Khotbah Pekabaran Injil

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.


 

Hari tuhan

 

II PETRUS 3:3-15a

 

 

I) Pengejek-pengejek.

 

1)   Mereka tidak percaya akan hari Tuhan (kedatangan Kristus yang kedua-kalinya), kiamat, penghakiman akhir jaman, dsb.

 

Argumentasi mereka:

 

a)   Dari janji Tuhan.

 

·        Mereka tahu tentang adanya janji Tuhan Yesus untuk datang kedua-kalinya (ay 4a).

 

·        Rupanya mereka juga tahu bahwa beberapa dari janji-janji itu kelihatannya menunjukkan bahwa Kristus akan segera datang untuk keduakalinya (Mat 10:23 Mat 16:28 Mat 24:34).

 

·        Karena itu, pada waktu mereka melihat Tuhan tidak datang-datang, mereka tidak sabar, dan mereka menganggap Tuhan lalai / lamban dalam menepati janjiNya (ay 4,9). Padahal Tuhan Yesus sudah memperingatkan akan adanya orang yang tidak sabar menantikan hari Tuhan (Luk 12:45 bdk. Yak 5:7-dst Ibr 10:36-dst).

 

b)   Dari tidak berubahnya dunia / alam semesta (ay 4b).

 

Mereka berkata: sejak penciptaan, sampai bapa-bapa leluhur mati, dan bahkan sampai sekarang, segala sesuatu (alam semesta / dunia) tetap seperti semula. Jadi sampai kapanpun pasti juga tetap akan seperti ini.

 

2)   Mereka bukan hanya tidak percaya pada hari Tuhan, tetapi lebih dari itu mereka melontarkan ejekan-ejekan (ay 3-4).

 

3)   Mereka hidup menuruti hawa nafsunya (ay 3b).

 

Ketidakpercayaan mereka akan kedatangan Kristus keduakalinya, menyebabkan mereka tidak percaya pada penghakiman akhir jaman, dan ini menyebabkan mereka secara bebas hidup menuruti hawa nafsunya.

 

Dari sini terlihat bahwa kesalahan pemikiran secara doktrinal seringkali menyebabkan hidup yang salah / berdosa (bdk. 1Kor 15:32).

 

Michael Green (Tyndale)“There is an indissoluble link between conduct and conviction” (= Ada hubungan yang tidak bisa diputuskan antara tingkah laku dan keyakinan).

 

Penerapan:

 

Karena itu dalam gereja hamba Tuhan harus mau mengajar doktrin, dan jemaat harus mau belajar doktrin, misalnya doktrin Allah Tritunggal, Kristologi, Predestinasi, doktrin akhir jaman, dsb. Firman Tuhan yang praktis memang penting, tetapi jika saudara hanya mau mendengar yang praktis, maka nanti saudara tidak akan bisa / mau menjalankan yang praktis itu, kalau saudara tidak mempunyai pengertian doktrinal yang baik!

 

 

II) Ajaran Petrus tentang Hari Tuhan.

 

1)   Jawaban Petrus terhadap argumentasi para pengejek itu.

 

a)   Tentang tidak berubahnya alam semesta / dunia (ay 5-7).

 

·        Alam semesta / dunia ini bukannya tetap / tidak berubah (ay 5-7).

 

*        Bumi berasal dari air dan oleh air (ay 5b).

 

NIV/NASB: ‘the earth was formed out of water and by water’ (= bumi dibentuk dari air dan oleh air).

 

KJV: ‘the earth standing out of the water and in the water’ (= bumi menonjol dari air dan dalam air).

 

Kata Yunaninya: SUNESTOSA. Dalam Kol 1:17 versi KJV kata yang sama diterjemahkan ‘consist’.

 

Ini menunjuk pada Kej 1:2-10. Bdk. Maz 136:6a Maz 24:2.

 

Pulpit Commentary“Of course, neither St. Peter nor Moses is speaking in the language of science; their object was, not to teach scientific truth, but to present the great fact of creation in an aspect suitable to our poor capacities” (= Tentu saja, baik Petrus maupun Musa tidak berbicara dalam bahasa ilmiah; tujuan mereka bukan mengajarkan kebenaran ilmiah, tetapi menyatakan fakta besar tentang penciptaan dalam aspek yang sesuai dengan kapasitas kita yang rendah).

 

*        Bumi dihancurkan oleh Tuhan dengan menggunakan air bah (ay 5-6).

 

Calvin“the history of the deluge is an abundantly sufficient witness that the whole order of nature is governed by the sole power of God” (= sejarah air bah merupakan saksi yang lebih dari cukup bahwa seluruh keteraturan alam diperintah / diatur hanya oleh kuasa Allah).

