Eksposisi Injil Yohanes

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


 

YOHANES 4:10-18

 

 

Ay 10:

 

1)   Adanya kata ‘telah’ mungkin membuat ay 10 ini kelihatannya membingungkan. Arti ay 10 ini adalah sebagai berikut: ‘Andaikata saat ini kamu tahu tentang karunia Allah dan tentang Aku, maka dari tadi kamu sudah minta kepadaNya dan Ia sudah memberimu air hidup’. Jadi ini hanya suatu pengandaian saja.

 

2)   Kalau tadi dalam ay 7 Yesus memulai pembicaraan dengan minta minum (hal jasmani / duniawi), maka sekarang Ia mulai membelokkan pembica­raan ke dalam hal-hal rohani (tentang karunia Allah, air hidup dsb). Ini harus kita tiru dalam Pemberitaan Injil.

 

Ada orang kristen yang kalau memberitakan Injil, langsung memulai pembicaraan (dengan orang yang tidak dikenal sekalipun) dengan kata-kata ‘Sudahkah kamu kenal Yesus?’. Ini memang masih lebih baik dari orang yang tidak berani memberitakan Injil sama sekali, tetapi cara ini bisa ‘mengagetkan’ orang yang diinjili tersebut, dan bisa menyebabkan ia beranggapan bahwa kita adalah orang extrim / fanatik yang gila dsb. Karena itu lebih baik kita meniru cara Yesus dalam memberitakan Injil, yaitu memulai pembicaraan tentang hal jasmani / duniawi / sehari-hari, lalu baru kita belokkan ke hal rohani.

 

3)   ‘karunia Allah’.

 

a)   Ada yang beranggapan bahwa istilah ini dan istilah ‘air hidup’ menunjuk pada hal yang sama, tetapi ada juga yang membedakannya.

 

b)   Ada yang mengatakan bahwa ‘karunia Allah’ ini berarti:

 

·        Roh Kudus (disamakan dengan ‘air hidup’ - bdk. Yoh 7:39).

 

·        Yesus Kristus sendiri (bdk. Yoh 3:16).

 

Calvin termasuk golongan ini karena ia menafsirkan bahwa kata ‘dan’ dalam ay 10a harus diartikan ‘yaitu’. Dengan demikian, kata-kata ‘karunia Allah’ dijelaskan oleh kalimat selanjutnya, yaitu ‘siapakah Dia yang berkata kepadamu ...’, yang jelas menunjuk kepada Yesus sendiri.

 

Saya lebih setuju dengan pandangan ini.

 

4)   ‘air hidup’.

 

a)   Adalah sesuatu yang  menarik bahwa di tempat yang gersang itu Yesus mengatakan bahwa diriNya bisa memberi air hidup yang akan menjadi mata air yang memancar terus menerus (bdk ay 14). Ini menunjukkan bahwa Yesus bisa memberikan kebutuhan kita yang paling dalam!

 

b)   Macam-macam penafsiran tentang arti ‘air hidup’:

 

·        Roh Kudus (Yoh 7:39  Yes 44:3  Yoel 2:28).

 

·        hidup kekal / keselamatan (Yes 12:3).

 

·        ajaranNya, kasih karuniaNya, RohNya.

 

Dengan kata lain, ini menunjuk pada semua keuntungan yang diterima oleh orang yang percaya kepada Yesus.

 

·        kepuasan.

 

Dalam Yoh 3, ketika memberitakan Injil kepada Nikodemus, yang jelas adalah orang yang punya ‘confidence in the flesh’ (= keyakinan dalam daging), maka Yesus menekankan kelahiran baru. Tetapi dalam Yoh 4, Yesus menghadapi perempuan Samaria yang tidak bermoral, yang jelas tak punya confidence in the flesh, maka Yesus menekankan kepuasan dalam Yesus.

 

Ini mengajarkan bahwa dalam memberitakan Injil kita harus menangani orang sesuai dengan kebutuhan rohaninya. Karena itu dalam memberitakan Injil kita harus banyak bertanya supaya bisa menge­tahui kebutuhan rohani orang itu dan memberitakan Injil sesuai dengan kebutuhan rohaninya itu.

 

Catatan:

 

Ini tidak berarti bahwa Injilnya boleh diubah-ubah. Injilnya tetap, tetapi kepada yang seorang kita menekankan bagian tertentu, sedangkan kepada yang lain kita menekankan bagian yang lain. Misalnya kepada yang seorang kita menekankan dosanya, kepada yang lain kita menekankan hukuman dosa / keadilan Allah, sedangkan kepada yang lain lagi kita menekankan salib / kasih Allah.

 

c)   Apapun arti ‘air hidup’ itu, yang jelas hanya Yesus yang bisa memberikannya. Ini terlihat dari kata-kata ‘Ia telah memberikan­nya’ (ay 10) dan ‘Kuberikan’ (ay 14).

