>

Pembahasan mengenai Aliran Kharismatik

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.


KHARISMATIK 4

BAPTISAN ROH KUDUS

A) Pandangan Kharismatik:

1) Orang Kharismatik pada umumnya berpendapat bahwa orang kristen yang sungguh-sungguh (sudah selamat, sudah menjadi anak Allah) bisa saja belum mempunyai Roh Kudus. Jadi ada 'gap' (= selang waktu) anta-ra saat seseorang itu percaya kepada Kristus dan saat orang itu mene-rima Roh Kudus / baptisan Roh Kudus. Dengan demikian baptisan Roh Kudus dianggap sebagai 'second work of grace' (= pekerjaan kasih karunia yang kedua).

Bahwa ini memang merupakan ajaran Kharismatik, terlihat dari kutipan-kutipan di bawah ini:

Berikanlah petunjuk kepada calon penerima Roh Kudus itu bahwa sekarang juga ia sudah diselamatkan, sehingga iapun sudah siap untuk dapat menerima Roh Kudus. ...

Akan tetapi apabila seseorang itu telah diselamatkan, maka keadaannya memang sudah 'beres' dan sudah siap untuk dapat menerima Roh Kudus" (Kenneth Hagin, 'Tujuh Langkah Untuk Menerima Roh Kudus', hal 3-4).

Perhatikan bahwa disatu pihak orang itu disebut dengan istilah 'anak Tuhan / orang kristen', 'sudah / telah diselamatkan', 'percaya Tuhan Yesus', tetapi pada saat yang sama ia tetap disebut sebagai 'calon penerima Roh Kudus' atau 'sudah dapat menerima karunia tersebut', yang menunjukkan bahwa ia belum mempunyai Roh Kudus.

2) Orang Kharismatik pada umumnya juga mengharuskan setiap orang kris-ten untuk berusaha mengalami baptisan Roh Kudus. Jadi, setiap orang kristen harus mencari Baptisan Roh Kudus ini. Tiap orang kristen harus mengalami 'pentakosta'nya masing-masing / sendiri-sendiri.

3) Orang Kharismatik pada umumnya menyamakan / mencampuradukkan 'Baptisan Roh Kudus' dengan 'kepenuhan Roh Kudus'.

Perhatikan kutipan di bawah ini:

"Istilah 'penuh dengan Roh Kudus' maupun 'dibaptis dengan Roh Kudus', sesungguhnya yang dimaksud adalah 'dipenuhi dengan Roh Kudus'" ('Roh Kudus', School of Ministry GBI Bethany, hal 24).

4) Orang Kharismatik pada umumnya juga berpendapat bahwa baptisan Roh Kudus itu ditandai dengan bahasa Roh / lidah.

Ini terlihat dari kutipan-kutipan di bawah ini:

Memang sudah dapat diharapkan bahwa apabila calon penerima Roh Kudus itu menerima Roh Kudus, maka iapun akan berbicara dalam bahasa roh sesuai dengan Roh yang memberikan pengucapannya kepadanya" (Kenneth Hagin, 'Tujuh Langkah Untuk Menerima Roh Kudus', hal 5-6).

Dari semua keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua orang yang dibaptis Roh Kudus mempunyai Bukti atau Tanda awal yaitu berkata-kata dalam bahasa roh. Tidak ada bukti awal lain yang ditulis dalam Perjanjian Baru setelah Pentakosta selain berkata-kata dalam bahasa roh" ('Roh Kudus', School of Ministry GBI Bethany, hal 25,30,31).

5) Orang Kharismatik pada umumnya berpendapat bahwa dalam baptisan Roh Kudus ini yang membaptis adalah Roh Kudus sendiri. Istilah dalam bahasa Inggrisnya 'Baptism of the Holy Spirit' (= baptisan dari Roh Kudus) menunjukkan Roh Kudus sebagai oknum yang membaptis.

6) Tentang cara menerima baptisan Roh Kudus ini tidak ada keseragaman pendapat di kalangan orang Kharismatik.

Ini terlihat dari kutipan di bawah ini:

"Dengan cara penumpangan tangan seorang hamba Tuhan, seorang kristen dapat menerima karunia Roh Kudus" ('Roh Kudus', School of Ministry GBI Bethany, hal 25).

Ini terlihat dari kutipan di bawah ini:

"Katakanlah kepadanya supaya ia membuka mulutnya dengan lebar dan bebas, serta mengambil napas sedalam-dalamnya dan menyatakan kepada Tuhan di dalam jiwa nuraninya, 'Saya menerima Roh Kudus sekarang ini juga oleh karena saya percaya sepenuhnya'. Desaklah dia untuk tidak usah meng-ucapkan sepatah kata pun bahasa yang dipakainya sehari-hari. Sebab orang tidak mungkin bisa berbicara dalam dua macam bahasa secara serentak ...

