Eksposisi Injil Matius

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


MATIUS 28:11-20

 

Ay 11-15:

 

1)   Ay 11: penjaga-penjaga melaporkan hal itu kepada imam-imam kepala, bukan kepada Pontius Pilatus, karena dalam 27:65 mereka diletakkan di bawah otoritas imam-imam kepala itu.

 

2)   Ay 12-13:

 

a)   Ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa para penjaga itu menceritakan kalau mereka melihat bahwa kubur itu kosong / mayat Yesus hilang (bdk. ay 2-4). Jadi mereka bukan hanya melihat malaikat, tetapi juga melihat kosongnya kubur Yesus!

 

b)   Mendengar cerita dari para penjaga kubur itu, maka tokoh-tokoh Yahudi itu tidak pergi ke kubur Yesus untuk memeriksa kebenaran cerita mereka! Jelas bahwa secara intelektual mereka percaya akan kebenaran cerita itu, tetapi mereka tetap tidak mau percaya kepada Yesus! Sebaliknya, mereka menyuap para penjaga itu untuk menyebar­kan cerita dusta / ajaran sesat.

 

Tadi mereka menyebut Yesus sebagai ‘si Penyesat’ (27:63-64), tetapi sekarang ternyata bahwa mereka sendirilah yang adalah penyesat!

 

c)   Pulpit Commentary: “If the wicked give ‘large money’ to promote a lie, the good should not give small money grudgingly to propagate the saving truth” (= Jika orang jahat memberikan ‘uang besar / sejum­lah besar uang’ untuk mengembangkan suatu dusta, orang baik tidak seharusnya memberikan uang kecil / sedikit uang dengan menggerutu untuk menyebarkan kebenaran yang menyelamatkan).

 

d)   Cerita yang disebarkan itu nyata kemustahilannya karena:

 

·        Penjaga-penjaga ada banyak. Tidak mungkin semuanya tidur! Apala­gi pada jaman itu kalau penjaga menjaga orang tahanan, dan orang tahanan itu sampai lari, maka penjaganya dihukum mati (Kis 12:19  16:27).

 

·        Kalau memang mayat Yesus hilang karena dicuri, maka pastilah pencurinya membawa mayat Yesus beserta kain kapannya. Tidak mung­kin pencuri itu mau berlambat-lambat dan membuang waktu untuk melepasi kain kapan lalu meninggalkannya dalam kubur. Tetapi kenyataannya menunjuk­kan bahwa kain kapan itu tertinggal dalam kubur (bdk. Yoh 20:5-8).

 

·        Kalau para penjaga tidur, dari mana mereka tahu bahwa murid-murid yang mencuri mayat itu? Juga kalau toh mereka akhirnya bisa tahu bahwa pencuri mayat itu adalah murid-murid, mengapa mereka tidak mencari murid-murid itu untuk mendapatkan mayat itu kembali?

 

3)   Ay 14: ini janji / jaminan para imam.

 

Kata-kata ‘berbicara dengan dia’ diterjemahkan bermacam-macam:

 

KJV: ‘persuade’ (= membujuk).

 

NIV/RSV: ‘satisfy’ (= memuaskan).

 

NASB: ‘win over’ [= membujuk (?)].

 

NKJV: ‘appease’ (= menenangkan).

 

Kata bahasa Yunaninya adalah: PEISOMEN yang berasal dari kata dasar PEITHO yang artinya: persuade (= membujuk), convince (= meyakinkan), win over [= membujuk (?)], conciliate (= mendamaikan), satisfy (= memuaskan), seek favor / approval from (= mencari perkenan dari).

 

Hampir bisa dipastikan bahwa para imam itu melakukan hal ini lagi-lagi dengan menggunakan uang!

 

4)   Ay 15:

 

a)   Para penjaga itu mau melakukan dosa demi mendapatkan uang! Bdk. 1Tim 6:10.

 

b)   ‘Sampai sekarang ini’ artinya adalah sampai saat Matius menuliskan Injilnya.

 

Tetapi William Hendriksen mengatakan bahwa sampai abad 20 cerita itu masih banyak beredar dan dipercayai di kalangan orang Yahudi!

 

Bisakah saudara bayangkan betapa hebatnya pengaruh dari ajaran sesat tersebut? Bisakah saudara bayangkan berapa juta orang Yahudi yang tersesat selama hampir 2000 tahun ini dan harus masuk neraka gara-gara ajaran sesat itu? Karena itu jangan mengabaikan / meremehkan penyesatan yang terjadi karena adanya suatu ajaran sesat! Berusahalah untuk menentang semua penyesatan!