 

Bdk. Wah 7:17  Wah 21:6b.

 

d)   Hal lain yang harus diperhatikan adalah: dalam Perjanjian Lama, YAHWEH / TUHAN disebut sebagai ‘sumber air hidup’ (Yer 2:13  17:13). Karena itu kalau disini Yesus mengatakan bahwa Ia bisa memberikan air hidup, itu sama dengan menyatakan diri sebagai Allah / YAHWEH sendiri! Bandingkan dengan Yer 23:6 dan Yer 33:16 yang memang menyebut Yesus dengan istilah YAHWEH (= TUHAN)!

 

5)   ‘Engkau telah meminta kepadaNya dan Ia telah memberikannya kepada­mu’.

 

Karena Yesus minta minum, maka perempuan Samaria itu mengira bahwa Yesuslah yang membutuhkan dia (ay 7,9), tetapi dari jawaban Yesus dalam ay 10 ini terlihat bahwa sebetulnya perempuan Samaria itulah yang membutuhkan Yesus!

 

Penerapan:

 

Kalau Tuhan meminta sesuatu dari saudara (ibadah, pelayanan, persem­bahan dsb), jangan beranggapan bahwa Tuhanlah yang membutuhkan saudara. Saudaralah yang membutuhkan Tuhan! Karena itu berikanlah apa yang Tuhan minta itu bukan dengan rasa bangga karena saudara telah bisa memberi sesuatu kepada Tuhan, tetapi dengan rasa syukur karena telah boleh memberikan sesuatu kepada Tuhan!

 

Ay 11-12:

 

1)   Bahwa dalam ay 11 (juga dalam ay 15,19) perempuan itu menyebut Yesus dengan sebutan ‘Tuhan’ (Yunani: KURIOS), tentu tidak berarti bahwa pada saat itu ia sudah mengakui Yesus sebagai Tuhan. Perlu diketahui bahwa istilah KURIOS memang bisa diartikan sebagai ‘tuan’, dan jelas bahwa di sini istilah KURIOS itu harus diartikan demikian. Bandingkan dengan terje­mahan NIV / NASB yang menterjemahkan ‘sir’.

 

2)   Ada beberapa kemungkinan tentang arti kata-kata perempuan Samaria itu dalam ay 11:

 

a)   Calvin berpendapat bahwa perempuan Samaria itu tahu bahwa yang dimaksud oleh Yesus dengan ‘air’ mempunyai arti kiasan / simbolis. Tetapi ia sengaja menafsirkan secara hurufiah, untuk mengejek Yesus.

 

b)   Perempuan itu tetap mengira bahwa Yesus berbicara tentang air dalam arti hurufiah. Hal ini bisa terjadi karena:

 

·        Mungkin perempuan itu mengira bahwa yang dimaksud dengan ‘air hidup’ adalah sumber / mata air yang ada di dalam sumur itu. Karena itu ia lalu berkata bahwa Yesus tidak punya timba, dan sumur itu amat dalam (ay 11).

 

·        Hati pikiran perempuan itu terlalu dipenuhi hal-hal jasmani / duniawi (kebutuhan sehari-harinya) sehingga bagaimanapun Yesus berbicara tentang hal yang rohani, pikirannya kembali kepada hal yang jasmani.

 

Penerapan:

 

Karena itu waspadailah peringatan Tuhan dalam Luk 21:34  dan Amsal 4:23, dan jangan biarkan hati saudara dipenuhi oleh hal-hal duniawi / jasmani!

 

·        ini adalah ketidakmengertian biasa seperti dalam Mat 16:6-7.

 

3)   Ay 12:

 

Perempuan Samaria itu mempertanyakan apakah Yesus lebih besar dari Yakub.

 

Ay 13-14:

 

1)   Jawaban Yesus ini secara implicit berarti bahwa Yesus memang lebih besar dari Yakub.

 

Kitab Suci memang menunjukkan keunggulan Yesus dari banyak orang / hal:

 

·        Ia lebih besar dari Bait Allah (Mat 12:6).

 

·        Ia adalah Tuhan atas hari Sabat (Mat 12:8).

 

·        Ia ada sebelum Abraham (Yoh 8:58).

 

·        Ia lebih besar dari Yunus (Mat 12:41).

 

·        Ia lebih besar dari Salomo (Mat 12:42).

 

·        Ia lebih tinggi dari malaikat (Ibr 1:5-14).

 

·        Ia lebih besar dari Musa (Ibr 3:1-6).

 

·        Ia lebih tinggi dari Harun / imam besar (Ibr 4:14-5:10  7:11-28).

