Tentang Bentrokan Mahasiswa akhir-akhir ini
Akhir-akhir ini Telah terjadi bentrokan-bentrokan antara aparat keamanan dan mahasiswa
yang menyebabkan korban di kedua belah pihak. Secara pribadi saya salut dan menyetujui
gerakan moral dari para mahasiswa untuk menghentikan segala ketidak adilan terhadap
rakyat. Walaupun ada penindas tak tahu malu yang ngaku-ngaku didukung oleh Seluruh rakyat.
Tapi perkembangan akhir-akhir ini sungguh mengkhawa- tirkan akan menuju "tragedi
Tianamen" Bukan People power of Pilipina seperti yang kita harapkan.
Dari berita-berita yang masuk "Apakabar" Ada beberapa rekan yang pro
mahasiswa dan mengingatkan efek bentrokan-bentrokan tersebut. Melalui kesempatan ini saya
ingin mengulangi pesan dari teman-teman tersebut. Saya harapkan pendapat dari saya akan
dapat menyelamatkan perjuangan mahasiswa. Mungkin agak terlambat pendapat ini tapi lebih
baik daripada tidak sama sekali.
JANGAN BENTROK DENGAN APARAT DILAPANGAN, SEBAB :
- Dengan tidak mengecilkan arti perjuangan mahasiswa yang sudah menjadi korban, mungkin
cara damai sementara adalah yang terbaik. Bentrokan akan menyebabkan dendam kesumat yang
dapat memperparah bentrokan berikutnya.
- Pada dasarnya mereka juga manusia seperti orang sipil, mereka juga punya keluarga yang
harus mereka biayai. Mereka juga terkena dampak dari krisis ini. Separah yang dialami oleh
rakyat. 'Jangan salahkan aparat keamanan yang menjaga ketat kegiatan , sebab mereka hanya
melaksanakan perintah atasannya. Mereka pun punya rasa lapar, haus dan lelah. Mereka juga
memerlukan makan dan minum. Saya yakin aparat yang bertugas sependapat dengan gerakan
moral, yang tidak mereka setujui adalah parade keluar kampus yang dapat mempersulit tugas
mereka dan berpotensi dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk membuat kerusuhan. Unjuk rasa
damai diharapkan dapat menumbuhkan simpati pihak keamanan pada mahasiswa. Karena keluarga
mereka juga merupakan rakyat yang dibela oleh mahasiswa. Para aparat tentu tidak dapat
memberikan dukungan secara terang-terangan.
- Perlakuan kasar dari aparat tidak dapat dibenarkan. Saya percaya emosi mereka juga
disebabkan karena melihat rekan-rekan dari mereka yang terluka. Bayangkan teman baik kita
digebukin, pasti dengan emosi sesaat kita mau bales gebukin orang yang melakukan itu.
Sikap emosional ini seharusnya tidak boleh dimiliki oleh pasukan anti huru hara. Ini tentu
disebabkan program latihan mereka yang tidak disusun dengan baik. Tapi saya percaya mereka
tidak punya hobi untuk menyiksa atau kasar. Kita harus coba memikirkan seandainya kita ada
dipihak mereka. Jangan biarkan mereka menembakkan peluru karet & gas air mata, sebab
artinya sama dengan menghambur-hamburkan barang-barang yang dibeli dengan "uang
rakyat". Biarlah barang-barang ini nanti akan digunakan bersama rakyat untuk
.....(tebak sendiri).
- saya mengharapkan agar peristiwa pelemparan Molotov di Medan tidak terulang. Coba kalian
bayangkan bagaimana penderitaan korban bom jenis ini. Saya harap senjata ini sebenarnya
dipakai oleh pihak diluar mahasiswa yang mengambil kesempatan.
- Mungkin ada masyarakat sekitar turut menjadi korban perlakuan kasar pada saat bentrokan
berlangsung.
