Eksposisi Surat Yudas
oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.
YUDAS 17-19
1. Nubuat kuno versus
nubuat baru.
Kalau tadi dalam
ay 14-15 Yudas menggunakan nubuat terkuno (nubuat Henokh), maka sekarang
dalam ay 17-18 ia menggunakan nubuat baru, yaitu dari rasul-rasul.
Penerapan:
Dalam mengajar, kita
harus mau menggunakan Firman yang kuno (Perjanjian Lama) maupun Firman
yang baru (Perjanjian Baru).
2. ‘ingatlah
akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul
Tuhan kita Yesus Kristus’ (ay 17b).
NASB: ‘ought
to remember the words that were spoken beforehand by the apostles
of our Lord Jesus Christ’ (= harus mengingat kata-kata yang
dikatakan sebelumnya oleh rasul-rasul Tuhan kita Yesus Kristus).
Perhatikan bahwa
Yudas tidak sekedar menyuruh untuk mengingat ajaran rasul-rasul,
tetapi kata-kata rasul-rasul (bdk. 2Pet 3:2 1Kor 2:13). Ini men-jamin
bahwa Kitab Suci kita bukan hanya ajarannya yang benar, tetapi juga setiap
kata-katanya (inerrant).
S. Maxwell Coder:
"We are asked to remember the words
of the apostles. The doctrines of the inspiration of the very words of
the Bible is set forth in Scripture as clearly and plainly as any other
doctrine. Paul spoke ‘not in the words which man’s wisdom teacheth, but
which the Holy Ghost teacheth’ (1Cor. 2:13)"
[= Kita diminta untuk mengingat kata-kata dari rasul-rasul. Doktrin
pengilhaman kata-kata Alkitab dinyatakan dalam Kitab Suci sejelas dan segamblang
doktrin yang lain. Paulus berbicara ‘bukan dengan kata-kata yang diajarkan
oleh hikmat manusia, tetapi yang diajarkan oleh Roh Kudus’ (1Kor 2:13)].
3. Contoh dimana rasul-rasul
memberikan peringatan seperti ini adalah Kis 20:29 1Tim 4:1-3 2Tim 3:1-5
2Pet 3:1-3. Mungkin yang paling tepat adalah ayat yang terakhir.
4. ‘Menjelang
akhir zaman’ (ay 18).
NIV: ‘In
the last times’ (= pada saat-saat terakhir).
Masa di antara kedatangan
Yesus yang pertama dan kedua disebut jaman akhir. Pada saat ini akan tampil
nabi-nabi palsu itu. Dan makin mendekati kedatangan Kristus kedua kalinya
akan muncul makin banyak nabi palsu (bdk. Mat 24:11,24 2Tes 2:3-10 Wah
13:11-17). Karena itu, kalau saudara menganggap semua pendeta sebagai ‘hamba
Tuhan’ tanpa pernah menguji ajaran mereka, maka saudara adalah orang kristen
yang sangat besar ke-mungkinannya untuk disesatkan
5. ‘akan tampil
pengejek-pengejek’ (ay 18).
Pulpit Commentary:
"They are not satisfied with ignoring holy
things - they turn them into ridicule" (= Mereka tidak puas dengan
mengabaikan hal-hal yang kudus - mereka menjadikannya lelucon / bahan tertawaan).
Penerapan:
Karena itu, kalau
saudara memberitakan Injil atau berbicara tentang hal-hal yang rohani,
jangan terlalu heran kalau ada orang yang lalu mengejek sau-dara atau membuat
kata-kata saudara sebagai lelucon. Pada waktu sema-cam itu, jangan marah,
tetapi juga jangan ikut tertawa demngan leluconnya itu.
6. Thomas Manton:
"it assureth us that the Lord hath a hand
and a counsel in all our troubles, for he told us of them before"
[= ini meyakinkan kita bahwa Tuhan mempunyai tangan (mengontrol / memimpin)
dan rencana dalam segala persoalan / problem kita, karena Ia memberitahu
kita tentang hal-hal itu sebelumnya].
