Eksposisi Kisah Para Rasul

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


 

KISAH RASUL 18:1-18a

 

 

I) Paulus di Korintus.

 

1)   Kota Korintus.

 

a)   Korintus adalah ibukota dari Akhaya (bdk. ay 12).

 

Saat itu Yunani dibagi menjadi 2 propinsi:

 

·        Makedonia dengan ibukota Tesalonika.

 

·        Akhaya dengan ibukota Korintus.

 

Kota Korintus merupakan salah satu kota yang terkaya dan terpadat penduduknya di Yunani.

 

b)   Korintus mempunyai penduduk yang menyembah berhala, terkenal karena kesombongannya dan kebejatan moralnya, sampai-sampai pada saat itu kalau ada orang yang bermoral bejat, lalu disebut dengan sebutan ‘orang Korintus’.

 

2)   Paulus bertemu dengan Akwila dan Priskila (ay 2).

 

a)     Priskila sama dengan Priska (bdk. 2Tim 4:19).

 

b)     Tidak diketahui tentang pertobatan dari Akwila dan Pris­kila.

 

c)      Akwila dan Priskila ini pindah ke Korintus dari Roma / Italia karena kaisar Klaudius mengusir semua orang Yahudi dari Roma (ay 2).

 

Seorang ahli sejarah mengatakan bahwa kaisar Klaudius (41-54 M.) mengusir orang-orang Yahudi dari Roma, karena mereka melakukan kekacauan dibawah pimpinan seseorang yang bernama Chrestus. Ada yang menganggap bahwa yang dimaksud dengan Chrestus ini pasti adalah Christos (kata Yunani untuk Kristus), tetapi ada juga yang menganggap ia adalah orang lain.

 

Tentu saja peristiwa pengusiran ini merupakan penderitaan bagi orang-orang Yahudi, tetapi Tuhan memberikan penderitaan ini supaya mereka bertobat. Tetapi, dari ay 6,12 terlihat bahwa sebagian besar dari orang-orang Yahudi justru makin menjadi keras karena adanya penderitaan.

 

Penerapan:

 

Apakah penderitaan menyebabkan saudara makin mendekati Allah atau makin menjauhi Allah? Maukah saudara menanggapi penderitaan dengan cara yang benar?

 

d)   Bagi Akwila dan Priskila sendiri, tentu pengusiran ini juga merupakan penderitaan. Tetapi akibat dari pengusiran itu, mereka bertemu dengan Paulus, yang jelas memberikan berkat yang besar kepada mereka berdua. Bandingkan ini dengan Ro 8:28 yang berbunyi: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.

 

3)   Paulus tinggal di rumah Akwila dan Priskila dan melaku­kan pekerjaan yang sama dengan mereka (ay 3).

 

a)   Bagaimana Paulus yang adalah seorang rohaniwan (sebelum bertobat / menjadi kristenpun ia adalah orang Farisi, yang juga adalah rohaniwan) bisa mempunyai keahlian / ketrampilan untuk membuat kemah? Keahlian ini jelas ia dapatkan dari orang tuanya. Tradisi Yahudi kuno berkata bahwa seorang ayah harus mengajarkan suatu keahlian / ketrampilan kepada anaknya. William Barclay bahkan mengatakan bahwa saat itu ada ucapan yang ber­bunyi: “He who does not teach his son a trade teaches him robbery” (= ia yang tidak mengajarkan anaknya ketrampilan, mengajarkan dia perampokan).

 

b)   Di sini Paulus bekerja sendiri untuk kebutuhan hidupnya, dan ia tidak dibiayai oleh gereja. Tetapi ini adalah suatu keadaan khusus, bukan keadaan umum, sehingga kita tidak boleh menggunakan bagian ini untuk menuntut para hamba Tuhan jaman ini untuk melakukan apa yang Paulus lakukan! (bdk. 1Kor 9:1-18).

 

 

II) Pelayanan Paulus.

 

A)  Paulus memberitakan Injil.

 

1)   Paulus memberitakan Injil di synagogue (ay 4-5).

 

a)     Korintus dihuni oleh banyak orang Yahudi, sehingga ada synagogue.