- Belum pernah dalam sejarah dinegara manapun, perjuangan rakyat (tidak bersenjata)
berhasil mengalahkan pasukan bersenjata. Kecuali pada jaman dulu dimana perang yang
terjadi hanya menggunakan senjata tradisional. Di zaman senjata api , bentrokan yang
terjadi selalu akan menyebabkan kekalahan dan korban yang banyak dipihak yang tidak
bersenjata api. Ingatlah "pemberani" tidak sama artinya mati sia-sia. Jalan
unjuk rasa damai sudah merupakan salah satu jalan yang terbaik dan brillian. Jangan mau
ramai-ramai keroyok Aparat, sebab akhirnya kalian cuma akan jadi perisai hidup orang yang
menggerakkan ini. Kalau nanti dia jadi pemimpin kalian dapat tugu peringatan perjuangan.
Tapi kalau dia ditangkap, kalian akan dicap sebagai pemberontak. Ingatlah pernyataan Amien
Rais bahwa "People Power" tidak dapat dijalankan tanpa ABRI. Mana ada kerusuhan
yang menang lawan ABRI (tg priuk, Malari, kerusuhan buruh di MEdan dll). Hasilnya rakyat
selalu kalah dan patriot-patriot yang tertangkap mendapat cap setara penjahat.
JANGAN MELAKUKAN DEMO DILUAR KAMPUS, SEBAB :
- Masyarakat tetap dapat mengikuti dan mendukung perjuangan kalian walaupun dilakukan dari
dalam kampus. Ingatlah sekarang sudah banyak koran dan TV dan Internet. Dapat pakai sound
system yang baik/keras, tapi ingat jangan sampai mengganggu masyarakat sekitar. Simpati
masyarakat akan hilang jika mereka terganggu dengan suara bising yang ditimbulkan. Dari
peliputan yang gencar oleh pers sudah membuat pihak-pihak yang bertanggung jawab atas
krisis jadi keder.
- Dari kemacetan jalan yang terjadi, mungkin dapat mengurangi simpati sebagian dari
masyarakat
- Kegiatan ini dapat disusupi oleh orang-orang yang akan dapat mengarahkan ke bentrokan
mahasiswa dan aparat. Apalagi kalau sampai terjadi peristiwa bentrokan berdarah seperti
"Tragedi Tianamen" atau "Tanjung priuk". Pihak yang mengadu domba ini
akan mendapatkan banyak banyak keuntungan. Ingat dengan "peristiwa Malari"
dimana aksi mahasiswa dibenturkan dengan pihak keamanan oleh pihak-pihak tertentu supaya
gerakan ini berhenti. Mahasiswa kena getah dari kerusuhan yang dipicu oleh pihak lain.
Jangan sampai digiring berbuat salah supaya bisa digebukin. Banyak posting-posting masuk
yang mencurigai strategi ini. Sekarang hasilnya mahasiswa sudah dipersalahkan sebagai
penyebab "Kerusuhan" & "Lemahnya Rupiah".
- Jika sudah terjadi kerusuhan, Aparat keamanan akan terpaksa berlaku keras. Jika
kerusuhan tak terkendali , aparat keamanan yang bertugas tentu akan di persalahkan oleh
atasannya. Perlu diketahui ada type atasan yang hanya mau tau beres. Sehingga aparat yang
bertugas terpaksa melakukan apa saja supaya beres. Jika disalahkan mereka tentu akan
mendapatkan sanksi mungkin yang kelak mempersulit karir mereka. Atau bahkan dipecat !!!.
Bayangkan siapa yang akan kasih makan keluarga mereka kalau ini terjadi. Untuk orang yang
dipecat dari dinas militer tentu akan sulit mencari pekerjaan baru yg sesuai. Apalagi
dizaman krisis moneter ini.
- Kerusuhan yang terjadi akan menyebabkan banyak kerusakan, Kerusakan (mis MaL,
restaurant, etc) yang terjadi mungkin akan menyebabkan orang-orang kehilangan pekerjaan,
penjarahan dan pelampiasan dendam pribadi oleh orang-orang yang mengambil kesempatan. Ini
semua akan mengurangi simpati masyarakat terhadap gerakan mahasiswa. Pihak-pihak yang
tidak menyukai gerakan moral ini dengan gampang memojokkan mahasiswa melalui pers
(Kerusuhan di Medan). Apalagi jika mereka punya pengaruh yang besar terhadap pers.
