IndoProtest IndoProtest

KRONOLOGI Aksi Mahasiswa Universitas Djuanda Bogor, 9 Mei 1998

INTEL ITU TIDAK DIBUNUH DI TEMPAT AKSI MAHASISWA

Jam 10.30 : Sekitar 100 mahasiswa Djuanda memulai aksi di halaman kampus, Jln Tol Ciawi, Bogor. Diisi dengan orasi antara lain dari Laode( Wakolap); Soumus, Kolap. Aksi dikoordinir oleh Forum Mahasiswa Djuanda (FMD). Dosen-dosen ikut melihat dari Posko Perjuangan - tempat kumpul FMD.

Sebelum aksi dimulai, aparat sudah memblokade jalan. Sekitar 60 polisi berjaga-jaga.

Jam 11.00 : Tim negosiator aksi minta izin kepada polisi, agar massa dibolehkan ke luar kampus untuk ke DPRD Kodya Bogor untuk bergabung dengan mahasiswa UNPAK yang telah menunggu di sana. Tapi ditolak oleh aparat keamanan.

Massa tetap bergerak ke halaman Mesjid Amalia, sekitar 200 meter dari kampus. Peserta aksi bertambah menjadi 800, bukan hanya mahasiswa, tetapi diikuti juga oleh pelajar, karyawan dan sopir angkot. Di halaman mesjid, digelar mimbar bebas lagi.

Aparat keamanan ditambah dari tentara, berpakaian loreng-loreng, sekitar 100 orang. Blokade terhadap tempat aksi diperketat.

Jam 12.00 - 13.00 : Massa dibubarkan sementara, untuk sholat lohor. Sebagian besar massa melakukan sholat di Mesjid Amalia.

Jam 13.00 : Aksi dimulai kembali. Pembacaan orasi oleh para mahasiswa dan sopir angkot di halaman Mesjid. Tema tuntutan, antara lain: Turunkan harga BBM, Turunkan Harga SEMBAKO, Turunkan Soeharto, Reformasi di bidang politik, hukum dan ekonomi.

Jam 14.30 : Aksi ditutup dengan doa. Massa membubarkan diri. Namun sebagian masih bertahan, karena aparat tidak segera bubar dari tempat aksi. Jalan keluar diblokade aparat.

Jam 14.35 : Sebelum sholat Azar, Kolap menginstruksikan agar massa tidak melempari aparat keamanan. Hal ini ditegaskan, untuk menghindari lempar-lemparan seperti pada aksi sebelumnya, Selasa, 5/5/98.

Mahasiswa ingin bubar, tetapi jalan keluar ditutup oleh barisan aparat. Akibatnya, mahasiswa mulai marah, dan tidak hiraukan peringatan Kolap. Mereka mulai melempari petugas dengan batu. Dan dibalas oleh aparat. Terjadi saling lempar batu. Aparat menyerbu masuk ke kampus.

Mahasiswa mengetahui ada intel yang berada di sekitar Mesjid. Intel dikejar, lalu masuk mesjid dengan masih memakai sepatu. Intel ditangkap massa, dan dikeroyok. Sebagian mahasiswa berusaha mencegah, tapi gagal.

Intel itu babak belur, lalu dibawa oleh aparat lainnya. Waktu itu, diketahui intel tersebut masih hidup. Dalam berita televisi jam 17.00 dikabarkan intel itu meninggal. Tidak diketahui, kapan dan dimana intel itu meninggal. Yang pasti, ia masih hidup ketika dibawa dari tempat kejadian.

Jam 14.50 : Aparat menyerang mahasiswa, mengejar ke kampus. Sambil mengacungkan senjata ke Purek III, Bpk Amin Subiyanto SH. Aparat mengatakan "Rektorat harus bertanggung-jawab terhadap aksi mahasiswa."

Lalu, aparat memukuli mahasiswa yang sedang mengetik di penyewaan komputer; dan yang sedang wudhu di mesjid. Tujuh orang luka-luka - enam mahasiswa dan satu penjual es cendol.

Jam 17.00 : Rektorat telah selesai negosiasi dengan aparat. Rektorat menjamin mahasiswa bisa keluar dari kampus. Kebanyakan mahasiswa bisa pulang, namun sebagian masih ketakutan dan bertahan di kampus.

Jam 17.15 : Aparat keamanan masuk ke tempat-tempat kos mahasiswa. Sekitar 10 mahasiswa diciduk dari tempat kos mereka. Mereka dibawa ke Polsek Ciawi dengan bertelanjang dada.

Hingga Jam 19.30 : Aparat masih patroli ke kos-kos mahasiswa dan rumah penduduk. Intel-intel berkeliaran mencari mahasiswa. Tampaknya, aparat ingin balas dendam dengan kasus dikeroyoknya intel itu. Dikhawatirkan akan ada penangkapan-penangkapan lebih banyak lagi terhadap aktivis mahasiswa Djuanda yang masih berada di kos-kos atau rumah penduduk sekitar kampus.

Dibuat Oleh FORUM MAHASISWA DJUANDA Sabtu, 9/5/98, Jam 20.00

Home

IndoProtest - http://members.tripod.com/~indoprotest