Bisakah Orang Kristen Kehilangan Keselamatan?

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.


IV) Sedikit tambahan dari ajaran Pdt. Jusuf B. S.

 

Rupanya Pdt. Jusuf B. S. juga menyadari akan adanya begitu banyak ayat Kitab Suci yang menunjukkan bahwa keselamatan tidak bisa hilang. Lalu bagaimana ia menafsirkan semua ini? Ada beberapa hal yang ia berikan ‘untuk mengatasi’ hal ini:

 

1)   Ia berkata supaya orang kristen tidak kuatir akan kehilangan keselamatannya, karena keselamatan itu tidak mudah hilang.

 

Pdt. Jusuf B. S.: “Sebaliknya jangan takut kehilangan keselamatan. Allah tidak bekerja separuh hati. Adalah kehendak Allah supaya kita tetap selamat, pasti! (2Pet 3:19/ Yoh 3:16). Sekalipun manusia tidak setia, Allah tetap tinggal setia (2Tim 2:13). Jangan ragu-ragu akan kesetiaan Allah (Fil 1:6/ Yoh 13:1). Jangan mau dituduh iblis. Sekalipun sumbu tinggal berasap, Tuhan masih mau menyalakannya. Bahkan cabang yang terkulai tidak dipatahkan (Mat 12:20). Tuhan tidak ingin seorangpun binasa. Jangan mau ditipu dan dituduh setan! Sehingga ragu-ragu akan kesungguhan dan jaminan Allah bagi orang yang tinggal di dalam Kristus” - ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 66.

 

Pdt. Jusuf B. S.: “Keselamatan itu bisa hilang; tetapi orang beriman yang mau tetap selamat, tidak akan kehilangan keselamatannya” - ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 73.

 

Pdt. Jusuf B. S.: “Sesungguhnya keselamatan yang diberikan Allah itu tidak mudah hilang, ... ” - ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 75.

 

Pdt. Jusuf B. S.: “Jadi keselamatan itu tidak mudah hilang, jangan kuatir atau ragu-ragu, asal kita mau tetap percaya dan bertekun sampai ke akhir. Allah sudah siap menolong kita sampai ke akhir, dan Dia sanggup!” - ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 79-80.

 

Tanggapan saya:

 

Pdt. Jusuf B. S. berkata: ‘Jangan mau dituduh iblis. ... Jangan mau ditipu dan dituduh setan!’. Saya pikir kata-katanya ini aneh. Bukankah yang dalam sepanjang bukunya mengatakan bahwa keselamatan bisa hilang itu adalah dia sendiri? Mengapa sekarang menyalahkan setan / iblis? Saya pikir dialah setan / ilbisnya yang membuat orang kristen ragu-ragu akan keselamatannya!

 

2)   Ia membagi orang kristen menjadi 3 bagian, sesuai dengan bagian-bagian Kemah Suci / Bait Allah, yang ia alegorikan:

 

a)   Orang kristen halaman.

 

Pdt. Jusuf B. S.: “Kristen Halaman adalah orang Kristen yang tetap tinggal kanak-kanak, tidak tumbuh, terus jatuh bangun dalam dosa. Inilah orang Kristen duniawi, yang tidak sungguh-sungguh bertobat atau suam. ... Orang Kristen Halaman itu terus berubah-ubah, sebentar dingin sebentar panas. Ia terus tertuduh oleh dosa-dosanya, yang tidak kunjung lepas, sebab itu juga kepastian keselamatannya itu masih goyah, kadang-kadang yakin sudah selamat, kadang-kadang tertuduh dan ragu-ragu. Memang Roh Kudus tidak bisa meyakinkan dengan kuat keselamatannya kalau hidupnya melawan Roh. Sebab itu orang-orang Kristen yang terus tinggal di Halaman seringkali keyakinannya goyah. Tetapi kalau ia tumbuh terus, biasanya keyakinan akan tetap mantap. ... Golongan Halaman ini memang rawan, seperti Israel yang terus beredar-edar di padang gurun sebab keras hati, bersungut-sungut, tinggal dalam dosa, tinggal kanak-kanak rohani. Kanak-kanak rohani ini memang mudah terpengaruh ajaran sesat Ef 4:14, mudah kena godaan dunia, sering berkelahi seperti 1Kor 3:3, mudah terpancing sehingga ditewaskan oleh kejahatan. Jadi masa depan orang-orang Halaman itu tidak tentu. Sulit mengatakan tentang orang-orang Halaman, apakah mereka bisa setia sampai ke akhir, sedangkan ‘hari ini’ saja hatinya masih bercabang. Sebab itu jangan tinggal kanak-kanak rohani, tetapi meningkatlah lebih tinggi” - ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 68,69.