SARAN BUAT MAHASISWA :
- Waspada terhadap provokasi baik dari pihak keamanan ataupun dari pihak mahasiswa.
Sebaiknya mahasiswa mengamankan orang-orang dipihak mahasiswa yang melakukan provokasi
berlebihan. Kalau perlu diperiksa keabsahan status mahasiswanya. Tindakan ini perlu
dilakukan untuk menghindarkan mayoritas mahasiswa dari bentrokan yang tak perlu dengan
aparat akibat "penyusupan". Tindakan merekam kegiatan provokasi oleh aparat
menggunakan (photo/kamera) adalah tindakan yang sangat tepat. Ingat sembunyikan film/kaset
segera setelah dipakai. Selamat pada mahasiswa ABA-ABI Jakarta yang tidak terpancing
keluar.
- Tapi ingat, Kalau penyusup ini sudah ketangkap "jangan digebukin". Cukup ambil
photonya dan sebarkan untuk menghindarkan penyusupan ditempat lain. Kalau perlu panggil
kru-TV yang bertugas untuk menyiarkan wajah penyusup ini supaya "top" diseluruh
Indonesia. Serahkan pada aparat untuk diproses. Dengan tekanan public maka kasus ini tentu
harus diselesaikan. Dengan penangkapan penyusup ini tentu organisasi pengirimnya akan
kehilangan muka. Bantuan Menwa sangat diperlukan dalam hal ini. Dari berita di AN-TV
(Cakrawala 7 mei 98) sudah ada seorang penyusup yang tertangkap di IKIP dengan "Kartu
mahasiswa palsu", Senjata api dan alat komunikasi. Jangan kotori tangan kalian dengan
perbuatan brutal, tunjukkan intelektualitas kalian. Mungkin berlebihan, tapi siapa tau
penyusup ini adalah orang-orang yang melakukan penculikan akhir-akhir ini. Satu lagi
berita besar yang membersihkan nama mahasiswa dari bentrokan yang dituduhkan pada
mahasiswa sebagai pemicunya.
- Coba mulailah membina hubungan baik dengan aparat yang bertugas. Mumpung pernyataan dari
Pangab & Kapolda tidak 100% menyalahkan mahasiswa dengan penjelasan adanya pihak yang
mengadu domba. (Jenis batu yang dilempar tidak sama dengan yg ada dilokasi, gerakan
mahasiswa ditunggangi pihak tertentu) Ingat Sejarah awal "Orde Baru 1966" atau
"People power Pilipina". Cegah peristiwa "Tianamen versi Indonesia"
atau "Tanjung priuk II" Ingat diantara kalian mungkin adalah pemimpin yang dapat
menjayakan negara ini dimasa depan. Jangan sampai terjadi hal fatal pada calon pemimpin
ini.
- Jangan lupakan tujuan kalian untuk belajar dan dapatkan gelar bagi masa depan anda.
Sukses di perjuangan dan pendidikan. Ingat pengorbanan orang tua yang telah bersusah payah
untuk membiayai anda. Jangan kecewakan mereka.
- Jika anda setuju dengan pendapat ini mungkin anda dapat menyebarkannya ke seluruh
mahasiswa lain.
- Patahkan politik adu domba Mahasiswa Vs ABRI. Bersama ini juga saya lampirkan tulisan
dari LION dan SIAR yg mungkin dapat membantu mahasiswa terhindar dari bencana.
Informasikan hal ini pada Mahasiswa lain yang tidak punya akses ke Internet !!! Atau
Rekan-rekan yang tidak sempat membaca ini sebelumnya. Jangan biarkan strategi usang dapat
sukses berulang kali digunakan untuk menumpahkan darah.
Terimakasih,
Iwan
Home
IndoProtest - http://members.tripod.com/~indoprotest