Eksposisi Injil Matius

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


MATIUS 21:33-46

 

Ay 33-39:

 

1)   Di sini  Yesus ‘menyerang’ para tokoh Yahudi:

 

a)   Mereka adalah orang-orang yang tak tahu terima kasih, sama seperti para penggarap kebun anggur itu.

 

b)   Mereka tak mau memberikan apa yang menjadi hak dari Allah, sama seperti para penggarap kebun anggur itu tak mau memberikan apa yang menjadi hak dari pemilik kebun anggur.

 

Hak dari Allah adalah:

 

1.      Menerima penyembahan dari manusia.

 

2.      Menerima kepercayaan dari manusia.

 

3.      Menerima ketaatan dari manusia.

 

4.      Menerima pelayanan dari manusia.

 

5.      Menerima persembahan dari manusia.

 

Renungkan: apakah saudara memberikan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah ini, atau apakah saudara sama seperti para tokoh Yahudi itu?

 

c)   Para penggarap kebun itu menyiksa dan membunuh hamba-hamba dari pemilik kebun; ini menggambarkan orang-orang Yahudi yang membunuh nabi-nabi / hamba-hamba Tuhan (ay 35-36 bdk. Kis 7:51-52).

 

d)   Para penggarap membunuh anak pemilik kebun; ini menggam­barkan orang-orang Yahudi akan membunuh Yesus (ay 37-38). Ay 40-41 sekaligus memberikan peringatan kepada mereka yang akan membunuh Yesus.

 

Catatan: dalam ay 37-38, pemilik kebun anggur itu mengira bahwa para penggarap itu akan menghormati anaknya, tetapi ternyata ia salah. Jangan menggunakan bagian ini untuk mengatakan bahwa Allah ternyata bisa salah! Ini termasuk detail yang sama sekali tak sesuai dengan tujuan / fokus dari perumpamaan, dan karena itu bagian ini harus diabai­kan!

 

2)   Kesabaran dari pemilik kebun anggur itu menggambarkan kesabaran Tuhan! Tetapi bagaimanapun perlu diingat bahwa kesabaran itu ada batasnya (ay 40-41 bdk. Ro 2:4-5).

 

Penerapan:

 

Kalau saudara berbuat dosa dan tidak mendapatkan hukuman / hajaran Tuhan, apakah saudara lalu justru menyalah-­gunakan kesabaran Allah itu dengan terus hidup di dalam dosa?

 

Ay 40-41:

 

Bagian ini kelihatannya bertentangan dengan bagian-bagian paralelnya:

 

·        Ay 41 menunjukkan bahwa mereka yang mengucapkan.

 

·        Mark 12:9 menunjukkan bahwa Yesus yang mengucapkan.

 

·        Luk 20:15b-16 menunjukkan bahwa Yesus yang mengucapkan, dan mereka berkata: ‘sekali-kali jangan’!

 

Penjelasan:

 

a)   Mungkin sebetulnya merekalah yang yang mengucapkan. Tetapi hal itu terjadi karena Yesus memberikan cerita dan perta­nyaan yang disusun sedemikian rupa sehingga mereka terpak­sa menjawab seperti itu. Jadi sebetulnya, sama saja kalau dikatakan bahwa Yesuslah yang mengucapkan apa yang mereka ucapkan itu.

 

b)   Lukas memberi tambahan ‘sekali-kali jangan’. Ini terjadi setelah mereka sadar bahwa merekalah yang dimaksudkan. Jadi, dengan kata-kata itu mereka menolak penerapan dari perumpamaan itu terhadap diri mereka.

 

Ay 42:

 

1)   Karena mereka menolak penerapan itu, maka Yesus lalu mengutip Maz 118:22-23 untuk membuktikan kebenaran ucapan­Nya.

