>

Khotbah Pekabaran Injil

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.


 Percaya sekalipun tidak melihat

YOHANES 20:24-29

 

I) Mengapa orang sukar percaya pada kebangkitan?

1) Karena setan bekerja

Setan selalu bekerja pada saat manusia mendengar suatu kebenaran rohani.

Ada suatu fakta yang sangat penting untuk diperhatikan, yaitu bahwa pada waktu seseorang mendengar sesuatu dari surat kabar, majalah, TV, bahkan iklan dan gossip, ia dengan mudah percaya, tanpa meminta bukti. Tetapi kalau seseorang mendengar firman Tuhan, maka seringkali ia tidak mau percaya sebelum ada buktinya! Mengapa? Jelas karena dalam kasus pertama, ia mendengar sesuatu yang bersifat jasmani / duniawi, sehingga setan tidak merasa perlu untuk bekerja. Tetapi dalam kasus kedua, ia mendengar suatu kebenaran rohani sehingga setan merasa perlu untuk bekerja sehingga orang itu tidak percaya!

Percaya pada kebangkitan orang mati adalah sesuatu yang penting, karena kalau orang menganggap bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian, maka ia pasti akan hidup semaunya sendiri (bdk. 1Kor 15:32b).

Kepercayaan pada kebangkitan Yesus dari antara orang mati, lebih-lebih merupakan sesuatu yang sangat vital untuk keselamatan kita.

Ro 10:9-10 - "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membang-kitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan".

Itu sebabnya dalam pemberitaan Injil, selain menekankan kematian Kris-tus untuk dosa-dosa kita, Paulus juga menekankan kebangkitan Kristus dari antara orang mati. Ini terlihat dari 1Kor 15:3-4 yang berbunyi:

"Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci".

Karena itu jelaslah bahwa pada waktu seseorang mendengar Firman Tuhan, baik tentang kebangkitan orang mati maupun tentang kebangkitan Kristus, setan pasti akan bekerja mati-matian untuk membuat orang itu tidak percaya.

2) Hal itu dianggap tidak rasionil / tidak masuk akal.

Ini biasanya merupakan anggapan dari orang-orang yang membangga-kan kepandaiannya / rasionya. Tetapi, kalau mereka sampai pada kesim-pulan seperti itu, saya berpendapat bahwa itu menunjukkan kalau sebe-tulnya mereka justru kurang tajam / kurang teliti dalam menganalisa. Me-ngapa?

a) Jelas sekali bahwa dalam menganalisa persoalan kebangkitan, mere-ka tidak memperhitungkan kuasa Allah yang tidak terbatas!

Kalau mereka memperhitungkan kemahakuasaan Allah, maka jelaslah bahwa mereka tidak akan menyimpulkan bahwa kebangkitan adalah sesuatu yang tidak masuk akal.

Bandingkan dengan Kis 26:8 dimana Rasul Paulus berkata:

"Mengapa kamu menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan orang mati?"

b) Sebetulnya kelahiran seseorang ke dalam dunia, adalah suatu peris-tiwa yang lebih ajaib, dan lebih ‘tidak masuk akal’, dibandingkan de-ngan peristiwa kebangkitan. Bagaimana bisa begitu? Perhatikan kata-kata Blaise Pascal di bawah ini:

"What reason have atheists for saying that we cannot rise again? Which is the more difficult, to be born, or to rise again? That what has never been, should be, or that what has been, should be again? Is it more difficult to come into being than to return to it?" (= apa alasan orang-orang atheis untuk mengatakan bahwa kita tidak dapat bangkit kembali? Yang mana yang lebih sukar, dilahirkan atau bangkit kembali? Sesuatu yang tidak pernah ada, menjadi ada, atau sesuatu yang sudah ada, menjadi ada lagi? Apakah lebih sukar untuk menjadi ada dari pada untuk kembali ada?) - ‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal 566.

Keterangan:

Saya kira kalimat terakhir (yang digarisbawahi) susunannya terbalik! Tetapi, bagaimanapun juga maksud dari orang itu jelas sekali. Kelahiran adalah suatu peristiwa dimana seseorang yang tadinya tidak ada, lalu menjadi ada. Ini jelas lebih ajaib / lebih tidak mungkin / lebih sukar dari peristiwa kebangkitan, dimana seseorang yang tadi-nya sudah ada, lalu menjadi ada lagi! Tetapi anehnya, semua orang percaya pada kelahiran, tetapi tidak percaya pada kebangkitan!