 

*        Nanti pada akhir jaman Tuhan akan menghancurkannya dengan api (ay 7,10,12).

 

·        Alam semesta diciptakan dengan firman Tuhan, bumi dihancurkan oleh air bah juga karena firman Tuhan, dan kalau sekarang alam semesta terpelihara itu juga karena firman Tuhan (ay 5-7). Karena itu kalau nanti pada akhir jaman Tuhan menggunakan firmanNya untuk menghancurkan semua, itu bukan sesuatu yang aneh.

 

Sebetulnya semua ini sudah diketahui oleh para pengejek, tetapi Petrus mengatakan bahwa mereka sengaja tidak mau tahu (ay 5).

 

Penerapan:

 

Orang berdosa sering sengaja tidak mau tahu, karena pengetahuan itu mengganggu / menggelisahkan mereka. Dengan tidak mau tahu, maka mereka bisa berdosa / menuruti hawa nafsu mereka dengan ‘lebih tenteram’.

 

Misalnya mereka tidak mau tahu bahwa dirinya adalah orang berdosa. Tidak mau tahu bahwa bagaimanapun ia berusaha berbuat baik, ia tetap penuh dengan dosa. Tidak mau tahu bahwa Allah itu adil dan suci, dan pasti menghukum manusia berdosa, dsb. Tetapi ketidak-mau-tahuan ini seperti orang sakit kanker yang tidak mau tahu akan kankernya! Ketidak-mau-tahuannya itu justru akan membunuhnya.

 

b)   Tentang kelalaian Tuhan dalam menepati janjiNya (ay 8-9).

 

·        Tuhan tidak terbatas oleh waktu (ay 8 bdk. Maz 90:4).

 

Ketidakterbatasan Tuhan oleh waktu ini menyebabkan ‘ayat-ayat yang seakan-akan menunjukkan bahwa Tuhan akan segera datang keduakalinya itu’ dan ‘tidak datang-datangnya Tuhan’ tidak bertentangan.

 

Catatan: hati-hati dengan penafsiran salah dari ay 8, yang menafsirkan 6 hari penciptaan sebagai 6000 tahun.

 

·        Tuhan ‘menunda’ kedatanganNya bukan karena lalai pada janji-Nya, tetapi karena Ia sabar dan tak menghendaki ada yang binasa (ay 9 bdk. Ro 2:4).

 

*        Apakah ay 9 ini bertentangan dengan Predestinasi? Tidak! Ada 2 kemungkinan untuk menafsirkan supaya ayat ini tidak bertentangan dengan doktrin Predestinasi:

 

Þ    kehendak Allah di sini tidak menunjuk pada Rencana Kekal dari Allah, tetapi hanya menunjukkan pada sesuatu yang menyenangkan Allah kalau itu terjadi.

 

Seorang penafsir (Pulpit Commentary) mengatakan bahwa lebih tepat diterjemahkan ‘tidak menginginkan’ dari pada ‘tidak menghendaki’.

 

Bandingkan juga dengan Yeh 18:23,32 dan Yeh 33:11 yang mengatakan bahwa Allah tidak berkenan dengan kematian orang fasik.

 

Þ    perhatikan bahwa mulai ay 3 Petrus berbicara tentang pengejek-pengejek. Dan Petrus selalu menggunakan kata ‘nya’ (Inggris: ‘their’) dan ‘mereka’ (Inggris: ‘they’). Tetapi mulai ay 8 ia mulai berbicara tentang orang kristen, dan ia terus menggunakan kata ‘kamu’ atau ‘mu’ (ay 8,9,11,14,15). Jadi, mulai ay 8 itu kontex pembicaraan menyoroti orang kristen, dan karena itu ‘semua orang’ dalam ay 9 menunjuk pada ‘semua orang kristen’ / semua orang pilihan.

 

*        Kata ‘lalai’ dan ‘kelalaian’ dalam ay 9 ini oleh NIV/NASB diterjemahkan ‘slow’ (= lamban) dan ‘slowness’ (= kelambanan).

 

*        Penundaan / kelambanan ini disebabkan karena kesabaran Allah.

 

Dalam 1Pet 3:20 dibicarakan tentang kesabaran Allah sebelum air bah, dan sekarang dalam 2Pet 3:9 dibicarakan tentang kesabaran Allah sebelum kedatangan Kristus yang kedua-kalinya.

 

Michael Green (Tyndale)“Not impotence but mercy is the reason for God’s delay” (= Bukan ketidakmampuan tetapi belas kasihan adalah alasan penundaan Allah).

