Bagaimana menaklukkan dan membongkar fitnah/dusta/kepalsuan

Saksi-saksi palsu Yehuwa?

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.


II) Bukti-bukti kepribadian Roh Kudus.

 

1)   Untuk Roh Kudus digunakan kata ganti orang.

 

Kis 13:2 - “Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ‘Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’”.

 

Di sini digunakan kata ganti orang ‘Ku’ / ‘Aku’ untuk Roh Kudus, dan ini menunjukkan bahwa Ia adalah seorang pribadi.

 

Charles Hodge: The first argument for the personality of the Holy Spirit is derived from the use of the personal pronouns in relation to Him. A person is that which, when speaking, says ‘I;’ when addressed, is called ‘thou;’ and when spoken of, is called ‘he,’ or ‘him.’ ... Thus in Acts 13:2, ‘The Holy Ghost said, Separate me Barnabas and Saul, for the work whereunto I have called them.’ (= Argumentasi yang pertama untuk kepribadian dari Roh Kudus didapatkan dari penggunaan kata-kata ganti orang dalam hubungan dengan Dia. Seorang pribadi adalah ia yang, pada waktu berbicara, berkata ‘aku’; pada waktu diajak bicara disebut ‘kamu / engkau’; dan pada waktu dibicarakan, disebut ‘ia’ atau ‘nya’. ... Karena itu dalam Kis 13:2, ‘berkatalah Roh Kudus: Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’.) - ‘The Holy Spirit’ , hal 4-5, CD AGES.

 

Ibr 10:15-17 - “(15) Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita, (16) sebab setelah Ia berfirman: ‘Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,’ Ia berfirman pula: ‘Aku akan menaruh hukumKu di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, (17) dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.’”.

 

KJV: ‘(15) Whereof the Holy Ghost also is a witness to us: for after that he had said before, (16) This is the covenant that I will make with them after those days, saith the Lord, I will put my laws into their hearts, and in their minds will I write them; (17) And their sins and iniquities will I remember no more’ [= (15) Tentang apa Roh Kudus juga adalah seorang saksi kepada kita: karena setelah Ia mengatakan sebelumnya: (16) Ini adalah perjanjian yang akan Kubuat dengan mereka setelah hari-hari ini, kata Tuhan, Aku akan meletakkan hukum-hukumKu ke dalam hati mereka, dan dalam pikiran mereka akan Kutuliskan mereka; (17) Dan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan mereka tidak akan Kuingat lagi].

 

Dalam text ini, juga terlihat digunakannya kata ganti orang ‘Aku’ dan ‘Ku’ untuk Roh Kudus.

 

2)   Untuk Roh Kudus digunakan kata dengan jenis kelamin laki-laki.

 

Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: Yesus menyebut roh kudus sebagai ‘seorang Penolong’, dan ia berkata bahwa roh ini akan mengajar, membimbing dan berbicara (Yohanes 14:16,26; 16:13). Kata Yunani yang ia gunakan untuk penolong (parakletos) adalah kata yang berjenis laki-laki atau maskulin. Jadi ketika Yesus menyatakan apa yang akan dilakukan penolong itu, ia menggunakan kata ganti nama pribadi laki-laki (Yohanes 16:7,8). Sebaliknya, bila kata Yunani yang berjenis netral untuk roh (pneuma) digunakan, kata ganti yang netral ‘it’ dalam bahasa Inggris itulah yang digunakan. Kebanyakan penerjemah yang menganut Tritunggal menyembunyikan fakta ini, seperti diakui oleh New American Bible Katolik berke­naan Yohanes 14:17: “Kata Yunani untuk ‘Roh’ ialah berjenis netral, dan walaupun kita menggunakan kata ganti nama pribadi dalam bahasa Inggris (‘he’, ‘his’, ‘him’), kebanyakan MSS (manuskrip) Yunani menggunakan kata (bahasa Inggris) ‘it’”. Jadi bila Alkitab menggunakan kata ganti nama pribadi berjenis laki-laki sehubungan dengan parakletos dalam Yohanes 16:7,8, hal ini sesuai dengan peraturan tatabahasa, bukan menyatakan suatu dok­trin - ‘Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?’, hal 22.

 

Ada 4 hal yang ingin saya berikan / nyatakan di sini:

 

a)   Perlu saudara ketahui bahwa dalam bahasa Yunani semua kata benda mempunyai jenis kelamin; ada yang masculine / laki-laki, feminine / perempuan atau neuter / netral.

 

Kata ‘Roh’ dalam bahasa Yunani adalah PNEUMA, dan kata ini mempunyai jenis kelamin netral, dan karena itu sering digunakan kata ganti bentuk netral (Inggris ‘it’).

 

b)   Perhatikan bagian yang saya garis bawahi dari kutipan di atas.

 

Mereka mengatakan: Kebanyakan penerjemah yang menganut Tritunggal menyembunyikan fakta ini.

 

Dengan kata-kata itu Saksi-Saksi Yehuwa ingin menunjukkan bahwa orang-orang kristen berlaku licik / tidak fair dalam melakukan penterjemahan / penafsiran. Tetapi benarkah hal itu?

 

A. T. Robertson: “John 14:17    ‘Whom’ ho. Grammatical neuter gender ho agreeing with pneuma (= Yoh 14:17 ‘Yang’ HO, Kata HO yang berjenis kelamin netral secara tata bahasa sesuai dengan kata PNEUMA).

 

Thomas Whitelaw: “for it beholdeth Him (it, au]to) not, neither knoweth Him (it)” - hal 307.

 

c)   Sekalipun untuk kata PNEUMA, yang berjenis kelamin netral sering digunakan kata ganti bentuk netral, tetapi kadang-kadang tetap digunakan kata bentuk laki-laki.