 

b)   Orang kristen Ruangan Suci.

 

Pdt. Jusuf B. S.: “Kristen Ruangan Suci adalah orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh seperti carang yang terus tinggal di dalam pokok yang benar (Yoh 15:1-8) yang selalu hidup dengan Allah, dipimpin Roh senantiasa. ... Orang-orang yang sudah lahir baru, penuh dan dipimpin Roh itu lebih stabil. Dalam tingkatan ini (Ruangan Suci), keyakinan selamat orang-orang ini kokoh, pada umumnya mereka pasti selamat. Biasanya orang-orang ini bisa berkata bahwa ia pasti selamat, kapan saja ia dipanggil Tuhan, ... Orang yang di dalam Ruangan Suci masih bisa turun kembali ke Halaman, tetapi lebih tinggi ia meningkat, lebih kecil kemungkinan berbalik, sekalipun kemungkinan itu masih tetap ada” - ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 68,69,70.

 

c)   Orang kristen Ruangan Maha Suci.

 

Pdt. Jusuf B. S.: “Kristen Ruangan Maha Suci adalah orang-orang Kristen yang sempurna, yang mutlak tidak lagi bisa berbuat dosa. Orang-orang ini langsung naik ke tahta Allah” - ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 68.

 

Tanggapan saya:

 

1.   Penafsiran alegoris seperti itu salah sama sekali, dan hanya bisa muncul dari orang yang tidak mengerti Hermeneutics (ilmu penafsiran alkitab). Apa dasarnya untuk mengatakan bahwa bagian-bagian Kemah Suci itu menyimbolkan 3 golongan orang kristen?

 

2.   Bagi saya, yang ia sebut orang kristen halaman itu kelihatannya adalah orang kristen KTP, yang tentu saja belum selamat.

 

3.   Dimana ada orang kristen yang sempurna, yang mutlak tidak lagi berbuat dosa, yang ia gambarkan sebagai orang kristen Ruangan Maha Suci itu? Apakah ia memaksudkan dirinya sendiri? Siapapun yang ia anggap sebagai orang kristen sempurna itu, jelas bertentangan dengan:

 

·        1Yoh 1:10 - “Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firmanNya tidak ada di dalam kita”.

 

·        Fakta yang menunjukkan bahwa Paulus sendiri menyadari bahwa dirinya masih terus berbuat dosa (Ro 7:15-23).

 

Dan karena golongan ketiga ini tidak pernah ada dalam hidup ini, maka jelas bahwa orang-orang Arminian tidak mempunyai keyakinan keselamatan. Setiap saat mereka bisa saja mundur, tersesat dan lalu binasa selama-lamanya di dalam neraka.

 

3)   Ia mengatakan 2 pernyataan (hal 69):

 

·        Keselamatan tidak dapat hilang ® SALAH.

 

·        Keselamatan saya tidak dapat hilang ® BENAR

 

Tanggapan saya:

 

Saya heran bagaimana seorang manusia yang berakal bisa mengeluarkan 2 pernyataan yang bertentangan seperti ini. Kalau setiap orang kristen bisa berkata: ‘Keselamatan saya tidak dapat hilang’, bukankah semua itu menuju pada suatu pernyataan ‘keselamatan tidak dapat hilang’ yang berlaku secara umum / untuk semua orang kristen?

 


email us at : gkri_exodus@lycos.com