 

b)     Ay 5 (KJV): ‘Paul was pressed in the spirit’ (= Paulus tertekan dalam roh). Ini berbeda dengan terjemahan bahasa Indonesia maupun terjemahan-terjemahan bahasa Inggris yang lain, karena KJV mengambil dari manuscript yang berbeda dan salah.

 

c)      Ay 5: “Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman ...”.

 

Ini mempunyai 2 macam penafsiran:

 

·        Pada saat Timotius dan Silas datang, Paulus sedang sepenuhnya memberitakan Firman Tuhan. Diartikan demikian karena kata ‘memberitakan’ dalam bahasa Yunaninya menggunakan imperfect tense, yang menunjukkan bahwa pada saat kedua orang itu datang, Paulus sedang memberitakan Firman Tuhan.

 

Kalau kita memilih arti ini, maka kesimpulannya: ‘Paulus memberitakan Firman Tuhan sepenuhnya’ bukanlah merupakan akibat dari ‘kedatangan Silas dan Timotius’.

 

·        Kedatangan Timotius dan Silas menyebabkan Paulus bisa memberitakan Firman Tuhan sepenuhnya. Tadinya Paulus harus bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Sekarang dengan kedatangan kedua orang itu, ia tidak lagi perlu bekerja (mungkin kedua orang itu membawa uang dari Filipi, atau mungkin sekarang mereka menggantikan Paulus dalam bekerja mencari nafkah) sehingga bisa berkonsentrasi pada pelayanan.

 

Kalau ini penafsiran yang benar, maka ini menunjukkan pentingnya pencukupan biaya hidup hamba Tuhan oleh gereja supaya dengan demikian ia bisa memusatkan pikirannya pada pelayanan.

 

2)   Reaksi dari orang-orang yang diinjili.

 

a)   Sebagian menolak (ay 6).

 

·        secara logika, orang Yahudi adalah orang yang paling siap untuk diinjili / menerima Kristus, tetapi ternyata mereka menolak.

 

Penerapan:

 

Dalam pemberitaan Injil, logika tidak bisa digunakan untuk menentukan mana orang yang lebih mudah atau lebih sukar bertobat. Semua ini tergantung kepada Tuhan! Jadi, beritakanlah Injil kepada semua orang!

 

·        kata ‘memusuhi’ (ay 6) sebetulnya merupakan suatu istilah militer, yang artinya ialah: menyusun dan mengatur diri sebagai suatu pasukan yang akan berperang. Jadi, ini menunjukkan bahwa ini bukan sekedar suatu permusuhan yang bersifat individuil, tetapi yang direncanakan bersama-sama.

 

·        kata ‘menghujat’ (ay 6) bisa berarti bahwa mereka mengejek / memaki Paulus, tetapi bisa juga berarti bahwa mereka betul-betul menghujat Kristus.

 

b)   Sebagian menerima (ay 8).

 

·        kata ‘tetapi’ di awal ay 8, diterjemahkan ‘And’ (= Dan) oleh NASB, dan dihapuskan oleh NIV.

Dalam bahasa Yunaninya kata yang dipakai adalah DE, yang mempunyai macam-macam arti: but (= teta­pi), to the contrary (= sebaliknya), and (= dan), then (= lalu).

 

Saya lebih setuju dengan terjemahan ‘tetapi’, karena dengan demikian ay 8 ini kontras dengan ay 6 (dalam ay 6 sebagian orang menolak, tetapi dalam ay 8 ternyata ada orang-orang yang menerima).

 

·        ay 8 ini menunjukkan bahwa banyak orang Korintus bertobat! Orang-orang yang sombong, menyembah berhala dan bermoral bejat ini, ternyata bertobat!

 

1Kor 6:9-11 juga jelas menunjukkan bahwa jemaat Korintus berasal dari orang-orang yang bejat.

 

Penerapan:

 

Jangan takut untuk memberitakan Injil kepada orang bejat!

 

·        kalau kita bandingkan dengan 1Kor 1:26, maka kita bisa menyimpulkan bahwa orang-orang yang bertobat ini umumnya berasal dari kelas bawah (bodoh / tidak berpendidikan, kedudukan rendah, miskin, dsb).