 

2)   Setelah menjawab argumentasi para pengejek, Petrus menegaskan bah-wa hari Tuhan akan datang (ay 10).

 

a)   Dalam bahasa Yunaninya, kata Yunani HEXEI [= ‘will come’ (= akan datang)] diletakkan di awal ay 10. Ini untuk menekankan kepastian kedatangan Kristus!

 

b)   Seperti pencuri (ay 10).

 

Persamaan dengan pencuri ini hanya dalam satu hal, yaitu: sama-sama datang pada saat yang tidak terduga / pada saat orang tidak siap sedia (bdk. Mat 24:42-44 1Tes 5:2-3 Wah 3:3).

 

Kedatangan Kristus yang keduakalinya tidak diberitahukan saatnya, dan tidak akan diberitahukan! Siapapun yang bisa menubuatkan saat kedatangan Kristus keduakalinya pasti adalah orang yang kacau pengetahuan Kitab Sucinya! Mengapa tidak diberitahukan saatnya? Karena kalau diberitahukan saatnya, maka semua orang baru akan bersiap sedia 1 hari sebelumnya! Dengan tidak diberitahukan, maka orang harus bersiap sedia senantiasa.

 

Calvin“This has been added, that the faithful might be always watching, and not promise to-morrow to themselves” (= Ini ditambahkan, supaya orang yang setia / orang kristen selalu berjaga-jaga, dan tidak menjanjikan besok pada diri mereka sendiri).

 

c)   Semua akan dihancurkan (ay 10-13 bdk. Wah 20:11b).

 

Ini bertentangan dengan ajaran Saksi Yehovah yang mengatakan bahwa kita nanti akan tinggal di bumi ini yang sudah disempurnakan.

 

d)   Akan ada langit dan bumi yang baru dimana terdapat kebenaran (ay 13 bdk. Wah 21:1).

 

Tidak ada lagi dosa, setan, pencobaan, ketidakadilan, ketidakbenaran, dsb.

 

 

III) Sikap / tanggapan kita.

 

1)   Anggap kesabaran Tuhan sebagai kesempatan untuk beroleh kese-lamatan (ay 15a).

 

Dalam bahasa Yunaninya kata ‘kesabaran’ dalam ay 15 sama dengan kata ‘sabar’ dalam ay 9. Kesabaran Tuhan adalah kesempatan untuk memperoleh keselamatan.

 

Saudara bisa menggunakan kesempatan itu dengan baik, yaitu dengan datang dan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dia sudah mati di salib untuk menebus dosa saudara. Jangan sia-siakan penebusan ini, jangan sia-siakan darahNya yang sudah dicurahkan, jangan sia-siakan penderitaan dan kematianNya. Datanglah dan terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara!

 

Kis 10:43 - “Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepadaNya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena namaNya”.

 

Saudara bisa menyia-nyiakan kesempatan ini dengan:

 

·        tetap menjadi orang kafir.

 

·        tetap menjadi orang kristen KTP, yaitu pergi ke gereja, dibaptis, dsb, tetapi tidak percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tidak peduli Kristus dan tidak mempunyai hubungan pribadi dengan Kristus.

 

Kalau ini pilihan saudara, ingatlah bahwa Kristus akan datang kedua-kalinya sebagai Hakim dan sebagai Tuhan dengan seluruh kemuliaanNya. Pada saat itu Fil 2:10-11 mengatakan bahwa segala lutut akan bertelut dan segala lidah akan mengaku ‘Yesus Kristus adalah Tuhan’. Orang yang semasa hidupnya percaya kepada Yesus, saat itu akan mengaku dengan sukacita; tetapi orang yang semasa hidupnya tidak percaya kepada Yesus, saat itu akan mengaku dengan terpaksa, dan tidak ada gunanya bagi mereka, karena mereka tetap akan dihukum.

 

Pada saat ini Yesus berulangkali mengundang saudara, tetapi kalau saudara terus mengabaikan undanganNya ini, nanti pada akhir jaman Ia akan mengusir saudara dari hadapanNya. Saudara bisa menolak undanganNya saat ini, tetapi saudara tidak bisa menolak perintahNya yang mengusir saudara dari hadapanNya nanti pada akhir jaman. Karena itu, gunakan kesempatan ini untuk datang dan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, supaya saudara diselamatkan!

 

2)   Menantikan kedatangan Tuhan yang keduakalinya (ay 12,14).

