Eksposisi Kitab Kejadian

oleh: Pdt. Budi Asali MDiv.


 

KEJADIAN 10:1 - 11:9

 

 

I) Kesatuan umat manusia.

 

Kitab Suci memang mengajarkan adanya kesatuan umat manusia, dan ini terlihat dari:

 

1)   Kej 1-5 jelas menunjukkan bahwa semua manusia berasal dari Adam dan Hawa. Dalam Kis 17:26 bahkan dikatakan bahwa semua manusia berasal dari satu manusia yaitu Adam (karena Hawa juga berasal dari Adam).

 

2)   Kej 10 menunjukkan bahwa semua manusia berasal dari Nuh dan istrinya (khususnya baca Kej 10:32). Karena air bah memusnahkan semua manusia kecuali Nuh dan keluarganya, maka jelas bahwa semua manusia saat ini adalah keturunan Nuh.

 

3)   Kej 11:1,6 manusia punya satu bahasa / logat. Ini menunjukkan bahwa mereka berasal dari satu pasang manusia.

 

Kej 10:5,20,31 menunjukkan bahwa ada banyak bahasa. Bagaimana mungkin Kej 11:1,6 hanya ada 1 bahasa?

 

Jawab: Kej 11:1-9 terjadi bukan setelah Kej 10, tetapi disela-sela Kej 10. Dasar pandangan ini:

 

a)   Dalam Kej 10:5,20,31 sudah ada banyak bahasa, jadi bagian ini pasti terjadi sesudah peristiwa menara Babel dalam Kej 11.

 

b)   Dalam Kej 10:10 sudah ada nama ‘Babel’, padahal nama itu baru mulai ada pada Kej 11.

 

c)   Istilah ‘bumi terbagi’ dalam Kej 10:25 menunjuk pada Kej 11:8-9 dimana Allah menyerakkan manusia ke seluruh penjuru bumi. Peristiwa ini mungkin terjadi sekitar kelahiran dari Peleg (Kej 10:25) karena nama Peleg berarti ‘division’ (= perpecahan / perpisahan).

 

Catatan: ada yang beranggapan bahwa istilah ‘bumi terbagi’ dalam Kej 10:25 menunjuk pada pecahnya benua yang tadinya hanya satu menjadi lima. Tetapi saya tidak sependapat dengan pandangan ini.

 

Karena semua manusia berasal dari Adam, maka semua manusia lahir dalam dosa dan semua manusia condong pada dosa. Ini terlihat jelas pada Kej 11.

 

 

II) Dosa umat manusia.

 

1)   Dosa ini (Kej 11:1-9) terjadi hanya kurang lebih 100 tahun setelah banjir Nuh. Dari mana kita tahu hal itu? Kej 11:1-9 terjadi sekitar kelahiran Peleg, sedang dilihat dari Kej 11:10-16 bisa diketahui bahwa Peleg lahir 101 tahun (2+35+30+34) setelah banjir.

 

Baru saja manusia dihancurkan oleh banjir gara-gara dosa mereka, sekarang sudah berdosa lagi (ingat bahwa 100 tahun untuk saat itu tidak terlalu lama karena umur mereka panjang sekali).

 

2)   Dosa itu timbul dari adanya kemampuan (Kej 11:3-4).

 

Kemampuan mereka dalam ay 3 menimbulkan keinginan untuk meninggikan diri sendiri (ay 4). Karena itu seseorang harus berhati-hati terhadap ‘titik kuat’nya!

 

Penerapan:

 

Dalam hal apa saudara merasa mampu? Dalam study, bekerja / mencari uang, melayani Tuhan, memberitakan Injil, mengatur rumah tangga, atau mendidik anak? Hati-hatilah terhadap kemampuan itu!

 

3)   Dosa mereka tidak terletak pada perbuatannya (pendirian menara), tetapi pada motivasi / tujuan mereka.

 

a)   Mereka mendirikan menara.

 

Ay 4 jelas adalah suatu hyperbole (= gaya bahasa yang melebih-lebihkan)! Ini tidak dosa! Jadi jangan menggunakan bagian ini untuk mengecam orang / pemerintah yang mendirikan menara!

 

b)   Motivasi / tujuan mereka:

 

·        Tidak mau berpencar. Ini bertentangan dengan perintah Tuhan dalam Kej 9:1! Ini jelas dosa!

 

·        Untuk mencari nama (ay 4). Ini jelas dosa! Kita harus hidup untuk kemuliaan Tuhan. Bandingkan dengan 1Kor 10:31 yang berbunyi: “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah”. Tetapi mereka ini hidup untuk kemuliaan diri mereka sendiri. Ini adalah ambisi pribadi, kesombongan, ingin terkenal dan sebagainya, dan ini jelas adalah dosa.

 

Penerapan:

 

Apakah saudara juga hidup bagi kebesaran / kemuliaan diri saudara sendiri? Atau bagi nama aliran saudara atau gereja saudara? Ini dosa! Hiduplah untuk kemuliaan Tuhan.

 

4)   Mereka bersatu dalam dosa.