 

Penerapan:

 

Janganlah merasa rendah diri untuk memberitakan Injil kepada kelas atas, tetapi sebaliknya, janganlah merasa gengsi untuk memberitakan Injil kepada kelas bawah!

 

·        dalam ay 8 dikatakan bahwa orang banyak yang bertobat itu, memberi diri mereka dibaptis. Tetapi rupanya hanya beberapa yang dibaptis oleh Paulus (bdk. 1Kor 1:14), sedang yang lain mungkin dibaptis oleh Timotius dan Silas.

 

Penerapan:

 

Tidak ada bedanya apakah saudara dibaptis oleh pendeta yang top atau pendeta yang biasa-biasa saja! Karena itu janganlah terlalu memilih siapa pendeta yang harus membaptis saudara.

 

3)   Sikap Paulus terhadap penolakan (ay 6b-7).

 

a)   Ia mengebaskan debu sebagai peringatan (bdk. Mat 10:14  Kis 13:51).

 

Orang memberitakan Injil memang tidak perlu, bahkan tidak boleh mengemis-ngemis supaya orang yang diinjili itu mau berto­bat. Sikap seperti ini menurunkan otoritas dari Firman Tuhan / Injil maupun wibawa Allah yang memanggil melalui Injil itu!

 

b)   Paulus berkata:

 

·        ‘darahmu tertumpah atas kepalamu sendiri’.

 

Karena Kristus adalah satu-satunya Juruselamat / Penebus dosa umat manusia, maka orang yang menolak Kristus memang harus menanggung dosanya sendiri. Tidak ada lagi orang / makhluk lain kepada siapa ia bisa mengoperkan dosanya! Kalau saudara adalah orang yang menganggap bahwa Kristus bukan satu-satunya jalan ke surga / jalan keselamatan, maka renungkanlah kata-kata Paulus ini!

 

·        ‘aku bersih, tidak bersalah’.

 

Ia bisa mengatakan hal ini, karena ia sudah memberitakan Injil! Secara implicit, bagian ini menunjukkan bahwa kalau kita tidak memberitakan Injil, sehingga menyebabkan orang tertentu masuk neraka, maka kita bersalah / tidak bersih.

 

Bdk. Yeh 3:18 - “Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! - dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu”.

 

Karena itu, kalau selama ini saudara jarang atau bahkan tidak pernah memberitakan Injil, bertobatlah dan mulailah memberitakan Injil!

 

·        ‘aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain’.

 

Paulus tidak terus ‘ndodoti’ / menungggui orang yang menolak Kristus. Ia pergi untuk memberitakan Injil kepada orang-orang lain.

 

Jangan menekankan bagian ini secara terlalu extrim sedemikian rupa sehingga saudara menyalahkan ketekunan dalam memberitakan Injil. Ingat bahwa Paulus saat itu melakukan perjalanan misionaris, sehingga jelas ia tidak bisa terus menerus menginjili segolongan orang pada satu tempat saja. Bagi kita yang bukan misionaris, ketekunan dalam memberitakan Injil memang penting. Jadi jangan terlalu cepat meninggalkan seseorang yang menolak pemberitaan Injil saudara. Tetapi bagaimanapun juga, jangan ‘terlalu bertekun’ dalam memberitakan Injil kepada seseorang sehingga saudara lalu melupakan adanya orang-orang lain yang juga harus diinjili!

 

Bagian ini juga mengajarkan bahwa kita harus berani memindahkan sasaran penginjilan kita dari grup yang satu kepada grup yang lain. Kalau selama ini saudara selalu ditolak oleh orang kristen KTP, cobalah memberitakan Injil kepada orang yang kafir total. Kalau selama ini saudara selalu ditolak oleh orang sebangsa saudara, coba­lah memberitakan Injil kepada bangsa lain. Kalau selama ini saudara selalu ditolak oleh orang tua, cobalah memberitakan Injil kepada orang muda / anak kecil. Kalau selama ini saudara ditolak oleh keluarga / teman saudara, cobalah memberitakan Injil kepada orang yang saudara tidak kenal. Kalau selama ini saudara selalu ditolak oleh orang kaya, cobalah memberitakan Injil kepada orang miskin!

