Eksposisi Kitab Kejadian

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


 

KEJADIAN 32:1-33:20

 

 

I) Problem Yakub.

 

Dalam Kej 31 Yakub baru saja lolos dari Laban, dan sekarang dalam Kej 32 ia harus menghadapi problem baru yaitu Esau.

 

Sesuatu yang menarik adalah: berbeda dengan problem Laban, yang tidak ditimbulkan karena kesalahan / dosa Yakub, maka problem Esau ini timbul karena kesalahan / dosa Yakub (Kej 27:1-41).

 

Karena kita semua adalah orang berdosa, maka hal yang dialami Yakub ini pasti juga pernah dan akan kita alami. Kalau kita menghadapi problem yang timbul bukan karena kesalahan kita, maka dengan mudah kita bisa berdoa. Tetapi kalau kita mengalami problem yang muncul karena kesalahan kita, seringkali kita takut / malu untuk berdoa! Karena itu kita perlu belajar dari pengalaman dan tindakan Yakub pada waktu ia mengalami problem gara-gara kesalahannya.

 

 

II) Tindakan Yakub untuk memecahkan problem.

 

Yakub takut sekali (32:7a), tetapi ia bukannya tidak berbuat apa-apa saking takutnya.

 

Tindakan Yakub:

 

1)   Ia berdoa (32:9-12).

 

Ia meminta supaya Tuhan melepaskan dia dari tangan Esau (32:11).

 

Perhatikan bahwa sekalipun Yakub mengalami problem gara-gara kesalahannya sendiri, tetapi ia tetap berdoa!

 

Seringkali kalau kita mengalami problem gara-gara kebodohan / kesalahan / dosa kita, maka kita beranggapan bahwa tidak ada gunanya kita memohon pertolongan Allah. Kita tidak berdoa karena kita merasa bahwa kita memang layak mendapatkan problem itu sebagai ganjaran atas kesalahan kita. Tetapi itu tidak benar! Ada 2 hal yang harus kita ingat, yaitu:

 

a)     Ingat bahwa karena Kristus sudah mati untuk menebus dosa kita, maka Allah memang sering memberikan kepada kita, yang adalah anak-anakNya, apa yang tidak selayaknya kita terima. Andaikata Allah selalu memberikan apa yang layak kita terima, menurut saudara dimanakah kita berada sekarang ini?

 

b)     Yakub tetap berani berdoa sekalipun ia mengalami problem gara-gara kesalahannya sendiri. Karena itu, kitapun juga harus demikian.

 

Catatan: Ini tentu tidak berarti bahwa kita boleh meremehkan kesalahan / dosa yang kita lakukan itu. Tentu untuk kesalahan / dosa itu kita harus mengaku dosa dengan sungguh-sungguh dan bertobat.

 

Permintaan Yakub itu ia landaskan pada:

 

·        32:9 - Tuhan yang menyuruh dia pulang kepada sanak saudaranya, dan Tuhan berjanji akan berbuat baik kepadanya.

 

·        32:10 - kasih dan kesetiaan Allah [NIV: kindness and faithful­ness (= kebaikan dan kesetiaan)].

 

Selama ini Tuhan sudah menunjukkan kasih / kebaikan dan kese­tiaanNya kepada Yakub, padahal ia tidak layak mendapatkan. Karena itu sekarang, sekalipun ia mendapat problem dengan Esau karena kesalahan / dosanya, dan karenanya ia sebetulnya tidak layak ditolong Tuhan, ia tetap meminta pertolongan Tuhan!

 

Bdk. 2Tim 2:13 yang mengatakan bahwa sekalipun kita tidak setia, tetapi Allah tetap setia!

 

·        32:12 - janji Tuhan bahwa ia akan mendapatkan banyak keturunan (bdk. Kej 22:17 dan Kej 28:3,14). Kalau sekarang Esau membasmi Yakub dan anak-anaknya, maka tentu janji Tuhan itu tidak akan digenapi.

 

2)   Ia berusaha:

 

Tidak salah Yakub berusaha, karena sekalipun ada doa dan iman, kita harus tetap melakukan apa yang bisa kita lakukan, selama itu bukan dosa.

 

Apa saja usaha Yakub?

 

a)   32:7b-8 - ia membagi pasukannya menjadi 2, dengan pemikiran bahwa kalau yang satu diserang, maka yang lain masih bisa selamat.