Apabila anda melihat Roh Tuhan mulai menggerakkan bibirnya, katakanlah kepadanya dengan gamblang untuk berucap apa saja yang paling mudah baginya. Apabila orang itu telah mengangkat suaranya melalui imannya dan percaya sepe-nuhnya kepda Allah, dan apabila dia sendiri dapat mendengar gema ucapan kata-katanya itu dalam bahasa yang jelas, maka anda dapat mengetahui bahwa orang itu telah menerima Roh Kudus. ...

Anda tidak mungkin minum air dengan keadaan mulut tertutup, maka demikian pula Anda tidak mungkin menerima Roh Kudus dengan keadaan mulut Anda tertutup. Berbicara dalam bahasa roh sebenarnya merupakan suatu bentuk kerjasama antara Anda dengan Roh Kudus" ('Tujuh Langkah Untuk Menerima Roh Kudus', hal 8,9).

B) Pandangan saya / Reformed:

1) Tidak ada 'gap' antara saat percaya dan saat menerima Roh Kudus / menerima baptisan Roh Kudus! Kita menerima baptisan Roh Kudus / menerima Roh Kudus pada saat kita percaya kepada Kristus!

Catatan: Menerima baptisan Roh Kudus artinya sama dengan menerima Roh Kudus (bdk. Kis 1:5,8 Kis 2:1-4 Kis 11:15-16).

Dasar Kitab Suci:

a) Perhatikan / baca ayat-ayat ini:

"... di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dime-teraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu".

Ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa pemeteraian / pemberian Roh Kudus itu terjadi pada saat kita percaya!

b) Ro 8:9b mengatakan:

"...jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus".

Sedangkan orang yang percaya kepada Kristus menjadi anak Allah (Yoh 1:12). Jadi, jelas bahwa orang yang percaya kepada Kristus itu adalah milik Allah / Kristus! Jadi, jelas ia pasti punya Roh Kudus!

c) Penggunaan istilah 'Baptisan Roh Kudus' (Mat 3:11 Mark 1:8 Luk 3:16 Yoh 1:33 Kis 1:5 Kis 11:16 1Kor 12:13) menunjukkan bahwa hal itu pasti terjadi pada saat pertama seseorang menjadi orang kristen! Mengapa? Karena baptisan air merupakan tanda, sedangkan baptisan Roh Kudus merupakan realitanya. Jadi, kalau baptisan air merupakan tanda pertama yang diberikan pada waktu seseorang menjadi orang kristen, maka baptisan Roh Kudus haruslah merupakan realita pertama yang dialami seseorang pada waktu ia menjadi orang kristen / percaya Yesus!

Dalam Kis 10:47 Kornelius menerima realitanya (yaitu baptisan Roh Kudus) dan karena itu Petrus menganggap ia tidak boleh menahan tandanya (yaitu baptisan air).

Dalam Kis 19:2-3 waktu Paulus mendengar bahwa mereka tidak pernah mendengar tentang Roh Kudus (realita), maka Paulus lalu menanyakan tentang baptisan air (tanda).

Jadi, dari 2 bagian ini jelas bahwa baik Petrus maupun Paulus sangat menghubungkan baptisan Roh Kudus dan baptisan air yang merupa-kan hal-hal yang pertama yang harus diterima oleh seseorang waktu ia pertama-tama menjadi orang kristen.

d) 1Kor 12:13 berbunyi:

"Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh".

Sekarang mari kita memperhatikan kata-kata yang saya garisbawahi dalam 1Kor 12:13 itu:

Kata 'semua' jelas menunjukkan bahwa Paulus tidak berpendapat bahwa ada orang kristen yang sudah mempunyai Roh Kudus dan ada oarng kristen yang belum mempunyai Roh Kudus. Semua orang kristen pasti sudah mempunyai Roh Kudus!

Ini menunjuk kepada masa lampau. Jadi, bagi semua orang kristen (yang sejati) penerimaan Roh Kudus itu sudah terjadi!

Ini salah terjemahan! Kata bahasa Yunaninya adalah EIS yang artinya into (= ke dalam).

NIV: 'For we were all baptized by one Spirit into one body' (= Karena kita semua telah dibaptis oleh satu Roh ke dalam satu tubuh).

Jadi, baptisan Roh Kudus memasukkan kita ke dalam satu tubuh (yaitu tubuh Kristus), dan karena itu jelaslah bahwa 'baptisan Roh Kudus' dan 'masuknya kita ke dalam tubuh Kristus' terjadi pada saat yang sama, yaitu pada saat kita percaya!

