Eksposisi Surat Yudas

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


 
YUDAS 5-7
 

Dalam ay 3-4 Yudas mengatakan bahwa:

Sekarang dalam ay 5-7 Yudas memberikan contoh-contoh untuk menunjukkan bahwa: Ayat 5:

1. Ay 5a: ‘Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu’ (bdk. ay 17).

a. Kata-kata ‘dan tidak meragukannya lagi’ sebetulnya tidak ada.

b. Orang kristen perlu diingatkan tentang hal-hal yang sudah diketahui / dimengertinya.

  Calvin:

"The use of God’s Word is not only to teach what we could not have otherwise known, but also to rouse us to a serious meditation of those things which we already understand, and not to suffer us to grow torpid in a cold knowledge" (= Kegunaan Firman Allah bukan hanya untuk mengajar kita apa yang tidak bisa kita ketahui, tetapi juga untuk membangkitkan kita pada meditasi yang serius tentang hal-hal yang sudah kita mengerti, dan tidak membiarkan kita untuk menjadi tumpul / lamban dalam pengetahuan yang dingin).

  Penerapan:
2. Ay 5b: ‘bahwa memang Tuhan menyelamatkan umatNya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya’. a. Kata-kata ‘sekali lagi’ salah terjemahan. NIV: later (= belakangan).

NASB: subsequently (= sesudah itu).

b. Ini menunjuk pada Bil 13-14. Ayat 6:

Dalam ay 6 ini Yudas berbicara tentang malaikat-malaikat yang berdosa dan hukuman mereka.

1. Dosa mereka.

a. Dasar Kitab Suci yang salah tentang kejatuhan malaikat / setan. Ada suatu teori / penafsiran yang salah tentang Kej 1:1-2 ini, yang disebut ‘Gap Theory’. Teori ini mengatakan bahwa di antara Kej 1:1 dan Kej 1:2 terdapat gap’ (= celah / selang waktu) yang lamanya jutaan tahun atau bahkan ratusan juta tahun. Mereka menganggap bahwa dalam Kej 1:1, langit dan bumi dan segala isinya sudah sempurna. Lalu terjadi pemberontakan Lucifer / Iblis, sehingga bumi menjadi tidak berbentuk dan kosong seperti dalam Kej 1:2. Lalu dalam Kej 1:3-dst Allah melakukan penciptaan ulang.   Dasar dari ‘gap theory’ ini adalah: 1. Mereka berpendapat bahwa Allah tidak mungkin mencipta sesuatu yang kacau seperti yang tertulis dalam Kej 1:2 - ‘bumi belum berbentuk dan kosong, gelap gulita menutupi samudera raya’. Karena itulah mereka beranggapan bahwa penciptaan dalam Kej 1:1 sudah sempurna, tetapi lalu menjadi rusak / kacau karena pemberontakan Iblis.

2. Dengan adanya ‘gap’ jutaan tahun ini maka Alkitab menjadi cocok dengan ilmu Geologia yang mengatakan bahwa umur bumi sudah jutaan tahun.

3. Kej 1:2 berbunyi: ‘Bumi belum berbentuk dan kosong’.
 
NIV menterjemahkan sebagai berikut: ‘Now the earth was formless and empty’ (= Bumi adalah tidak berbentuk dan kosong).

