Eksposisi Injil Yohanes

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


 

YOHANES 5:24-37a

 

 

Ay 24-29:

 

1)   Ay 24-25:

 

a)   Kata-kata ‘mendengar perkataanKu’ dan ‘percaya kepada Dia yang mengutus Aku’ kedengarannya agak aneh. Mungkin lebih cocok kalau Yesus berkata ‘mendengar perkataanKu’ dan ‘percaya kepadaKu’. Tetapi sebetulnya kata-kata Yesus ini tidak aneh / salah, karena kata-kataNya ini lagi-lagi menunjukkan kesatuan Bapa dengan Anak / Yesus.

 

Ada juga yang beranggapan bahwa ‘mendengar’ di sini, sama seperti dalam ay 25, harus diartikan ‘percaya’, atau ‘mendengar dan per­caya’.

 

Yang jelas bagian ini tidak boleh diartikan sekan-akan terhadap Yesus kita hanya perlu mendengar, tidak perlu percaya, sedangkan terhadap Bapa kita harus percaya. Perlu diingat bahwa kita tidak bisa hanya percaya kepada Bapa, tetapi tidak kepada Yesus (bdk. ay 23  14:1).

 

b)   ‘ia mempunyai hidup yang kekal’.

 

Tidak dikatakan: ‘ia akan mempunyai hidup yang kekal’.

 

Jadi, hidup kekal / keselamatan kita dapatkan pada saat kita percaya! Bdk. Luk 19:9.

 

c)   Baik dalam ay 24 maupun dalam ay 25, kata ‘maut / mati’ dan ‘hidup’ harus diartikan secara rohani.

 

Adanya kata-kata ‘saatnya akan tiba dan sudah tiba’ dalam ay 25 tidak memungkinkan untuk menafsirkan bahwa bagian ini menunjuk pada kebangkitan jasmani pada akhir jaman.

 

2)   Ay 26-27:

 

a)   Ay 26a menunjukkan bahwa Allah Bapa itu self-existent (= ada dengan sendirinya, tidak mendapatkan keberadaannya dari pihak lain), dan ay 26b menunjukkan bahwa Allah Anak itu self-existent (Catatan: ini tentu tidak menunjuk kepada kemanusiaan Yesus, tetapi kepada keilahian Yesus).

 

b)   Calvin menafsirkan bahwa kata ‘kuasa’ dalam ay 27 ini berarti ‘otoritas’. Jadi, ay 27 menunjukkan bahwa Bapa memberikan otoritas kepada Yesus untuk melakukan penghakiman pada akhir jaman. Dengan demikian, ay 27 mengulang ay 22-23, karena dalam ay 27 ini kembali dinyatakan bahwa Allah menyerahkan penghakiman akhir jaman kepada Yesus.

 

Tetapi alasan penyerahan itu berbeda. Kalau dalam ay 22-23 dikatakan bahwa Bapa menyerahkan penghakiman itu kepada Anak supaya orang menghormati Anak, maka dalam ay 27 ini dikatakan bahwa Bapa menyerahkan penghakiman itu kepada Anak, karena Ia adalah Anak Manusia.

 

Apa artinya bagian ini? Ada macam-macam arti / penafsiran:

 

·        Istilah ‘Anak Manusia’ menunjuk kepada ‘Mesias’.

 

Jadi, penghakiman akhir jaman diserahkan kepada Yesus, karena Ia adalah Mesias.

 

·        Istilah ‘Anak Manusia’ menunjuk kepada ‘manusia’.

 

Jadi, penghakiman akhir jaman diserahkan kepada Yesus, karena Yesus adalah Allah yang sudah menjadi manusia, dan karena itu Ia pernah merasakan beratnya pencobaan, sehingga Ia bisa lebih bersimpati kepada manusia yang Ia hakimi.

 

3)   Ay 28-29:

 

a)   Calvin mengatakan bahwa kata-kata ‘di dalam kuburan’ (ay 28) merupakan suatu synecdoche (= gaya bahasa dimana yang sebagian mewakili seluruhnya) yang menunjuk kepada semua orang yang sudah mati. Dengan demikian bagian ini tidak boleh ditafsirkan seakan-akan orang yang tidak dikubur (misalnya: dibakar, atau hancur karena ledakan bom) tidak akan dibangkitkan.

 

b)   Calvin menganggap bahwa ‘suaraNya’ (ay 28b) sama dengan ‘suara sangkakala’ / ‘bunyi nafiri’ (1Kor 15:52  1Tes 4:16).