3) Ketidakpercayaan pada Firman Tuhan, dan tidak adanya pekerjaan Roh Kudus dalam diri mereka.

Orang yang betul-betul percaya pada Firman Tuhan, pasti tidak akan sukar untuk mempercayai kebangkitan. Tetapi manusia, yang condong kepada dosa, tidak mungkin bisa percaya pada Firman Tuhan maupun kebangkitan kalau Roh Kudus tidak bekerja dalam dirinya dan memberi-kan iman kepadanya.

II) Mengapa Tomas tak percaya kebangkitan Yesus?

Selain ketiga alasan di atas, ada juga alasan-alasan lain:

1) Karena Tomas tidak hadir bersama murid-murid yang lain, ketika Yesus menampakkan diri kepada mereka (ay 24 bdk. ay 19-23).

Mungkin kesedihan karena kematian Yesus menyebabkan Tomas me-nyendiri. Hal ini sebetulnya tidak salah. Salahnya adalah bahwa ia mela-kukan hal itu secara kelewat batas, sehingga ia sama sekali tidak ber-sekutu dengan saudara-saudara seimannya, dan ia bahkan tidak berbakti bersama mereka [Catatan: murid-murid berkumpul pada hari minggu (ay 19), mungkin sekali untuk berbakti]. Membolosnya Tomas dari kebak-tian ini menyebabkan Tomas tidak menerima berkat dan sukacita yang diterima oleh murid-murid lain, karena penampakan Yesus yang terjadi pada saat itu! Kalau akhirnya ia toh menerima berkat dan sukacita yang sama, itu karena kasih karunia Kristus. Tetapi ingat, bahwa tidak selalu hal itu terjadi.

Penerapan:

Saudara tidak akan pernah tahu berapa banyak sukacita dan berkat Tuhan yang gagal saudara terima karena saudara membolos dari Kebaktian maupun Pemahaman Alkitab! Karena itu jangan membolos! Tetapi kalau toh terpaksa tidak bisa hadir, usahakanlah untuk mendengar cassette rekaman khotbahnya dan mempelajari makalahnya!

2) Tomas adalah seorang skeptis (seorang yang selalu ragu-ragu dan tak gampang percaya), dan juga secara alamiah adalah seorang pesimis (selalu meninjau masa depan secara negatif).

Ini terlihat dalam Yoh 11:16, dan terlihat lagi di sini!

Murid-murid yang lain, yang jumlahnya adalah 10 orang, bercerita kepada Tomas bahwa mereka telah melihat Yesus (ay 25a), tetapi Tomas tetap tidak percaya (ay 25b). Ada beberapa hal yang bisa kita dapatkan dari kata-kata Tomas dalam ay 25b itu:

a) Ada sesuatu yang bagus dalam sikap / kata-kata Tomas ini, yaitu bahwa ia jujur / tidak munafik tentang ketidak-percayaannya. Ia tidak berpura-pura untuk percaya, sekalipun 10 murid yang lain percaya bahwa Yesus sudah bangkit dari antara orang mati.

William Barclay:

"He would never still his doubt by pretending that they did not exist. He was not the kind of man who would rattle off a creed without understanding what it was all about" (= ia tidak pernah mau menenangkan keraguannya dengan berpura-pura bahwa hal itu tidak ada. Ia bukanlah jenis orang yang mau mengucapkan pengakuan iman tanpa mengerti tentang hal itu).

Penerapan:

Apakah saudara sering pura-pura percaya padahal saudara ragu-ragu, atau bahkan tidak percaya? Kemunafikan saudara akan menye-babkan tidak adanya orang menolong saudara dalam hal itu, tetapi sebaliknya, keterusterangan saudara akan memudahkan saudara-saudara seiman saudara untuk menolong saudara!

b) Sikap Tomas ini bertentangan dengan banyak ayat Kitab Suci / Firman Tuhan (bdk. Ibr 11:1 2Kor 5:7 Yoh 11:40).

c) Kata-kata Tomas ini menunjukkan betapa keras kepalanya Tomas itu!

Ay 25 akhir: ‘Aku tidak akan percaya’.