 

c)   Paulus lalu pergi ke rumah Yustus (ay 7).

 

·        ‘keluarlah ia dari situ’ artinya ia keluar dari synagogue.

 

·        tidak jelas apa yang ia lakukan di rumah Yustus, tetapi mungkin ia tinggal di rumah Yustus, yang adalah orang non Yahudi, supaya ia bisa lebih berhubungan dengan orang-orang non Yahudi, sehing­ga bisa lebih banyak kesempatan untuk memberitakan Injil kepada mereka.

 

Penerapan:

 

Kita perlu menjalin hubungan dengan orang kafir, supaya kita bisa memberitakan Injil kepada mereka. Janganlah menjadi orang kristen yang hidup menyen­diri atau yang hanya mau bergaul dengan sesama orang kristen!

 

B)  Paulus mengajarkan Firman Tuhan.

 

1)   Tuhan berfirman kepada Paulus (ay 9-10).

 

·        “Jangan takut! Teruslah ...”.

 

Ini jelas menunjukkan bahwa pada saat itu Paulus takut / putus asa.

 

Penerapan:

 

Hamba Tuhan yang bagaimanapun hebatnya, tetap adalah manusia biasa yang bisa jatuh ke dalam dosa. Karena itu kita harus mendukung mereka dalam doa! Berapa banyak saudara mendoakan hamba Tuhan?

 

·        “Aku menyertai engkau!”.

 

Ini alasannya mengapa Paulus tidak boleh takut (bdk. Mat 28:20  Maz 23:4  Ro 8:31b).

 

Penerapan:

 

Apakah saudara sering merasa takut dalam melayani Tuhan / memberitakan Injil? Tuhan pasti juga menyer­tai saudara, sama seperti Ia menyertai Paulus. Dan karena itu, saudarapun tidak boleh takut!

 

·        “Teruslah memberitakan Injil dan jangan diam!”.

 

Alasannya: “Banyak umatKu di kota ini”.

 

Ini jelas menunjukkan adanya Predestinasi! Banyak dari orang-orang Korintus yang bejat itu adalah orang-orang pilihan Tuhan yang pasti akan bertobat kalau diinjili.

 

Doktrin tentang Predestinasi sering dianggap sebagai suatu ajaran yang merusakkan / menghancurkan motivasi orang untuk memberitakan Injil, tetapi bagian ini menunjukkan bahwa doktrin Predestinasi ini justru seharusnya memotivasi orang untuk memberitakan Injil, karena adanya pemilihan Allah menyebabkan Pemberitaan Injil itu pasti akan berhasil!

 

·        “Tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menga­niaya engkau”.

 

NIV: ‘is going to attack and harm you’ (= akan menyerang dan merugikan / mencelakakan engkau).

 

NASB: ‘will attack in order to harm you’ (= akan menyerang untuk merugikan / mencelakakan engkau).

 

Ini adalah suatu jaminan dari Tuhan bahwa tidak ada seorangpun yang bisa berhasil menyerang Paulus sehingga betul-betul melukai / merugikan Paulus. Tetapi ingat bahwa jaminan ini tidak berlaku untuk semua orang kristen dalam setiap waktu (bdk. Wah 2:10). Bahkan jaminan tidak berlaku bagi Paulus sendiri pada waktu yang berbeda, dan ini terlihat dari fakta bahwa akhirnya Paulus mati syahid.

 

2)   Paulus mengajar Firman Tuhan selama satu setengah tahun (ay 11).

 

Dari 1Kor 3:6,10 bisa kita ketahui apa yang ia ajar­kan di sana, yaitu: ia hanya menanam dan meletakkan dasar!

 

Dalam waktu yang begitu lama (18 bulan!), ia cuma menanam dan meletakkan dasar! Ini menunjukkan bahwa mengajar suatu gereja bukanlah hal yang mudah dan bisa dilakukan dengan cepat-cepat!

 

Ini harus menjadi pelajaran bagi para pemimpin gereja (majelis dan hamba Tuhan) dan para pengurus perseku­tuan, yang selalu ingin cepat-cepat membangun jemaat­nya dengan thema yang muluk-muluk / sukar, padahal di antara jemaatnya banyak bayi kristen, bahkan banyak orang kristen KTP!