  Ditinjau dari sudut bahasa Ibrani, kata ‘HAYETAH’ yang diterjemahkan ‘was / adalah’, juga bisa diterjemahkan ‘became / menjadi’. Kalau dipilih terjemahan ini, maka Kej 1:2 menjadi: ‘Dan bumi menjadi tidak berbentuk dan kosong’. Terjemahan ini cocok dengan ‘gap theory’.
Saya berpendapat bahwa ‘Gap theory’ ini harus ditolak dengan alasan / penjelasan sebagai berikut: a. Kej 1:1-2 tidak berarti bahwa Allah menciptakan sesuatu yang kacau, tetapi bahwa Ia menciptakan yang sempurna secara bertahap.   Penganut ‘gap theory’ tidak mau mempercayai bahwa Allah melakukan penciptaan secara bertahap, tetapi dalam teori mereka sendiri mereka berpendapat bahwa pada waktu Allah melakukan ‘penciptaan kembali’ dalam Kej 1:3-dst, maka Allah melakukannya secara bertahap. Ini menunjukkan ketidak-konsekwenan teori ini.   b. Ilmu Geologia sama sekali tidak mempunyai kepastian dalam menentukan umur bumi.   Perlu diketahui bahwa ada banyak metode yang bisa digunakan untuk menentukan umur bumi, dan ternyata metode-metode ini menghasilkan hasil yang sangat bervariasi. Misalnya metode pertama menghasilkan bilangan 100 juta tahun, maka metode kedua ternyata menghasilkan bilangan 20 ribu tahun, dsb. Disamping itu perlu diketahui bahwa para ahli ilmu pengetahuan itu kebanyakan adalah orang yang bukan kristen, bahkan anti kristen. Karena itu, kalau dengan metode tertentu mereka menemukan bahwa umur bumi adalah jutaan tahun, maka hasil itu dipublikasikan, sedangkan kalau dengan metode yang lain menghasilkan bilangan ribuan atau puluhan ribu tahun (sehingga cocok dengan Alkitab), maka hasil itu mereka sembunyikan.   Hal lain yang perlu diketahui adalah bahwa pada waktu Allah menciptakan segala sesuatu dalam Kej 1, maka semua itu diciptakan dalam keadaan ‘sudah mempunyai umur tertentu’ (yang tidak kita ketahui). Misalnya: Karena itu, kalaupun para ilmuwan jaman sekarang bisa menemukan suatu metode penentu umur bumi yang betul-betul dapat dipercaya, dan dengan metode itu didapatkan bahwa umur bumi sudah 5 juta tahun, maka itu tidak menunjukkan bahwa Kitab Sucinya salah. Siapa tahu bahwa Allah memang menciptakan bumi ini dalam keadaan sudah berumur mendekati 5 juta tahun? c. Kalau ‘gap theory’ mau mencocokkan Alkitab dengan Ilmu Geologia dalam persoalan umur bumi, lalu bagaimana dengan umur dari tulang-tulang manusia yang jutaan tahun (ini menurut ‘ilmu pengetahuan’; tetapi inipun tidak bisa dipercaya!)? Apakah mereka mau berkata bahwa dalam Kej 1:1 itu juga sudah ada manusia? d. Kalaupun di antara Kej 1:1 dan Kej 1:2 ada pemberontakan setan, mengapa alam semesta harus menjadi kacau / rusak? Iblis memang kuat, tetapi ia jelas sama sekali bukan tandingan Allah, sehingga ‘pertempuran’ antara Iblis dan Allah sama sekali ‘tidak seru’ dan tidak perlu sampai menghancurkan alam semesta. Pandangan yang mengatakan bahwa pertempuran Iblis melawan Allah itu sampai harus menghancurkan ciptaan Allah, adalah pandangan yang terlalu merendahkan Allah, karena secara tidak langsung mereka beranggapan bahwa kekuatan Iblis dan Allah itu tidak terlalu berbeda jauh.   e. ‘Gap theory’ ini muncul bukan sebagai hasil dari Exegesis terhadap Kej 1:1-2, tetapi sebagai hasil dari Eisegesis terhadap Kej 1:1-2. Exegesis berarti kita menggali ayat sedemikian rupa sehingga dari ayat tersebut keluar suatu ajaran. Ini adalah cara yang benar dalam menangani Kitab Suci. Tetapi Eisegesis berarti kita memasukkan pandangan kita ke dalam ayat Kitab Suci, dan ini jelas merupakan cara penafsiran yang salah. Dengan demikian jelas bahwa Kej 1:1-2 tidak bisa dijadikan dasar dari kejatuhan setan. Sebetulnya ini jelas tidak mungkin menunjuk pada kejatuhan setan, karena setan sudah ada dalam Kej 3. Disamping itu penafsiran ini bertentangan dengan Mat 22:30 yang menyatakan bahwa malaikat itu tidak kawin.   b. Dasar Kitab Suci yang benar tentang kejatuhan setan. NASB: ‘And angels who did not keep their own domain, but abandoned their proper abode’ (= Dan malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan daerah kekuasaan mereka, tetapi meninggalkan tempat tinggal mereka yang seharusnya).

NIV: ‘And the angels who did not keep their position of authority but abandoned their own home’ (= Dan malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan posisi otoritas mereka, tetapi meninggalkan rumah mereka sendiri).

KJV: ‘And the angels which kept not their first estate but left their own habitation’ (= Dan malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan tanah milik mereka, tetapi meninggalkan tempat tinggal mereka sendiri).

RSV: ‘And the angels who did not keep their own position, but left their proper dwelling’ (= Dan malaikat-malaikat yang tidak mempertahankan posisi mereka sendiri, tetapi meninggalkan tempat tinggal mereka yang seharusnya).

Mungkin ini menunjukkan bahwa mereka ingin menjadi Allah, dan ini sesuai dengan godaannya kepada Hawa (Kej 3:5), dan juga keinginannya untuk disembah oleh Yesus (Mat 4:9).

