Eksposisi Kitab Keluaran

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


 

Keluaran 3:1-4:17

 

 

Kel 3:1-10 - panggilan Tuhan kepada Musa.

 

1)   Ay 1: ‘Horeb’ sama dengan Sinai. Disebut ‘gunung Allah’ karena Allah menampakkan diri di sana, dan menyatakan diriNya / namaNya kepada Musa di sana. Jadi, pada saat Kel 3 ini terjadi, mungkin sekali Horeb belum disebut ‘gunung Allah’, tetapi pada waktu Musa menuliskan peristiwa ini Horeb sudah disebut ‘gunung Allah’.

 

2)   Ay 2: ‘Malaikat TUHAN’ bukanlah malaikat biasa. Ini adalah Allah / Yahweh sendiri.

 

Kata ‘Malaikat TUHAN’ bisa diterjemahkan ‘Utusan TUHAN’ (Messenger of YAHWEH). Ini menunjukkan ada lebih dari satu pribadi dalam diri Allah.

 

3)   Ay 5: Musa menanggalkan kasut. Ini tidak boleh diartikan seakan-akan kasut adalah lambang dosa atau sesuatu yang lain. Ini adalah suatu bagian yang bersifat hurufiah, bukan lambang. Musa disuruh menanggalkan kasutnya karena ia harus menghormat kepada Allah.

 

4)   Ay 5: ‘tempat / tanah yang kudus’.

 

Agama-agama lain mempunyai tanah suci / kudus, tetapi Kristen tidak mempunyai tempat suci / kudus. Israel / Kanaan bukan tanah suci bagi orang kristen!

 

Dalam ay 5 tempat itu (suatu tempat di gunung Horeb / Sinai) dikatakan kudus karena pada saat itu Allah hadir secara khusus di sana.

 

5)   Ay 6: ayat ini dipakai oleh Yesus dalam Mat 22:31-32 untuk membuktikan adanya kehidupan setelah kematian.

 

6)   Ay 6: Musa menutupi mukanya karena takut melihat kemuliaan Allah. Dalam Yes 6:2 malaikatpun menutupi mukanya. Ini menunjukkan kemuliaan Tuhan yang luar biasa.

 

7)   Ay 7-9:

 

·        Allah melihat penderitaan umatNya.

 

·        Allah mendengar seruan umatNya.

 

·        Allah turun untuk menolong umatNya.

 

·        Allah melihat dosa orang Mesir yang menindas umatNya.

 

8)   Ay 10: Pengutusan Musa.

 

a)   Perlu diingat bahwa pengutusan Musa dalam 3:10 ini berhubungan dengan keinginan Tuhan untuk menolong bangsa Israel (3:7-9). Ini adalah sesuatu yang harus dicamkan pada waktu kita mendapat panggilan Tuhan untuk pelayanan. Tuhan mengutus kita untuk menolong orang lain yang dalam penderitaan. Kalau kita menolak, kita berdosa terhadap orang yang menderita itu!

 

b)   Allah bisa bekerja sendiri, tetapi Ia memilih untuk bekerja menggunakan manusia.

 

c)   Pada saat itu Musa berumur 80 tahun, tetapi ia toh diutus.

 

Ini pelajaran yang penting bagi orang kristen yang merasa dirinya sudah tua sehingga harus ‘mengundurkan diri’ dari pelayanan untuk memberi kesempatan kepada yang muda-muda. Ingat bahwa Musa dipanggil pada usia yang sangat tua.

 

 

Kel 3:11-4:17 - Penolakan Musa dan jawaban Tuhan.

 

1)   Penolakan I (3:11).

 

1.   Ini bukan sikap rendah hati, tetapi rendah diri.

 

2.   Dalam Kel 2 Musa sudah tahu akan panggilan Tuhan, lalu ia berusaha dengan rasa percaya kepada diri sendiri, tetapi ia gagal (bdk. Kis 7:23-25). Sekarang ia pindah ke extrim satunya, dimana ia sama sekali tidak mempunyai keyakinan, tidak kepada dirinya sendiri, tidak juga kepada Allah. Ini juga salah. Seharusnya kita tidak boleh percaya kepada diri sendiri, tetapi harus percaya kepada Allah (2Kor 3:5  Fil 4:13).

 

3.   Ayat ini juga menunjukkan segi baik dari Musa. Ia betul-betul sadar akan pentingnya / besarnya pelayanannya. Sikap seperti ini harus ada pada setiap orang yang melayani Tuhan. Apakah saudara sadar pentingnya pelayanan saudara? Pengurus datang terlambat, atau tidak ikut rapat tanpa alasan yang kuat, atau guru sekolah minggu yang mengajar tanpa persiapan yang serius, atau yang tahu-tahu tidak datang tanpa alasan yang kuat, menunjukkan ketidaksadaran akan pentingnya pelayanan!