 

Ini juga harus menjadi pelajaran bagi banyak orang yang tidak senang dengan katekisasi yang merupakan pelajaran dasar kekristenan, atau yang menghendaki supaya katekisasi itu dilakukan secara singkat!

 

3)   Ada reaksi yang menentang (ay 12-17).

 

Ay 12:

 

·        Galio adalah gubernur baru, sehingga dianggap lemah, atau dianggap mau berpihak kepada mereka.

 

·        Kata ‘bersama-sama’, dalam bahasa Yunaninya adalah HOMOTHUMADON, yang seharusnya berarti ‘dengan satu hati’. Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa permusuhan itu direncanakan bersama!

 

·        Dari sini kelihatan bahwa setan juga punya banyak umat!

 

Ay 13: mereka menuduh Paulus menentang hukum Taurat.

 

Ada 2 kemungkinan:

 

·        Ini cuma fitnahan.

 

·        Paulus menentang ceremonial law (hukum yang berhubungan dengan upacara keagamaan dalam Perjanjian Lama, seperti sunat dsb).

 

Ay 14-16:

 

·        Paulus mau membela diri. Ini menunjukkan bahwa dalam hal-hal tertentu, orang kristen boleh, bahkan harus, membela diri.

 

·        Galio memotong Paulus. Ia tidak mau mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan agama. Ditinjau dari sudut Roma, keputusan dan sikap Galio ini benar. Tetapi dari sudut Tuhan, ia jelas salah. Dalam Ul 17:18-20 dikatakan bahwa raja harus mempunyai salinan hukum Taurat dan membacanya! Untuk apa? Supaya ia bisa menegakkan kebenaran agama! Jadi, raja bukan hanya harus mengurusi pemerintahan negara, tetapi juga kebenaran agama!

 

Ay 17:

 

·        Ada bermacam-macam versi:

 

Kitab Suci Indonesia: ‘orang itu semua’.

 

NIV/NASB/RSV: ‘they all’ (= mereka semua).

 

KJV: ‘all the Greeks’ (= semua orang Yunani).

 

Ada manuscript yang menuliskan ‘Yahudi’, ‘Gentiles’ (= non Yahudi), ‘Yunani’, dan ada juga yang mengha­puskan kata itu.

 

Kalau dilihat dari kontexnya, rasa-rasanya yang benar adalah ‘Yahudi’.

 

·        Sostenes.

 

Ada yang menganggap bahwa orang-orang Yunani memukuli Sostenes karena ia dianggap sebagai tokoh yang menyebabkan terjadinya huru hara anti Paulus itu. Ada juga yang menganggap bahwa Sostenes adalah orang kristen (bdk. 1Kor 1:1), dan yang memukuli dia adalah orang-orang Yahudi yang anti Paulus. Saya lebih setuju dengan pandangan yang ke dua ini

 

Ini menunjukkan bahwa fanatisme tanpa Roh Kudus, bisa menimbulkan kejahatan-kejahatan yang hebat!

 

·        Galio tidak peduli akan pemukulan terhadap Sostenes, yang jelas merupakan suatu pelanggaran / kejahatan.

 

Ini bertentangan dengan kata-katanya sendiri dalam ay 14b tadi, dimana ia berkata bahwa ia mau menerima perkara tentang pelanggaran atau kejahatan.

 

4)   Sikap Paulus (ay 18a).

 

Ay 18a: Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus.

 

NIV: ‘for some time’ (= untuk beberapa waktu).

 

RSV / NASB: ‘many days’ (= banyak hari).

 

KJV: ‘a good while’ (= untuk waktu yang cukup lama).

 

Ini menunjukkan bahwa Paulus tidak takut terhadap huru hara yang menentang dia itu! Ia terus memberitakan Injil / mengajar Firman Tuhan sesuai Firman Tuhan dalam ay 9b, karena ia percaya janji Tuhan dalam ay 10!

 

 

Penutup:

 

Maukah saudara terus memberitakan Injil / Firman Tuhan, sama seperti Paulus?

 

 

-AMIN-

 


email us at : gkri_exodus@lycos.com