 

Untuk melihat hal itu mari kita memperhatikan dan mempelajari beberapa text yang berkenaan dengan Roh Kudus.

 

1.   Yoh 16:7-8 (NIV): ‘(7b) Unless I go away, the Counselor will not come to you; but if I go, I will send him to you. (8a) When he comes, he will convict the world ... [= (7b) Kecuali Aku pergi, Penghibur / Penolong itu tidak akan datang; tetapi jika Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. (8a) Pada waktu Ia datang, Ia akan menginsyafkan dunia ...].

 

Memang, seperti yang dikatakan oleh Saksi-Saksi Yehuwa di atas, di sini digunakan kata ganti orang laki-laki ‘He’ karena yang dibicarakan adalah Counselor / Penghibur, yang dalam bahasa Yunaninya adalah PARAKLETOS, yang adalah kata benda yang mempunyai jenis kelamin laki-laki. Jadi, ini memang tidak bisa dipakai sebagai dasar untuk mengatakan bahwa Roh Kudus adalah ‘seseorang’ bukan ‘sesuatu’.

 

2.   Yoh 14:16-17 (Literal): ‘(16) And I will ask the Father, and He will give you another Helper, that he may be with you forever; (17) that is the Spirit of truth, whicha. the world cannot receive, because it (the world) does not behold or know it a., but you know it a. because he b. abides with you, and will be in you.

 

a.   Dalam Yoh 14:17 digunakan 2 x kata Yunani AUTO (= ‘it’), yang merupakan kata bentuk netral, dan juga kata Yunani HO (= ‘which’), yang juga merupakan kata bentuk netral, untuk menunjuk kepada Roh Kebenaran ini. Ini sesuai dengan jenis kelamin netral dari kata ‘Roh’ (PNEUMA).

 

Sekalipun Yoh 14:16nya membicarakan ‘Helper’ / ‘Penolong’ (PARAKLETOS), tetapi Yoh 14:17a memberikan keterangan tentang PARAKLETOS itu dengan kata-kata ‘that is the Spirit of truth’ / ‘yaitu Roh Kebenaran’. Karena itu, lalu selanjutnya digunakan kata AUTO (= it) dan HO (= which), yang merupakan kata-kata dengan jenis kelamin netral, untuk menyesuaikan dengan kata ‘Roh’ (PNEUMA), yang berjenis kelamin netral.

 

b.   Pada bagian akhir dari Yoh 14:17 itu, digunakan kata ‘he’ [= dia (laki-laki)] untuk ‘Roh Kebenaran’. Tetapi sebetulnya kata-kata ‘he abides’ (= Ia tinggal) dalam bahasa Yunaninya hanya satu kata yaitu MENEI, yang bisa diterjemahkan ‘he abides’ ataupun ‘it abides’ (third person singular / orang ketiga tunggal, tanpa gender / jenis kelamin).

 

Jadi, text inipun tidak berguna untuk mendukung argumentasi kita.

 

3.   Yoh 15:26 - “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku”.

 

NIV: When the Counselor comes, whom I will send to you from the Father, the Spirit of truth who goes out from the Father, he will testify about me..

 

Kata ‘yang’ (NIV: ‘who’), berasal dari kata Yunani HO (= ‘which’), yang merupakan kata bentuk netral.

 

Kata ‘Ia’ diterjemahkan dari kata Yunani EKEINOS, yang mempunyai jenis kelamin laki-laki, dan karena itu KJV/RSV/NIV/NASB menterjemahkan ‘he’ [= ia (laki-laki)]. Sekarang, pertanyaan yang sangat penting dalam ayat ini adalah: kata ‘Ia’ (EKEINOS ® laki-laki) ini menunjuk kepada kata ‘Penghibur’ (PARAKLETOS ® laki-laki) atau kepada kata ‘Roh’ (PNEUMA ® netral)?

 

Charles Hodge: “Our Lord says (John 15:26), ‘When the Comforter (HO PARAKLETOS) is come whom I will send unto you from the Father, even the Spirit of truth (TO PNEUMA TES ALETHEIAS) which (HO) proceedeth from the Father, He (EKEINOS) shall testify of me.’ The use of the masculine pronoun ‘He’ instead of ‘it’, shows that the Spirit is a person. It may indeed be said that as PARAKLETOS is masculine, the pronoun referring to it must of course be in the same gender. But as the explanatory words TO PNEUMA intervene, to which the neuter HO refers, the following pronoun would naturally be in the neuter, if the subject spoken of, the PNEUMA, were not a person” [= Tuhan kita berkata (Yoh 15:26), ‘Pada waktu sang Penghibur / Penolong (HO PARAKLETOS) yang akan Kuutus kepadamu dari Bapa datang, yaitu Roh kebenaran (TO PNEUMA TES ALETHEIAS) yang (HO) keluar dari Bapa, Ia (EKEINOS) akan bersaksi tentang Aku’. Penggunaan kata ganti laki-laki ‘He’ dan bukannya ‘it’, menunjukkan bahwa Roh itu adalah seorang pribadi. Memang bisa dikatakan bahwa karena PARAKLETOS adalah laki-laki, kata ganti yang menunjuk kepadanya tentu harus ada dalam jenis kelamin yang sama. Tetapi karena kata-kata penjelasan TO PNEUMA terletak di antaranya, kepada siapa bentuk netral HO menunjuk, kata ganti yang mengikutinya tentu saja akan ada dalam bentuk netral, seandainya subyek yang dibicarakan, sang PNEUMA, bukan seorang pribadi] - ‘Systematic Theology’, vol I, hal 524.