Dari semua dasar Kitab Suci ini, harus diakui bahwa Kitab Suci tidak memberikan pengajaran yang jelas tentang kejatuhan setan. Tetapi kesimpulan yang mungkin diambil adalah: sekalipun sudah diciptakan sebagai makhluk mulia, tetapi kesombongannya menyebabkan ia tidak puas dan ingin menjadi Allah sendiri.   Pulpit Commentary: "It is hard to be high and not high-minded" (= Adalah sukar untuk menjadi tinggi dan tidak menjadi sombong).   Penerapan: Kalau saudara dilahirkan dalam keadaan tinggi / mulia, misalnya kaya, pandai, ngganteng / cantik, dsb, berhati-hatilah untuk tidak jatuh dalam kesombongan! 2. Hukuman mereka. Yudas 6 ini berkata: "Dan bahwa Ia menahan ... dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar".

a. Saat ini setan ditahan oleh Allah dengan belenggu abadi dalam dunia kekelaman.

NIV: ‘And the angels who did not keep ... these he has kept (= Dan malaikat-malaikat yang tidak menahan ... mereka ini telah Ia tahan).   Pulpit Commentary: "As they ‘kept not their lordship’, God has ‘kept them in everlasting bonds’" (= Karena mereka tidak menjaga otoritas mereka, Allah telah menjaga mereka dalam belenggu abadi).

Tyndale:

"The evil angels had been too arrogant to keep their position - so God kept them in punishment" (= Malaikat-malaikat yang jahat itu terlalu congkak untuk mempertahankan posisi mereka - jadi Allah mengurung mereka dalam penghukuman).

Penerapan:

Ini merupakan peringatan kepada kita yang tidak mau tunduk pada batasan yang Allah berikan kepada kita, seperti: "We are not to imagine a certain place in which the devils are shut up, for the Apostle simply intended to teach us how miserable their condition is, since the time they apostized and lost their dignity" (= Kita tidak boleh membayangkan suatu tempat tertentu didalam mana setan-setan itu dikurung, karena sang rasul hanya bermaksud untuk mengajar kita betapa buruknya kondisi mereka sejak saat mereka memberontak / murtad dan kehilangan martabat mereka). b. ‘Sampai penghakiman pada hari besar’.

Ini menunjuk pada penghakiman akhir jaman, dimana setan akan dilemparkan ke neraka (Wah 20:10) sehingga tidak lagi bisa menggoda / menyerang manusia.

  Beberapa hal yang perlu dicamkan:
Ini bertentangan dengan: Persoalan 2Pet 2:4: Ayat ini seolah-olah menunjukkan bahwa Allah sudah memasukkan setan ke dalam neraka. Untuk ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Ayat 7:

1. ‘sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya’.

a. Dari Hos 11:8 dan Ul 29:23 bisa terlihat bahwa selain Sodom dan Gomora ada 2 kota lagi yang dihancurkan oleh Tuhan dalam peristiwa yang sama, yaitu Adma dan Zeboim. b. Sodom dan Gomora mempunyai keadaan yang sangat menguntungkan. Tetapi semua keuntungan secara fisik / duniawi / jasmani memang sering menyebabkan orang justru menjadi bejad. Karena itu hati-hatilah dengan semua keuntungan / berkat duniawi! 2. ‘yang dengan cara yang sama’. Ada macam-macam penafsiran: a. Orang Sodom dan Gomora berbuat dosa dengan cara yang sama seperti malaikat-malaikat dalam ay 6.   b. Orang Sodom dan Gomora berbuat dosa dengan cara yang sama seperti guru-guru palsu dalam ay 4.   c. Kota-kota lain itu (Adma dan Zeboim) melakukan dosa dengan cara yang sama seperti Sodom dan Gomora, dan dihukum dengan cara yang sama pula. Saya berpendapat bahwa yang benar adalah arti ke 3. 3. Dosa-dosa Sodom dan Gomora: a. ‘melakukan percabulan’. "Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh diperolehnya, malunya tidak terhapuskan".   Terlihat bahwa ayat ini menghubungkan antara ‘merusak diri’ dengan ‘cemooh yang diperoleh’ dan ‘malu yang tak terhapuskan’. b. ‘mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar’. NASB: went after strange flesh (= mengikuti kedagingan yang aneh).

Bahasa Yunaninya: SARKOS HETERAS yang sebetulnya berarti ’other flesh’ (= daging yang lain), artinya: ‘other than what nature hath appointed’ (= lain dari yang telah ditetapkan oleh alam), dan ini menunjuk pada homosex, karena ‘yang ditetapkan oleh alam’ adalah heterosex.

Karena itu NIV menterjemahkan sexual perversion (= penyimpangan sexual).