 

c)   Ay 29 tidak boleh diartikan sekan-akan Yesus mengajarkan doktrin Salvation by works (= keselamatan melalui perbuatan baik), karena ini akan bertentangan dengan ayat-ayat seperti Ef 2:8-9  Gal 2:16,21  Ro 3:27-28!

 

Yesus mengatakan bahwa penghakiman ini didasarkan atas perbuatan baik, karena memang ‘dari buahnyalah orang mengenal  pohonnya’ (Mat 7:16). Ciri dari orang percaya adalah perbuatan baik; ciri dari orang yang tidak percaya adalah perbuatan jahat (Tit 1:15). Perbuatan seseorang menunjukkan apakah ia beriman atau tidak.

 

d)   Kata-kata ‘bangkit untuk hidup yang kekal’ dan ‘bangkit untuk dihukum’ dalam ay 29, menunjukkan bahwa manusia akan masuk ke surga atau neraka dengan tubuhnya (bukan hanya jiwa / rohnya)!

 

e)   Ay 29, khususnya ay 29b, yang mengatakan bahwa ‘mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum’, merupakan ayat yang ampuh untuk menghadapi:

 

·        ajaran Saksi Yehovah, yang mengatakan bahwa orang jahat akan dimusnahkan, tetapi tidak dihukum.

 

·        ajaran Universalisme, yang mengatakan bahwa semua orang akan masuk surga / selamat, tak peduli agama apapun yang ia anut, tak peduli apakah ia percaya Yesus atau tidak, dan tak peduli apakah hidupnya baik atau jahat.

 

Waspadalah terhadap ajaran ini, karena jaman ini banyak nabi-nabi palsu dari kalangan Liberal (dalam gereja-gereja Protestan) yang mempercayai dan mengajarkan ajaran ini.

 

Ay 30-37a:

 

1)   Ay 30:

 

a)   ‘Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri’.

 

Ini artinya sama dengan ay 19a.

 

b)   Sekalipun ay 30 mirip dengan ay 19, tetapi:

 

·        Ay 30 menekankan ‘Yesus mendengar Bapa’, sedangkan ay 19 mene­kankan ‘Yesus melihat Bapa’. Tetapi sebetulnya 2 kata tersebut tidak perlu dibedakan.

 

·        Ay 19 menekankan ‘kesatuan dalam pekerjaan’ antara Yesus dan Bapa, sedangkan ay 30 menekankan ‘kesatuan dalam menghakimi’ (ay 30a) dan ‘kesatuan dalam kehendak’ (ay 30b) antara Yesus dan Bapa.

 

2)   Ay 31:

 

Kata-kata Yesus disini tidak boleh diartikan secara hurufiah. Bdk. Yoh 8:12-14 yang menunjukkan bahwa sekalipun Yesus bersaksi tentang diriNya sendiri, kesaksianNya tetap benar.

 

Disini Kristus berbicara sesuai dengan pandangan umum: kalau seseo­rang bersaksi tentang dirinya sendiri, maka hal itu tidak bisa diterima. Bdk. Ul 19:15.

 

Ada juga yang mengartikan kata-kata ini sebagai berikut: kalau Aku, dan hanya Aku sendiri (tanpa didukung oleh Bapa), memberikan kesak­sian tentang diriKu sendiri, maka kesaksianKu itu tidak benar.

 

Arti yang ini lagi-lagi menekankan kesatuan antara Yesus dengan Bapa, sehingga dalam memberikan kesaksianpun Mereka selalu bersama-sama, dan arti ini sesuai dengan seluruh kontex, yang menekankan kesatuan Bapa dengan Anak / Yesus.

 

3)   Ay 32,37a:

 

Supaya kesaksiannya tentang diriNya sendiri bisa dipercaya, Yesus lalu mengatakan akan adanya ‘saksi yang lain’.

 

Siapa yang Ia maksudkan dengan ‘saksi yang lain’ itu?

 

a)   ‘Saksi yang lain’ ini (ay 32) tidak menunjuk kepada Yohanes Pem­baptis.

 

Kalau saudara membaca ay 32-35, maka ada kemungkinan saudara menyangka bahwa yang Yesus maksudkan dengan ‘saksi yang lain’ itu adalah Yohanes Pembaptis, yang Ia bicarakan dalam ay 33,35. Tetapi ini salah, karena:

 

·        Kata-kata Yesus dalam ay 34a, yang berbunyi: ‘Aku tidak memerlu­kan kesaksian dari manusia’, tidak memungkinkan bahwa Yohanes Pem-baptislah yang Ia maksudkan dengan ‘saksi yang lain’ itu.

