>

Pembahasan mengenai Aliran Kharismatik

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.


KHARISMATIK 8

DOA / DIALOG DENGAN BAHASA ROH

Kebanyakan orang Kharismatik menyetujui dan bahkan menganjurkan dilaku-kannya doa dalam bahasa Roh. Ayat Kitab Suci yang sering dipakai sebagai dasar adalah:

1) 1Kor 14:2 yang berbunyi sebagai berikut:

"Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia".

Ada 2 hal mereka soroti dari ayat ini:

a) 1Kor 14:2a mengatakan bahwa orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Berkata-kata kepada Allah adalah berdoa. Jadi, ini menunjukkan bahwa bahasa roh memang boleh dipakai untuk berdoa.

b) 1Kor 14:2b berbicara tentang 'hal-hal yang rahasia' yang diucapkan oleh orang yang berbahasa roh, sehingga tidak dimengerti oleh siapapun. Ini mereka pakai sebagai dasar untuk menggunakan bahasa roh dalam doa. Mereka beranggapan bahwa kalau kita berdoa dengan bahasa biasa, maka setan akan mengerti / mengetahui permintaan kita, dan ia bisa menyabot jawaban Tuhan sehingga tidak kita terima. Tetapi kalau kita berdoa dengan bahasa roh, maka setanpun tidak mengerti permintaan kita, sehingga tidak bisa menyabot jawaban Tuhan!

2) 1Kor 14-15 yang berbunyi sebagai berikut:

"Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku".

Dalam ayat ini Paulus secara explicit / jelas berbicara tentang 'berdoa dengan bahasa roh'.

3) 1Kor 14:28 yang berbunyi sebagai berikut:

"Jika tidak ada seorangpun yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah".

Dalam ayat ini dikatakan bahwa kalau dalam pertemuan jemaat kita ingin berbahasa roh tetapi tidak ada yang dapat menafsirkannya, maka kita harus berdiam diri, dan hanya berkata-kata kepada diri sendiri dan kepada Allah. Lagi-lagi, 'berkata-kata kepada Allah' adalah sama dengan berdoa. Jadi ayat ini menunjukkan bahwa kalau tidak ada penterjemah / orang yang mem-punyai karunia menafsirkan bahasa roh, maka bahasa roh itu boleh dipakai untuk berdoa kepada Allah.

Tanggapan saya:

1) 1Kor 14:2 tidak mendukung doa dengan bahasa Roh, karena ayat ini hanya merupakan suatu sindiran.

Jadi arti ayat ini adalah: sekalipun / andaikatapun pada waktu berbahasa Roh seseorang memberitakan kebenaran ilahi / Injil, tetapi karena tidak ada yang mengerti, maka Allah adalah satu-satunya pendengar!

Sedangkan tentang arti kata 'rahasia' telah dibahas dalam pelajaran Kharismatik 7. Dan kalau kita mengerti arti kata 'rahasia' itu maka kita juga akan mengerti bahwa kata itu tidak bisa diartikan bahwa tidak ada seorang-pun, termasuk setan, yang mengerti.

Kesimpulan: ayat ini tidak mengajar doa dengan bahasa Roh.

2) Tentang 1Kor 14:14-15 ada beberapa hal yang perlu diketahui / diperhatikan:

a) Ay 14: 'rohkulah yang berdoa'.

Kata 'rohku' di sini ditafsirkan bermacam-macam oleh para penafsir:

  1. Roh Kudus.
  2. 'roh' diartikan 'nafas'. Jadi, nafas dan organ-organ kita dipakai untuk berdoa.
  3. Karunia rohani / karunia bahasa Roh.

b) Ay 14: 'akal budiku tidak turut berdoa'. Ini salah terjemahan.

KJV/RSV/NIV/NASB: unfruitful (= tidak berbuah).