 

5)   Ini menunjukkan benarnya kata-kata dalam Luk 16:31!

 

Ay 16-20:

 

1)   Ay 16-17:

 

a)   ‘Kesebelas murid’.

 

Ini sesuatu yang menyedihkan! Selama 3 tahun lebih selalu ada 12 murid, tetapi sekarang hanya 11!

 

Penerapan:

 

Jangan saudara menjadi murid yang sesat seperti Yudas!

 

b)   Ini ketaatan terhadap perintah Yesus dalam 28:7,10.

 

c)   Yesus menggenapi kata-kata / nubuatNya dalam 26:32 dan 28:10.

 

2)   Ay 18:

 

a)   Yesus yang rela merendahkan diri sampai mati, sekarang menerima segala kuasa di sorga dan di bumi (bdk. Fil 2:5-10).

 

b)   Dalam Mat 4:8-10 waktu setan menawarkan seluruh kerajaan dunia dengan segala kemegahannya, Yesus menolak tawaran itu. Sekarang Bapa memberikan kepadaNya lebih dari yang setan tawarkan.

 

Penerapan:

 

Tolaklah segala tawaran dari setan, dan tetaplah hidup benar, maka Allah akan memberikan lebih dari yang setan tawarkan!

 

3)   Ay 19-20: Amanat Agung Tuhan Yesus.

 

a)   ‘Jadikanlah semua bangsa muridKu’.

 

1.   Dalam bahasa Yunaninya, ‘jadikan murid’ adalah satu-satunya kata perintah dalam bagian ini. Sedangkan kata-kata ‘pergilah’, ‘baptislah’, dan ‘ajarlah’ merupakan participles (kalau diterje­mahkan ke bahasa Inggris menjadi ‘kata kerja + ing’, yaitu: going, baptizing, teaching).

 

Ini menunjukkan bahwa penekanan utama dari bagian ini adalah ‘menjadikan murid Yesus’. Sedangkan ‘pergi’, ‘membaptis’ dan ‘mengajar’ adalah hal-hal yang harus dilakukan untuk bisa menjadikan murid.

 

2.   Berbeda dengan dalam Mat 10:5-6, dimana sasaran penginjilannya hanyalah orang-orang Yahudi, maka sekarang sasarannya adalah ‘semua bangsa’! Karena itu jelas tidak benar kalau dikatakan:

 

·        kristen adalah agama untuk orang Yahudi saja.

 

·        Kristus adalah Juruselamat untuk orang Yahudi saja.

 

3.   Ini juga secara implicit menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan ke surga, karena kalau tidak mengapa Yesus menyuruh menjadikan semua bangsa muridNya?

 

Ajaran bahwa Kristus adalah satu-satunya jalan ke surga harus diterima dan dipertahankan karena:

 

a.   Kitab Suci mengajar demikian (Yoh 14:6  Kis 4:12  1Yoh 5:11-12).

 

Yoh 14:6 - “Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’”. Ayat ini hanya mempunyai 3 kemungkinan:

 

·        Kitab Sucinya salah / ngawur. Yesus tidak pernah mengatakan pernyataan ini, tetapi Kitab Suci mencatat seolah-olah Yesus mengatakan pernyataan ini.

 

·        Kitab Sucinya betul; Yesus memang pernah mengucapkan pernyataan ini. Tetapi Yesusnya berdusta, karena Ia menyatakan diri sebagai satu-satunya jalan kepada Bapa padahal sebetulnya tidak demikian.

 

·        Kitab Sucinya betul, dan Yesusnya tidak berdusta, sehingga Ia memang adalah satu-satunya jalan kepada Bapa / ke surga.

 

Renungkan: yang mana dari 3 kemungkinan ini yang saudara terima? Kalau saudara menerima yang pertama atau yang kedua, Sebaiknya saudara pindah agama saja, karena apa gunanya menjadi Kristen tetapi mempercayai bahwa Kitab Sucinya salah / ngawur, atau Tuhannya pendusta!

 

Kis 4:12 - “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”.

 

1Yoh 5:11-12 - “Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam AnakNya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup”.

 

1Tim 2:5 - “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus”.

 

Hanya orang sesat yang tidak menghargai otoritas Kitab Suci dan yang ingin memutarbalikkan Kitab Suci yang bisa menafsirkan bahwa ayat-ayat ini tidak menunjukkan Yesus sebagai satu-satunya jalan ke surga.