 

2) Jawaban Tuhan (3:12).

 

1.   Allah berjanji menyertai. Kalau Allah memberi perintah, Ia pasti menyertai! Lihat juga Yos 1:5-9 dan Mat 28:19-20. Penyertaan Tuhan itu seharusnya membuang semua rasa takut kita (Maz 23:4).

 

2.   ‘tanda’ kadang-kadang diberikan lebih dulu seperti pada kasus Gideon (Hak 6:36-40), tetapi kadang-kadang diberikan setelahnya, seperti pada kasus Musa di sini.

 

3) Penolakan II (3:13).

 

Sekalipun di sini Musa tidak secara jelas menunjukkan penolakan, tetapi pertanyaannya di sini tetap mengarah kepada penolakan. Musa memperkirakan bahwa bangsa Israel akan menanyakan nama Allah yang mengutusnya. Ini mungkin terjadi karena semua allah-allah asing mempunyai nama seperti Baal, Dagon, Asyera, dsb.

 

4) Jawaban Tuhan (3:14-22).

 

1.   Allah menyatakan namaNya (3:14-15).

 

Dalam 3:14 Allah menyatakan diriNya dengan kata-kata ‘Aku adalah Aku’ (‘I am who I am’ atau ‘I will be that I will be’). Istilah ini menunjukkan:

 

·        sifat Allah yang ada dari diriNya sendiri (self-existent).

 

·        kekekalan Allah.

 

·        ketidak-berubahan Allah.

 

3:14b: ‘Akulah Aku telah mengutus aku kepadamu’.

 

NIV: I am has sent me to you’ (= Aku adalah telah mengutus aku kepadamu).

 

Kata ‘I AM’ di sini adalah kependekan dari ‘I am who I am’.

 

Dalam 3:15 dikatakan bahwa nama Allah adalah ‘TUHAN’ / ‘LORD’ (= YAHWEH). Bandingkan dengan Kel 6:2 dan Yes 42:8.

 

2.   Setelah itu Allah melanjutkan perintahNya kepada Musa (3:16-22).

 

·        Dalam 3:18 seharusnya tidak ada kata ‘bilamana’.

 

NIV: ‘The elders of Israel will listen to you’ (= Tua-tua Israel akan mendengarkanmu).

 

Jadi, ayat ini adalah suatu nubuat / janji bahwa tua-tua Israel akan mendengar  Musa.

 

·        3:19 menubuatkan bahwa Firaun tidak akan mau taat (bdk. Kel 4:21  Kel 7:13).

 

·        3:21-22 menubuatkan tentang orang-orang Mesir yang akan bermurah hati kepada Israel.

 

Dari sini kita lihat bahwa hati manusia ada di tangan Allah (bdk. Amsal 21:1). Tuhan yang membuat tua-tua Israel mendengar Musa; Tuhan yang membuat Firaun keras kepala (Kel 4:21); Tuhan juga yang membuat orang-orang Mesir bermurah hati waktu Israel meninggalkan Mesir (Kel 3:21  Kel 12:36).

 

Ini adalah sesuatu yang penting untuk direnungkan / diingat. Seringkali nasib kita kelihatannya terletak di tangan manusia-manusia tertentu, seperti pemerintah, hakim, boss / majikan, dosen, dsb. Tetapi hati orang itu ada di tangan Tuhan dan Ia bisa mengalirkannya / mengarahkannya kemanapun Ia mau. Jadi, sebetulnya nasib kita terletak di tangan Allah. Karena itu janganlah takut kepada manusia; takutlah kepada Allah.

 

3:19: penolakan Firaun diberitakan lebih dulu.

 

¨      Ini dilakukan supaya Musa / Israel tidak putus asa pada waktu hal itu terjadi.

 

¨      Ini menunjukkan bahwa dosa sudah ditentukan dan pasti terjadi! Tetapi pada saat dosa itu terjadi, orang yang berbuat dosa itu melakukannya dengan kemauan sendiri (bdk. Kel 7:13) dan karena itu mereka bertanggung jawab terhadap dosa itu!

 

¨      Ini menunjukkan bahwa pelayanan yang sesuai dengan kehendak Tuhan tidak selalu berjalan mulus. Musa jelas melayani sesuai kehendak Tuhan, tetapi toh ada tantangan / halangan dari Firaun. Apakah saudara mengalami banyak tantangan / halangan dalam pelayanan? Jangan putus asa dan jangan cepat-cepat menganggap bahwa pelayanan itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan!

 

5)   Penolakan III (Kel 4:1).