 

Penjelasan:

 

Jadi Hodge beranggapan bahwa kata ‘Ia’ / ‘He’ (EKEINOS ® laki-laki) itu menunjuk bukan kepada kata ‘Penghibur’ (PARAKLETOS ® laki-laki), tetapi kepada kata ‘Roh’ (PNEUMA ® netral)

 

Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, [yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa,] Ia akan bersaksi tentang Aku”.

 

Seandainya bagian yang saya letakkan di dalam tanda kurung itu tidak ada, maka kata ‘Ia’ / ‘He’ (EKEINOS) akan menunjuk kepada kata ‘Penghibur’ (PARAKLETOS). Tetapi dengan adanya bagian dalam tanda kurung, maka kata ‘Ia’ / ‘He’ itu menunjuk kepada kata ‘Roh’ (PNEUMA). Kita bisa melihat bahwa dalam Yoh 14:16-17 juga terjadi kasus yang sama.

 

Yoh 14:16-17 (Literal): ‘(16) And I will ask the Father, and He will give you another Helper, that he may be with you forever; (17) [that is the Spirit of truth,] which the world cannot receive, because it (the world) does not behold or know it, but you know it because he abides with you, and will be in you.

 

Sekalipun mula-mula yang dibicarakan adalah ‘Helper’ (PARAKLETOS), tetapi lalu diberi keterangan tambahan, yaitu kata-kata yang saya letakkan dalam tanda kurung. Karena itu kata-kata selanjutnya (‘which’ dan ‘it’) menunjuk kepada kata ‘Spirit’ (PNEUMA), sehingga digunakan kata-kata bentuk netral (lihat pembahasannya di atas pada point no 2. a.)

 

Yoh 15:26 - “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, [yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa,] Ia akan bersaksi tentang Aku”.

 

Jadi, dalam Yoh 15:26 harus berlaku hal yang sama. Memang ayat ini mula-mula membicarakan ‘Penghibur’ (PARAKLETOS), tetapi lalu ada keterangan tambahan, yang saya letakkan dalam tanda kurung. Karena itu kata selanjutnya (‘Ia’) pasti ditujukan kepada kata ‘Roh’ (PNUEMA), bukan kepada kata ‘Penghibur’ (PARAKLETOS).

 

Kata PNEUMA mempunyai jenis kelamin netral, sehingga seharusnya digunakan ‘it’, bukan ‘he’. Bahwa di sini digunakan ‘he’, menunjukkan bahwa Yohanes memaksudkan Roh itu bukan sebagai ‘sesuatu’ tetapi sebagai ‘seseorang’.

 

Sekarang kita bandingkan dengan terjemahan dari Kitab Suci Saksi Yehuwa.

 

NWT: When the helper arrives that I will send YOU from the Father, the spirit of the truth, which proceeds from the Father, that one will bear witness about me.

 

Saksi-Saksi Yehuwa secara cerdik / licik menterjemahkan kata EKEINOS (‘He’) ini sebagai ‘that one’, sehingga tak kelihatan laki-laki, perempuan atau netral.

 

4.   Yoh 16:13-14 (NASB): “‘But when He1, the Spirit of truth, comes, He2 will guide you into all the truth; for He3 will not speak on His own initiative, but whatever He4 hears, He5 will speak; and He6 will disclose to you what is to come. (14) ‘He7 shall glorify Me; for He8 shall take of Mine, and shall disclose it to you”.

 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

 

a.   Dalam Yoh 16:13-14 versi NASB secara terus menerus digunakan kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki (‘he’), tetapi kalau mau menterjemahkan dengan tata bahasa yang ketat, seharusnya tidak seperti itu.

 

b.   Kata-kata ‘on His own initiative’ sebetulnya terjemahan hurufiahnya adalah ‘from himself’, dan kata ‘himself’ diterjemahkan dari kata Yunani HEAUTOU (e[autou), yang sebetulnya bisa diterjemahkan ‘himself’, ‘herself’, ataupun ‘itself’.

 

Jadi, bagian ini juga tidak membantu kita dalam argumentasi kita.

 

c.   Kata ‘He’ yang ke 2,3,4,5,6,8 dalam bahasa Yunaninya sebetulnya menjadi satu dengan kata kerjanya, dan tidak mempunyai gender / jenis kelamin, sehingga bisa diterjemahkan ‘He’, ‘She’, atau ‘It’.

 

d.   Tetapi kata ‘He’ yang ke 1 dan 7, diterjemahkan dari kata Yunani EKEINOS, yang mempunyai jenis kelamin laki-laki, dan karena itu NASB dengan benar menterjemahkan ‘He’ [= Ia (laki-laki)].

 

W. E. Vine: “The Personality of the Spirit is emphasized at the expense of strict grammatical procedure in John 14:26; 15:26; 16:8,13,14, where the emphatic pronoun EKEINOS, ‘He,’ is used of Him in the masculine, whereas the noun pneuma is neuter in Greek, while the corresponding word in Aramaic, the language in which our Lord probably spoke, is feminine (rucha, cf. Heb. ruach)” [= Kepribadian Roh ditekankan dengan mengorbankan prosedur tata bahasa yang ketat dalam Yoh 14:26; 15:26; 16:8,13,14, dimana kata ganti yang ditekankan EKEINOS, ‘Ia (laki-laki)’, digunakan tentang Dia dalam jenis kelamin laki-laki, sedangkan kata benda PNEUMA mempunyai jenis kelamin netral dalam bahasa Yunani, sedangkan kata yang bersesuaian dalam bahasa Aramaik, bahasa dalam mana Tuhan kita mungkin berbicara, berjenis kelamin perempuan (rucha, cf. Ibr. ruach)] - ‘An Expository Dictionary of New Testament Words’, hal 1076.

