>

 Bab 8

Lima Point Calvinisme

Pada bagian ini akan kita bahas tentang ke lima point Calvinisme yang merupakan aplikasi daripada doktrin Predestinasi. Pada mulanya ke 5-point Calvinisme yang sekarang lebih dikenal dengan singkatan TULIP ini, adalah merupakan jawaban atau tanggapan dari 5-point Arminianisme.

Sistem yang mengandung ke 5-point Arminianisme tersebut diajukan kepada Gereja Holland pada tahun 1610. Sistem ini disodorkan oleh pihak Arminian untuk dipakai dan diterapkan di Gereja tersebut, tetapi pada tahun 1619, Sinode di Dort menolak untuk meng-adopsi sistem tersebut dengan alasan bahwa sistem tersebut tidak Alkitabiah. Sedangkan dari pihak Calvinist, sebagai jawaban atas doktrin Arminianisme tersebut, mengajukan suatu sistem Doktrin Keselamatan kepada Sinode yang sama, dan pada tahun 1619 sistem Calvinist tersebut diterima oleh Sinode di Dort. Dan sejak saat itu, sistem tersebut dikenal sebagai "Five Points of Calvinism".

Dibawah ini adalah perbandingan ringkasan singkat mengenai ke "lima point" Arminianisme dan Calvinisme guna mengkontraskan Doktrin Keselamatan mereka.

Lima Point Arminianisme

Lima Point Calvinisme

1. Human Ability / Free Will

1. Total Inability / Total Depravity

Kemampuan Manusia / Kehendak Bebas

Ketidakmampuan Total / Kerusakan Total

Meskipun sifat manusia secara serius sudah dipengaruhi oleh kejatuhannya ke dalam dosa, manusia tidak berada di dalam suatu status rohani yang tidak berdaya sama sekali. Tuhan meng-anugerahkan setiap orang berdosa tersebut (sinner) kemampuan untuk bertobat dan percaya, tetapi Dia tidak mencampuri kebebasan mereka. Setiap orang berdosa memiliki suatu kehendak bebas, dan nasibnya (yang kekal) tergantung pada bagaimana dia menggunakan kehendak tersebut. Di dalam kebebasan tersebut sudah tercakup kemampuan untuk memilih antara baik dan jahat dalam hal-hal rohani; kehendak bebas tersebut tidak diperhamba oleh sifat keberdosaannya. Orang berdosa tersebut berkuasa dalam memilih untuk bekerja sama dengan Roh Tuhan dan dilahirbarukan, atau menolak kasih karunia Tuhan dan binasa. Orang berdosa tersebut memang memerlukan bantuan Roh Kudus, tetapi dia tidak harus dilahirbarukan terlebih dahulu untuk bisa percaya. Karena iman adalah tindakan manusia dan terjadi sebelum kelahiran baru. Iman adalah anugerah (hadiah) dari orang berdosa tersebut kepada Tuhan; iman adalah kontribusi manusia di dalam keselamatan.

Karena kejatuhannya ke dalam dosa, manusia tidak dapat, dari dirinya sendiri, untuk percaya kepada Injil. Orang berdosa tersebut mati, buta dan tuli terhadap hal-hal rohani; hatinya banyak mengandung kejahatan dan rusak tanpa harapan. Kehendaknya tidak bebas, melainkan berada di bawah belenggu sifat-sifat jahatnya. Jadi, dia tidak akan berkehendak - dan dia tidak mampu - untuk memilih antara baik dan jahat dalam hal rohani. Akibatnya, hal ini menyebabkan dia membutuhkan lebih daripada sekedar "bantuan" Roh Kudus untuk membawanya kepada Kristus, dia memerlukan suatu kelahiranbaru dimana Roh Kudus akan menghidupkan dia serta memberinya sifat dan kecondongan baru. Iman bukanlah kontribusi manusia di dalam keselamatan melainkan adalah bagian dari anugerah keselamatan - iman adalah anugerah Tuhan kepada manusia dan bukan anugerah dari orang berdosa kepada Tuhan.

 

 

2. Conditional Election

2. Unconditional Election

Pemilihan Bersyarat

Pemilihan Tak Bersyarat

Pemilihan Tuhan, yang dilakukan sebelum dunia ini dijadikan, terhadap individu-individu yang akan diselamatkan adalah didasarkan karena Dia sudah melihat terlebih dahulu bahwa orang-orang tersebut akan menjawab panggilanNya. Dia memilih mereka yang Dia tahu akan, dengan kehendaknya sendiri, percaya kepada Injil. Jadi, pemilihan ditentukan atau tergantung dari yang akan dilakukan manusia. Iman yang dilihat Tuhan akan terjadi pada diri seseorang, tidak berasal dari Tuhan, tidak disebabkan oleh kuasa Roh Kudus melainkan semata-mata terjadi karena kehendak manusia itu sendiri. Semuanya ini hanya tergantung kepada manusia itu tersebut, apakah dia mau percaya dan dipilih untuk diselamatkan. Tuhan memilih mereka yang akan memilih Kristus. Jadi, penyebab keselamatan adalah karena orang berdosa tersebut memilih Kristus dan bukannya karena Tuhan memilih dia.

