Eksposisi Injil Yohanes

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


 

YOHANES 1:19-34

 

 

Ay 19-28:

 

1)   Dugaan orang-orang Yahudi tentang Yohanes Pembaptis:

 

a)   Yohanes Pembaptis adalah Mesias / Kristus (ay 19-20).

 

b)   Yohanes Pembaptis adalah Elia (ay 21  bdk. Maleakhi 4:5-6).

 

c)   Yohanes Pembaptis adalah nabi yang akan datang (ay 21b  bdk. Ul 18:15-19).

 

ˇ        dari Yoh 6:14 dan 7:40 terlihat bahwa orang-orang Yahudi menan­ti-nantikan kedatangan nabi ini.

 

ˇ        Entah karena alasan apa, orang-orang Yahudi saat itu jelas membedakan nabi ini dengan Kristus / Mesias (ay 20-21 bdk. Yoh 7:40-41).

 

ˇ        Tetapi gereja abad I sudah tahu bahwa nabi itu adalah Kristus sendiri (bdk. Kis 3:22-23).

 

2)   Kesaksian Yohanes Pembaptis tentang dirinya sendiri:

 

a)   Ia bukanlah Kristus / Mesias (ay 20).

 

b)   Ia bukanlah Elia (ay 21).

 

Ini adalah sesuatu yang aneh, karena dari Mat 11:14  Mat 17:12-13  Luk 1:17 terlihat bahwa Yohanes Pembaptis dikatakan sebagai Elia. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis memang adalah orang yang disebut dengan sebutan Elia dalam Maleakhi 4:5-6.

 

Yohanes Pembaptis menyangkal bahwa dirinya adalah Elia, karena pengertian dari penanya adalah ‘apakah kamu betul-betul adalah Elia sendiri? Dalam hal ini, maka jelas bahwa Yohanes Pembaptis harus menyangkal, karena memang ia bukanlah Elia sendiri / rein­karnasi dari Elia.

 

c)   Ia bukanlah nabi yang akan datang (ay 21b).

 

d)   Ia adalah suara orang yang berseru-seru di padang gurun (ay 23  bdk. Yes 40:3).

 

Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari sini:

 

ˇ        Yohanes Pembaptis tahu dan yakin akan panggilan pelayanannya.

 

Ini adalah sesuatu yang penting, karena kalau kita yakin akan panggilan pelayanan kita, maka pada waktu ada kesukaran / kega­galan dalam pelayanan itu, maka kita bisa terus bertekun dalam pelayanan itu. Sebaliknya, kalau kita tidak yakin akan panggilan pelayanan kita, maka pada waktu ada kesukaran / kegagalan, kita mungkin akan berpikir bahwa Tuhan tidak menghendaki kita melaku­kan pelayanan itu.

 

Karena itu kalau saudara mau terjun ke dalam pelayanan tertentu, gumulkan terlebih dulu apakah pelayanan itu memang panggilan Tuhan bagi saudara atau bukan!

 

ˇ        Yohanes Pembaptis ditugaskan oleh Allah untuk mempersiapkan orang-orang Yahudi supaya menerima Kristus. Tetapi fakta menun­jukkan bahwa mayoritas orang Yahudi saat itu menolak Kristus. Kelihatannya pelayanan Yohanes Pembaptis gagal! Tetapi ingat bahwa jalan / rencana Allah dan jalan / rencana kita berbeda seperti langit dengan bumi (Yes 55:8-9). Apa yang gagal menurut penilaian manusia, bisa sukses menurut penilaian Tuhan, dan sebaliknya, apa yang sukses menurut penilaian manusia, bisa saja merupakan kegagalan menurut penilaian Tuhan.

 

ˇ        Ini menunjukkan kerendahan hati Yohanes Pembaptis.