Untuk ini juga ada beberapa penafsiran:

  1. Otakku tidak mengerti apa yang aku katakan.
  2. Otakku tidak dipakai untuk menyusun / membentuk doa itu.
  3. Otakku tidak berbuah dalam diri orang yang mendengar (karena mere-ka tidak mengerti).

c) Ay 14 ini hanyalah suatu illustrasi / contoh untuk menekankan pentingnya penggunaan akal / pikiran, dan tidak boleh diartikan bahwa hal itu (doa dengan bahasa Roh) betul-betul terjadi dalam hidup Paulus.

d) Hal yang terpenting adalah: ay 14 ini terletak dalam kontex (ay 13-17) yang menekankan penggunaan akal budi / pikiran. Dan karena itu tidak mungkin ay 14 itu justru menganjurkan orang untuk berdoa dengan bahasa Roh, dimana akal / pikiran justru tidak dipakai!

Saya berpendapat bahwa ay 14 ini justru melarang doa dengan bahasa Roh! Bacalah ay 13-17 sekali lagi!

3) 1Kor 14:28.

Perhatikan bahwa kontex ayat ini (ay 26-28) tidak berbicara tentang 'doa dengan bahasa Roh' tetapi 'bahasa Roh' biasa. Jadi jelas bahwa 1Kor 14:28 itu bukannya menyuruh / mengijinkan orang berdoa dengan bahasa Roh.

Arti 1Kor 14:28 adalah: bahasa Roh (bukan doa dengan bahasa Roh!) tanpa penterjemahan, hanya boleh digunakan dalam saat teduh pribadi, dimana seseorang sedang sendirian dengan Allah.

4) Bahasa Roh berisi berita dari Allah untuk manusia, dan bukannya berita dari manusia kepada Allah. Dasar Kitab Sucinya:

  1. Dalam Kis 2:4,11 dikatakan bahwa pada waktu rasul-rasul berbahasa Roh pada hari Pentakosta, mereka menceritakan perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah. Jelas bahwa ini mencakup salib dan ke-bangkitan Yesus, dan semua ini jelas merupakan berita dari Allah untuk manusia.
  2. Dalam 1Kor 14:2 'hal-hal yang rahasia' menunjuk pada kebenaran ilahi / Injil (tentang arti kata 'rahasia' lihat pelajaran Kharismatik 7). Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa bahasa Roh berisikan berita dari Allah untuk ma-nusia.
  3. Dalam 1Kor 14:5 dikatakan bahwa bahasa Roh yang ditafsirkan / diterje-mahkan menjadi seperti nubuat (membangun jemaat). Jadi jelas bahwa isinya juga seperti nubuat, yaitu berita dari Allah untuk manusia.
  4. Dalam 1Kor 14:6 dikatakan bahwa bahasa Roh seharusnya berisikan 'pe-nyataan Allah' (Inggris: 'God's revelation'), pengetahuan, nubuat, penga-jaran. Kalau tidak, itu tidak ada gunanya. Semua hal-hal itu jelas berisikan berita dari Allah untuk manusia.
  5. Dalam Kis 10:46 istilah 'memuliakan Allah' tidak menunjukkan bahwa mereka memuji Tuhan, tetapi bisa diartikan seperti dalam Kis 2:11, di-mana mereka menceritakan perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah. Ini lagi-lagi merupakan berita dari Allah bagi manusia.

Kesimpulan: kalau bahasa Roh harus berisi berita dari Allah untuk manusia, maka jelas bahwa berdoa dalam bahasa Roh adalah sesuatu yang mustahil, karena doa berisikan berita dari manusia kepada Allah

Hal ini jelas juga bisa digunakan untuk menentang praktek 'dialog dalam bahasa roh' (antara manusia dengan manusia). Seorang penginjil menceritakan kepada saya bahwa Rodney Howard Browne (tokoh Toronto Blessing) berdialog dengan Kenneth Copeland (yang juga tokoh Toronto Blessing) dalam bahasa roh. Ini lagi-lagi jelas merupakan suatu kegilaan yang tidak alkitabiah, karena memang tidak ada dasarnya sedikitpun dalam Alkitab! Karena bahasa Roh menyampaikan berita dari Allah kepada manusia, maka pada waktu digunakan seseorang untuk menyampaikan berita dari Allah kepada orang lain, pembicaraannya hanya bisa terjadi dalam satu arah, seperti dalam Kis 2:1-13, bukan dalam dua arah / dialog! Saya percaya bahwa 2 orang itu melakukannya sebagai suatu sandiwara supaya dianggap hebat / rohani!


email us at : gkri_exodus@mailcity.com