>

Eksposisi Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.


FILIPI 1:1-11

Latar belakang surat Filipi:

1) Cerita tentang berdirinya gereja di Filipi bisa saudara baca dalam Kis 16:4-40. Di sana ditunjukkan secara jelas bahwa Pauluslah yang memberitakan Injil di Filipi sehingga ada orang-orang kristen di Filipi. Jadi dengan kata lain, Paulus adalah pendiri gereja Filipi.

2) Dalam Kis 20:1-2 Paulus pernah mampir di Filipi (Filipi terletak di Makedonia bdk. Kis 16:12) untuk menguatkan para murid di sana.

Jadi, setelah menginjili dan mendewasakan iman orang Filipi, pada waktu ada kesempatan Paulus masih mengunjungi mereka untuk bisa lebih mende-wasakan iman mereka.

Penerapan:

Apakah saudara masih ada perhatian kepada orang-orang yang saudara pertobatkan / bawa kepada Kristus? Ataukah saudara menganggap bahwa mereka bukan lagi urusan saudara?

3) Paulus menulis surat Filipi ini pada saat ia ada di penjara Roma.

Ini terlihat dari:

Jadi, pada waktu ada dalam penjara sekalipun (yang jelas merupakan penderitaan), Paulus tetap berusaha melayani Tuhan.

Penerapan:

Kalau saudara sedang ada dalam keadaan baik-baik, saudara mungkin mau melayani Tuhan. Tetapi bagaimana kalau keadaan memburuk dan saudara ada dalam penderitaan? Masihkah saudara mau melayani Tuhan, atau apakah saudara 'cuti' dahulu sampai penderitaan itu berakhir?

4) Dari Fil 2:25-30 dan 4:8 terlihat dengan jelas bahwa pada saat Paulus ada di dalam penjara, orang-orang Filipi mengutus seorang yang bernama Epafro-ditus untuk mengunjungi Paulus dan membawa barang-barang yang Paulus butuhkan. Setelah itu Paulus mengirimkan Epafroditus kembali ke Filipi (Fil 2:25) sambil membawakan surat Filipi ini.

Sekarang mari kita mempelajari Fil 1:1-11 ini.

Ada 3 hal yang menyolok dari diri Paulus dalam bagian ini:

I) Kerendahan hati Paulus:

Ini terlihat dari:

1) Ia menyebut dirinya sebagai 'hamba Kristus Yesus' (ay 1).

a) Ini menunjukkan kerendahan hati Paulus. Ia adalah seorang rasul, dan ia adalah pendiri dari gereja Filipi. Tetapi ia toh menyebut diri bukan sebagai rasul / pendiri, tetapi sebagai hamba!

Kalau saudara adalah orang yang aktif dalam gereja saudara, atau kalau saudara adalah seorang donatur yang terutama dalam gereja saudara, dan karena itu saudara mau menjadi boss dalam gereja saudara, maka lihatlah kepada Paulus dan tirulah dia!

Ingat bahwa sebetulnya dalam gereja Tuhan hanya ada 1 Tuan, yaitu Tuhan Yesus sendiri! Semua orang kristen adalah hamba! Tidak boleh ada 'tuan besar' yang bersikap / bertindak sebagai diktator / pemilik / boss dalam gereja!

Kalau saudara toh mau menjadi yang terbesar dalam gereja Tuhan, maka caranya adalah justru dengan menjadi yang terendah dan menjadi hamba bagi semua! (bdk. Mat 20:20-28).

b) Tetapi dalam sebutan 'hamba Kristus Yesus' itu juga terlihat bahwa:

Ingat bahwa kerendahan hati tidak berarti bahwa kita harus tunduk kepada manusia! (bdk. Gal 1:10).

Apakah saudara adalah orang yang seperti ini?

2) Paulus menyejajarkan diri dengan Timotius (ay 1).

a) Sekalipun nama Timotius disebutkan sebagai pengirim surat Filipi ini (ay 1: 'Dari Paulus dan Timotius ...'), tetapi ini tidak berarti bahwa Timotius juga adalah pengarang surat Filipi ini.