 

John Henry Jowett: “This man humbly desires to be ‘a voice.’ He has no ambition to receive popular homage. He does not covet the power of the lordly purple. He does not crave to be a great person; he only wants to be a great voice! He wants to articulate the thought and purpose of God. He is quite content to be hidden, like a bird in a thick bush, if only his song may be heard” (= Orang ini dengan rendah hati menginginkan untuk menjadi ‘suatu suara’. Ia tidak mempunyai ambisi untuk menerima peng-hormatan orang banyak. Ia tidak menginginkan kekuasaan dari warna ungu yang mulia. Ia tidak ingin untuk menjadi orang yang besar / agung; ia hanya ingin menjadi suara yang besar / agung! Ia ingin mengeluarkan pikiran dan tujuan / rencana Allah. Ia cukup puas untuk ada dalam keadaan tersembunyi, seperti seekor burung dalam semak yang tebal, asal saja nyanyiannya bisa didengar) - ‘Springs of Living Water’, July 6.

 

Catatan: pada jaman itu kain berwarna ungu sangat mahal, dan hanya bisa dipakai oleh orang kaya / bangsawan. Bdk. Luk 16:19  Mat 27:28.

 

William Barclay: “John was what every true preacher and teacher ought to be - only a voice, a pointer to the king. The last thing that he wanted men to do was to look at him; he wanted them to forget him and see only the king” (= Setiap pengkhotbah dan guru yang benar / sejati seharusnya seperti Yohanes - hanya suatu suara, penunjuk pada Sang Raja. Hal yang terakhir yang ia inginkan dari manusia, adalah bahwa mereka memandang kepada dia; ia mengingin­kan mereka melupakan dia dan hanya melihat Sang Raja).

 

Penerapan:

 

Apakah saudara mempunyai sikap seperti ini dalam melayani Tuhan?

 

ˇ        Untuk bisa menjadi ‘suatu suara’, seseorang harus mau mendengar Tuhan.

 

John Henry Jowett: “And in order that he may be a voice he retires into the silent solitude of the desert. He will listen before he speaks. Come thou, my soul, into his secret! ... Let my voice be hushed until I have heard the voice of the Highest. ‘He that hath ears to hear, let him hear’” (= Dan supaya ia bisa menjadi sebuah suara ia menjauhkan diri ke dalam kesunyian padang gurun. Ia mau mendengar sebelum ia berbicara. Datanglah jiwaku, ke dalam kerahasiaanNya! ... Biarlah suaraku diam sampai aku mendengar suara dari Yang Maha-tinggi. ‘Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar’) - ‘Springs of Living Water’, July 6.

 

3)   Pertanyaan orang-orang Yahudi tentang baptisan (ay 24-25).

 

a)   Sebelum Yohanes Pembaptis muncul, sudah ada baptisan, tetapi itu hanya dilakukan terhadap orang-orang non Yahudi yang mau masuk ke agama Yahudi (Kalau laki-laki, disunat dan dibaptis, kalau perempuan hanya dibaptis). Tetapi Yohanes Pembaptis justru membaptis orang-orang Yahudi (bdk. Mat 3:5-7)!

 

b)   Pertanyaan dalam ay 25 ini secara implicit menunjukkan bahwa mereka mengharapkan Kristus / pendahuluNya untuk membaptis. Kesim­pulan ini mereka dapatkan dari ayat-ayat seperti:

 

ˇ        Yes 52:15 (NIV): So will he sprinkle many nations (= demikianlah Ia akan memerciki banyak bangsa).

 

Perhatikan bahwa ayat ini, yang jelas menunjuk pada baptisan, tidak menggunakan istilah ‘selam’ tetapi sprinkle (= memerciki)! Ini perlu direnungkan oleh orang-orang yang anti baptisan percik!

 

ˇ        Yeh 36:25 (NIV): I will sprinkle clean water on you (= Aku akan memercikkan air bersih padamu).

 

ˇ        Zakh 13:1.

 

4)   Jawaban Yohanes Pembaptis (ay 26-27).

 

a)   Jawaban Yohanes Pembaptis ini tidak terlalu jelas artinya. Mungkin artinya adalah:

 

ˇ        aku membaptis untuk Kristus yang sudah ada ditengah-tengah kamu.