 

·        Ay 32 (tentang ‘saksi yang lain’) ada dalam bentuk present tense.

 

Tetapi ay 33,35 (tentang Yohanes Pembaptis) ada dalam bentuk perfect tense dan past tense. Untuk itu perhatikan terjemahan NIV di bawah ini:

 

Ay 32: ‘testifies’ ® present tense.

 

Ay 33: ‘has testified’ ®  perfect tense.

 

Ay 35: ‘John was a lamp that burned and gave light’ ® past tense.

 

Perbedaan tenses antara ay 32 (tentang ‘saksi yang lain’) dan ay 33,35 (tentang Yohanes Pembaptis), tidak memungkinkan bahwa Yohanes Pembaptis adalah ‘saksi yang lain’ itu.

 

·        Ay 31 menunjukkan Yesus sebagai saksi, dan ay 32 berbicara tentang ‘saksi yang lain’.

 

Perlu saudara ketahui bahwa dalam bahasa Yunani ada 2 kata yang berarti ‘yang lain’ (= another), yaitu ALLOS dan HETEROS. Tetapi kedua kata ini ada bedanya.

 

W.E. Vine dalam An Expository Dictionary of New Testament Words mengatakan sebagai berikut:

“ALLOS ... denotes another of the same sort; HETEROS ... denotes another of a different sort” (= ALLOS ... menunjuk pada ‘yang lain’ dari jenis yang sama; HETER­OS ... menunjuk pada ‘yang lain’ dari jenis yang berbeda).

 

Illustrasi:

 

Saat ini saya mempunyai satu gelas Aqua. Kalau saya menginginkan satu gelas Aqua ‘yang lain’, yang persis sama dengan yang ada pada saya ini, maka saya harus menggunakan ALLOS. Tetapi kalau saya menghendaki minuman ‘yang lain’ yang berbeda jenis dengan Aqua, misalnya Coca Cola, maka saya harus menggunakan HETEROS, bukan ALLOS.

 

Dalam ay 32 ini kata yang digunakan bukannya HETEROS tetapi ALLOS. Kalau ‘saksi yang lain’ ini diterapkan kepada Yohanes Pembaptis, maka kita harus mengambil kesimpulan bahwa Yesus dan Yohanes Pembaptis mempunyai kwalitet yang sama, dan ini jelas salah!

 

b)   ‘Saksi yang lain’ menunjuk kepada Bapa (ay 37a).

 

·        Jadi sebetulnya ay 32 bersambung ke ay 37a, sedangkan ay 33-36 seakan-akan ada dalam tanda kurung.

 

·        Bahwa Bapa memang adalah ‘saksi yang lain’ yang dimaksud oleh Yesus, didukung secara sangat meyakinkan oleh Yoh 8:17-18.

 

·        Bahwa ay 31 menunjukkan Yesus sebagai saksi, dan ay 32,37a menunjukkan Bapa sebagai ‘saksi yang lain’, dimana untuk ‘yang lain’ digunakan kata bahasa Yunani ALLOS, menunjukkan bahwa Yesus mempunyai kwalitet yang sama dengan Bapa, atau bahwa Yesus itu sejenis dengan Bapa, dan ini membuktikan bahwa Yesus adalah Allah sendiri!

 

·        Bapa bersaksi tentang Yesus.

 

Ada orang yang berpendapat bahwa Bapa bersaksi tentang Yesus pada peristiwa baptisan Yesus, dimana Bapa berseru dari surga: ‘Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan’ (Mat 3:17).

 

Tetapi saya berpendapat bahwa ‘Bapa bersaksi tentang Yesus’ ini tidak menunjuk pada peristiwa dalam Mat 3:17, tetapi pada Firman Tuhan dalam Perjanjian Lama, karena kontex menuntut penafsiran ini (bdk. ay 39-40 yang berbicara tentang Kitab Suci / Firman Tuhan). Jadi, melalui FirmanNya dalam Perjanjian Lama, Bapa menjadi ‘saksi yang lain’ tentang Kristus.

 

4)   Ay 33-35:

 

a)   Dalam ay 33 Yesus menunjukkan betapa tidak masuk akalnya tindakan orang-orang Yahudi itu. Mereka mengirim utusan kepada Yohanes Pembaptis (Yoh 1:19-28), seakan-akan mereka rindu untuk mengetahui kebenaran. Tetapi pada saat Yohanes Pembaptis memberikan kesak­siannya tentang kebenaran / Kristus, mereka menolak kesaksian itu. Kalau begitu, untuk apa mereka mengirim utusan untuk bertanya? Ini menunjukkan bahwa mereka sebetulnya bukan mencari kebenaran. Mereka hanya mau menerima kebenaran yang cocok dengan pemikiran mereka.

