AGAR DIRI MERASA BANGGA
IKUTI PERIBAHASA TANJUNG-SUNGAYANG
MANUSIA DIHARGAI, KALAU TELAH BERHARGA
BERMUTU EMAS, BUKANNYA LOYANG

Di jagad raya tiada terhitung jumlah galaksi.
Tersebut Bimasakti, tempat berhimpun milyaran bintang.
Maha besar Allah, dengan segala ciptaannya.

Matahari, bintang yang terpilih, dikelilingi planet-planetnya; diantaranya bumi.
Laksana benteng perkasa di sebelah barat daratan bumi pulau Sumatera, berjejer pegunungan Bukit Barisan .
Di antara lembah-lembah pengunungan ini, di kaki gunung Soda tempat Siamang berlompatan, Murai berkicau di kala fajar menyingsing, Tenggiling dan Landak berjemur saat matahari sepenggalan, surganya margasatwa; tepatnya di balik bukit Kayu nan Sebatang terhampar nagari Tanjung- Sungayang yang dikelilingi sungai Tangah, Batang Selo dan Batang Kalano.
Airnya jernih, ikannya jinak.

Sungai ini mengalirkan air dari celah-celah batu ke petak-petak tanah sawah yang berjenjang-jenjang dari kaki bukit, sumber kehidupan; itulah tanah dan airnya nenek moyang kita.

Tanah yang ditumpahi darah ibu-ibu moyang kita saat melahirkan putera-puteranya atau darah yang membasahi bumi ketika tanah itu dipertahankan dari penjarah dan penjajah.

Meskipun diantara kita saat ini bermukim di lingkungan beton-beton semen bertulang, tak lagi di atas tanah, nun jauh di kota-kota di Nusantara atau di mancanegara sekalipun, tapi moyang kita pernah berucap:

Tanah-air, tanah tumpah-darah ini, merupakan pusaka apabila dijual tak dimakan beli, digadai tak akan disandera.
Sang Saka serta pusaka diwariskan untuk anak keturunannya. Warisan agar diterima, pusaka harus dijaga.

Inilah petuah yang paling awal
Warisan moyang tak boleh hilang
Pusaka haram untuk dijual
Saka yang pantang untuk dilelang

Ingatlah moyang kita.
Dahulu mereka bersumpah tak akan melanggarnya.
Dan bagi yang melanggar sumpah ini hidupnya ibarat pohon:

Di atas tak akan berpucuk, di bawah tidak punya akar, di tengah-tengah batangnya digirik kumbang pula.
Atau seperti Kerakap tumbuh di celah bebatuan, hidup segan, mati tak mau.

Gelar yang diwariskan atau Sang Saka merupakan "konsep diri" dari suatu kaum .
Ketek banamo, gadang bagala atau ketika kecil memiliki nama dan setelah dewasa punya gelar, merupakan adat nan diadatkan yang berlaku dalam budaya Minangkabau.

Konsep diri yang tercermin dalam sebutan gelar tersebut, pada masa kini mengalami metamorfose menjadi gelar-gelar akademis perlu dimiliki oleh orang sebenarnya orang.

Tambo Datuk Paduko Rajo Dindo atau Datuk Soda

Sesudah banjirnya nabi Nuh, ketika air mulai surut, daratan mulai tampak, sebanyak sepuluh orang datuk-datuk turun dari nagari Pariangan-Padang Panjang di lereng gunung Merapi. Salah satu diantaranya ialah Datuk Paduko Rajo Dindo

Dari mana asalnya pelita
Ialah dari telong nan batali
Dari mana asalnya nenek kita
Di sana dari puncak gunung Merapi

Mereka itu tiga orang yaitu, Datuk Indo Palawan, Datuk Sampono Alam, Datuk Angku Tinggi menuju ke nagari Suruaso.
Tiga orang ke Batusangkar / Lantai-Batu yaitu Datuk Paduko Mangkuto, Datuk Angku Imam/Angku Kali, Dubalang/Pegawai adat.
Satu orang ke nagari Pagaruyung yaitu Datuk Mangkuto.
Dan tiga orang lainnya ke nagari Tanjung-Sungayang yaitu: Datuk Paduko Rajo Dindo, Datuk Paduko Rajo Osai, Datuk Paduko Rajo Lelo.