7. Adanya begitu banyak
nubuat-nubuat dalam Kitab Suci, yang semuanya terjadi dengan sempurna,
membuktikan bahwa Kitab Suci memang adalah Firman Allah.
"The prophecies of scripture evince the
truth of it; things are there spoken long before they fall out; not only
before the event, but before the causes or remote tendencies to such an
event. Wise men may guess when they see probabilities, and foretell that
which dependeth on natural causes; the devil can many times shrewdly interpret
the predictions of the word; but a certain prescience of what is future,
and merely in itself contingent, is the prerogative of God: Isa. 41:22,
‘Let them foretell things to come,’ &c. This is done in the scripture"
(= Nubuat-nubuat Kitab Suci menunjukkan dengan jelas kebenaran Kitab Suci;
di sana hal-hal itu dibicarakan jauh sebelum mereka terjadi; bukan hanya
sebelum kejadian itu, tetapi sebelum penyebab atau kecenderungan yang paling
jauh untuk terjadinya peristiwa itu. Orang bijaksana bisa menebak pada
waktu mereka melihat kemungkinan-kemungkinan, dan meramalkan apa yang tergantung
pada penyebab alamiah; setan bisa berulang-ulang menafsirkan secara licin
ramalan-ramalan firman; tetapi pengetahuan lebih dulu yang tertentu tentang
apa yang akan datang, dan yang semata-mata tergantung pada dirinya sendiri,
adalah hak istimewa dari Allah: Yes 41:22 - ‘Biarlah mereka maju dan memberitahukan
kepada kami apa yang akan terjadi!’ dst. Ini dilakukan dalam Kitab Suci).
Thomas Manton lalu
memberi contoh nubuat dalam Kitab Suci:
-
Yes 45:1 menubuatkan
tentang Koresy 100 tahun sebelum ia dilahirkan.
-
1Raja-raja 13:2 menubuatkan
kelahiran Yosia 300 tahun sebelum ia dilahirkan.
Kita bisa menambahkan
contoh-contoh lain seperti kelahiran Simson, Yohanes Pembaptis dan Tuhan
Yesus sendiri, juga begitu banyak hal-hal tentang Yesus, seperti kelahiranNya,
penderitaanNya, kematianNya, penguburanNya, dsb.
Saya tidak yakin
bahwa Kitab Suci - Kitab Suci agama lain juga mempunyai banyak nubuat yang
tergenapi dengan sempurna seperti Kitab Suci kita, dan karenanya ini merupakan
suatu keunggulan Kitab Suci kristen!
8. Dalam ay 19 Yudas
kembali memberikan 3 ciri dari nabi-nabi palsu / orang-orang sesat pada
jamannya itu, yaitu:
a. ‘pemecah belah’.
KJV: ‘These
be they who separate themselves’ (= Mereka adalah orang yang memisahkan
diri mereka sendiri).
NIV: ‘These
are the men who divide you‘ (= Ini adalah orang-orang yang memecah
kamu).
RSV: ‘It
is these who set up divisions’ (= Merekalah yang mengadakan / menyebabkan
perpecahan).
NASB: ‘These
are the ones who cause division’ (= Ini adalah orang-orang yang menyebabkan
perpecahan).
Lit: ‘These
are the ones making separations’ (= Ini adalah orang-orang yang membuat
pemisahan).
Dilihat dari terjemahan
hurufiahnya, tidak terlihat mereka ini mengadakan pemisahan antara siapa
dengan siapa. Ada 2 kemungkinan:
-
orang-orang sesat itu
mengadakan pemisahan antara diri mereka dengan gereja.
-
orang-orang sesat itu
mengadakan pemisahan antara orang kristen yang satu dengan orang kristen
yang lain.