 

b)   32:13b-21 - ia memberi persembahan untuk Esau (bdk. Amsal 21:14).

 

c)   33:3 - ia menghormati Esau dengan sujud.

 

Ada penafsir yang berkata bahwa sujud disini tidak sama dengan sujud dalam Kej 19:1. Ia berkata bahwa sujud disini merupakan ‘a deep Oriental bow, in which the head approaches the ground, but does not touch it’ (= bungkukan Timur yang dalam, dimana kepala mendekati tanah tetapi tidak menyentuhnya) - Keil & Delitzch.

 

Catatan: tetapi kata Ibrani yang dipakai adalah persis sama!

 

Hal yang juga perlu diperhatikan adalah: pada saat itu, Mat 4:11 yang menyatakan bahwa kita hanya boleh menyembah / berbakti kepada Allah, belum ada.

 

3)   Ia bergumul dengan Allah (32:22-32).

 

a)   32:22-24a - Yakub menyeberangkan semua, dan tinggal seorang diri, supaya bisa sendirian dengan Tuhan, supaya bisa berdoa (bdk. Yesus dalam Mat 14:22-23).

 

Catatan: kata ‘Yabok’ berasal dari kata Ibrani ABAK, yang dalam bentuk Niphal berarti ‘to wrestle’ (= bergulat / bergumul). Jadi nama Yabok dipakai secara berlaku surut dalam ay 22 ini.

 

b)   32:24b-29 - pergumulan Yakub dengan Allah.

 

·        32:24b - Yakub bergumul dengan seseorang.

 

·        32:25 - orang itu tidak bisa mengalahkan Yakub, tetapi akhirnya ia memukul sendi Yakub sehingga terpelecok.

 

Ini menunjukkan:

 

*        tadi orang itu bukannya tidak bisa menang, tetapi tidak mau menang.

 

*        bahwa orang kristen bisa menang hanya dengan terluka.

 

Pulpit Commentary: “So God frequently accompanies spiritual enrichment with material and temporal deprivation, in order both to evince his own sovereignty and to keep his saints humble” (= demiki­anlah Allah sering menyertai pengayaan rohani dengan kerugian yang bersifat materi dan sementara, untuk menunjukkan dengan jelas kedaulatanNya sendiri dan untuk menjaga agar orang suciNya tetap rendah hati).

 

Bdk. 2Kor 4:16  2Kor 12:7-10.

 

·        32:26a - pada waktu fajar menyingsing, orang itu ingin pergi.

 

Editor dari Calvin’s Commentary berkata bahwa alasannya untuk mau pergi adalah: Allah tidak mau pergulatan itu disaksi­kan orang lain.

 

·        32:26b - bahwa Yakub minta berkat menunjukkan bahwa ia sadar akan keilahian ‘orang’ itu (bdk. 32:30).

 

Bahwa Yakub mengatakan: ‘Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku’ (ay 26b), tidak bisa diartikan bahwa Yakub memaksa Allah. Yakub bukannya memaksa Allah memenuhi permintaannya, tetapi Yakub bertekun dengan gigih sampai ia mendapatkan apa yang dimintanya. Memang antara memaksa Tuhan dan bertekun dengan gigih dalam berdoa, hanya ada batasan yang sangat tipis. Perbedaannya adalah dalam sikap hatinya. Kalau kita memaksa Tuhan, maka sikap hati kita adalah merasa berhak, bahkan memberontak / marah kalau tidak dikabulkan, dsb. Sedangkan kalau bertekun dalam doa, kita bersikap memohon belas kasihan Tuhan!

 

·        32:27-28a - nama Yakub diubah menjadi Israel, yang artinya adalah: having power with God (= mempunyai kekuatan dengan Allah) atau God’s fighter (= pejuang Allah).

 

·        32:28 - ‘engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang’. Ini ayat yang sukar!

 

Ada yang berkata bahwa Allah yang bergumul dengan Yakub di sini adalah Yesus, yang memang adalah Allah dan manusia. Tetapi terhadap penafsiran ini perlu diingat bahwa peristiwa ini terjadi pada jaman Perjanjian Lama, dimana Allah Anak belum berinkarnasi, se­hingga saat itu manusia Yesus belum ada!

 

Ada juga yang mengartikan: engkau telah bergumul dengan Allah dan engkau menang, karena itu engkau pasti juga akan menang dalam bergumul dengan manusia.