Satu hal penting yang harus diperhatikan tentang 1Kor 12:13 ini adalah: ayat ini terletak dalam konteks di mana Paulus menekankan kesatuan orang kristen. Bahwa kontex ini memang menekankan kesatuan orang kristen terlihat dari:

Dan ay 13 adalah klimax dari kontex yang menekankan kesatuan orang kristen ini! Jadi, baptisan Roh Kudus yang disebut oleh Paulus dalam ay 13 itu dimaksudkan untuk menunjukkan kesatuan orang kristen! Kesatuan ini terlihat karena semua orang kristen telah mengalami baptisan Roh Kudus!

Tetapi dalam ajaran Kharismatik, maka doktrin tentang baptisan Roh Kudus itu justru menjadi sesuatu yang memecah gereja menjadi 2 bagian / golongan, yaitu 'orang yang sudah menerima' dan 'orang yang belum menerima' baptisan Roh Kudus! Ini jelas tidak sesuai dengan maksud Paulus dalam menuliskan 1Kor 12:13!

e) Sekarang, saya akan membahas 3 peristiwa dalam Kitab Suci dimana kelihatannya ada 'gap' (= selang waktu) antara saat seseorang percaya kepada Yesus dan saat orang itu menerima baptisan Roh Kudus.

Murid-murid Tuhan Yesus jelas sudah percaya, tetapi belum me-nerima Roh Kudus dan baru menerimaNya dalam Kis 2:4. Di sini memang ada 'gap'! Tetapi ini terjadi sebelum hari Pentakosta (hari turunnya / pencurahan Roh Kudus)! Mereka sudah percaya tetapi belum menerima Roh Kudus, karena Roh Kudus memang belum dicurahkan! (bdk. Yoh 7:39 16:7). Ini tentu berbeda dengan jaman sekarang dimana hari Pentakosta sudah terjadi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Untuk mencegah terjadinya perpecahan itu, maka Allah menahan Roh KudusNya (tidak memberikan Roh KudusNya waktu orang-orang itu percaya). Lalu Allah mengutus rasul-rasul Yahudi untuk datang ke sana dan mendoakan / menum-pangi tangan, dan orang-orang Samaria itu menerima Roh Ku-dus. Dengan demikian orang Samaria itu akan tunduk kepada otoritas dari rasul-rasul Yahudi itu, dan orang-orang Yahudi, yang tahu bahwa orang Samaria menerima Roh Kudus melalui doa / penumpangan tangan rasul-rasul Yahudi, akan menerima orang-orang Samaria itu ke dalam gereja.

Perhatikan hal-hal ini:

Ini jelas menunjukkan bahwa orang-orang itu belum betul-betul kristen. Rupa-rupanya mereka 'bertobat' karena penginjilan yang tidak sempurna dari Apolos (bdk. Kis 18:24-26 yang menunjukkan adanya kekurangan dalam pengertian Apolos, yang lalu diperbaiki oleh Priskila dan Akwila). Karena itu Paulus lalu memberitakan Injil lagi kepada mereka (Kis 19:4), dan ini menyebabkan mereka ber-tobat / percaya dengan sungguh-sungguh, sehingga mereka lalu menerima Roh Kudus. Jadi, tidak ada 'gap' dalam Kis 19:1-7!

2) Tiap orang kristen yang sejati pasti sudah mengalami baptisan Roh Kudus, sehingga tidak perlu lagi untuk meminta / mencari, dsb. Perlu saudara camkan bahwa Kitab Suci tidak pernah menyuruh kita meminta / mencari Baptisan Roh Kudus. Kitab Suci hanya menyuruh kita percaya kepada Kristus (Misalnya Yoh 3:16 Kis 16:31), karena dengan percaya kepada Kristus kita pasti menerima baptisan Roh Kudus.

3) Baptisan Roh Kudus tidak sama dengan kepenuhan Roh Kudus!

Baptisan Roh Kudus adalah penerimaan Roh Kudus. Ini hanya terjadi sekali saja, karena sekali Roh Kudus itu masuk, Ia tidak akan keluar selama-lamanya.

Dalam Yoh 14:16 Yesus berkata:

"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya".

Tetapi kepenuhan Roh Kudus bisa terjadi berulang-ulang. Ini terlihat dari:

Catatan:

Memang dalam Kis 2:4 orang-orang yang menerima baptisan Roh Kudus itu langsung dipenuhi dengan Roh Kudus. Tetapi tidak selalu terjadi se-perti itu.