Pemilihan Tuhan atas individu-individu tertentu untuk diselamatkan, yang dilakukan sebelum dunia dijadikan, didasarkan semata-mata kepada kehendakNya yang berdaulat. PemilihanNya atas orang-orang berdosa tertentu tidak didasarkan atas tanggapan atau iman, pertobatan & ketaatan yang dilihatnya akan terjadi pada diri orang tersebut, sebaliknya, Tuhanlah mengaruniakan iman serta pertobatan bagi orang yang Dia pilih tersebut. Jadi, pemilihan tidak ditentukan atau disyaratkan atas segala kebaikan ataupun tindakan yang akan dilakukan oleh manusia. Mereka yang Dia pilih di dalam kedaulatanNya, Dia bawa dengan kuasa Roh Kudus kepada kerelaan dalam menerima Kristus. Dengan demikian, penyebab utama terjadinya suatu keselamatan adalah pemilihan Tuhan atas orang berdosa dan bukannya karena orang berdosa tersebut memilih Kristus.

3. General / Universal Atonement

3. Limited Atonement

Penebusan Umum / Menyeluruh

Penebusan Terbatas

Pekerjaan penebusan Kristus menyebabkan semua orang memiliki "kemungkinan" untuk diselamatkan tetapi tidak benar-benar memastikan keselamatan orang tersebut. Meskipun Kristus mati bagi semua dan setiap individu, tetapi hanya mereka yang percaya akan Dia yang diselamatkan. KematianNya menyebabkan Allah mengampuni orang berdosa tersebut dengan syarat mereka percaya. Kematian Kristus tersebut tidak benar-benar menghapuskan dosa setiap individu di dunia ini. Penebusan Kristus hanya dapat menjadi efektif apabila manusia memilih untuk menerimaNya.

Pekerjaan penebusan Kristus hanya ditujukan untuk menyelamatkan orang-orang pilihan saja dan untuk memastikan keselamatan mereka. KematianNya adalah sebagai pengganti dalam menerima hukuman dosa bagi orang-orang (berdosa) tertentu. Lebih lanjut, selain menghapuskan dosa orang-orang pilihan tersebut, penebusan Kristus juga memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan mereka, seperti iman yang mempersatukan mereka dengan Dia. Karunia iman ini diterapkan oleh Roh Kudus bagi mereka, untuk siapa Kristus telah mati, sehingga menjamin kepastian keselamatan mereka.

4. The Holy Spirit Can Effectually Resisted

4. Irresistible Grace

Roh Kudus Dapat Secara Efektif Ditolak

Kasih Karunia Yang Tidak Bisa Ditolak

Roh Kudus memanggil dari dalam pada diri orang-orang yang terpanggil oleh undangan Injil (panggilan dari dari luar); Roh Kudus akan berusaha untuk membawa orang berdosa tersebut ke dalam keselamatan. Tetapi karena orang tersebut adalah mahluk bebas, maka dia dapat menolak panggilan Roh Kudus tersebut. Roh Kudus tidak akan dapat melahirbarukan orang tersebut sampai orang tersebut, dengan kemauannya sendiri, percaya. Jadi, iman mendahului dan memungkinkan adanya kelahiran baru. Dengan demikian, kebebasan kehendak manusialah membatasi Roh Kudus dalam menerapkan pekerjaan penyelamatan Kristus. Roh Kudus hanya mampu menarik manusia kepada Kristus apabila orang tersebut mengijinkan Dia. Sebelum orang itu memberikan tanggapannya, Roh Kudus tidak bisa memberinya hidup. Jadi, anugerah atau karunia Tuhan bisa ditolak dan dirintangi atau digagalkan oleh manusia.

 

Selain daripada panggilan umum dari luar bagi semua orang yang mendengar Injil, Roh Kudus, kepada diri orang-orang pilihan, memanggil mereka dari dalam dan pasti akan membawa mereka kepada pertobatan. Panggilan luar (external call) yang diberikan kepada umum dapat, dan seringkali ditolak; tetapi panggilan dari dalam (internal call) yang diberikan kepada orang-orang pilihan saja, tidak bisa ditolak; dan pasti akan mengakibatkan pertobatan. Dengan cara panggilan seperti inilah, Roh Kudus menarik orang berdosa kepada Kristus tanpa bisa ditolak. Dia tidak dapat dibatasi, dihalangi atau digagalkan oleh kehendak manusia di dalam pekerjaanNya mene-rapkan penebusan Kristus. Dia sama sekali tidak tergantung dari kerja sama manusia untuk berhasil di dalam pekerjaanNya. Roh Kudus akan membuat manusia berdosa yang dipilih tersebut untuk bersedia, percaya, bertobat, dan datang kepada Kristus dengan bebas dan rela. Jadi, anugerah Tuhan ini, tidak bisa dikalahkan; tidak bisa gagal dalam menghasilkan keselamatan bagi mereka yang dipilihNya.