 

·        32:29 - Yakub minta diberitahu nama orang itu, tetapi orang itu menolak memberi tahu. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak selalu mau menjawab pertanyaan kita untuk memuaskan rasa ingin tahu kita.

 

·        ketekunan Yakub dalam bergumul dengan Allah dan dalam menda­patkan berkat dari Allah harus menjadi teladan bagi kita. Kitapun harus bergumul dengan Allah sampai menang!

 

Tetapi bagaimana manusia bisa mengalahkan Allah? Calvin berkata bisa, karena “He (God) both fights against us and for us” [= Ia (Allah) berkelahi baik melawan kita maupun untuk kita].

 

Disamping itu, Allah memberi kita kekuatan yang lebih besar dari pada kekuatan yang Ia pakai untuk melawan kita.

 

Calvin: “He fights against us with his left hand, and for us with his right hand” (= Ia berkelahi melawan kita dengan tangan kiri­Nya, dan untuk kita dengan tangan kananNya).

 

Memang dalam setiap ujian yang diberikan oleh Allah kepada kita, kita sebetulnya sedang bergumul dengan Allah. Tetapi Allah juga membantu kita supaya kita bisa menang.

 

Awas! Jangan berpikir bahwa Allah membantu kita sedemikian rupa sehingga kemenangan itu bisa didapatkan dengan mudah / tanpa pergumulan! Sama sekali tidak! Kita harus tetap bergu­mul habis-habisan untuk bisa menang!

 

 

III) Tindakan Allah.

 

1)   Allah menampilkan malaikat-malaikat untuk menguatkan Yakub (32:1-2).

 

Kata ‘Mahanaim’ dalam 32:2 berarti ‘two camps’ (= 2 perkemahan) atau ‘two hosts’ (= 2 pasu­kan). Calvin menganggap bahwa malaikat-malaikat itu terdiri dari 2 pasukan, tetapi kebanyakan penafsir menganggap bahwa 2 pasukan itu adalah pasukan Yakub dan pasukan malaikat.

 

Tidak terlalu jadi soal yang mana tafsiran yang benar, karena yang penting adalah bahwa Yakub dikawal oleh banyak malaikat.

 

Bandingkan ini dengan Maz 34:8 yang berbunyi: “Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka”.

 

Penerapan:

 

·        pada waktu menghadapi musuh yang banyak dan berbahaya, jangan­lah menjadi takut seperti bujang Elisa dalam 2Raja-raja 6:15. Sebaliknya bersikaplah seperti Elisa yang berkata kepada bujangnya itu: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka” (2Raja-raja 6:16). Bdk. Ro 8:31b!

 

·        Sekalipun kita tidak melihat pasukan malaikat mengawal kita, tetapi kita perlu ingat kata-kata Yesus yang berkata “Berbaha­gialah mereka yang tidak melihat, namun percaya!” (Yoh 20:29). Jadi, maukah saudara percaya pada Maz 34:8 sekalipun saudara tidak melihat seorang malaikatpun?

 

2)   Memindahkan Esau ke tanah Seir (32:3).

 

·        Mula-mula Seir adalah milik orang Hori (Kej 14:6), tetapi Esau merampasnya (Ul 2:22). Ini menggenapi nubuat ‘Engkau akan hidup dari pedangmu’ (Kej 27:40).

 

·        Rupanya saat ini Esau belum pindah total. Baru pada Kej 36:5-8 ia pindah secara total.

 

·        Apapun alasannya Esau meninggalkan Kanaan dan pindah ke Seir, pasti dibalik itu ada Providence of God (= pelaksanaan Rencana Allah) yang mengatur supaya tanah Kanaan menjadi milik Yakub dan keturunannya. Dosa Yakub tidak membatalkan Rencana Allah!

 

 

IV) Hasil akhir.

 

1)   Esau ternyata menerima Yakub dengan sangat baik (33:1-4).

 

Ini jelas merupakan pekerjaan Tuhan yang menjawab doa Yakub. Bdk. Amsal 16:7  Amsal 21:1.

 

Jadi, sekalipun problem Yakub itu timbul karena dosa Yakub, tetapi Allah tetap mau menolong Yakub!

 

2)   Dialog Yakub dengan Esau (33:5-15):

 

·        33:5,11 - pengakuan Yakub bahwa Allahlah yang memberikan anak, dan ternak / harta. Padahal Yakub bekerja keras untuk ternak itu. Ini menunjukkan kesalehan Yakub.

