dengan cara yang berdosa. Ini harus diubah! Bukan seluruh pekerjaan harus ditinggalkan, tetapi cara yang berdosa itu yang harus dibuang (bdk. Luk 3:12-14 yang menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis tidak menyuruh tentara / pemungut cukai meninggalkan pekerjaannya, tetapi membuang hal-hal berdosa yang mereka lakukan dalam pekerjaan mereka).

 

3)  Bagian ini tidak secara mutlak melarang perubahan hidup!

 

Kalau seorang pegawai bertobat, lalu ia mau menjadi pedagang, itu tidak dilarang.

 

Dasar: ay 21: seorang hamba, kalau bisa bebas, boleh bebas.

 

Jadi, tujuan bagian ini adalah untuk membuang pandangan yang mengharuskan orang Kristen mengubah hidupnya tetapi bagian ini tidak melarang orang kristen mengubah hidupnya

 

4)  Paulus lalu memberi 2 contoh:

 

Contoh pertama: tentang sunat (ay 18-19).

 

a)  Bagi yang sunat, jangan menghapus tanda sunat (ay 18a).

 

·        Sekalipun tanda sunat tak mungkin dibuang sama sekali, tetapi bahwa ada orang-orang yang berusaha menghapus tanda sunat, bisa terlihat dari kutipan dari kitab Apocrypha ini:

 

1Makabe 1:14-15: Kemudian orang-orang itu membangun di Yerusalem sebuah gelanggang olah raga menurut adat bangsa-bangsa lain. Merekapun memulihkan kulup mereka pula dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus (Terjemahan bahasa Inggris untuk kata-kata yang digarisbawahi: ‘and removed the marks of circumcision, and abandoned the holy covenant’).

 

Catatan:

 

*        1Makabe 1:14-15 bukanlah Firman Tuhan!

 

*        Peristiwa dalam 1Makabe 1:14-15 tidak terjadi di Korintus.

 

·        Paulus melarang untuk menghapus tanda sunat, bukan karena ia menganggap bahwa sunat itu penting! (ay 19).

 

b)  Bagi yang tidak sunat, jangan sunat (ay 18b).

 

Paulus sering menentang sunat, misalnya dalam Kis 15:1-2  Gal 2:3-5. Tetapi ia menentang sunat, bukan karena ia menganggap sunat itu adalah dosa (bdk. ay 19), tetapi karena orang-orang Yahudi itu menjadikan sunat sebagai syarat untuk selamat (bdk. Kis15:1)

 

Dalam Kis 16:3, Paulus justru menyuruh menyunatkan Timotius, mungkin untuk menyesuaikan diri dengan orang-orang Yahudi sehingga bisa memberitakan Injil kepada mereka (bdk. IKor 9:19-22).

 

Dalam 1Kor 7 ini Paulus melarang sunat hanya karena ia menentang keharusan meninggalkan hidup lama pada saat seseorang menjadi orang kristen.

 

c)  Alasan dari a) maupun b): ay 19

 

Secara implicit, ay 19 ini menunjukkan bahwa sunat bukanlah ketaatan. Jadi, sunat tidak lagi diharuskan dalam jaman Perjanjian Baru.

 

Ay 19 ini tidak bertentangan dengan Gal 6:15, tetapi menunjukkan bahwa orang yang adalah ciptaan baru (sudah dilahirkan kembali) pasti akan taat. Ini yang penting, bukan sunat!

 

Contoh kedua: tentang hamba (ay 21-23).

 

a)  Ay 21a: seorang hamba / budak menjadi orang kristen, tetapi ia tetap adalah budak / hamba. Paulus berkata: ini tidak apa-apa! Alangkah berbedanya ajaran Paulus ini dengan Theologia Kemakmuran!

 

b)  Ay 21b: kesempatan untuk bebas ini tentu bukan didapat dengan cara yang salah seperti lari dari tuannya, membunuh tuannya dsb (KItab Suci selalu menyuruh hamba untuk mentaati tuannya - Ef 6:5  Kol 3:22  1Tim 6:1  Tit 2:9-10  1Pet 2:18). Tetapi kalau jalannya benar, maka tentu saja seorang hamba boleh menggunakan kesempatan itu.

 

c)  Ay 22: kata-katadalam pelayananNyasebetulnya tidak ada!

 

Tujuan Paulus dalam ayat ini: supaya seorang hamba tidak merasa rendah diri dan sebaliknya supaya orang yang merdeka tidak merasa sombong.

 

d)  Ay 23a: ini memberikan alasan mengapa seorang kristen = hamba Kristus. Alasannya: ia telah dibeli oleh Kristus (bdk. 1Kor 6:19-20  1Pet 1:18-19).

 

e)  Ay 23b: jangan menjadi hamba manusia!

 

·        Ini tidak bertentangan dengan ay 21a!

 

Arti: kalau seorang kristen mempunyai status hamba, itu tidak apa-apa. Tetapi, dalam hal ketaatan, ia harus sadar bahwa Tuhan adalah tuannya yang tertinggi (bdk. Kis 5:29).

 

Penerapan:

Kalau untuk seorang hamba, yang kalau menolak untuk mentaati tuannya bisa kehilangan nyawanya, Kis 5:29 tetap berlaku, apalagi untuk saudara yang adalah seorang bawahan / pegawai! Kalau saudara menolak mentaati perintah boss / atasan saudara, resiko saudara hanya dipecat. Maka Kis 5:29 lebih-lebih harus diberlakukan.

 

·        Ini tidak bertentangan dengan Mark 10:43-44!

 

Mark 10:43-44 menekankan bahwa kita harus rendah hati, membuang ambisi untuk menjadi yang terbesar, dan bahwa kita harus mau menerima pelayanan yang rendah / hina (baca seluruh kontex Mark 10:35-45!).

 

Tetapi ay 23b mengajarkan bahwa kita tidak boleh taat 100 % kepada manusia, atau menjadikan manusia itu Tuhan dalam hidup kita (bdk. Kis 5:29  Gal 1:10).

 

·        Illustrasi: ada orang yang menjual sebidang tanah kepada si A . Tetapi setelah menjual tanah itu kepada si A, ia menjual lagi tanah yang sama itu kepada si B (dengan menggunakan sertifikat palsu). Tentu hal ini akan menimbulkan problem. Apa pandangan saudara tentang orang itu? Bukankah ia = orang yang kurang ajar?

 

Tetapi coba renungkan diri saudara. Kalau saudara adalah orang kristen, itu berarti bahwa Kristus telah membeli saudara (ay 23). Kalau saudara sekarang memperhambakan diri kepada orang lain, hanya karena orang itu membayar gaji saudara, itu berarti saudara menjual diri saudara lagi kepada orang itu, padahal saudara sudah dibeli oleh Kristus. Apa bedanya saudara dengan orang yang menjual tanah berkali-kali itu? Renungkan hal ini, dan berhentilah menjadi hamba manusia!

 

-AMIN-