5. Falling from Grace

5. Perseverance of the Saints

Jatuh / terhilang dari Kasih Karunia

Ketekunan orang-orang Kudus

Bagi mereka yang sudah percaya dan benar-benar telah diselamatkan, mereka masih dapat kehilangan keselamatan mereka apabila gagal dalam menjaga iman dan ketaatan mereka. Tidak semua orang Arminian setuju pada point ini; banyak dari mereka yang percaya bahwa orang-orang yang sudah percaya, secara kekal sudah diamankan di dalam Kristus - sekali seorang berdosa dilahirbarukan. dia tidak bisa terhilang lagi.

Semua orang yang sudah dipilih oleh Allah, ditebus oleh Kristus dan dikaruniai iman oleh Roh Kudus akan dan pasti selamat untuk selama-lamanya. Mereka dijaga di dalam iman mereka oleh kuasa Allah yang Maha Kuasa dan akan bertahan sampai akhir hayatnya.

 

 

Kesimpulan orang Arminian

Kesimpulan orang Calvinist

Keselamatan didapatkan melalui usaha bersama antara Allah (yang berinisiatif) dan manusia (yang harus memberikan tanggapan), dengan tanggapan manusia sebagai faktor yang menentukan. Tuhan menyediakan keselamatan bagi semua orang, tetapi apa yang Dia sediakan tersebut hanya dapat berlaku (efektif) bagi mereka, yang melalui kehendak bebasnya, "memilih" untuk bekerja sama dengan Tuhan serta menerima tawaran Kasih KaruniaNya. Pada point yang menentukan ini, manusialah yang memainkan peran utama. Dengan demikian manusialah (bukan Tuhan) yang berdaulat untuk menentukan siapa yang berhak menerima anugerah keselamatan tersebut.

Keselamatan didapatkan melalui kuasa Allah Tritunggal. Allah Bapa memilih umatNya, Allah Anak mati bagi mereka, Allah Roh Kudus membuat kematian Kristus tersebut efektif dengan membawa orang-orang pilihan tersebut kepada iman dan pertobatan, sehingga menyebabkan mereka dengan rela mentaati Injil. Seluruh proses keselamatan ini (pemilihan, penebusan, dan kelahiran baru) adalah hasil pekerjaan Tuhan, serta semata-mata adalah karuniaNya. Jadi, Allah, bukan manusia, yang berdaulat menentukan siapa yang berhak menerima anugerah keselamatan tersebut.

 

  

Dari perbedaan diatas dapat kita lihat bahwa orang-orang Arminian memang lebih memuliakan "kehendak" manusia daripada kehendak Allah. Biasanya dasar yang dipakai mereka adalah perasaan tidak percaya bahwa Tuhan main paksa terhadap mahluk-mahluk ciptaanNya. Seperti yang sudah kita perlihatkan pada pembahasan tentang doktrin Predestinasi, Alkitab menunjukkan bahwa Allah bekerja di dalam segala sesuatu, dan segala sesuatu ada di dalam rencanaNya, serta Dia berdaulat penuh terhadap segala sesuatu yang terjadi pada mahluk ciptaanNya.

Mungkin kita sudah sering mendengar khotbah-khotbah orang Arminian, mendengar mereka mengajarkan doktrin-doktrinnya, tetapi apakah mereka berdoa sesuai dengan ajaran mereka ? Tidak! Jika seorang Arminian sudah berlutut dan berdoa maka doa mereka adalah doa seorang Calvinist. Pernahkah saudara mendengar doa Arminian tentang keselamatannya yang berbunyi seperti ini :

Tuhan, kami mengucap syukur karena kami dilahirkan dengan kehendak bebas kami yang mutlak dan mulia; kami dilahirkan dengan kuasa untuk mencari Engkau; dan kami sudah memanfaatkan karunia yang Engkau berikan kepada tersebut.

Apabila setiap orang berbuat sama terhadap karunia mereka seperti yang kami perbuat, niscaya mereka semua juga akan diselamatkan. Tuhan, kami tahu bahwa Engkau tidak akan memaksa kami untuk percaya apabila kami sendiri tidak merelakan dan menghendakinya.