NIV: ‘I will not believe’ (= aku tidak mau percaya).

d) Ini menunjukkan dalamnya kejatuhan Tomas. Ia menjadi seperti orang kafir! Kalau rasul saja bisa jatuh seperti itu, lebih-lebih orang kristen biasa! Karena itu jangan sembarangan menghakimi pada saat sau-dara melihat orang jatuh!

Calvin:

"The same thing happens sometimes with many persons; for they grow wanton for a time, as if they had cast off all fear of God, so that there appears to be no longer any faith in them; but as soon as God has chastised them with a rod, the rebellion of their flesh is subdued, and they return to their right senses" (= hal yang sama kadang-kadang terjadi dengan banyak orang; mereka hidup sembarangan untuk suatu jangka waktu tertentu, seakan-akan mereka telah membuang semua rasa takut kepada Allah, sehingga kelihatannya tidak lagi ada iman dalam diri mereka; tetapi begitu Allah menghajar mereka dengan tongkat, pemberontakan daging mereka ditundukkan, dan mereka kembali sadar).

Calvin lalu memberi contoh tentang kejatuhan Daud (berzinah dengan Batsyeba, membunuh Uria dsb).

e) Bagaimanapun juga, ketidakpercayaan Tomas ini adalah sesuatu yang aneh dan keterlaluan, karena:

III) Sikap / tindakan Yesus.

1) Membiarkan Tomas selama 1 minggu.

Maksudnya adalah 8 hari setelah ay 19. Hari pertama adalah hari minggu. 8 hari setelah itu / hari ke 8 setelah itu juga adalah hari minggu! (bandingkan dengan Yesus yang mati pada hari Jum’at, lalu bangkit pada hari ke 3 yang adalah hari minggu - itulah cara mereka menghitung hari!). Jadi Yesus membiarkan Tomas selama 1 minggu

2) Menampakkan diri lagi (ay 26-27).

a) Mereka semua, termasuk Tomas, sedang berkumpul.

Memang setelah kebangkitan Yesus, rasul-rasul dan orang-orang kristen berkumpul dan berbakti pada hari Minggu, bukan lagi pada hari Sabat yang adalah hari Sabtu (bdk. Kis 20:7 1Kor 16:2).

b) Yesus menampakkan diri dan mengijinkan Tomas merabaNya.

Jadi, ini adalah pengulangan ‘warta berita’ khusus untuk Tomas!

c) Yesus menghendaki supaya Tomas percaya pada kebangkitanNya (ay 27 akhir).

Seseorang mengatakan: "to suspend our believing upon our sight is reproof-worthy" (= menggantungkan kepercayaan kita pada pengli-hatan adalah sesuatu yang layak dicela).

IV) Reaksi Tomas.

1) Tomas percaya.

Banyak orang mempertanyakan apakah Tomas meraba lubang paku / tombak itu atau tidak?

a) Ada yang menganggap ya. Alasannya:

b) Ada yang menganggap tidak. Alasannya:

Saya lebih condong pada pandangan ini.

2) Menyebut Yesus ‘Tuhanku dan Allahku’ (ay 28).

NASB / Lit: "Thomas answered and said to him" (= Tomas menjawab dan berkata kepada Dia).

Jelaslah bahwa kata-kata ini bukan sekedar kata-kata yang terlontar karena kaget, tetapi betul-betul ditujukan kepada Yesus.

Penerapan: apakah saudara mengakui Yesus sama seperti ini?

V) Kata-kata Yesus (ay 29).

1) Ay 29a: ‘karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya’.

Calvin menjawab: karena ia percaya bukan sekedar karena melihat, tetapi karena pekerjaan Allah yang membangunkan dia dari ‘tidur’nya.

2) Kata-kata Yesus dalam ay 29a, secara implicit menunjukkan bahwa Ia menerima pengakuan Tomas pada ay 28, dan ini membuktikan bahwa Yesus memang adalah Tuhan dan Allah sendiri!

Kalau Yesus bukan Tuhan / Allah, tetapi mau menerima pengakuan manusia sebagai Tuhan dan Allah, maka ia betul-betul adalah orang brengsek! Yang mana yang saudara percayai, ‘Yesus adalah Tuhan / Allah’, atau ‘Yesus adalah orang brengsek’?

3) Ay 29b: ‘Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya’ (bdk. 1Pet 1:8).

Maukah saudara percaya sekalipun tidak melihat?

 

-AMIN-


email us at : gkri_exodus@mailcity.com