 

Dalam komentarnya tentang Yudas 21, Thomas Manton berkata:

“Love quickeneth desire: 2Peter 3:12, ‘Looking for and hastening to the coming of the Lord’. ... A harlot would have her husband defer his coming, but a chaste spouse thinketh he can never come soon enough. They that go a-whoring after the world, neither desire Christ’s coming, nor love his appearing; but ‘the Spirit of the bride saith, Come.’ They that love God look for it, Phil. 3:20, long for it, 2Tim. 4:8: they ‘love his appearing.’” (= Kasih menimbulkan kerinduan: 2Pet 3:12, ‘menantikan dan tergesa-gesa pada kedatangan Tu-han’. ... Seorang pelacur menginginkan suaminya menunda kedatangannya / kepulangannya (bdk. Amsal 7:19-20), tetapi pasangan yang suci / murni berpikir bahwa ia tidak pernah bisa pulang cukup pagi. Mereka yang melacur mengikuti dunia ini, tidak menginginkan kedatangan Kristus, dan juga tidak mengasihi / menyenangi pemunculanNya; tetapi ‘Roh dari pengantin perempuan berkata, Datanglah’ (Wah 22:17). Mereka yang mengasihi Allah menantikannya, Fil 3:20, merindukannya, 2Tim 4:8: mereka ‘mengasihi pemunculanNya’).

 

Thomas Manton melanjutkan:

“This now informeth us what a difference there is between a child of God and wicked men. They wish this day would never come, and would be glad in their hearts to hear such news. The thought of Christ’s coming is their burden and torment. They have the spirit of the devil in them: ‘Art thou come to torment us before our time’? Mat. 8:29” (= Ini menginformasikan kita betapa besar perbedaan antara anak Allah dan orang-orang jahat. Mereka berharap hari itu tidak pernah datang, dan akan gembira dalam hati mereka mendengar kabar seperti itu. Pemikiran tentang kedatangan Kristus adalah beban dan siksaan mereka. Mereka mempunyai roh / semangat / pemikiran dari setan dalam diri mereka: ‘Apakah Engkau datang untuk menyiksa kami sebelum waktunya?’ Mat 8:29).

 

Penerapan:

 

Jangan membiarkan krisis ekonomi menyebabkan saudara melupakan / mengabaikan kedatangan Kristus yang keduakalinya, dan tidak berjaga-jaga, tetapi terus mencari uang!

 

3)   Mempercepat kedatangan hari itu (ay 12).

 

a)   Dengan memberitakan Injil.

 

Allah ‘menunda’ kedatangan Yesus karena Ia ingin semua orang bertobat. Karena itu kalau kita ingin ‘mempercepat’ kedatangan Yesus, kita harus rajin memberitakan Injil (bdk. Mat 24:14).

 

b)   Dengan doa.

 

Kita juga bisa mempercepat dengan doa. Kata-kata ‘datanglah kerajaanMu’ dalam doa Bapa Kami (Mat 6:10), mencakup hal ini.

 

Catatan: baik pada waktu dikatakan ‘menunda’ atau ‘mempercepat’ hari Tuhan, semua ini dari sudut pandangan manusia. Dari sudut pandang Tuhan, hari Tuhan sudah Ia tetapkan dan tidak akan berubah.

 

4)   Menguduskan diri (ay 11,14).

 

Seorang penafsir mengatakan bahwa dalam 2Pet 2:13 dikatakan bahwa nabi-nabi palsu itu adalah ‘kotoran dan noda’ (Yunani: SPILOI KAI MOMOI); sedangkan dalam 1Pet 1:19 dikatakan bahwa Yesus ‘tak bernoda dan tak bercacat’ (AMOMOU KAI ASPILOU). Jadi kedua kata Yunani itu dibalik, dan lalu ditambahi huruf A, yang berarti ‘tidak’ (kata KAI artinya ‘dan’). Sekarang dalam ay 14 ini kita disuruh berusaha supaya tak bercacat dan tak bernoda (ASPILOI KAI AMOMETOI), berarti kita harus hidup seperti Kristus (bdk. 1Yoh 2:6).

 

Sekarang perlu direnungkan: kita hidup seperti nabi-nabi palsu itu atau seperti Kristus?

 

Calvin“He, then, who waits for new heavens, must begin with renewal as to himself, and diligently aspire after it; but they who cleave to their own filth, think nothing, it is certain, of God’s Kingdom, and have no taste for anything but for this corrupt world” (= Maka, ia yang menantikan langit yang baru, harus mulai dengan pembaharuan berkenaan dengan dirinya sendiri, dan dengan rajin / tekun mencarinya / merindukannya; tetapi mereka yang memegang erat-erat kotorannya sendiri, pasti tidak berpikir apa-apa tentang Kerajaan Allah, dan tidak mempunyai selera untuk apapun selain dunia yang jahat ini).

 

 

-AMIN-

 



email us at : gkri_exodus@lycos.com