 

Penerapan:

 

·        janganlah saudara menjadi orang yang menyensor kebenaran / Firman Tuhan! Apakah Firman Tuhan itu menyenangkan atau tidak, saudara harus tunduk padanya!

 

·        ada orang yang kalau bertanya pada seorang hamba Tuhan sebetulnya hanya mau mengecheck apakah pandangan hamba Tuhan itu sama dengan pandangannya atau tidak. Kalau tidak sesuai, tidak peduli betapapun hebat dasar Kitab Suci yang diberikan oleh hamba Tuhan itu, ia tetap tak mau menerima pandangan tersebut.

 

Jangan menjadi orang seperti ini, karena orang seperti ini jelas bukanlah orang yang menjunjung tinggi ototritas Kitab Suci / Firman Tuhan dalam hidupnya!

 

b)   Ay 34a: ‘memerlukan’.

 

NIV/NASB/RSV/KJV: receive (= menerima).

 

Ada yang mengartikan ‘memerlukan’, ada yang mengartikan ‘bersan­dar’.

 

Ini tentu tidak boleh diartikan bahwa:

 

·        Yesus menganggap kesaksian Yohanes Pembaptis itu salah (ini bertentangan dengan ay 33b dimana Ia berkata bahwa Yohanes Pembaptis ‘telah bersaksi tentang kebenaran’).

 

·        Yesus tidak mau kita bersaksi untuk Dia [ini bertentangan dengan Kis 1:8 dimana Ia memerintahkan murid-muridNya (dan juga kita) untuk menjadi saksi].

 

Firman Allah Yang Hidup (Living Bible)  menterjemahkan ay 34 sebagai berikut: “Tetapi kesaksian yang paling benar bukanlah dari manusia, walaupun Aku telah mengingatkan kalian akan kesaksian Yohanes Pembaptis, supaya kalian percaya kepadaKu dan diselamat­kan”.

 

c)   Ay 34b:

 

Sekalipun Yesus tidak mau bersandar pada kesaksian Yohanes, tetapi Ia tetap mengingatkan mereka akan hal itu, supaya orang-orang Yahudi itu diselamatkan. Ini menunjukkan bahwa Yesus berdebat dengan orang-orang Yahudi itu dengan tujuan untuk menyelamatkan mereka.

 

Penerapan:

 

Kalau saudara berdebat, apa alasan / motivasi saudara?

 

·        supaya menang debat, demi kesombongan saudara?

 

·        karena jengkel terhadap orang itu?

 

·        karena malu kalau kalah?

 

·        untuk menunjukkan kehebatan pengetahuan Kitab Suci saudara?

 

d)   Ay 35: ‘menikmati’.

 

NIV: enjoy (= menikmati).

 

NASB/KJV/RSV/Lit: rejoice (= bersukacita).

 

Mereka bersukacita karena kebenaran yang diberitakan Yohanes Pembaptis, tetapi ini hanya berlangsung sebentar saja!

 

Bandingkan dengan Mark 6:20 yang menunjukkan bahwa Herodespun senang  mendengarkan Yohanes Pembaptis. Juga bandingkan dengan Mat 13:20-21, yang menunjukkan bahwa orang yang termasuk ‘golongan tanah berbatu’ itu mula-mula menerima firman dengan gembira, tetapi semua itu hanya tahan sebentar saja.

 

Penerapan:

 

Jangan mau bergembira karena Firman Tuhan hanya untuk sementara saja. Kalau dahulu saudara berkobar-kobar dalam mencari dan belajar Firman Tuhan, sedangkan sekarang saudara mulai merasa suam dalam hal itu, waspadalah terhadap peringatan Yesus dalam Mat 19:30 - ‘banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir’!

 

5)   Ay 36:

 

Yesus berkata bahwa pekerjaanNya lebih penting dari kesaksian Yo­hanes Pembaptis. Yang dimaksud dengan ‘pekerjaan’ di sini adalah mujijat-mujijat yang Yesus lakukan (Seorang penafsir menambahkan bahwa salib dan kebangkitan Yesus juga termasuk disini).

 

Yesus tetap berbeda dengan rasul / nabi yang manapun dalam melakukan mujijat, karena mujijat-mujijat yang Ia lakukan jauh lebih banyak dan jauh lebih hebat (bdk. 15:24 - ‘seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain’).



-AMIN-

 


email us at : gkri_exodus@lycos.com