 

2)   Bagian ini pada umumnya diartikan secara simbolis:

 

a)   ‘air ini’ menunjuk pada hal-hal duniawi, atau bisa juga dikatakan bahwa ‘air ini’ merupakan wakil dari semua hal-hal duniawi (ke­kayaan, kesenangan, ilmu pengetahuan, dsb). Semua ini hanya bisa memberikan pemuasan semu yang bersifat sementara. Ini ditunjukkan oleh kata-kata ‘ia akan haus lagi’ (ay 13).

 

Karena itulah Kitab Pengkhotbah berulang-ulang menekankan bahwa ‘segala sesuatu adalah sia-sia’!

 

b)   Hanya Yesus yang bisa memberikan kepuasan kekal.

 

Ini ditunjukkan oleh kata-kata ‘ia tidak akan haus untuk selama-lamanya’ (ay 14). Dalam bahasa Yunaninya kata-kata ‘tidak akan haus’ menggunakan double negatives (= dua kali kata ‘tidak’). Kalau dalam bahasa Indonesia kita menggunakan dua kali kata ‘tidak’ maka artinya justru menjadi ‘ya’. Tetapi kalau dalam bahasa Yunani digunakan dua kali kata ‘tidak’ maka maksudnya adalah untuk menekankan kata ‘tidak’ itu.

 

3)   Kalau ‘air hidup’ diartikan sebagai Roh Kudus, maka ay 14 ini menun­jukkan bahwa Roh Kudus ada dalam diri orang yang percaya selama-lamanya (bdk. Yoh 14:16).

 

Ay 15-18:

 

1)   Ay 15:

 

·        Ada yang beranggapan bahwa disini perempuan Samaria itu masih menafsirkan kata-kata Yesus dengan arti jasmani, tetapi ada juga yang beranggapan bahwa disini ia sudah mengerti bahwa Yesus memak­sudkan air secara simbolis.

 

·        Ada yang mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa perempuan itu mulai tertarik dengan tawaran Yesus, tetapi ada juga yang mengata­kan bahwa kata-kata ini bertujuan mengejek Yesus.

 

2)   Ay 16-18:

 

a)   Yesus menyuruh perempuan itu memanggil suaminya (ay 16) karena:

 

·        Yesus ingin menunjukkan dosa perempuan itu.

 

Tanpa kesadaran akan dosa, maka perempuan itu tidak akan membutuh­kan Yesus / air hidup.

 

Penerapan:

 

*        dalam memberitakan Injil, kita harus menyatakan dosa orang yang kita injili!

 

*        gereja / hamba Tuhan yang tidak / kurang menegur dosa, bukanlah gereja / hamba Tuhan yang injili!

 

·        Ia mau supaya perempuan itu sadar / percaya bahwa Ia adalah nabi, bahkan Mesias sendiri. Ini akhirnya memang terjadi, karena waktu perempuan itu melihat bahwa Yesus tahu tentang kehidupan / dosanya, ia langsung mengakui Yesus sebagai nabi (ay 19), bahkan sebagai Mesias (ay 25,26,29).

 

b)   Ada 2 hal yang bisa kita dapatkan dari ay 17:

 

·        ini adalah half-truth (= setengah kebenaran).

 

F.F. Bruce mengatakan:

“Her answer ‘I have no husband’ was formally true, but potentially misleading” (= jawabannya ‘Aku tidak mempunyai suami’ adalah benar secara formal, tetapi mem­punyai potensi untuk menyesatkan).

 

·        hal yang menarik dari ay 17, adalah bahwa ini merupakan suatu jawaban yang sangat singkat (dalam bahasa Yunaninya hanya 3 kata - OUK ECHO ANDRA).

 

Dari tadi perempuan ini banyak bicara (dalam bahasa Yunani, dalam ay 9 ia mengucapkan 11 kata; dalam ay 15 ia mengucapkan 13 kata; dalam ay 11-12 ia mengucapkan 42 kata!), tetapi sekarang pada waktu Yesus mulai berbicara tentang dosa-dosanya, maka ia hanya mengucapkan jawaban singkat yang terdiri dari 3 kata, yang jelas merupakan half-truth! Jelas bahwa ia tidak senang membicarakan dosanya!

 

Penerapan:

 

Kalau saudara mendengar Firman Tuhan, boleh jadi saudara senang pada waktu ada penjelasan tentang arti suatu ayat, penggalian bahasa Yunani, perbandingan ayat dengan ayat, dsb. Tetapi bagai­mana kalau pengkhotbah mulai memberikan penerapan dalam hidup sehari-hari dan itu ternyata membicarakan dosa saudara? Kalau saudara tidak senang bagian seperti ini, saudara tidak berbeda dengan perempuan Samaria ini!

 

c)   Maksud perempuan itu untuk menutupi dosanya ternyata tidak tercapai, karena dalam ay 18 Yesus membongkar dosanya!

 

Penerapan:

 

Jangan menutupi dosa di hadapan Tuhan! Itu tidak akan ada gunanya!!



-AMIN-

 


email us at : gkri_exodus@lycos.com