4) Memang ada peristiwa-peristiwa dimana baptisan Roh Kudus disertai dengan bahasa Roh / lidah (Kis 2:4 Kis 10:44-46 Kis 19:6 dan mungkin juga Kis 8:17,18).

Tetapi, ada juga peristiwa-peristiwa dimana baptisan Roh Kudus tidak disertai bahasa Roh / lidah.

Contoh: Kis 2:41 Kis 8:36-38 Kis 16:14-15 Kis 16:31-33.

Orang-orang dalam peristiwa-peristiwa ini pasti menerima Roh Kudus, khususnya 3000 orang dalam Kis 2:41, karena itulah yang dijanjikan oleh Petrus, yang dalam Kis 2:38 berkata:

"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus".

Tetapi tidak satupun di antara orang-orang itu yang berbicara dalam bahasa roh!

Bahkan orang yang dipenuhi Roh Kuduspun tidak mesti berbahasa roh. Contoh: Stefanus (Kis 6:8-8:1a). Dalam Kis 7:55 dikatakan bahwa ia penuh dengan Roh Kudus, tetapi tidak pernah dikatakan bahwa ia berbicara dalam bahasa roh!

5) Dalam baptisan Roh Kudus itu, yang menjadi pembaptis bukanlah Roh Kudus, tetapi Yesus sendiri!

Dasar Kitab Sucinya:

a) Mat 3:11 Mark 1:8 Luk 3:16 dan Yoh 1:33 dengan jelas menunjukkan bahwa Yesuslah yang akan membaptis dengan Roh Kudus!.

b) Dalam terjadinya suatu peristiwa baptisan, maka harus ada:

Yang membaptis Yang dibaptis Elemen / zat

1. Yohanes Pembaptis Orang Yahudi air

2. Pendeta Orang kristen air

3. Yesus Orang kristen Roh Kudus

Keterangan:

No 1 adalah baptisan Yohanes, no 2 adalah baptisan kristen, no 3 adalah baptisan Roh Kudus.

Sekarang, kalau dalam no 3 itu Roh Kudus adalah yang membaptis, lalu apa elemen untuk membaptisnya?

c) 1Kor 12:13 (KJV, RSV, NIV, NASB): 'by one Spirit' (= oleh satu Roh). Ini seolah-olah menunjukkan bahwa dalam peristiwa baptisan Roh Kudus, yang membaptis adalah Roh Kudus.

Tetapi kata Yunani yang dipakai disini adalah EN yang bisa berarti in, into, with, by (= dalam, ke dalam, dengan, oleh).

Adalah sesuatu yang aneh bahwa dalam 1Kor 12:13 ini dipilih terjemahan by (= oleh). Mengapa? Karena dalam Kitab Suci hanya ada 7 ayat yang menyebutkan baptisan Roh Kudus, yaitu Mat 3:11 Mark 1:8 Luk 3:16 Yoh 1:33 Kis 1:5 Kis 11:16 1Kor 12:13. Dalam Mat 3:11 Mark 1:8 Luk 3:16 Yoh 1:33 Kis 1:5 Kis 11:16 kata Yunani yang sama (EN) oleh KJV, RSV, NIV, NASB diterjemahkan dengan with (= dengan), kecuali dalam Yoh 1:33, NASB menterjemahkan in (= da-lam). ASV lebih konsisten karena menterjemahkan semua dengan in (= dalam).

KJV RSV NIV NASB ASV

Mat 3:11 with with with with in

Mark 1:8 with with with with in

Luk 3:16 with with with with in

Yoh 1:33 with with with in in

Kis 1:5 with with with with in

Kis 11:16 with with with with in

1Kor 12:13 by by by by in

John Stott mengatakan bahwa dalam 1Kor 12:13 itupun kata Yunani EN itu seharusnya diterjemahkan with (= dengan). Jadi, Roh Kudus adalah elemen pembaptisan dan bukan si pembaptis!

Kesimpulan:

Istilah 'baptism of the Holy Spirit' (= baptisan dari Roh Kudus) adalah istilah yang salah karena menunjukkan Roh Kudus sebagai si pem-baptis. Istilah yang benar adalah 'Baptism with the Holy Spirit' (= bap-tisan dengan Roh Kudus).

6) Cara menerima Baptisan Roh Kudus adalah dengan cara bertobat / per- caya kepada Yesus (Kis 2:38).

Di atas sudah saya katakan bahwa Kitab Suci tidak pernah menyuruh kita untuk mencari Baptisan Roh Kudus. Kitab Suci hanya menyuruh kita untuk percaya kepada Yesus, karena dengan percaya kepada Yesus otomatis kita menerima Roh Kudus.


email us at : gkri_exodus@mailcity.com