 

Louis Berkhof: “Though PNEUMA is neuter, yet the masculine pronoun EKEINOS is used of the Spirit in John 16:14” (= Sekalipun PNEUMA mempunyai jenis kelamin netral, tetapi kata ganti laki-laki EKEINOS digunakan tentang Roh dalam Yoh 16:14) - ‘Systematic Theology’, hal 96.

 

Charles Hodge: “Here there is no possibility of accounting for the use of the personal pronoun ‘He’ (EKEINOS) on any other ground than the personality of the Spirit” [= Di sini tidak ada kemungkinan untuk menerangkan / mempertanggung-jawabkan penggunaan kata ganti orang ‘He’ (EKEINOS) pada dasar / alasan yang lain selain kepribadian dari Roh] - ‘Systematic Theology’, vol I, hal 524.

 

Jadi, baik Vine, Berkhof, maupun Hodge, menganggap bahwa dalam text ini kata ganti laki-laki EKEINOS digunakan untuk kata benda netral PNEUMA, dan itu menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah ‘seseorang’, bukan ‘sesuatu’.

 

NWT: “(13) However, when that one arrives, the spirit of the truth, he will guide YOU into all the truth, for he will not speak of his own impulse, but what things he hears he will speak, and he will declare to YOU the things coming. (14) That one will glorify me, because he will receive from what is mine and will declare it to YOU.

 

NWT lagi-lagi secara cerdik / licik menterjemahkan kata EKEINOS (‘He’) ini sebagai ‘that one’, sehingga tak kelihatan laki-laki, perempuan atau netral.

 

5.   Ef 1:13b-14 - “(13b) ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu. (14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaanNya”.

 

Kitab Suci Indonesia salah terjemahan, sehingga tak bisa kita gunakan.

 

NIV: ‘(13b) Having believed, you were marked in him with a seal, the promised Holy Spirit, (14) who is a deposit guaranteeing our inheritance until the redemption of those who are God’s possession - to the praise of his glory [= (13b) Karena telah percaya, kamu telah ditandai dalam Dia dengan suatu meterai, Roh Kudus yang dijanjikan, (14) yang adalah suatu jaminan yang menjamin warisan kita sampai penebusan mereka yang adalah milik Allah, untuk memuji kemuliaanNya].

 

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan:

 

a.   Berbeda dengan text-text dalam Injil Yohanes di atas, dimana subyeknya bisa diperdebatkan (PARAKLETOS atau PNEUMA), maka dalam Ef 1:13-14 ini, subyeknya jelas / pasti adalah PNEUMA (= Spirit / Roh), yang mempunyai jenis kelamin netral.

 

b.   Kata ‘who’ (= yang) yang saya garis bawahi itu, diterjemahkan dari kata bahasa Yunani HOS, yang adalah suatu kata berjenis kelamin laki-laki.

 

Bahwa untuk kata PNEUMA, yang berjenis kelamin netral, digunakan kata HOS, yang berjenis kelamin laki-laki, jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah ‘seseorang’, bukan ‘sesuatu’. Dengan kata lain, Roh Kudus adalah seorang pribadi!

 

Louis Berkhof: “in Eph. 1:14 some of the best authorities have the masculine relative pronoun HOS” (= dalam Ef 1:14 beberapa dari manuscripts yang terbaik mempunyai kata ganti penghubung laki-laki HOS) - ‘Systematic Theology’, hal 96.

 

6.   1Yoh 4:4 - “Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.

 

Lit: ‘because greater is the one in you than the one in the world’ (= karena lebih besar yang di dalam kamu dari pada yang di dalam dunia).

 

Kata yang diterjemahkan ‘the one’ adalah HO, suatu definite article / kata sandang tertentu yang mempunyai jenis kelamin laki-laki, padahal ini jelas menunjuk kepada Roh Allah / Roh Kudus.

 

d)   Kalau saudara memperhatikan dengan seksama kutipan dari buku Saksi Yehuwa di atas, saudara bisa melihat kecerdikan dan kelicikan mereka. Untuk jelasnya saya kutip ulang kata-kata mereka.

 

Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: Yesus menyebut roh kudus sebagai ‘seorang Penolong’, dan ia berkata bahwa roh ini akan mengajar, membimbing dan berbicara (Yohanes 14:16,26; 16:13). Kata Yunani yang ia gunakan untuk penolong (parakletos) adalah kata yang berjenis laki-laki atau maskulin. Jadi ketika Yesus menyatakan apa yang akan dilakukan penolong itu, ia menggunakan kata ganti nama pribadi laki-laki (Yohanes 16:7,8). Sebaliknya, bila kata Yunani yang berjenis netral untuk roh (pneuma) digunakan, kata ganti yang netral ‘it’ dalam bahasa Inggris itulah yang digunakan. Kebanyakan penerjemah yang menganut Tritunggal menyembunyikan fakta ini, seperti diakui oleh New American Bible Katolik berke­naan Yohanes 14:17: “Kata Yunani untuk ‘Roh’ ialah berjenis netral, dan walaupun kita menggunakan kata ganti nama pribadi dalam bahasa Inggris (‘he’, ‘his’, ‘him’), kebanyakan MSS (manuskrip) Yunani menggunakan kata (bahasa Inggris) ‘it’”. Jadi bila Alkitab menggunakan kata ganti nama pribadi berjenis laki-laki sehubungan dengan parakletos dalam Yohanes 16:7,8, hal ini sesuai dengan peraturan tatabahasa, bukan menyatakan suatu dok­trin - ‘Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?’, hal 22.