 

Memang kalau kita menghubungkan Kej 10:9-10 (Nimrod, Babel, tanah Sinear) dan Kej 11:2,9 (tanah Sinear, Babel), maka kita bisa menyimpulkan bahwa mungkin sekali Nimrod adalah orang yang menjadi gara-gara pendirian menara Babel itu.

 

Tapi bagaimanapun, dalam Kej 11:3,4 jelas terlihat bahwa semua orang-orang itu mempunyai keinginan untuk berdosa. Tidak ada yang menentang usul itu, atau menegur orang-orang yang merencanakan rencana berdosa itu. Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa semua manusia memang ada dibawah kuasa dosa!

 

 

III) Sikap / tindakan Allah.

 

1)   Allah mengawasi / tahu semua itu [ay 5 adalah anthropomorphism (= bahasa yang menggambarkan Allah seakan-akan Ia adalah manusia)].

 

Tidak ada satu dosapun bisa luput dari mata / pengetahuan Allah! (Amsal 15:3 Ibr 4:13).

 

Apakah saudara ‘merasa aman’ di dalam dosa, asal dosa-dosa itu tak diketahui manusia? Mungkin saudara mencuri, memfitnah, berdusta, mempunyai pikiran cabul, berzinah, mempunyai rencana jahat, dsb, dan saudara merasa aman karena tidak ada orang yang tahu? Ingat, bahwa Allah tahu segala sesuatu!

 

2)   Allah membiarkan untuk sementara.

 

Ay 5 jelas menunjukkan bahwa pembangunan menara sudah berjalan sampai tahap tertentu. Jadi, Allah tidak langsung turun tangan, tetapi membiarkannya untuk sementara waktu.

 

Penerapan:

 

·        Kalau saudara berbuat dosa, dan ‘tidak ada apa-apa yang terjadi’ (saudara tidak sakit / bangkrut, keluarga saudara baik-baik saja dsb), jangan lalu mengambil kesimpulan bahwa Allah merestui dosa saudara! Allah hanya menunda penghukuman! Kalau saudara tak bertobat, Ia pasti turun tangan!

 

Ro 2:4-5 - “Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahanNya, kesabaranNya dan kelapangan hatiNya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan”.

 

·        Kalau ada orang menjahati saudara dan orang itu hidupnya ‘tenang-tenang’ saja, bahkan kelihatannya diberkati Tuhan, jangan iri hati dan berpendapat bahwa Allah mengabaikan dosa orang itu. Ada waktunya Allah pasti bertindak! Bacalah Maz 73!

 

3)   Allah mengacaukan bahasa mereka (ay 7). Ini adalah suatu mujijat!

 

Mengapa Allah melakukan hal itu?

 

a)   Supaya mereka tidak melakukan dosa yang lebih hebat lagi (ay 6).

 

b)   Supaya mereka berpencar dan Kej 9:1 terjadi!

 

 

IV) Akibatnya.

 

1)   Ada banyak bahasa (Bdk. 10:5,20,31).

 

Ini menimbulkan banyak penderitaan bagi manusia. Dosa, sekalipun pada mulanya terasa enak, tetapi akhirnya pasti membawa penderitaan! Karena itu jangan menuruti bujukan setan untuk berbuat dosa!

 

2)   Pekerjaan mereka terhenti (ay 8).

 

Semua usaha, sekalipun didukung seluruh dunia, kalau tidak disertai / diberkati oleh Allah, akan hancur / tak berguna!

 

Maz 127:1 berbunyi: “Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga”.

 

Karena itu kalau saudara akan melakukan sesuatu, baik itu merupakan sesuatu yang bersifat jasmani ataupun rohani:

 

·        mintalah petunjuk Tuhan. Tuhan menghendaki hal itu atau tidak?

 

·        kalau Tuhan memang menghendaki saudara melakukan hal itu, maka berdoalah supaya Ia memimpin / menyertai dan memberkati usaha saudara dalam melakukan hal itu.

 

3)   Manusia terserak keseluruh penjuru bumi (ay 8-9 bdk. 10:25,32).

 

Jadi, akhirnya perintah Tuhan dalam Kej 9:1 terjadi. Ini mirip dengan apa yang terjadi pada abad pertama! Yesus menyuruh murid-muridnya untuk memberitakan Injil sampai ke ujung bumi (Kis 1:8). Tetapi mereka terus berada di Yerusalem saja. Akhirnya Tuhan memberikan penganiayaan yang menyebabkan mereka terpaksa berpencar dan memberitakan Injil di tempat-tempat lain (Kis 8:1b,4). Manusia tidak mungkin bisa menolak kehendak Allah!

 

4)   Kota itu disebut Babel (ay 9).

 

Kata ‘Babel’ berarti ‘confusion’ (= kebingungan).

 

Mereka ‘mencari nama’ (ay 4) dan akibatnya mereka mendapatkan nama yang memalukan! Ini menunjukkan bahwa orang yang ingin meninggikan diri akan direndahkan, dan orang yang mau merendahkan diri akan ditinggikan (Mat 23:12 1 Pet 5:5,6).

 

Karena itu janganlah mencari nama / kehormatan untuk diri sendiri. Carilah kemuliaan / kehormatan bagi Allah saja! Maukah saudara?

 

 

-AMIN-

 


 

email us at : gkri_exodus@lycos.com