 

ˇ        aku membaptis untuk mempersiapkan kamu untuk menerima Kristus yang sudah datang.

 

ˇ        baptisanku hanya untuk membawa kamu kepada Kristus yang jauh lebih besar dari aku.

 

b)   Membuka tali kasut (ay 27) adalah pekerjaan seorang hamba. Tetapi Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa ia tidak layak melakukan hal itu untuk Kristus. Jadi ia mengatakan bahwa dalam hubungannya dengan Kristus ia lebih rendah dari seorang hamba! Ini menunjukkan betapa tinggi dan mulianya ia menilai Kristus!

 

Renungkan:

 

Apakah saudara juga mempunyai penilaian yang begitu tinggi tentang Kristus?

 

c)   William Barclay mengomentari kata-kata Yohanes Pembaptis di sini sebagai berikut:

“He is the great example of the man prepared to obliterate himself in order that Jesus Christ may be seen. He was only, as he saw it, a finger-post pointing to Christ. God give us grace to forget ourselves and to remember only Christ” (= ia adalah contoh yang agung tentang seseorang yang dipersiapkan untuk menghapuskan dirinya sendiri supaya Yesus Kristus bisa terlihat. Ia hanyalah, seperti yang ia lihat, suatu penunjuk yang menunjuk pada Kristus. Kiranya Allah memberikan kita kasih karunia untuk melupakan diri kita sendiri dan hanya mengingat Kristus).

 

Ay 29-34:

 

1)   Ay 29:

 

a)   ‘Anak Domba Allah’.

 

Ada beberapa hal yang berhubungan dengan istilah ini:

 

ˇ        Anak domba Paskah (Kel 12:11-13).

 

Ini adalah TYPE dari Kristus (bdk. 1Kor 5:7).

 

Ingat juga bahwa saat itu Paskah hampir tiba (bdk. Yoh 2:13), sehingga ini merupakan waktu yang tepat untuk berbicara tentang domba Paskah.

 

ˇ        Domba korban untuk dosa (bdk. Kel 29:38-42  Bil 28:4).

 

Ini adalah TYPE dari Kristus (bdk. Ibr 10:1-18).

 

Ingat juga bahwa Yohanes Pembaptis adalah anak seorang imam, sehingga domba korban untuk dosa ini sangat berarti baginya.

 

ˇ        Domba dalam Yes 53:7.

 

ˇ        Domba yang menggantikan Ishak (Kej 22:1-14).

 

ˇ        Anak Domba dalam Kitab Wahyu (Wah 5-8).

 

Tetapi untuk ini ada keberatan yaitu: dalam kitab Wahyu, Anak Domba itu (yaitu Yesus Kristus) digambarkan sebagai Anak Domba yang menang, sedangkan dalam ay 29 ini yang ditekankan adalah penebusan dosa yang dilakukanNya.

 

b)   ‘Menghapus dosa dunia’.

 

ˇ        ‘menghapus’.

 

NIV/NASB: takes away (= membawa, mengangkat, mengangkut).

 

Caranya adalah dengan Ia memikul hukuman dosa dunia di kayu salib (bdk. Yes 53:5  1Pet 2:24).

 

ˇ        ‘dunia’.

 

Kata Yunani yang digunakan adalah KOSMOS, yang dalam Kitab Suci mempunyai arti yang berbeda-beda:

 

*        seluruh alam semesta (Kis 17:24).

 

*        bumi (Yoh 13:1).

 

*        hal-hal duniawi (Yak 4:4  1Yoh 2:15).

 

*        seluruh umat manusia (Ro 3:19).

 

*        semua orang yang tidak percaya (Yoh 15:18).

 

*        semua orang non Yahudi (Ro 11:12).

 

*        semua orang percaya / kristen (2Kor 5:19).

 

Jadi ayat ini tidak bisa dipakai sebagai dasar untuk menentang doktrin Limited Atonement (= Penebusan Terbatas) dari Calvi­nisme, yang menyatakan bahwa Yesus mati di atas kayu salib bukan untuk menebus semua manusia, tetapi hanya untuk menebus semua orang pilihan.