 

Dengan cara bagaimana mereka cerdik / licik? Mereka secara cerdik dan licik mengarahkan kita hanya kepada Yoh 16:7-8 dan Yoh 14:17. Dalam ayat-ayat ini (Yoh 16:8 dan Yoh 14:17), penjelasan mereka memang benar (ini saya bahas di atas pada point 1. dan 2. di atas). Tetapi mengapa mereka tidak membahas Yoh 15:26 dan Yoh 16:13-14 (yang saya bahas pada point 3. dan 4.), atau Ef 1:13-14 dan 1Yoh 4:4 (yang saya bahas pada point 5. dan 6.)?

 

Catatan: Yoh 16:13 memang mereka sebutkan pada bagian awal kutipan itu, tetapi tidak mereka bahas.

 

3)   Sebutan Parakletos yang lain’ yang digunakan terhadap Roh Kudus (Yoh 14:16), menunjukkan bahwa Ia adalah seorang pribadi.

 

Dalam Yoh 14:16, Yoh 14:26, Yoh 15:26, dan Yoh 16:7, Roh Kudus disebut sebagai ‘Penolong / Penghibur’. Dalam bahasa Yunani, semua ayat ini menggunakan istilah yang sama yaitu PARAKLETOS.

 

Perlu juga diketahui bahwa istilah PARAKLETOS ini juga digunakan terhadap Yesus Kristus dalam 1Yoh 2:1 (Kitab Suci Indonesia menterjemahkan ‘Pengantara’). Lalu Yoh 14:16 menyebut Roh Kudus sebagai ‘PARAKLETOS (= Penolong) yang lain.

 

Ada 2 kata bahasa Yunani yang berarti ‘yang lain (= another)’, yaitu ALLOS dan HETEROS. Tetapi kedua kata ini ada bedanya.

 

W. E. Vine: “ALLOS ... denotes another of the same sort; HETEROS ... denotes another of a different sort” (= ALLOS ... menunjuk pada ‘yang lain’ dari jenis yang sama; HETEROS ... menunjuk pada ‘yang lain’ dari jenis yang berbeda) - ‘An Expository Dictionary of New Testament Words’, hal 52.

 

Illustrasi: Saya mempunyai satu gelas Aqua. Kalau saya mengingin­kan satu gelas Aqua ‘yang lain’, yang sama dengan yang ada pada saya ini, maka saya akan menggunakan ALLOS. Tetapi kalau saya menghendaki minuman ‘yang lain’, misalnya Coca Cola, maka saya harus menggunakan HETEROS, bukan ALLOS.

 

Kata Yunani yang diterjemahkan ‘yang lain’ dalam Yoh 14:16 bukan­lah HETEROS, tetapi ALLOS. Andaikata yang digunakan adalah HETER­OS, maka itu akan menunjukkan adanya perbedaan sifat antara Yesus dan Roh Kudus, sehingga bisa saja Yesus adalah Allah dan merupa­kan seorang yang berpribadi, sedangkan Roh Kudus bukan. Atau bahwa Yesus itu mahakuasa, sedangkan Roh Kudus tidak. Tetapi karena kata Yunani yang digunakan adalah ALLOS, ini menunjukkan bahwa Roh Kudus, sekalipun adalah PARAKLETOS ‘yang lain’ dari pada Yesus, tetapi mempunyai sifat-sifat yang sama dengan Yesus.

 

Karena itu dalam komentarnya tentang ayat ini William Hendriksen, seorang penafsir Reformed, mengatakan:

“He is another Helper, not a different Helper. The word another indicates one like myself, who will take my place, do my work. Hence, if Jesus is a person, the Holy Spirit must also be a person” (= Ia adalah ‘Penolong yang lain’, bukan ‘Penolong yang berbeda’. Kata ‘yang lain’ menunjukkan seseorang seperti Aku sendiri, yang akan mengambil tempatKu, melakukan pekerjaanKu. Jadi, jika Yesus adalah seorang pribadi, Roh Kudus harus juga adalah seorang pribadi) - hal 275.

 

William Hendriksen bahkan melanjutkan dengan berkata:

“For the same reason, if Jesus is divine, the Spirit, too, must be divine” (= Dengan alasan yang sama, jika Yesus bersifat ilahi / adalah Allah, Roh juga harus bersifat ilahi / adalah Allah) - hal 275.

 

4)   Roh Kudus mempunyai ciri-ciri seorang pribadi, yaitu adanya:

 

a)   Pikiran.

 

Yoh 14:26 - “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”.

 

Jadi ayat ini mengatakan bahwa fungsi Roh Kudus adalah mengajar dan mengingatkan orang percaya akan Firman Tuhan. Bahwa Roh Kudus itu bisa mengajar / mengingatkan, menunjukkan bahwa Ia mempunyai pikiran.

 

Ro 8:27 - “Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus”.

 

Ini salah terjemahan.

 

KJV/RSV/NIV/NASB: ‘the mind of the Spirit’ (= pikiran dari Roh).

 

NWT/TDB: “the meaning of the spirit” (= maksud roh).

 

Kata Yunani yang dipakai adalah PHRONEMA, yang artinya memang adalah ‘way of thinking’ (= cara berpikir) atau ‘mind’ (= pikiran).

 

b)   Perasaan.

 

Ef 4:30 - “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan”.

 

Yes 63:10 - “Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh KudusNya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka”.

 

Kedua ayat ini mengatakan bahwa kita tidak boleh mendukakan / menyedihkan Roh Kudus, dan itu menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai perasaan.

 

Juga dalam Ro 15:30 - “Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku”.

 

KJV: ‘the love of the Spirit’ (= kasih dari Roh).

 

NWT/TDB: ‘the love of the spirit’ (= kasih dari roh).

 

Roh Kudus tidak mungkin mempunyai kasih, kalau Ia adalah sesuatu / suatu tenaga, bukan seseorang.

 

c)   Kehendak.

 

1Kor 12:11 - “Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya.

 

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai kehendak.