Calvin menerima
terjemahan KJV dan mengatakan bahwa orang-orang sesat ini memisahkan diri
mereka dari gereja karena tidak bisa menerima disiplin yang tinggi dalam
gereja. Tetapi saya berpendapat bahwa penafsiran ini bertentangan dengan
ay 4 dan ay 12 yang menunjukkan bahwa orang-orang sesat itu ada di dalam
gereja. Saya berpendapat terjemahan NIV lebih tepat. Orang-orang itu mengadakan
perpecahan dalam gereja, yaitu antara orang kristen yang satu dengan orang
kristen yang lain.
Penerapan:
‘Adu domba’ adalah
salah satu serangan setan yang paling berbahaya. Ini bisa menimbulkan perpecahan
sungguh-sungguh, bisa juga perpecahan yang terselubung (dalam hati). Perpecahan
terselubung bisa membuat kita tawar hati, baik dalam berbakti, bersekutu
maupun dalam melayani Tuhan. Karena itu kita harus sangat berhati-hati
menghadapi serangan setan ini. Apa saja yang harus kita lakukan?
-
Banyak mendoakan kesatuan
gereja.
-
Berhati-hati dalam sikap
dan kata-kata kita, termasuk pada waktu bergurau, supaya tidak menyakiti
/ menjengkelkan sesama saudara seiman.
-
Begitu ada ganjelan
satu kepada yang lain, apalagi ketidaksenangan atau kebencian, kita harus
berusaha membereskannya! Kalau hal itu tidak bisa dibereskan dengan orang
yang bersangkutan, maka berusahalah mengampuni. Kalau mengampuni saudara
seiman saja tidak bisa, bagaimana bisa mengasihi musuh?
-
Kalau ada 2 orang geger,
yang lain harus mendoakan dan berusaha mendamaikan.
Berbicara tentang
perpecahan dalam gereja, perlu diingat bahwa orang yang mengadakan perpecahan
tidak selalu termasuk nabi palsu. Kalau suatu gereja menjadi sesat, dan
dalam gereja itu ada sekelompok orang yang masih injili dan alkitabiah
yang lalu memisahkan diri, maka jelas mereka tidak dapat disebut pemecah
belah. Ini sebetulnya adalah pemurnian diri.
b. ‘dikuasai oleh
keinginan-keinginan dunia ini’.
NASB: ‘worldly
minded’ (= berpikiran duniawi).
NIV: ‘follow
mere natural instincts’ (= mengikuti semata-mata naluri alamiah).
RSV: ‘worldly
people’ (= orang-orang duniawi).
KJV: ‘sensual’
(= menuruti hawa nafsu / perasaan).
Dalam bahasa Yunani
hanya digunakan satu kata yaitu PSUKHIKOI. Ini mengingatkan akan kata PSUKHIKOS
yang digunakan dalam 1Kor 2:14 (diterjemahkan ‘manusia duniawi’). Juga
bandingkan dengan kontrasnya, yaitu PNEUMATIKOS dalam 1Kor 2:15 dan 1Kor
3:1 (diterjemahkan ‘manusia rohani’).
Ini menunjukkan bahwa
orang-orang sesat itu orientasi hidupnya bukan rohani tetapi duniawi.
Penerapan:
Coba renungkan: apa
tujuan hidup saudara? Hal-hal rohani seperti memuliakan Tuhan, mempertobatkan
orang yang belum percaya, mendewasakan iman orang kristen lain, membangun
gereja? Atau hal-hal duniawi seperti memperkaya diri, mempunyai istri yang
cantik / suami yang ngganteng, mendapat pekerjaan yang gajinya tinggi,
berhasil dalam study, dsb? Kalau hidup saudara diarahkan kepada hal-hal
duniawi, maka saudara tidak berbeda dengan orang-orang sesat pada jaman
Yudas itu.
c. ‘hidup tanpa Roh
Kudus’.
Orang-orang sesat itu
tidak mempunyai Roh Kudus, dan ini menunjukkan bahwa mereka sebetulnya
bukan kristen.
-AMIN-
email us at : gkri_exodus@mailcity.com