 

Yohanes menggunakan kata ‘dunia’ di sini untuk menentang pandangan Yahudi yang mengatakan bahwa hanya orang Yahudilah yang bisa diampuni, diselamatkan dan masuk surga.

 

c)   Ay 29 ini menunjukkan Pemberitaan Injil yang benar, karena Yohanes Pembaptis mengarahkan manusia kepada Yesus Kristus (bukan sekedar kepada gereja, baptisan, dsb), dan menekankan Yesus sebagai Juru­selamat dosa (bukan sebagai Dokter, Pembuat mujijat, Pemberi kekayaan dsb).

 

Itukah yang saudara lakukan kalau saudara memberitakan Injil?

 

2)   Ay 30-34:

 

a)   Mula-mula Yohanes Pembaptis tidak mengenal Yesus (ay 31a,33a), dan baru pada saat Yesus dibaptis ia mengenali Yesus (ay 32-33).

 

Ada macam-macam arti / penafsiran tentang hal ini:

 

ˇ        ia sudah tahu bahwa Yesus adalah Mesias / Anak Allah, tetapi mula-mula ia tidak mengenal Yesus secara pribadi, dalam arti ia tidak pernah bertemu dengan Yesus.

 

Keberatan: bagian ini mengatakan bahwa ia mengenali Yesus pada saat baptisan karena adanya penyataan ilahi, bukan karena ia bertemu muka dengan Yesus.

 

ˇ        Mula-mula ia tak tahu bahwa Yesus adalah Mesias / Anak Allah dan ia baru tahu hal itu pada saat Yesus dibaptis.

 

Keberatan: Mat 3:14, yang terjadi sesaat sebelum Yesus dibaptis, menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis tahu bahwa Yesus adalah Mesias / Anak Allah. Kalau tidak, tidak mungkin ia menolak untuk mem­baptis Yesus dan bahkan menganggap bahwa dirinyalah yang layak dibaptis oleh Yesus.

 

ˇ        Dikatakan mula-mula ‘tidak kenal’ hanya karena dibandingkan dengan pengenalan yang lebih pasti yang terjadi pada saat Yesus dibaptis. Jadi dari semula ia sudah tahu bahwa Yesus adalah Mesias / Anak Allah [tak mungkin orang tua Yohanes Pembaptis yang jelas tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah (bdk. Luk 1:42), tidak pernah memberitahu anaknya bahwa Yesus adalah Mesias / Anak Allah], tetapi pada saat Yesus dibaptis ia mempunyai pengetahuan yang tidak mungkin salah bahwa Yesus adalah Mesias / Anak Allah.

 

Illustrasi: orang sering berkata: ‘baru sekarang saya kenal istri saya’. Ini tentu tidak berarti tadinya tidak kenal sama sekali. Tetapi artinya: sekarang lebih kenal dari tadi.

 

b)   Roh Kudus dan Yesus muncul bersama-sama.

 

ˇ        Jelas bahwa Yesus adalah pribadi yang berbeda dari Roh Kudus.

 

Bandingkan dengan Yoh 14:16 dimana Yesus [yang dalam 1Yoh 2:1 disebut dengan istilah Yunani PARAKLETOS (diterjemahkan ‘pengan­tara’ oleh Kitab Suci Indonesia)] mengatakan bahwa Roh Kudus adalah PARAKLETOS (diterjemahkan ‘Penolong’ oleh Kitab Suci Indonesia) yang lain.

 

ˇ        Kalau kita melihat dalam Mat 3:14-17 maka bahkan terlihat bahwa Allah Bapa, Allah Anak, dan Roh Kudus muncul / ada bersama-sama.

 

Semua ini lagi-lagi menunjukkan salahnya ajaran Sabelianisme, yang mempercayai bahwa Allah Tritunggal itu bukannya mempunyai 3 priba­di, tetapi 3 perwujudan (yang tidak bisa keluar bersamaan).



-AMIN-

 


email us at : gkri_exodus@lycos.com