 

Perhatikan bahwa Kis 4:12 itu menyatakan bahwa ‘keselamatan itu ada di dalam Yesus’, dan 1Yoh 5:11-12 menyatakan bahwa ‘hidup yang kekal itu ada di dalam Yesus’. Bayangkan Yesus sebagai sebuah kotak yang di dalamnya berisikan keselamatan / hidup kekal. Kalau seseorang menerima kotaknya (Yesus), maka ia menerima isinya (keselamatan / hidup yang kekal), dan sebaliknya kalau ia menolak kotaknya (Yesus), otomatis ia juga menolak isinya (keselamatan / hidup yang kekal).

 

Perhatikan juga kata-kata ‘di bawah kolong langit ini’ dalam Kis 4:12, dan kata-kata ‘barangsiapa tidak memiliki Anak’ dalam 1Yoh 5:12 itu. Ini menunjukkan bahwa tidak mungkin kata-kata ini ditujukan hanya untuk orang kristen. Ayat-ayat tersebut di atas ini berlaku untuk seluruh dunia!

 

Juga perhatikan bahwa berbeda dengan Yoh 14:6 yang diucapkan oleh Yesus kepada murid-muridNya (orang-orang yang percaya / kristen), maka Kis 4:12 diucapkan oleh Petrus kepada orang-orang Yahudi yang anti kristen! Jadi jelas bahwa ayat ini tidak mungkin dimaksudkan hanya bagi orang kristen!

 

Karena itu, kalau kita mengatakan bahwa orang yang tidak per­caya Yesus pasti masuk neraka, maka kita bukan menghakimi, tetapi percaya pada kebenaran Kitab Suci!

 

Orang-orang yang berkata bahwa mereka tidak tahu akan nasib orang yang tidak percaya Yesus (dengan alasan bahwa kita tidak maha tahu; hanya Allah yang maha tahu) adalah orang yang tidak menghargai otoritas Kitab Suci! Mereka bukannya tidak tahu, tetapi memang tidak mau tahu!

 

Juga saudara perlu hati-hati dengan orang yang mengatakan ‘moga-moga Tuhan menyediakan jalan untuk selamat bagi orang yang mati tanpa Kristus’. Kata-kata seperti ini tampaknya penuh kasih, tetapi jelas merupakan kata-kata dari orang yang tidak percaya pada Firman Tuhan! Mengatakan ‘moga-moga orang di luar Kristus bisa selamat’ adalah sama dengan mengatakan ‘moga-moga kata-kata Yesus dalam Yoh 14:6 itu adalah salah / dusta’!

 

b.   Karena Kristus adalah Allah sendiri dan Ia satu dengan BapaNya (Yoh 10:30). Karena itu sikap kepada Yesus Kristus merupakan sikap terhadap Allah Bapa (Yoh 5:23  14:9  15:23  1Yoh 2:22-23).

 

Dengan demikian, orang yang tidak percaya kepada Yesus, sama dengan tidak percaya kepada Allah. Lalu bagaimana ia mau masuk surga yang adalah milik Allah?

 

c.   Karena Kristus adalah satu-satunya Penebus / Juruselamat dosa.

 

Orang yang tidak mau percaya dan menerima Yesus sebagai Jurusela­mat / Penebus dosanya, harus membayar dosanya sendiri, dan karena itu ia harus masuk ke neraka selama-lamanya!

 

b)   ‘Pergilah’.

 

·        Untuk bisa pergi mencari jiwa, kita sendiri harus sudah datang kepada Kristus! Bdk. Mat 4:19 yang mengatakan: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia”. Jadi, harus ikut Yesus dulu baru menjadi penjala manusia!

 

·        Kata ‘pergi’ ini jelas menunjukkan bahwa kita tidak boleh hanya menunggu sampai orang luar mau datang ke gereja. Kita harus pergi mencari mereka!

 

Penerapan:

 

Apakah saudara sendiri sudah pergi mencari jiwa?

 

c)   ‘Baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus’.

 

·        Kata ‘nama’ ada dalam bentuk singular (= tunggal), sekalipun di belakangnya ada 3 pribadi, yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ini salah satu dasar dari doktrin Allah Tritunggal. Perlu saudara sadari bahwa sekalipun istilah ‘Tritunggal’ itu memang tidak ada dalam Kitab Suci, tetapi konsep tentang Tritunggal jelas ada dalam Kitab Suci.