Dasar pandangan ini adalah: dalam surat Filipi ini, Paulus selalu ber-kata 'Aku' (misalnya pada ay 3). Sedangkan pada waktu membicara-kan tentang Timotius, Paulus menggunakan kata 'ia / dia' (misalnya dalam 2:19-23).

b) Kalau Timotius tidak ikut mengarang surat Filipi ini, lalu mengapa namanya dicantumkan sebagai pengirim surat Filipi ini?

Bahwa dalam menulis surat-suratnya, Paulus sering mempunyai juru tulis, bisa terlihat dari:

Dan Timotius juga ada bersama dengan Paulus pada waktu Paulus menulis surat ini. Jadi, supaya orang Filipi bisa lebih mengingat saat-saat dalam Kis 16 itu, maka nama Timotius dicantumkan sebagai pengirim surat ini.

c) Bagaimanapun juga, Paulus jauh lebih besar dari Timotius, baik ditinjau dari sudut umur, pengalaman, jabatan, luas / keberhasilan pelayanan dsb. Jadi, sebetulnya Paulus tidak perlu menyejajarkan namanya dengan Timotius. Ia bisa saja menulis sebagai berikut: 'Dari Rasul Paulus dan Pdt. Timotius ...'. Tetapi ia tidak melakukan hal itu. Ia menyejajarkan dirinya dengan Timotius sebagai 'hamba-hamba Kristus Yesus'. Ini jelas menunjukkan kerendahan hati Paulus!

Mengapa Paulus bisa seperti itu? Karena ia menghubungkan dirinya dan Timotius dengan Tuhan Yesus sendiri (ay 1: 'hamba-hamba Kris-tus Yesus').

Kalau kita hanya membandingkan diri kita dengan orang lain, maka mungkin sekali kita akan melihat betapa lebih hebatnya kita dibanding dengan orang itu. Tetapi kalau kita melihat diri kita, orang lain itu, dan Tuhan, maka Tuhan akan kelihatan menonjol jauh di atas, sedangkan diri kita maupun orang lain itu akan tenggelam ke bawah, sehingga tak akan terlihat perbedaan antara kita dengan orang itu.

Illustrasi:

Gunung yang satu lebih tinggi dari gunung yang lain. Tetapi kalau dibandingkan dengan bintang, maka perbedaan tinggi itu akan menja-di hilang / tidak berarti!

Karena itu, setiap kali saudara merasa sombong / lebih hebat dari orang lain, maka pandanglah kepada Tuhan!

3) Paulus menganggap hal-hal baik dalam diri orang Filipi sebagai pekerja-an Allah, bukan pekerjaannya sendiri!

Semua ini sesuai dengan apa yang ia katakan dalam 1Kor 3:6-7!

Penerapan:

Kalau saudara berhasil dalam melakukan suatu hal, baik dalam peker-jaan, study, pelayanan, pekabaran injil dsb, apakah saudara menganggap itu sebagai keberhasilan saudara atau sebagai pekerjaan Tuhan?

II) Kasih Paulus:

Dalam latar belakang surat Filipi di atas, kita sudah melihat bahwa orang-orang Filipi menunjukkan kasihnya kepada Paulus dengan mengirimkan Epa-froditus untuk mengunjungi Paulus sambil membawakan barang-barang yang Paulus perlukan.

Sekarang, dalam ay 7-8 kita juga bisa melihat dengan jelas bahwa Paulus-pun mengasihi jemaat Filipi itu.

Jelas bahwa sekalipun mereka jauh di mata, tetapi mereka tetap dekat di hati!

Penerapan:

Ada banyak orang kristen yang dengan saudara seiman yang segereja dengan diapun tak bisa mengasihi. Sebaliknya mereka saling acuh tak acuh, saling fitnah / gossip satu dengan yang lain, saling sentimen, benci dsb. Ini dekat di mata, jauh di hati! Kalau saudara adalah orang yang seperti itu, bacalah 1Kor 13:1-7.

Karena Paulus mengasihi jemaat Filipi, maka sekalipun Paulus jauh dari mereka Paulus banyak berdoa untuk mereka (ay 3-5,9-11).