Engkau memberikan karuniaMu kepada semua orang dengan tidak membeda-bedakan; ada orang-orang yang menyia-nyiakannya, tetapi kami tidak, kami benar-benar memanfaatkannya. Meskipun mereka juga mendapatkan karunia dari Roh Kudus, mempunyai kesempatan yang sama dengan kami, dan juga diberkati seperti dengan kami, tetapi mereka akan tetap binasa karena bukanlah karuniaMu yang membuat kami berbeda melainkan apa yang kami perbuat terhadap karunia tersebut.

Kami tahu bahwa karunia tersebut sangat berpengaruh, tetapi kamilah faktor yang menentukan. Kami sudah memanfaatkan dengan baik apa yang Engkau berikan, yaitu kehendak bebas kami, tetapi banyak orang tidak memanfaatkannya dan mereka akan binasa. Itulah perbedaan antara kami dan mereka. Kami selamat karena kami memang lebih baik daripada mereka.

Terima kasih Tuhan karena Engkau mau menghargai kedaulatan kami, kami tahu bahwa apabila kami tidak menghendaki untuk diselamatkan Engkau tidak akan bisa berbuat apa-apa. Kami juga ingin berterima kasih kepada diri kami sendiri, karena tanpa kehendak kami yang berdaulat tersebut maka keselamatan tersebut tidak akan terjadi.

Pernahkah saudara mendengar orang Arminian berdoa seperti itu? Tidak mungkin! Itu doa sesat! Tetapi begitulah doa mereka yang seharusnya apabila mereka memang memegang teguh apa yang diyakini mereka. Itulah doa yang sesuai dengan doktrin mereka. Lalu bagaimanakan doa seorang Calvinist menyangkut keselamatan dirinya? Seorang Calvinist akan berdoa, sesuai dengan doktrin-doktrin mereka, seperti di bawah ini.

Tuhan, kami mengucap syukur karena Engkau telah mengaruniakan keselamatan kepada kami. Kami tahu bahwa kami tidak layak untuk menerimanya, tetapi Engkau tetap memilih kami. Kami tahu kami orang berdosa yang tidak bisa berkenan kepadaMu, tetapi Engkau tetap menebus dosa-dosa kami sehingga kami dapat berkenan kepadaMu.

Kami tahu bahwa dengan kehendak kami sendiri, kami tidak akan datang kepadaMu. Kami tahu bahwa Bapalah yang menarik kami datang kepadaMu ya Yesus. Kami tahu bahwa keselamatan kami bukanlah atas usaha kami melainkan semata-mata adalah karuniaMu. Kami mengucap syukur karena Engkau telah membangkitkan kami dari kematian rohani kami, kematian yang adalah upah dari dosa-dosa kami.

Tuhan kami menyadari akan kelemahan kami, dan kami mohon agar Engkau mau menguatkan kami menghadapi segala pencobaan, agar Engkau mau menjauhkan kami dari segala dosa, agar Engkau mau selalu memberikan kesadaran untuk taat kepada segala perintah dan hukum-hukumMu. Sekali lagi kami ucapkan syukur atas karunia keselamatan yang Engkau berikan kepada kami.

Bukankah saudara sering mendengar orang yang mengaku dirinya sebagai orang Arminian tetapi berdoa seperti di atas?

Pernahkah saudara mendengar seorang Arminian yang mengatakan bahwa dia bertobat tanpa kuasa Roh Kudus? Apabila ada orang Kristen yang mengaku bahwa dia bertobat karena kemauannya sendiri dan bukan karena Roh Kudus maka dapat dipastikan bahwa dia juga akan terhilang atau tersesat lagi tanpa kuasa Roh Kudus, karena Roh Kudus memang tidak pernah berkuasa atas dia. Karena dengan demikian, Roh Kudus & Kristus bukanlah Gembala yang akan menjaga keselamatannya, Roh Kudus & Kristus tidak akan melakukan apa yang Mereka anggap baik bagi diri orang itu, melainkan orang itulah yang memutuskan bahwa dia adalah gembala atas dirinya sendiri dan dia juga yang akan memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya. Inilah yang dipercaya oleh orang-orang Arminian.

Pada bagian-bagian yang selanjutnya, akan kita bahas setiap point Calvinisme di atas secara lebih mendetail dan memberikan banyak dasar-dasar ayat Alkitab yang mendukung ke lima point Calvinisme di atas. Kelima point Calvinisme ini bukanlah terdiri dari point-point yang terpisah satu dari yang lain melainkan mereka membentuk suatu kesatuan sistem yang sederhana, harmonis dan konsisten. Dengan membuktikan kebenaran salah satu dari point ini maka point-point yang lain akan secara otomatis merupakan konsekuensi yang tidak bisa dihindarkan. Sebaliknya, dengan membuktikan satu point salah maka seluruh sistem harus dibuang.


email us at : gkri_exodus@mailcity.com