Di nagari Tanjung terdapat penghulu-penghulu
Sang Saka Adat lainnya

Sang Saka Adat
Suku
Kampung
Jurai
Stat. skrng. ini
Dt. Tumangguang Kaciak PiliangPalagan PalaganTerletak
Dt. Bandaro Ensuik PiliangPalagan PalaganTerletak
Dt. Bandaro Kayo PiliangPalagan PalaganDipakai
Dt. Simarajo nan Tungga PiliangR. Panjang PalaganDipakai
Dt. Simarajo nan Putiah PiliangPono PalaganDipakai
Dt. Mach. Kayo PiliangKp. Tangah PalaganDipakai
Dt. Rangkayo Besar PiliangKp. Tangah PalaganTerletak
Dt. Marajo PiliangS. Labuah Tapi SeloDipakai
Dt. Ulak Cimano PiliangS. Labuah MandalikoTerletak
Dt. Maharajo Kayo PiliangKp. Panjang MandalikoTerletak
Dt. Paduko Kayo PiliangB. Sukun MandalikoDipakai
Dt. Marajo Besar PiliangKp. Tangah MandalikoTerletak
Dt. Penghulu Besar PiliangB. Kubang MandalikoTerletak
Dt. Mangguang PiliangPil. Dalam MandalikoDipakai
Dt. St. Bagindo Besar PiliangB. Kubang MandalikoTerletak
Dt. Bandaro Kuniang PiliangTp. Selo MandalikoTerletak
Dt. Sinaro Kuniang PiliangPil. Dalam MandalikoTerletak
Dt. Mhd. Sati PiliangPil. Dalam MandalikoTerletak
Dt. Sinaro Mawan PiliangTabiang MandalikoTerletak
Dt. St. Bagindo Besar PiliangSw. Tangguang MandalikoTerletak
Dt. Pdk. Simarajo nan Batepak KutianyieKp. Gadang MandalikoDipakai
Dt. Pdk. Simarajo nan Bulek KutianyieKp. Gadang MandalikoTerletak
Dt. Paduko Sianso KutianyieKp. Gadang MandalikoTerletak
Dt. Balai KutianyieKp. Gadang MandalikoTerletak
Dt. Tan Besar KutianyieAua Kuniang MandalikoTerletak
Dt. Berain KutianyiePl. Laweh MandalikoTerletak
Dt. Majoindo KutianyieBt. Situak MandalikoDipakai
Dt. Indo Marajo KutianyieBt. Situak MandalikoTerletak
Dt. Indo Marajo nan Tingga Jejak KutianyieUj. Titian MandalikoTerletak
Dt. Mangkuto Simarajo KutianyieSalo MandalikoTerletak
Dt. Sipado KutianyieSalo MandalikoTerletak
Dt. Bagindo Sinyato KutianyieSw. Tangguang MandalikoDipakai
Dt. Mkt. Sinaro KutianyieBatunjam MandalikoDipakai
Dt. Bijo di Rajo Melayu MandailingMly. Tangah MandalikoDipakai
Dt. Bijo nan Putiah Melayu MandailingMly. Ateh MandalikoTerletak
Dt. Bijo Kiamang Melayu MandailingMly. Ateh MandalikoTerletak
Dt. Pdk. St. Kayo Melayu MandailingBatunjam MandalikoDipakai
Dt. Dono Lelo Angso Melayu Mandailing Mly. Tangah Mandaliko Terletak
Dt. Rajo Saiman Usali Melayu MandailingMdhl. P. Laweh MandalikoTerletak
Dt. Paduko Rajo Lelo Melayu MandailingMdhl. P. Laweh MandalikoTerletak
Dt. Paduko Rajo Dindo Melayu Mandailing Mdhl. P. Laweh Mandaliko Terletak
Dt. Paduko Tuan Melayu MandailingMandailing bwh MandalikoTerletak
Dt. Paduko Berain nan Bagalang Kaki Ameh Melayu MandailingMandailing bwh MandalikoTerletak
Dt. Penghulu Besar Melayu MandailingMandailing Sbrg. MandalikoTerletak
Dt. Rajo Damuanso Melayu MandailingMelayu Tangah MandalikoTerletak
Dt. Penghulu Besar nan Maluka Urai Melayu MandailingTapi Selo MandalikoTerletak

Manti dan Dubalang

Sang Saka Gelar
Suku
Kampung
Jurai
Stat. skrng. ini
Intan Kayo PiliangPono Jurai MandalikoTerletak
Malin Sampono PiliangPono Jurai MandalikoTerletak
Mangkuto Sutan PiliangKp. Tangah MandalikoTerletak
Mangkuto Rajo PiliangTapi Selo MandalikoTerletak
Mangkuto Dirajo PiliangKp. Panjang MandalikoTerletak
Malin Kuniang PiliangSbrg. Labuah MandalikoDipakai
Sutan Alam Kutianyie MandalikoTerletak
Malin Mancayo KutianyieKp. Gadang MandalikoDipakai
Ambareno KutianyieKp. Gadang MandalikoTerletak
Malin Putiah Mly. MandailingMandailing MandalikoDipakai
Peto Brain Mly. MandailingBatunjam MandalikoDipakai
Rajo Labiah Mly. MandailingMly. Ateh MandalikoTerletak

Saka gelar dengan status "terletak" mempunyai beberapa kemungkinan:

1. Tidak ada pewaris syah dari saka, dengan kata lain kaum tersebut telah punah.
2. Kaum yang memiliki saka tersebut belum sepakat untuk memakaikannya.
3. Belum adanya kemampuan dari kaum untuk membangkit batang terendam.

Meskipun demikian adanya, Sang Saka tiap-tiap Kaum sebaiknya ditegakkan, walaupun dalam bentuk gelar saka formal masa kini seperti Professor, Doktor, Gelar Sarjana formal lainnya.
Itulah hakekat dari sang Saka yang kita warisi.

Kembali ke Halaman Utama