 

NWT/tdb: ‘it wills’ (= dikehendakinya).

 

Kata Yunani BOULETAI yang digunakan di sini tidak menunjukkan jenis kelamin.

 

5)   Kitab Suci juga menyatakan bahwa:

 

a)   Roh Kudus melakukan hal-hal yang dilakukan oleh seorang pribadi, seperti:

 

·        Mengajar dan mengingatkan.

 

Neh 9:20a - “Dan Engkau memberikan kepada mereka RohMu yang baik untuk mengajar mereka.

 

Luk 12:12 - “Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.’”.

 

Yoh 14:26 - “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”.

 

·        Bersaksi.

 

Yoh 15:26 - “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

 

Ro 8:16 - Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah”.

 

·        Menginsafkan.

 

Yoh 16:8 - “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman”.

 

·        Membantu dan berdoa.

 

Ro 8:26 - “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan”.

 

·        Memimpin.

 

Ro 8:14 - “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah”.

 

·        Berkata dan memerintah.

 

Kis 8:29 - “Lalu kata Roh kepada Filipus: ‘Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!’”.

 

Kis 13:2 - “Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ‘Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’”.

 

·        Melarang.

 

Kis 16:6-7 - “(6) Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. (7) Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.

 

·        Memutuskan.

 

Kis 15:28 - “Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini”.

 

·        Berbicara / berkata.

 

2Sam 23:2 - Roh TUHAN berbicara dengan perantaraanku, firmanNya ada di lidahku”.

 

1Tim 4:1 - “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan”.

 

Wah 2:7a - “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat”. Bdk. Wah 2:7a,11,17,29  Wah 3:6,13,22,

 

·        Berseru.

 

Gal 4:6 - “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh AnakNya ke dalam hati kita, yang berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’”.

 

·        Mendorong orang untuk berbicara.

 

Kis 6:10 - “tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.

 

2Pet 1:21 - “sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah”.

 

·        Menuntun.

 

Maz 143:10 - “Ajarlah aku melakukan kehendakMu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya RohMu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!”.

 

·        Menetapkan orang-orang menjadi penilik / gembala gereja.

 

Kis 20:28 - “Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperolehNya dengan darah AnakNya sendiri”.

 

·        Bernubuat / meramal.

 

Kis 1:16 - “‘Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu”.

 

Kis 1:16 (NASB): Brethren, the Scripture had to be fulfilled, which the Holy Spirit foretold by the mouth of David concerning Judas, who became a guide to those who arrested Jesus (= Saudara-saudara, Kitab Suci harus digenapi, yang diramalkan Roh Kudus oleh mulut Daud mengenai Yudas, yang menjadi seorang pembimbing bagi mereka yang menangkap Yesus).

 

Kis 11:27-28 - “(27) Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia. (28) Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius”.

 

Kata ‘kuasa’ yang saya coret itu seharusnya tidak ada.

 

Kis 21:10-11 - “(10) Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus. (11) Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: ‘Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain.’”.

 

·        Memberikan sukacita dalam diri orang-orang percaya.

 

1Tes 1:6b - “dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus”.

 

1Tes 1:6b (Literal): ‘with joy of the Holy Spirit’ (= dengan sukacita dari Roh Kudus).

 

Kalau Roh Kudus hanya suatu kuasa / tenaga aktif, bukan seorang Pribadi, bagaimana Ia bisa mempunyai / memberikan sukacita?

 

·        Menghidupkan tubuh kita yang fana.

 

Ro 8:11 - “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh RohNya, yang diam di dalam kamu”.

 

·        Menyelidiki, tahu apa yang ada dalam diri Allah.

 

1Kor 2:10-11 - “(10) Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. (11) Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah”.

 

·        Menguduskan / menyucikan.

 

Ro 15:16 - “yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepadaNya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

 

2Tes 2:13 - “Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai”.

 

1Pet 1:2 - “yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darahNya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu”.

 

Hal-hal seperti ini hanya bisa dilakukan oleh ‘seseorang yang berpribadi’, bukan oleh ‘sesuatu yang tidak berpribadi’!

 

Herbert Lockyer: “In all, some 160 passages in the Old and New Testaments touch upon the actions of the Spirit. To deny personality to Him is to make these references meaningless and absurd” (= Secara keseluruhan, sekitar 160 text dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menyinggung tindakan-tindakan dari Roh. Menyangkal kepribadian bagi Dia sama dengan membuat ayat-ayat referensi ini tak mempunyai arti dan menggelikan) - ‘The Holy Spirit of God’, hal 31.

 

b)   Ada hal-hal yang bisa dilakukan terhadap Roh Kudus, yang hanya bisa dilakukan terhadap seorang pribadi, seperti:

 

·        Mendukakan.

 

Yes 63:10 - “Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh KudusNya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka”.

 

Ef 4:30 - “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan”.

 

·        Menentang.

 

Kis 7:51 - “Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu”.

 

·        Menghujat.

 

Mat 12:31-32 - “(31) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. (32) Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak”.

 

·        Menghina.

 

Ibr 10:29 - “Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?”.

 

·        Mendustai dan mencobai.

 

Kis 5:3,9 - “(3) Tetapi Petrus berkata: ‘Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? ... (9) Kata Petrus: ‘Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.’”.

 

6)   Mat 28:19 - “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”.

 

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

 

·        penyejajaran ‘Roh Kudus’ dengan ‘Bapa dan Anak’, yang keduanya adalah pribadi.

 

·        kata ‘nama’, yang tidak memungkinkan diberikan kepada Roh Kudus, seandainya Ia bukan seseorang yang berpribadi.

 

Jadi, kedua hal ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah pribadi.