Ini terlihat dari Kej 19:4-5 dimana orang laki-laki dari Sodom, dari yang muda sampai yang tua, seluruh kota tanpa terkecuali, mengepung rumah Lot, dan menghendaki hubungan sex dengan malaikat-malaikat, padahal mereka menyangka malaikat-malaikat itu adalah orang laki-laki.

Catatan: Kata ‘orang-orang’ dalam Kej 19:5 menggunakan kata Ibrani yang sama dengan kata ‘orang-orang lelaki’ dalam Kej 19:4, yaitu ENOSH.

Tindakan orang-orang Sodom dan Gomora ini menyebabkan sampai sekarang ada istilah yang merupakan peringatan tentang tindakan mereka yang memalukan, yaitu Sodomy, yang menunjuk pada semua hubungan sex yang tidak normal, seperti homosex atau hubungan sex antara manusia dengan binatang.

Bandingkan semua ini dengan Ro 1:18-28 yang menunjukkan bahwa homosex itu muncul sebagai hukuman Tuhan kepada manusia, yang sekalipun tahu akan adanya Allah tetapi tidak mau menyembahNya dan sebaliknya menyembah berhala. Sebagai hukuman, Allah lalu menyerah-kan orang-orang itu pada dosa homosex.
 
c. ‘melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar’.

NASB: indulged in gross immorality and went after strange flesh (= menuruti keinginan hati mereka dalam ketidakbermoralan yang menyolok dan mengejar / mencari daging / kedagingan yang aneh).

NIV: gave themselves up to sexual immorality and perversion (= menyerahkan diri mereka sendiri kepada ketidakbermoralan dan penyimpangan sexual).

Ini menunjukkan bahwa mereka bukan melakukannya secara kadang-kadang saja, tetapi boleh dikatakan addictive (= nyandu / ketagihan) terhadap hal-hal itu. Ini juga terlihat dari Kej 19:4-5 dimana mereka ingin memperkosa malaikat secara beramai-ramai.

d. Dosa-dosa lain yang tidak dinyatakan di sini: Thomas Manton: "It is hard to enjoy plenty and not to grow haughty" (= Adalah sukar untuk menikmati kemakmuran / kelimpahan dan tidak menjadi sombong).

Pulpit Commentary:

"Prosperity often becomes an occasion for much wickedness and impiety" (= kemakmuran sering menjadi kesempatan untuk banyak kejahatan dan ketidaksalehan / ketidakhormatan kepada Allah).   Penerapan: Karena itu kalau saudara diberi kemiskinan, maka ingatlah bahwa semua itu mungkin merupakan semacam kekang supaya saudara tidak menjadi sombong atau lari ke dalam dosa. Kebejadan manusia terlihat dengan jelas pada saat mereka sudah tidak mempunyai rasa malu lagi, bahkan sebaliknya menjadi bangga, terhadap dosa-dosa mereka. Misalnya membicarakan dusta, zinah, dsb. 4. ‘telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang’. a. ‘telah menanggung siksaan api kekal’. Thomas Manton:

"the temporal judgment making way for eternal" (= penghakiman sementara membuka jalan untuk yang kekal).

"The wicked Sodomites were not only burnt up by that temporal judg-ment, but cast into hell, which is here called ‘eternal fire’" (= Orang-orang Sodom yang jahat tidak hanya dibakar oleh penghakiman sementara, tetapi dilemparkan ke dalam neraka, yang di sini disebut ‘api yang kekal’).

Saya lebih setuju dengan pandangan ke 2. Penerapan: Kalau saudara sadar saudara hidup dalam dosa, jangan bersikap tenang-tenang hanya karena saat itu tidak / belum ada tanda-tanda hukuman Allah! Ingat bahwa hukuman Allah bisa datang secara mendadak! b. ‘sebagai peringatan kepada semua orang’.   Bdk. 1Kor 10:1-11 (khususnya ay 6,11).   Ayat-ayat seperti ini mengharuskan kita belajar dari sejarah Kitab Suci. Ada banyak orang yang dihukum oleh Tuhan karena dosanya, dan karena itu kita harus menghindari dosa-dosa mereka.   c. Sekalipun hukuman Sodom dan Gomora hebat, tetapi Yesus berkata bah-wa kota Kapernaum / kota yang menolak Kristus akan mengalami hukuman yang lebih hebat lagi (Mat 10:15 Mat 11:20-24). Ini menunjukkan bahwa penolakan terhadap Kristus, adalah suatu dosa yang luar biasa hebatnya di hadapan Allah, lebih-lebih kalau orang yang menolak itu mempunyai banyak terang yang seharusnya mempertobatkan dia.
 
-AMIN-
 

email us at : gkri_exodus@mailcity.com