 

·        Ini adalah satu-satunya formula baptisan dalam Kitab Suci, dan karena itu maka pada waktu pendeta melakukan baptisan, maka ia mengucapkan kata-kata ‘Aku membaptis kamu dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus’.

 

Pada abad ke 20 ini ada banyak gereja / hamba Tuhan yang menam­bahi formula baptisan itu menjadi ‘Aku membaptis kamu dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ini mung­kin dilandasi oleh ayat-ayat seperti Kis 2:38  8:16  10:48  19:5 (baptisan dalam nama Tuhan Yesus).

 

Tetapi perlu disadari bahwa:

 

*        kata-kata itu salah secara teologis, karena ‘Bapa, Anak dan Roh Kudus’ tidak sama dengan ‘Tuhan Yesus Kristus’!

 

*        ayat-ayat ini (Kis 2:38  8:16  10:48  19:5)  tidak menunjukkan formula baptisan! Kata-kata ‘dibaptis dalam nama Tuhan Yesus’ hanya menunjukkan bahwa orang-orang itu dibaptis atas otori­tas Tuhan Yesus, atau bahwa orang-orang itu dibaptis masuk ke dalam tubuh Kristus.

 

·        Mengapa dalam Amanat Agung Tuhan Yesus ini, kata ‘baptis’ menda­hului kata ‘ajar’?

 

*        ada yang menganggap bahwa ini adalah dasar dari baptisan bayi, karena untuk bayi memang baptisan mendahului pengajaran!

 

*        ada juga yang mengatakan bahwa ini disebabkan karena baptisan hanya dilakukan 1 x sedangkan pengajaran dilakukan seumur hidup.

 

d)   ‘Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu’.

 

·        Kata ‘segala sesuatu’ menunjukkan bahwa hamba Tuhan harus mau dan berusaha untuk mengajarkan seluruh Firman Tuhan, bukan hanya sebagian-sebagian (yang gampang, yang praktis-praktis saja, atau yang disenangi jemaat dsb).

 

Tetapi kalau hamba Tuhan harus mengajar seluruh Firman Tuhan, maka jelas bahwa jemaat harus mau belajar seluruh Firman Tuhan!

 

Penerapan:

 

Apakah saudara selalu pilih-pilih dalam mengajar / bela­jar Firman Tuhan?

 

·        Kata ‘melakukan’ menunjukkan bahwa hamba Tuhan harus mengajar dengan tujuan supaya ajaran itu ditaati, dan jemaat harus bela­jar dengan tujuan mentaati Firman Tuhan!

 

Penerapan:

 

Apa tujuan saudara belajar Firman Tuhan? Hanya untuk mengisi otak saudara? Supaya menang dalam berdebat? Atau supaya saudara bisa hidup lebih sesuai dengan kehendak Tuhan melalui pelajaran firman Tuhan itu?

 

e)   Ay 20b: janji penyertaan Tuhan Yesus.

 

Perintah untuk memberitakan Injil dalam ay 19-20a memang berat, tetapi Tuhan berjanji untuk menyertai orang yang mau mentaati perintah itu!

 

Penerapan:

 

Kalau saudara mau untuk memberitakan Injil, saudara harus menyadari bahwa akan ada serangan setan bagi saudara. Tetapi jangan takut, karena Tuhan Yesus beserta dengan saudara!

 

f)    Ay 19-20  vs  ay 13-15: “(13) dan berkata: ‘Kamu harus mengatakan, bahwa murid-muridNya datang malam-malam dan mencuriNya ketika kamu sedang tidur. (14) Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.’ (15) Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini”.

 

Dalam ay 13-15:

 

·        ada perintah (ay 13).

 

·        ada janji (ay 14).

 

·        ada ketaatan (ay 15).

 

Dalam ay 19-20:

 

¨      ada perintah (ay 19-20a).

 

¨      ada janji (ay 20b).

 

¨      adakah ketaatan?

 

Seorang mengatakan bahwa statistik menunjukkan kalau hanya 0,5 % orang kristen yang memberitakan Injil! Adalah sesuatu yang menyedihkan bahwa orang-orang yang memberitakan ajaran sesat lebih rajin dari pada orang-orang kristen dalam memberitakan Injil! Kalau selama ini saudara tidak pernah memberitakan Injil, maukah saudara mulai sekarang berusaha untuk memberitakan Injil?

 

 

-AMIN-