 

Charles Hodge: We are baptized not only in the name of the Father and of the Son, but also of the Holy Ghost. The very association of the Spirit in such a connection, with the Father and the Son, as they are admitted to be distinct persons, proves that the Spirit also is a person. Besides the use of the word ei]j to o]noma, ‘unto the name,’ admits of no other explanation. By baptism we profess to acknowledge the Spirit as we acknowledge the Father and the Son, and we bind ourselves to the one as well as to the others [= Kita dibaptis bukan hanya dalam nama dari Bapa dan dari Anak, tetapi juga dari Roh Kudus. Perkumpulan / persatuan dari Roh dalam hubungan seperti itu, dengan Bapa dan Anak, karena Mereka diakui sebagai pribadi-pribadi yang nyata  / berbeda (distinct), membuktikan bahwa Roh juga adalah seorang pribadi. Disamping itu, penggunaan kata ei]j to o]noma / EIS TO ONOMA, ‘dalam nama’, tidak memungkinkan penjelasan yang lain. Dengan Baptisan kita mengaku untuk mengakui Roh seperti kita mengakui Bapa dan Anak, dan kita mengikat diri kita sendiri kepada yang satu seperti kepada yang lain] - ‘Systematic Theology’, vol I, hal 525.

 

Jawaban dari Saksi Yehuwa:

 

Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: “Dalam Matius 28:19 disebutkan ‘nama ... Roh Kudus.’ Namun kata ‘nama’ tidak selalu berarti nama pribadi, dalam bahasa Yunani maupun bahasa Indonesia. Bila kita mengatakan ‘atas nama hukum’ kita tidak menunjuk seseorang. Kita memaksudkan apa yang diwakili oleh hukum itu, yaitu wewenangnya. Word Pictures in the New Testament karya Robertson mengatakan: ‘Penggunaan nama (onoma) di sini umum dilakukan dalam Septuaginta dan papirus lain untuk kuasa atau wewenang.’ Jadi pembaptisan ‘dalam nama Roh Kudus’ menyatakan seseorang mengakui wewenang roh itu, bahwa ini berasal dari Allah dan berfungsi melalui kehendak ilahi - ‘Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?’, hal 22.

Bantahan:

 

a)   Memang ‘nama’ bisa berarti  otoritas, kuasa, atau wewenang. Ini juga arti yang harus diambil kalau dalam Kisah Rasul ada pembaptisan dalam nama Yesus. Dan mungkin itu memang arti yang juga harus diambil dalam Mat 28:19 ini. Tetapi bagaimana Roh Kudus bisa mempunyai otoritas, kuasa ataupun wewenang, kalau Ia bukan seseorang yang berpribadi tetapi hanya ‘kuasa / tenaga aktif Allah’? ‘Kuasa / tenaga aktif Allah’ tidak mungkin bisa mempunyai otoritas, kuasa, atau wewenang!

 

b)   Bagian akhir dari kutipan di atas mengatakan “Jadi pembaptisan ‘dalam nama Roh Kudus’ menyatakan seseorang mengakui wewenang roh itu, bahwa ini berasal dari Allah dan berfungsi melalui kehendak ilahi”. Kelihatannya mereka mau mengatakan bahwa sekalipun Roh Kudus itu hanya ‘kuasa Allah’, tetapi Roh Kudus itu bisa mempunyai wewenang, karena wewenang itu berasal dari Allah (Bapa). Tetapi pembaptisan itu dilakukan ‘dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus’. Nama / wewenang Bapa sudah disebutkan; lalu mengapa mesti diulang, dengan menggunakan nama / wewenang Roh Kudus?

 

c)   Saksi-Saksi Yehuwa tidak konsisten dalam memberikan tafsiran tentang kata ‘nama’ dalam Mat 28:19 ini.

 

Dalam buku mereka yang berjudul ‘Pengetahuan Yang Membimbing Kepada Kehidupan Abadi’, hal 176, Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan:

“Yesus memerintahkan para pengikutnya untuk membaptis murid-murid baru ‘dalam nama Bapak dan Putra dan roh kudus’. (Matius 28:19) Apa yang Yesus maksudkan? Dibaptis ‘dalam nama Bapak’ menunjukkan bahwa orang yang dibaptis itu dengan segenap hati menerima Allah Yehuwa sebagai Pencipta dan Penguasa yang sah dari alam semesta (Mazmur 36:10; 83:19; Pengkhotbah 12:1) Dibaptis ‘dalam nama Putra’ berarti pribadi tersebut mengakui Yesus Kristus - dan khususnya korban tebusan-Nya - sebagai satu-satunya sarana keselamatan yang disediakan oleh Allah. (Kisah 4:12) Dibaptis ‘dalam nama roh kudus’ mengartikan bahwa calon pembaptisan itu mengakui roh kudus, atau tenaga aktif Yehuwa, sebagai alat untuk melaksanakan maksud-tujuan-Nya dan untuk memberi kuasa kepada hamba-hamba-Nya untuk melakukan kehendak-Nya yang adil-benar bersama-sama dengan organisasi yang diarahkan oleh roh-Nya. - Kejadian 1:2; Mazmur 104:30; Yohanes 14:26; 2Petrus 1:21.”.

 

Perhatikan bahwa kalau dalam kutipan yang tadi mereka berbicara tentang ‘wewenang’ maka dalam kutipan ini mereka sama sekali tidak berbicara tentang ‘wewenang’.

 

7)   2Kor 13:13 - “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian”.

 

Ayat ini mengatakan adanya ‘persekutuan dengan Roh Kudus’ dan ini tidak mungkin kalau Roh Kudus bukan seorang pribadi.