 

·        33:10-11:

 

*        Yakub mendesak Esau untuk menerima, karena menerima pemberian menunjukkan acceptance / friendship (= penerimaan / persahabatan).

 

*        ’serasa melihat wajah Allah’ (33:10).

 

Calvin mengatakan bahwa artinya adalah: Yakub mengasihi dan menghormati Esau.

 

·        33:13-15 Yakub menolak bersama-sama dengan Esau karena tidak percaya kepada Esau, atau, karena takut ia akan menyalahi Esau lagi. Calvin menganggap ini tidak / kurang beriman.

 

Tetapi ada juga yang menganggap bahwa Yakub tidak mau bersama-sama dengan Esau, karena kalau ia bersama-sama dengan Esau, pasti Esaulah yang jadi pemimpin, sedangkan Esau adalah orang kafir.

 

Dalam Kitab Suci tidak diceritakan apakah akhirnya Yakub menepati janjinya (dalam 33:14) dengan pergi ke Seir. Ada penafsir yang berkata: mungkin Yakub menepati janjinya, tetapi tidak diceri­takan dalam Kitab Suci.

 

3)   Yakub tiba dengan selamat di Kanaan (33:18).

 

33:17 - Yakub sampai di Sukot. Sukot belum termasuk Kanaan.

 

33:18 - Yakub sampai di Sikhem yang termasuk Kanaan. Dengan sampainya Yakub dengan selamat di Sikhem, Allah sudah menepati janjiNya dalam 28:15.

 

4)   Yakub membeli tanah (33:19).

 

Ini sama dengan Yos 24:32, tetapi berbeda dengan Kis 7:16 dimana Stefanus berkata bahwa Abrahamlah yang membeli.

 

Kis 7:16 itu salah, karena tanah yang dibeli oleh Abraham bukan­lah di Sikhem, tetapi gua Makhpela untuk mengubur Sara. Dan ini dibeli dari orang Het (Kej 23:1-20).

 

Beberapa cara untuk mengharmoniskan pertentangan ini:

 

a)   Kesalahan dalam Kis 7:16 merupakan kesalahan Stefanus.

 

Jadi kesalahan Stephanus tetap dituliskan sebagaimana adanya (secara akurat) oleh Lukas (penulis kitab Kisah Rasul). Jadi, ini tidak menunjukkan Kitab Sucinya salah.

 

Ada orang yang keberatan kalau dikatakan Stefanus salah, karena saat itu dikatakan Stephanus penuh dengan Roh Kudus / didorong Roh Kudus dalam berbicara (Kis 6:10  Kis 7:55).

 

Tetapi saya berpendapat bahwa kepenuhan Roh Kudus tetap berbeda dengan pengil­haman dari Roh Kudus, yang menyebabkan seseorang bisa menulis secara infallible / inerrant (= tidak bisa salah).

 

b)   Kata ‘Abraham’ dalam Kis 7:16 diartikan ‘keturunan Abraham’ (yaitu Yakub).

 

Hal seperti ini sering terjadi dalam Kitab Suci. Misalnya dalam 1Raja 12:16 rakyat marah dan memaki-maki Daud, padahal jelas bahwa yang dimaksud adalah ‘keturunan Daud’ (yaitu Rehabeam).

 

c)   Kesalahan dalam Kis 7:16 itu merupakan kesalahan pengcopyan mula-mula.

 

5)   Yakub mendirikan mezbah (33:20).

 

Ini menunjukkan:

 

·        betapa pentingnya ibadah bagi Yakub! Bagaimana dengan saudara?

 

·        keberanian Yakub mengakui Allah ditengah-tengah orang kafir!

 

·        Yakub menepati janjinya kepada Allah dalam Kej 28:21.

 

 

Penutup / kesimpulan:

 

Semua berakhir dengan Happy End, sekalipun tadinya keadaan begitu gelap, dan kegelapan itu bahkan disebabkan dosa Yakub. Tetapi dalam keadaan demikianpun, Allah menjawab doa Yakub, sehingga akhirnya semua jadi baik.

 

Jangan menjadikan peristiwa ini sebagai dasar untuk berani berbuat dosa. Tetapi, kalau saudara mendapat problem gara-gara dosa saudara, maka janganlah ragu-ragu untuk datang kepada Tuhan dan meminta pertolonganNya. Ia tetap mau menolong saudara!

 

 

-AMIN-


 


 

email us at : gkri_exodus@lycos.com