 

2)   Maz 118 adalah mazmur yang sama dengan mazmur yang dikutip dalam Mat 21:9, hanya ayatnya yang berbeda (Mat 21:9 mengutip Maz 118:25-26). Jadi, mereka pasti tahu bahwa mazmur itu adalah mazmur tentang Mesias, dan mereka pasti mengerti bahwa yang dimaksud dengan ‘batu penjuru’ di situ adalah Mesias sendiri.

 

3)   Ay 42b: ‘hal itu terjadi dari pihak Tuhan’.

 

NASB: ‘this came about from the Lord’ (= ini terjadi dari Tuhan).

 

NIV: ‘the Lord has done this’ (= Tuhan yang melakukan ini).

 

Jadi, bagian ini menunjukkan bahwa tindakan mereka membu­nuh para nabi maupun Yesus sendiri, datang dari Tuhan! (bdk. Kis 4:27-28). Jelas bahwa ini menunjukkan bahwa dosapun ada dalam Rencana Allah, dan Allah mengatur segala sesuatu sehingga dosa itu terjadi sesuai RencanaNya.

 

Apakah saudara menganggap hal ini sebagai sesuatu yang tidak masuk akal? Memang, ay 42b menyatakan bahwa itu adalah ‘perbuatan ajaib di mata kita’!

 

Ay 43:

 

Ini adalah penekanan / fokus dari perumpamaan ini. Allah tak terikat pada orang-orang Yahudi. Kalau mereka menolak Kris­tus, Allah akan menolak mereka dan mengganti mereka dengan orang lain.

 

Penerapan:

 

Kalau hal ini bisa terjadi pada orang Yahudi, ini juga bisa terjadi pada orang kristen / gereja (bdk. Ro 11:21). Karena itu, kita tak boleh menyia-nyiakan kasih karunia Allah!

 

Ay 44:

 

Di sini  terjadi perbedaan antar manuscript (naskah Yunani), yaitu ada manuscript yang mempunyai ayat ini, dan ada manu­script yang tidak mempunyai ayat ini.

 

Kalau dilihat dari kontexnya, maka penempatan dari ayat ini memang aneh. Dalam ay 43, Yesus sudah meninggalkan pembica­raan tentang Maz 118, dan Ia memberikan penerapan dari perumpamaan. Tetapi dalam ay 44, Ia kembali lagi bicara tentang ‘batu’ / kembali bicara tentang Maz 118!

 

Karena itu, rupanya dalam manuscript asli Matius, ayat ini sebetulnya tidak ada.

 

Tetapi dalam Luk 20:18, semua manuscript mempunyai ayat ini. Jadi, dalam Injil Lukas, ayat ini memang ada.

 

Kesimpulan: sekalipun dalam Matius kata-kata itu tidak ada, tetapi bagaimanapun kata-kata itu tetap adalah Firman Tuhan! (Catatan: mungkin pengcopynya melihat bahwa ayat itu ada dalam Lukas, tetapi tak ada dalam Matius, maka ia lalu menambahkan ayat itu dalam Matius, untuk menyamakannya dengan Lukas).

 

Arti dari ayat ini: orang yang bertentangan / menentang Yesus, pasti akan hancur!

 

Ay 45-46:

 

1)   Ini menunjukkan orang yang keras kepala. Makin ditegur, mereka makin marah.

 

Penerapan:

 

Apakah saudara sering marah pada waktu mendapat teguran, baik dari teman, keluarga, ataupun pada saat mendengar khotbah?

 

2)   Mereka selalu takut kepada manusia (bdk. ay 26), dan selalu berusaha menyesuaikan tindakan mereka dengan keinginan orang banyak.

 

Penerapan:

 

Apakah saudara juga seperti mereka? Sebagai orang kristen, saudara harus takut kepada Allah, dan bukan kepada manusia (Mat 10:28), dan karena itu saudara harus berusaha menyesuaikan tindakan saudara dengan keinginan Allah, bukan dengan keinginan orang banyak!



-AMIN-

 


email us at : gkri_exodus@lycos.com