FONDASI KEKRISTENAN : Pegangan Katekisasi

oleh : Pdt. Budi Asali MDiv.


KRISTEN & AGAMA LAIN

 

 

Banyak orang yang berkata bahwa semua agama itu sama. Tetapi ini adalah pendapat yang salah. Semua agama berbeda, bahkan bertentangan satu dengan yang lainnya. Dan kristen, kalau itu mau disebut sebagai suatu agama, adalah agama yang paling berbeda dibandingkan dengan agama-agama yang lain. Dan perbedaan-perbedaan itu justru merupakan perbedaan-perbedaan yang bersifat prinsip / dasar, seperti:

 

I) Pengakuan terhadap Yesus Kristus.

 

Agama kristen (dalam hal ini termasuk Katolik) mempercayai Yesus Kristus sebagai:

 

1)   Tuhan / Allah.

 

Sedangkan agama lain paling-paling hanya menganggap Yesus sebagai orang yang baik / saleh atau sebagai nabi.

 

2)   Juruselamat / Penebus dosa, yang membayar hutang dosa kita.

 

Jadi, Yesus yang adalah Tuhan / Allah sendiri, karena kasihNya kepada manusia berdosa, mau menjadi manusia, dan lalu menderita dan mati di salib untuk menebus dosa manusia. Kita yang berdosa, dan seharusnya kita yang dihukum, tetapi Yesus rela menjadi pengganti bagi kita, sehingga kalau kita percaya kepada Yesus, kita tidak akan dihukum, tetapi sebaliknya diselamatkan / diampuni.

 

Tidak ada agama lain yang mempunyai seorang Juruselamat / Penebus dosa. Prinsip mereka adalah:

 

·        manusia sendirilah yang harus membayar hutang dosanya sendiri.

 

·        Allah, karena Ia adalah maha pengasih dan penyayang, mengampuni manusia berdosa begitu saja tanpa ada penebusan ataupun penghukuman. Dari sudut pandang Kristen, ini menunjukkan Allah itu kehilangan keadilanNya.

 

II) Prinsip kekristenan adalah Allah mencari manusia.

 

Prinsip dari semua agama lain adalah manusia mencari Allah (dengan jalan membuang dosa, berbuat baik, berbakti, dsb).

 

Thomas Arnold: “The distinction between Christianity and all other systems of religion consists largely in this, that in these others, men are found seeking after God, while Christianity is God seeking after men” (= Perbedaan antara Kekristenan dan semua sistim agama lain sebagian besar terletak di sini, yaitu bahwa dalam agama-agama lain, manusia didapati mencari Allah, sedangkan Kekristenan adalah Allah mencari manusia) - ‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal 95.

 

Untuk bisa mengetahui yang mana prinsip yang benar, mari kita melihat beberapa point di bawah ini:

 

1)   Kalau kita melihat dalam Kej 3, pada waktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, maka mereka tidak mencari Allah (Kej 3:6-7). Sebaliknya pada waktu mereka mendengar kedatangan Allah, maka mereka justru bersembunyi (Kej 3:8). Allahlah yang mencari mereka dengan memanggil: “Dimanakah engkau?” (Kej 3:9). Ini tentu tidak berarti bahwa Allah tidak tahu dimana mereka berada. Allah hanya mau mereka datang kepadaNya dan mengaku dosa. Tetapi bagaimanapun juga di sini kita melihat suatu prinsip yang sudah ada sejak manusia jatuh ke dalam dosa untuk pertama kalinya, yaitu Allahlah yang mencari manusia dan bukan sebaliknya!

 

2)   Juga dalam Luk 19:10, Yesus berkata: “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”.

 

Istilah ‘Anak Manusia’ menunjuk kepada Yesus, yang juga adalah Allah sendiri. Jadi ayat ini lagi-lagi menunjukkan bahwa pada waktu manusia itu terhilang dalam dosa, Allah mencari manusia untuk menyelamatkannya.

 

3)   Dalam Roma 3:11 dikatakan bahwa: “Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah”.

 

Ro 3:11 ini perlu dicamkan khususnya pada waktu kita melihat ayat-ayat yang menyuruh manusia mencari Allah, seperti 1Taw 16:11  Maz 27:8  Maz 105:4  Yes 55:6  Amos 5:4,6. Ayat-ayat yang menyuruh manusia mencari Allah ini, tidak menunjukkan bahwa manusia bisa mencari Allah, dan juga tidak menunjukkan bahwa ada manusia yang mencari Allah.

 

Manusia mungkin sekali ikut agama tertentu untuk mencari keselamatan. Mereka bisa saja mencari berkat Tuhan. Tetapi manusia tidak mungkin mencari Allah.

 

Tetapi benarkah manusia tidak akan pernah mencari Allah? Sebetulnya manusia bisa mencari Allah, tetapi itu baru bisa terjadi kalau Allah sudah terlebih dahulu mencari dia dan bekerja di dalam dirinya, sehingga ia lalu mencari Allah. Kalau Allah tidak mencari manusia lebih dulu dan bekerja di dalam diri manusia itu, maka manusia itu tidak akan mencari Allah.

 

Jadi, prinsip yang benar tetap adalah ‘Allah mencari manusia’, bukan ‘manusia mencari Allah’.

 

III) Keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus.

 

Dalam agama kristen / kekristenan, kita bisa selamat hanya karena iman / percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan sama sekali bukan karena perbuatan baik kita.

 

Dalam agama lain (termasuk Roma Katolik), keselamatan didapatkan karena perbuatan baik, atau karena iman / percaya + perbuatan baik. Dalam persoalan ini Roma Katolik termasuk dalam kategori agama lain, karena dalam Roma Katolik:

 

1)   Baptisan dianggap mutlak perlu untuk keselamatan, padahal baptisan jelas termasuk perbuatan baik / ketaatan.

 

2)   Dipercaya adanya Mortal sin (= dosa besar / mematikan) dan Venial sin (= dosa kecil / remeh). Mortal sin dianggap bisa menghancurkan keselamatan seseorang. Jadi, supaya tetap selamat seseorang harus menjauhi mortal sin. Lagi-lagi terlihat bahwa ketaatan seseorang punya andil dalam keselamatannya.

 

Jadi, dalam agama lain, perbuatan baik mempunyai andil untuk menyelamatkan manusia. Sedangkan dalam agama kristen, sekalipun perbuatan baik itu juga harus dilakukan, tetapi sama sekali tidak punya andil dalam menyelamatkan kita.

 

Bahwa Kitab Suci memang mengajarkan bahwa perbuatan baik tidak punya andil dalam keselamatan, terlihat dari ayat-ayat di bawah ini:

 

·        Ef 2:8-9 - “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”.

 

·        Gal 2:16 - “Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: ‘tidak ada seorangpun yang dibenarkan’ oleh karena melakukan hukum Taurat”.

 

·        Ro 3:24,27-28 - “dan oleh kasih karunia Allah telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. ... Jika demikian, apa dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat”.

 

·        Ro 9:30-32 - “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Ini: bahwa bangsa-bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran, telah memperoleh kebenaran, yaitu kebenaran karena iman. Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu. Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan”.

 

·        Fil 3:7-9 - “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranKu sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan”.

 

·        Text Kitab Suci lain yang bisa dibaca: Gal 3:6-11  Kis 15:1-21.

 

 



email us at : gkri_exodus@lycos.com