 

Tuhan sudah berjanji akan menyertai (Kel 3:12); Tuhan juga mengatakan bahwa Israel akan mendengar (Kel 3:18); tetapi Musa tetap takut. Dalam Kel 2:11-14 ia pernah gagal, dan sekarang Musa takut ia akan gagal lagi. Memang ‘takut gagal’ menyebabkan banyak pelayanan terhalang! Misalnya: tidak memberitakan Injil karena takut gagal / ditolak.

 

6)   Jawaban Tuhan (Kel 4:2-9).

 

Tuhan memberi 3 buah tanda:

 

1.   Tongkat berubah menjadi ular (4:2-5).

 

Ini sesuatu yang hurufiah, bukan lambang!

 

·        Sesuatu yang remeh bisa menjadi alat yang hebat (bdk. 1Kor 1:27-28).

 

·        Memegang ekor ular sepertinya merupakan suatu ketololan karena ularnya bisa mengggigit. Tetapi ini dilakukan untuk lebih menunjukkan kuasa Allah.

 

·        Musa berani memegang ekor ular itu dan ini menunjukkan ia tumbuh dalam iman.

 

2.   Kusta (4:6-7).

 

Penyembuhan kusta merupakan bukti campur tangan ilahi karena kusta adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan pada jaman itu.

 

3.   Air menjadi darah (4:8-9).

 

4:8-9 menunjukkan kesabaran Allah terhadap ketidakpercayaan / dosa manusia.

 

7)   Penolakan IV (Kel 4:10).

 

1.   Pengharmonisan Kel 4:10 dengan Kis 7:22.

 

Kel 4:10 - “Lalu kata Musa kepada TUHAN: ‘Ah Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hambaMupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah’”.

 

Kel 6:11b - “bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku, aku seorang yang tidak petah lidahnya!”.

 

Kis 7:22 - “Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya”.

 

Apakah Kel 4:10 (dan Kel 6:11) ini bertentangan dengan Kis 7:22? Bagaimana mengharmoniskannya? Ada macam-macam cara:

 

·        Mula-mula Musa tidak fasih bicara (Kel 4:10), lalu karena penyertaan Tuhan ia menjadi fasih (Kis 7:22).

 

·        Musa tidak fasih (Kel 4:10), maksudnya tidak fasih bahasa Ibrani saja, karena ia tidak biasa menggunakannya.

 

·        ‘perkataan’ dalam Kis 7:22 diartikan doktrin, tulisan, nubuat.

 

·        Kis 7:22 diartikan bahwa Musa itu hebat dalam teori dan praktek.

 

·        Kel 4:10 artinya Musa tidak fasih bicara, sedangkan Kis 7:22 artinya ada kuasa dalam kata-kata Musa.

 

2)   Musa menggunakan kelemahannya untuk menolak pengutusan Tuhan.

 

Bagian ini menunjukkan bahwa Musa tidak seperti Abraham. Abraham melihat kepada Tuhan, bukan kepada kelemahannya (Ro 4:18-21), tetapi Musa melihat kepada kelemahannya, bukan kepada Tuhan.

 

8)   Jawaban Tuhan (Kel 4:11-12).

 

Bagian ini tidak boleh diartikan seakan-akan semua orang boleh berkhotbah karena Tuhan akan memberi kemampuan. Ingat bahwa Tuhan tidak selalu mau melakukan apa yang Ia bisa lakukan! Musa memang dipanggil Tuhan dan karena itu Tuhan memperlengkapinya.

 

9)   Penolakan V (Kel 4:13).

 

Musa berkata: ‘Ah Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus’.

 

Kelihatannya Musa tidak peduli siapa orang yang akan diutus oleh Allah; pokoknya bukan dia! Ini sikap dari banyak orang kristen dalam rapat! Kalau ada suatu tugas yang harus dilakukan, maka kita menyetujui siapapun yang diusulkan untuk menangani tugas itu, pokoknya bukan kita! Ini sikap yang salah! Saudara harus memikirkan orang yang tepat untuk pelayanan itu, dan kalau orang yang tepat itu adalah diri saudara, maka saudara juga harus mau menerima tugas ./ pelayanan itu.

 

10) Jawaban Tuhan (Kel 4:14-17).

 

·        Allah murka (4:14)! Kalau Allah sabar terhadap dosa-dosa saudara, jangan salah gunakan kesabaran itu. Ia bisa murka!

 

·        Harun diangkat menjadi juru bicara (4:14-16).

 

·        Tuhan menyuruh Musa membawa tongkat untuk membuat tanda mujijat (4:17).

 

 

Kesimpulan:

Jangan menolak panggilan Tuhan sekalipun itu tidak menyenangkan saudara! Apapun alasan saudara, sekalipun itu mungkin bisa membatalkan panggilan pendeta / orang kristen yang lain, tetapi itu tidak akan menggoyahkan panggilan Allah!

 

 

-AMIN-


 


 

email us at : gkri_exodus@lycos.com