Apakah saudara mengasihi sesama saudara atau tidak, bisa terlihat dari apakah saudara sering mendoakan mereka atau tidak!

III) Doa syafaat Paulus:

Bahwa Paulus berdoa untuk gereja Filipi, menunjukkan bahwa berdoa untuk gereja adalah sesuatu yang sangat penting!

Penerapan:

Hal apa saja yang didoakan oleh Paulus?

1) Ia bersyukur (ay 3-5)

Pernahkah saudara bersyukur kepada Tuhan atas adanya gereja saudara?

2) Ia berdoa supaya jemaat Filipi makin melimpah dalam kasih (ay 9)

Jemaat Filipi sudah mempunyai kasih. Ini terlihat dari bantuan yang mereka berikan kepada Paulus. Tetapi toh Paulus mendoakan supaya mereka makin bertumbuh dalam kasih, karena bagaimanapun juga kasih mereka belum / tidak sempurna!

Dari sini kita bisa belajar bahwa kita harus tetap berdoa sekalipun untuk hal-hal yang sudah baik dalam gereja kita! Kita cenderung untuk hanya mendoakan hal-hal yang kurang baik / tidak baik dalam gereja kita! Tetapi sikap ini bisa menyebabkan hal yang sudah baik akhirnya menjadi jelek karena tidak pernah di doakan!

Karena itu, renungkanlah dalam hal apa gereja saudara sudah cukup baik, dan tetaplah berdoa untuk hal-hal itu supaya hal-hal yang sudah cukup baik itu menjadi makin sempurna!

3) Ia berdoa supaya jemaat Filipi bertumbuh dalam pengetahuan, sehingga mereka bisa membedakan antara yang salah dan yang benar, antara yang baik dan yang jahat dsb (ay 9b-10a).

Yang dimaksud dengan 'pengetahuan' di sini tentu saja adalah pengetahuan Firman Tuhan.

Bahwa Paulus berdoa supaya jemaat Filipi bertumbuh dalam pengetahuan Firman Tuhan, menunjukkan pentingnya pengajaran Firman Tuhan dalam gereja!

Gereja yang tidak mementingkan pengajaran Firman Tuhan adalah gereja yang sudah menyeleweng dari jalan yang benar!

Ada orang-orang yang berpendapat bahwa yang penting bukan belajar banyak, tetapi mentaati Firman Tuhan, hidup baik dsb. Tetapi ingat bahwa ay 9-10 itu menunjukkan bahwa pertumbuhan pengetahuan itulah yang menyebabkan kita bisa membedakan antara yang baik dengan yang jahat, yang salah dengan yang benar dsb. Kalau kita tidak tumbuh dalam pengetahuan tentang Firman Tuhan, maka kita akan sering menganggap yang baik sebagai jahat, dan yang salah sebagai benar. Lalu bagaimana kita bisa taat kepada Tuhan, hidup baik dsb?

Hal yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa Paulus mendoakan supaya mereka tumbuh dalam kasih (no 2 di atas), dan juga supaya mereka bertumbuh dalam pengetahuan Firman Tuhan (no 3). Memang kedua hal ini harus tumbuh bersama-sama! Kasih tanpa pengetahuan akan menjadi kasih yang memanjakan dan merusak! Sedangkan penge-tahuan tanpa kasih akan menjadikan kita seperti orang-orang Farisi!

Karena itu, perhatikan supaya saudara bertumbuh secara seimbang dalam kedua hal ini!

4) Ia berdoa supaya jemaat Filipi menjadi suci (ay 10b-11).

'Menjadi suci / tak bercacat' (ay 10b) sebetulnya sama artinya dengan 'penuh buah kebenaran' (ay 11). Sedangkan buah kebenaran itu dikerjakan oleh Yesus Kristus (ay 11 bdk. Gal 5:22-23).

Tetapi itu tidak berarti bahwa kita boleh bersikap pasif saja dalam pengudusan diri kita. Kita tetap mempunyai tanggung jawab untuk:

Tujuan semua ini adalah supaya Allah dipermuliakan (ay 11).

Penutup:

Tirulah Paulus dalam:

Maukah saudara?


email us at : gkri_exodus@mailcity.com