 

Barnes’ Notes: “if the ‘Holy Spirit’ be merely an influence of God or an attribute of God, how strange to pray that the ‘love of God’ and the participation or fellowship of an ‘influence of God,’ or an ‘attribute of God’ might be with them!” (= jika ‘Roh Kudus’ adalah semata-mata ‘suatu pengaruh dari Allah’ atau ‘suatu sifat dari Allah’, alangkah anehnya untuk berdoa supaya ‘kasih Allah’ dan partisipasi atau persekutuan dari suatu ‘pengaruh Allah’, atau suatu ‘sifat Allah’ boleh menyertai mereka!).

 

Dari begitu banyaknya hal-hal ini, yang secara jelas menggambarkan Roh Kudus sebagai seorang Pribadi, betul-betul tidak bisa dimengerti bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa bisa mengatakan: “... penggunaan umum dari kata ‘roh kudus’ dalam Alkitab dengan cara yang tidak menunjukkannya sebagai suatu pribadi, ...” - ‘Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?’, hal 22.

 

Tanggapan Saksi Yehuwa:

 

Terhadap banyaknya hal-hal yang menunjukkan Roh Kudus sebagai seorang Pribadi ini, Saksi-Saksi Yehuwa menjawab dengan berkata bahwa penggambaran Roh Kudus sebagai person / pribadi dalam Kitab Suci hanyalah suatu personifikasi, dan itu tidak menunjukkan Roh Kudus sebagai seorang person / pribadi.

 

Mereka mengutip kata-kata dari seorang yang mereka sebut seorang teolog Katolik yang bernama Edmund Fortman dalam bukunya yang berjudul ‘The Triune God’ sebagai berikut:

“Walaupun roh ini sering dipersonifikasikan, tampak jelas sekali bahwa para penulis kitab-kitab suci (dari Kitab-Kitab Ibrani) tidak pernah menganggap atau menyatakan bahwa roh ini adalah suatu pribadi tersendiri” - ‘Haruskah anda percaya kepada Tritung­gal?’, hal 21.

 

Mereka menambahkan lagi bahwa dalam Kitab Suci ada banyak hal-hal lain yang dipersonifikasikan / digambarkan sebagai pribadi, seperti:

 

¨      Hikmat, yang dalam Luk 7:35 dikatakan mempunyai anak.

 

Untuk ini perhatikan Luk 7:35 versi NIV: “But wisdom is proved right by all her children (= Tetapi hikmat dibuktikan benar oleh semua anak-anaknya).

 

¨      Dosa / kematian dikatakan berkuasa.

 

Misalnya:

 

*        Kej 4:7 - “Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.’”.

 

*        Ro 5:14,21 - “(14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. ... (21) supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita”.

 

Ini tidak menunjukkan bahwa hikmat, dosa dan kematian adalah pribadi-pribadi. Jadi, bahwa Kitab Suci mempersonifikasikan Roh Kudus, itu tidak berarti bahwa Roh Kudus adalah seorang pribadi.

Bantahan:

 

Dalam Kitab Suci memang ada personifikasi, dimana sesuatu yang sebetulnya bukan person / pribadi tetapi digambarkan sebagai person / pribadi. Kalau Kitab Suci di tempat tertentu mempersonifikasikan sesuatu, maka dalam bagian-bagian lain dalam Kitab Suci tidak selalu hal itu dipersonifikasikan. Tetapi Roh Kudus selalu / secara terus menerus digam­barkan sebagai seorang person / pribadi. Ini menunjukkan bahwa hal itu bukanlah suatu personifikasi, tetapi merupakan penggambaran yang sebenarnya. Dan ini menunjuk­kan bahwa Roh Kudus betul-betul adalah person / pribadi.

 

Charles Hodge: It is indeed admitted that there is such a rhetorical figure as personification; that inanimate or irrational beings, or sentiments, or attributes, may be introduced as speaking, or addressed as persons. But this creates no difficulty. The cases of personification are such as do not, except in rare instances, admit of any doubt. The fact that men sometimes apostrophize the heavens, or the elements, gives no pretext for explaining as personification all the passages in which God or Christ is introduced as a person. So also with regard to the Holy Spirit. He is introduced as a person so often, not merely in poetic or excited discourse, but in simple narrative, and in didactic instructions; and his personality is sustained by so many collateral proofs, that to explain the use of the personal pronouns in relation to Him on the principle of personification, is to do violence to all the rules of interpretation [= Memang diakui bahwa ada gambaran rethorik yang disebut personifikasi; sehingga hal-hal yang mati atau tak mempunyai pikiran, atau perasaan-perasaan, atau sifat-sifat, bisa diajukan sebagai berbicara, atau diajak bicara sebagai pribadi-pribadi. Tetapi ini tidak menciptakan kesukaran. Kasus-kasus personifikasi, dengan perkecualian yang sangat jarang, adalah sedemikian rupa sehingga tidak memberikan keraguan. Fakta bahwa orang-orang kadang-kadang menggambarkan surga atau elemen-elemennya mempunyai milik, tidak memberikan dalih / alasan untuk menjelaskan sebagai personifikasi semua text-text dalam mana Allah atau Kristus diperkenalkan sebagai pribadi. Demikian juga berkenaan dengan Roh Kudus. Ia diperkenalkan / diajukan sebagai seorang pribadi begitu sering, bukan hanya dalam tulisan yang berbentuk puisi atau tulisan / percakapan yang menggairahkan (?), tetapi juga dalam cerita-cerita biasa, dan dalam instruksi-instruksi yang bersifat pengajaran; dan kepribadianNya didukung oleh begitu banyak bukti-bukti tambahan, sehingga menjelaskan penggunaan kata-kata ganti orang berkenaan dengan Dia atas dasar personifikasi, berarti melanggar semua peraturan penafsiran] - ‘Systematic Theology’, vol I, hal 524.

 


email us at : gkri_exodus@lycos.com